Mediakom Edisi 22 Februari 2010 - [MAJALAH]

SERUAN
PRESIDEN R.I.
1. Aktifkan kembali Posyandu
2. Periksakan ibu hamil
minimal 4 kali selama
masa kehamilan
3. Berikan imunisasi lengkap
kepada bayi
4. Timbanglah bayi dan balita
setiap bulan
5. Berantaslah jentik nyamuk
dengan 3 M plus
6. jagalah lingkungan
agar tetap bersih
7. Ikuti program
Keluarga Berencana
60

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

Etalase

SuSunan REDaKSI

Mediakom
Penanggung Jawab
drg. Tritarayati,SH
Redaktur
Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS
Drs. Sumardi
Editor/Penyunting
Dra. Hikmandari A., M.Ed
drg. Anitasari SM.
Prawito, SKM, MM
Busroni S.IP
Dra. Isti Ratnariningsih, MARS
Mety Setiowati, SKM
Aji Muhawarman, ST
DesainGrafis dan Fotografer
Resty Kiantini, SKM, M.Kes
Dewi Indah Sari, SE, MM
Sri Wahyuni, S.Sos, MM

Giri Inayah, S.Sos.
R. Yanti Ruchiati
Wayang Mas Jendra, S.Sn
Sekretariat
Agus Tarsono
Waspodo Purwanto
Sudirman, Hambali
Yan Zefrial
Alamat Redaksi
Pusat Komunikasi Publik
Gedung Kementerian Kesehatan RI
Blok A, Ruang 107
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9
Jakarta 12950
Telepon
021-5201590; 021-52907416-9
Fax
021- 5223002; 021-52960661
Email
info@puskom.depkes.go.id

kontak@ puskom.depkes.go.id
Call Center
021-500567, 021-30413700
Redaksi menerima naskah
dari pembaca:
dapat dikirim ke alamat email redaksi

Rapor Hijau
Kementerian
Kesehatan

drg. Tritarayati, SH

W

aktu kerja 100 hari Kementerian Kesehatan telah usai,
tepatnya 1 Februari 2010 yang lalu. Menkes dr. Endang R
Sedyaningsih, MPH, Dr.PH beserta jajaranya tak kenal lelah
untuk bekerja keras, berkoordinasi dan bersinergi untuk
mencapai target yang telah ditetapkan. Kini, kerja keras itu

telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, yaitu nilai hijau. Nilai
yang menggambarkan keberhasilan pencapaian program pembangunan.
Warna hijau berarti semua yang menjadi program kerja 100 hari Kementerian
Kesehatan tercapai 100%. “Ini merupakan keberhasilan bersama” kata Menkes
pada suatu kesempatan.
Nilai hijau dari Unit Kepresidenan Pengawasan, Pengendalian
Program Pembangunan (UKP4) ini tentu menjadi kebanggaan bersama.
Sehingga dapat menjadi modal dasar bagi Kementerian Kesehatan untuk
melaksanakan pembangunan kesehatan 4 tahun kedepan. Sebab, masih
banyak yang harus mendapat perhatian. Mulai dari pelayanan kesehatan
kepada rakyat miskin yang belum optimal. Penyakit menular yang masih
mengintai kesehatan masyarakat, sehingga harus terus diwaspadai.
Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat yang masih banyak menemui
kendala dilapangan. Semua ini menjadi tantangan berat yang harus diubah
menjadi peluang untuk mensukseskannya.
Tugas berat ini membutuhkan ketekunan, kesungguhan dan keikhlasan
para pelakunya, baik dari Kementerian Kesehatan maupun mitra kerjanya.
Para pelaku ini harus berbagi peran sesuai dengan fokusnya masing-masing.
Membangun sinergisme peran, sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Untuk
itu forum komunikasi diantara para pelaku menjadi penting keberadaannya.

Kami yakin dengan spirit kebersamaan ini, setiap masalah akan menemukan
solusinya.
Selain itu, mengawali tahun 2010 banyak peristiwa penting yang tidak
boleh luput dari perhatian kita. Diantaranya, hasil sidang Executive Board
di Geneva, bantuan Indonesia untuk bencana gempa di Haiti, Kisah Bilqis
dan Umi yang sangat layak menjadi pelajaran hidup kita, regestrasi jamu,
sertiikasi kematian dan bantuan operasional kesehatan.
Mediakom, bulan Februari 2010 ini telah berusia 4 tahun. Usia balita dari
Mediakom yang masih harus banyak belajar menyajikan berita kesehatan
yang enak dibaca dan mudah dipahami. Oleh karena itu masukan dan
dukungan dari para pembaca sangat kami butuhkan. Sebagai penanggung
jawab Mediakom yang baru menyampaikan salam kenal dan selamat
membaca...!
Akhirnya, kami mengucapkan selamat bekerja, semoga dua bulan yang
kita lalui pada tahun 2010 dapat memberi pencerahan untuk berkarya lebih
baik lagi. Semoga Allah SWT selalu membimbingNya. l Redaksi
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom




Daftar Isi
13

8
11

21

15

27
25
29

Cover: Kunjungan kerja Menkes bersama
Gubernur DKI di Cilincing Jakarta.
Foto: Wayang Mas Jendra

3


Etalase

4

Daftar Isi

6

Surat Pembaca

7

Info Sehat
Tips agar Tak Tertular Flu di Kantor
Tertawa & Menangis Sama Manfaatnya
Pisang Sejuta Manfaat
Mata Bening Berkat Multivitamin
Kenali Manfaat Herba

12 Ragam

Program Gerakan Seribu Jamban


Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

Menkes Lantik 37 Pejabat Eselon II Kemkes RI

15 Media utama
Rapor Hijau untuk Kementerian Kesehatan
Visi, Misi, Strategi dan Sasaran Pembangunan
Kesehatan 2010-2014
Endang R. Sedyaningsih Pimpin Delegasi RI
Pada Sidang ke-126 Badan Eksekutif WHO

25 Stop Press
Saintiikasi Jamu Berbasis Pelayanan
Kesehatan dan Pengembangan Model
Registrasi Kematian
Posyandu Memberikan Kontribusi Besar
dalam Pencapaian Cakupan Imunisasi

Butuh Tindakan Preventif atasi Perdagangan
Orang di Indramayu

Daftar Isi
40

44

35
42

46

56

48

Seluruh Puskesmas akan Dapat BOK

32 Peristiwa


Penanggulangan Daerah Bermasalah
Kesehatan
Bilqis Menunggu Keajaiban Cangkok Hati Di
RSuP Doktor Kariadi
Kasus ummi Bisa Menjadi Pelajaran
Indonesia Kirim Tim Kesehatan dan Obatobatan Bantu Korban Gempa Haiti

42 Potret
Demi anak, Widi tetap menyusui

44 nasional

Menkes Sosialisasikan Program BOK di
Yogyakarta
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Wajib Menggunakan Obat Generik

48 Daerah
Sejarah Baru RS Paru dr Ha Rotinsulu


dr. Edi Sampurno, Sp.P.MM,
Direktur utama RS Paru Rotinsulu:
”Pelayanan Kami Sama Semua”
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
K.H.M nasiruddin al Mansyur,
Bupati Kebumen: “Pendekatan
Kemasyarakatan Lebih Mengena”

56 Siapa Dia
Dr. Faiq Bahfen, SH:
Staf ahli Menkes Bidang Medico Legal
Dra. Sri Indrawaty, apt, M.Kes:
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan alat
Kesehatan
Triono Soendoro, dr, M.Sc, M.Phil, Ph.D:
Staf ahli Menkes Bidang Perlindungan Faktor
Risiko Kesehatan

58 Lentera

Tak Cukup Pakta Integritas
Sosok Pemimpin
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom



Surat Pembaca

Mohon
Penjelasan
SKTM
Saya ingin bertanya tetang surat
keterangan tidak mampu (SKTM).
Anak tetangga saya menderita penyakit usus melilit harus operasi dua
kali. Sekarang sudah diperbolehkan
pulang, dengan catatan masih ada
tindakkan operasi lagi berikutnya.
Biaya operasi dan perawatan selama
12 hari sudah mencapai 22 juta lebih.
Jumlah ini menurut saya terlalu besar, sebab tetangga tergolong orang
yg tidak mampu. Kondisi isiknya
lemah karena menderita komplikasi
jantung. Mereka tidak mempunyai
uang untuk biaya anaknya. Uang
yang ada dari pinjaman Rp 2 juta
sudah habis untuk biaya penebusan
6

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

obat selama perawatan. Saat diperbolehkan pulang, masih diminta
mengeluarkan uang sekitar 25%
dari total biaya rumah sakit. Mereka
dari awal masuk rumah sakit sudah
menggunakan SKTM.
Pertanyaan saya mengapa masih
harus dikenakan biaya, padahal
selama perawatan sudah harus
mengeluarkan biaya untuk menebus
obat-obatan. Sedangkan untuk saat
ini mereka sudah tidak mempunyai
uang lagi, bagaimana mereka harus
membayar?. Kalau tidak membayar
pasien ditahan ? Mohon informasi
mengenai penggunaan SKTM ini.
Terima kasih.
Budi, Jakarta.
JAWAB:
Peserta dengan SKTM, apabila hasil
verikasinya miskin dapat ditanggung
25% sampai dengan pembebasan,

dengan membuat pernyataan di
atas materai dan disetujui oleh Dinas
Kesehatan. Obat-obatan yang dijamin
adalah obat generik dan apabila
generiknya tidak ada, maka harus
ada persetujuan Komite Medik Rumah
Sakit, sehingga pasien SKTM verifikasi
miskin tidak perlu beli obat lagi.
SKTM dengan verifikasi kurang
mampu, kontribusi 50% dan bila
dalam perjalanannya tidak dapat
membayar 50% minta persertujuan
ke Dinas Kesehatan dengan surat
pengantar dari rumah sakit.
RS juga harus dapat melihat
kondisi keluarga pasien, masuk kriteria seperti apa, miskin atau kurang
mampu. Sehingga dapat memberi
informasi bahwa ternyata ada kesalahan verifikasi pada pasien miskin.
Informasi ini disampaikan ke Dinas
Kesehatan untuk ditindaklanjuti dengan surat pernyataan oleh keluarga
pasiennya. l

Info Sehat
Tips agar
Tak Tertular Flu
di Kantor

M

emasuki musim
penghujan, banyak
orang yang
merasa daya tahan
tubuhnya menurun.
Akibatnya, mereka mudah tertular
penyakit banyak diderita di musim
penghujan, yaitu lu.
Virus inluenza bisa terbawa
hingga 6 kaki (182.88 cm) dari
lokasi tempat tetesan mukosa yang
terjatuh saat seseorang yang sakit
lu bersin atau batuk. Jika seseorang
yang sedang sakit lu bersin ke
tangannya, kemudian ia memencet
tombol lift, atau membuka gagang
pintu, atau menggunakan handset
telepon, maka virus-virus inluenza bisa menyebar lewat medium
tersebut. Siapa pun yang menyentuh medium tersebut sesudahnya, lalu
mendekatkan tangan ke wajahnya, bisa dibilang akan tertular. Apalagi
jika kondisi badan orang tersebut sedang tidak sehat. Orang yang
sedang stres memiliki kemungkinan terjangkit lebih tinggi, karena pada
saat tersebut kondisi pertahanan tubuhnya sedang turun.
Supaya virus inluenza tidak hinggap dan mengganggu pekerjaan,
hindarilah sumber penularannya sebaik mungkin. Berikut tips
pencegahan yang bisa Anda lakukan:
• Jika Anda tahu sedang menderita lu atau penyakit menular lainnya,
lebih baik tinggal di rumah sebisa mungkin.
• Beristirahatlah sebisa mungkin dan makan makanan yang
seimbang, termasuk banyak buah dan sayuran. Nutrisi yang tepat
akan membantu daya tahan tubuh.
• Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau sapu tangan ketika batuk
atau bersin.
• Jika tak ada tisu atau sapu tangan di sekitar Anda saat ingin batuk
atau bersin, dekatkan siku Anda. Sebaiknya jangan menutupnya
dengan telapak tangan agar tidak menyebarkan virus tersebut saat
Anda tak sengaja menyentuh tempat-tempat tertentu.
• Jika Anda ingin mengelap sisa batuk atau bersin, sebaiknya
gunakan cairan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol
atau klorin.
• Minimalisasi interaksi tatap langsung.
• Batasi penggunaan alat yang disentuh banyak orang. Jika memang
harus, cucilah tangan Anda sesering mugkin.n
(gi- dari berbagai sumber)

Tertawa &
Menangis
Sama
Manfaatnya

T

ertawa, juga menangis,
merupakan bagian spektrum
emosi yang tidak terpisahkan
dari kehidupan manusia.
Beberapa manfaat tertawa
dan menangis bagi kesehatan.

Meningkatkan
Kekebalan Tubuh
Salah satu bukti manfaat nyata dari
tertawa yaitu menjadikan kita lebih
santai dan rileks sehingga bisa berpikir
jernih.
Tertawa, juga menangis, menurut
dr. W.M. Roan, seorang psikiater senior
di Jakarta, adalah pencerminan emosi
manusia, yang merupakan bagian dari
spektrum emosi meliputi kesedihan,
kegembiraan, kekagetan ketakutan,
cinta kasih, kebencian, dan kemarahan.
“Tidak hanya manusia, hewan pun
bisa menunjukkan perasaan gembira
dan sedih dengan berbagai kegiatan
dari gerakan. Anjing, misalnya, jika
gembira, buntutnya ke atas dan
bergoyang-goyang atau kegiatan ototototnya meningkat”, tutur Roan.
Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari
Loma Linda University di California, AS,
mengatakan, tertawa bisa mengurangi
peredaran dua hormon dalam tubuh,

No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom



Info Sehat
yaitu einefrin dan kortisol, yang bisa menghalangi
proses penyembuhan penyakit. Dalam riset lain dr.
Rosemary Cogan dari Texas Tech University menemukan
bukti bahwa rasa nyeri atau sakit akan berkurang
setelah tertawa. Tidak itu saja, kekebalan tubuh pun bisa
meningkat.

Mengapa Kita Tertawa
“Tertawa pada dasarnya sehat kalau dilakukan
oleh orang-orang yang normal. Tetapi kalau tawa itu
dicetuskan oleh seseorang yang mengalami gangguan
jiwa, dengan sendirinya tidak sehat, karena tawa itu
untuk bereaksi terhadap halusinasi akan perasaan yang
tidak-tidak”, kata Roan.
Pada orang normal, menurut Roan, tertawa sebetulnya
suatu reaksi terhadap keadaan krisis, berupa suatu
perubahan yang tidak terduga. Kondisi itu bisa tercetus
dalam keadaan yang mengagetkan, menyenangkan,
atau menyedihkan. Krisis itulah yang membuat orang
bisa tertawa. Kongkretnya, kalau Anda sedang serius
mendengarkan sesuatu, tahu-tahu hasilnya tidak sesuai
dengan apa yang diduga, Anda bisa tertawa terbahakbahak. Kalau Anda merencanakan sesuatu yang baik, tapi
suatu saat gagal, Anda bisa menangis.

Melatih Organ-Organ Tubuh
Untuk mencari bukti yang lebih kuat dan akurat
tentang manfaat tertawa bagi kesehatan, dr. Cogan
melakukan studi eksperimental terhadap dua kelompok
mahasiswa. Kelompok pertama mendengarkan kaset
lawak dan kelompok kedua mendengarkan kaset
kuliah matematika, atau kelompok yang sama sekali
tidak mendengarkan apa-apa. Terhadap para “kelinci
percobaan” itu sebelum dan sesudahnya dilakukan
uji kepekaan terhadap rasa sakit. Ternyata mereka
yang mendengarkan kaset lawak memperlihatkan
peningkatan kemampuan dalam menahan rasa sakit.
Sementara itu, dr. William Fay dari Stanford University

mengatakan, tertawa terbahak-bahak amat bermanfaat
bagi orang sehat. Hasil penelitiannya menunjukkan,
tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyanggoyangkan otot perut, dada, bahu, serta pernafasan,
sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang jogging
di tempat. Sesudah tertawa demikian tubuh terasa
rileks dan tenang, sama seperti orang habis berolahraga.
Tertawa juga akan melatih diafragma torak, jantung,
paru-paru, perut, dan membantu mengusir zat-zat asing
dari saluran pernafasan. Disamping itu tertawa sangat
ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang,
dan depresi.
Ihwal dampak tertawa dalam penyembuhan
suatu penyakit, dr. William Frey, seorang pakar
biokimia dan direktur Dry Eyes and Tears Research
Center di Mineapolis, AS, menyatakan tertawa akan
menggerakkan bagian dalam tubuh, mengaktifkan
system endokrin sehingga mendorong penyembuhan
suatu penyakit. Menurut hipotesisnya, tertawa akan
merangsang otak untuk memproduksi hormon tertentu
yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endokrin
(zat pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh.
Penelitian Prof. Dr. Lucille Namehow, seorang pakar
yang menangani proses penuaan dari Connecticut, AS,
menyodorkan fakta bahwa tertawa bisa membantu
mereka yang sudah tua renta untuk tetap awet
tua, sementara yang muda tetap awet muda, serta
mempererat hubungan antara anggota keluarga.
Sembuh Berkat Menangis
dr. William Frey dari jurusan psikiatri di Minnesota
University mengakui, terapi sebagian pasiennya dilakukan
melalui tontonan ilm sedih.“Sebagian pasien saya
sembuh setelah meneteskan air mata sepuas-puasnya”.
Hasil penelitian Frey yang menarik adalah, pria
sengaja menahan air matanya agar tampak perkasa
dan jantan. “Sebenarnya, pria dan wanita tidak berbeda
dalam pengalaman emosinya. Jadi, pria juga bebas
untuk menangis agar jiwanya tidak tertekan”, katanya. n
(gi- dari berbagai sumber)

Pisang Sejuta Manfaat

P

ernah membayangkan bagaimana rasanya
menjadi William bersaudara, pemegang gelar juara
berbagai pertandingan tenis putri dunia? Selain
skill yang mumpuni, tentunya stamina tubuh yang
prima adalah kunci utama bagi mereka untuk
tetap unggul di lapangan. Tak jarang Williams bersaudara
harus bertanding lebih dari 6 jam.
Jika anda cermat memperhatikan, asupan gizi yang
menjadi favorit kebanyakan atlet tenis dunia adalah
pisang! Ya, pisang penting bagi mereka. Pisang mempu



Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

Info Sehat
Pilih Pisang Berkualitas
Terbaik!
Pilihlah pisang yang sudah
matang, yang kulitnya hijau
kekuning-kuningan dengan
bercak coklat atau kuning,
sebab ini akan mudah
dicerna, dan gula buah
diubah menjadi glukosa
alami secara cepat
diabsorbsi ke dalam
peredaran darah, pisang
yang mentah akan sulit
dicerna.

Kendalikan
Penyakit
dengan Pisang

dengan mudah diserap tubuh dan
mengembalikan energi puncak
mereka.
Dalam “Medicinal Uses of
Bananas” (www.banana.com, 2002)
disebutkan, pisang bermanfaat
menyembuhkan anemia,
menurunkan tekanan darah, tenaga
untuk berpikir, kaya serat untuk
membantu diet. Kulit pisang dapat
digunakan sebagai cream anti
nyamuk, membantu sistem syaraf,
dapat membantu perokok untuk
menghilangkan pengaruh nikotin,
stres, mencegah stroke, mengontrol
temperatur badan terutama bagi
ibu hamil, menetralkan keasaman
lambung, dan sebagainya.
Kandungan nutrisi buah pisang
sangat banyak, terdiri dari mineral,
vitamin, karbohidrat, serat, protein,
lemak, dan lain-lain, sehingga apabila
orang hanya mengonsumsi buah
pisang saja, sudah tercukupi secara
minimal gizinya.

Tekanan Darah: Buah tropis
ini secara ekstrim memiliki
kandungan potasium tinggi
tetapi rendah garam, menjadikan
pisang makanan yang bagus
untuk membantu penurunan
tekanan darah. Lembaga Food
and Drug Administration Amerika
memperbolehkan pengusaha pisang
untuk membuat klaim bahwa pisang
dapat mengurangi resiko tekanan
darah dan stroke.
Kekuatan Otak : 200 pelajar sekolah
Inggris terbantu menyelesaikan ujian
akhir dengan makan pisang pada
saat sarapan, istirahat dan makan
siang karena pisang meningkatkan
kekuatan otak. Riset juga
menunjukkan kandungan potasium
pada pisang membuat pupil lebih
aktif sehingga membantu proses
belajar.
Konstipasi : Pisang tinggi serat,
sehingga membantu proses
pencernaan dan mengatasi sembelit
tanpa harus memakai obat pencahar.
Depresi: Berdasarkan survey MIND
kepada pasien penderita depresi,
menunjukkan pasien merasa lebih
baik setelah mengkonsumsi pisang.
Ini disebabkan pisang mengandung
tryptophan yaitu suatu tipe protein

yang diubah oleh tubuh menjadi
serotonin yang membuat efek relax,
memperbaiki mood dan secara
umum membuah perasaan bahagia.
Panas Dalam: Pisang memiiki efek
antacid alami dalam tubuh, jadi
kalau anda menderita panas dalam
cobalah mengkonsumi pisang untuk
memicu penyembuhan.
Kelebihan berat badan dan
stressing pekerjaan: Riset di
Institute of Psychologi Austria
menemukan bahwa tekanan
selama bekerja meninggi jika
mengkonsumsi makanan seperti
coklat dan snack krispi secara
berlebihan. Pada 5.000 pasien rumah
sakit, peneliti menemukan pasien
paling obesitas rata-rata berada
dalam pekerjaan dengan tekanan.
Laporan riset menyimpulkan, untuk
menghindari kepanikan yang
mendorong rakus menkonsumsi
makanan, kita perlu mengendalikan
kadar gula darah dengan ngemil
makanan tinggi karbohidrat setiap
dua jam, dan pisang salah satu
makanan yang sesuai.
Stroke: Berdasarkan riset The
New England Journal of Medicine,
mengkonsumsi pisang sebagai
konsumsi harian menurunkan resiko
kematian akibat stroke hingga 40%.
Mengontrol Temperatur: Di
beberapa negara, pisang dipandang
sebagai makanan pendingin yang
dapat menurunkan temperatur isik
dan emosional ibu hamil. Di Thailand
contohnya, ibu hamil mengkonsumsi
pisang untuk memastikan bayi lahir
dengan temperatur sejuk.
Maag: Pisang digunakan sebagai
makanan untuk melawan kerusakan
usus karena teksturnya yang lembut.
Pisang adalah satu-satunya buah
yang dapat dikonsumsi langsung
tanpa membahayakan pasien iritasi
atau kerusakan usus. Pisang juga
menetralkan kelebihan asam dan
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom



Info Sehat
mengurangi iritasi dengan melapisi
perut.

Pisang dan Kecantikan
Bubur pisang dicampur dengan
sedikit susu dan madu, dioleskan
pada wajah setiap hari secara teratur
selama 30-40 menit. Basuh dengan
air hangat kemudian bilas dengan
air dingin atau es, diulang selama 15
hari, akan menghasilkan pengaruh
yang menakjubkan pada kulit.

Pisang untuk Mengatur
Bobot Badan
Pisang juga mempunyai peranan
dalam penurunan berat badan
seperti juga untuk menaikkan berat
badan. Telah terbukti seseorang
kehilangan berat badan dengan
berdiet 4 (empat) buah pisang dan 4
(empat) gelas susu non fat atau susu
cair per hari sedikitnya 3 hari dalam
seminggu, jumlah kalori hanya

1250 dan menu tersebut cukup
menyehatkan.
Selain itu, diet tersebut membuat
kulit wajah tidak berminyak
dan bersih. Pada sisi yang lain,
mengonsumsi satu gelas banana
milk-shake dicampur madu, buahbuahan, kacang, dan mangga
sesudah makan, akan menaikkan
berat badan.n
(gi- dari berbagai sumber)

Mata Bening
Berkat
Multivitamin

O

rang bijak bilang, mata adalah
jendela menuju dunia. Itu sebabnya,
kesehatan mata perlu dijaga.
Perawatan mata bisa dilakukan
dengan mengkonsumsi makanan
sehat yang mengandung vitamin tertentu. Sejauh
mana sebenarnya hubungan antara makanan dan
kesehatan mata?

Mereka Baik untuk Mata

l Jeruk. Kaya vitamin C, berfungsi sebagai
antioksidan yang berkhasiat melumpuhkan
radikal bebas penyebab penuaan sel, sehingga
berguna untuk mencegah katarak.
l Anggur. Ekstrak biji anggur mengandung
proantosianidin. Lebih kuat dari vitamin
C dan E, antioksidan ini bahkan bisa
memperbaiki penglihatan dan mengembalikan
fungsi retina, terutama yang rusak akibat
perdarahan pembuluh darah di mata dan
ketidakseimbangan gula darah.
l Ubi jalar. UNICEF dan WHO menyarankan agar
wanita dan anak-anak mengkonsumsi ubi jalar
merah secara rutin, untuk menangkal akibat
buruk dari kekurangan vitamin A.
l Nenas. Vitamin dan mineral utama yang
terkandung dalam nenas adalah vitamin C, B
kompleks, beta-karoten (pro-vitamin A), Fe, Mg,
Ca, Cu, Zn, Mn dan K.
l Ikan laut. Ikan sardin dan tuna adalah sumber
10

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

Info Sehat
DHA (docosahexaenoid acid),
salah satu jenis asam lemak
omega 3, yang berperan
penting dalam pembentukan
retina mata.

awas Overdosis
Vitamin A juga dikenal sebagai antioksidan
penggempur radikal bebas penyebab berbagai penyakit
degeneratif. Kadar vitamin A yang tinggi pada wortel
(Daucus carota) membantu fungsi retina mata. Bahkan,
selama Perang Dunia II, pilot-pilot pesawat tempur
Sekutu diperintahkan makan wortel untuk mempertajam
penglihatan mereka.
Tapi, hati-hati, terlalu banyak mengkonsumsi wortel
(50 mg per hari) dalam 10 hari akan membuat warna

Kenali
Manfaat
Herba
asparagus
Oicinalis
Berkhasiat
untuk
mencegah
kanker,
penyakit
jantung,
meningkatkan daya tahan tubuh,
menyeimbangkan elektrolit dalam
sel, dan menormalkan tekanan darah.
Juga berperan sebagai penambah
gairah dan kesuburan.

Bawang
Putih
Berkhasiat
sebagai
antibakteria
alami,
menguatkan
jantung,
menurunkan kadar kolesterol,
dan mencegah kanker.

kulit menjadi jingga kekuningan. Ini disebabkan tubuh
tidak mampu menyerap karoten yang berlebih, atau
justru tubuh tidak mampu memproses karoten yang
terdapat di dalam wortel. Namun, bisa juga karena
liver (hati) Anda bermasalah. Kalau sudah begitu, stop
dulu makan wortel, tunggu hingga kondisi pulih dalam
beberapa hari.
Pada bayi overdosis vitamin A juga bisa membuat
tulang mereka menjadi rentan dan sangat rapuh. n
(gi- dari berbagai sumber)

Bawang
Bombai

Jamur
Shiitake

Berkhasiat
mencegah
penggumpalan
darah,
menurunkan
kadar lemak darah, menurunkan
kadar gula darah, mengatasi
kolesterol, jantung, dan diabetes.

Berkhasiat
menurunkan tekanan
darah, antikanker, dan
antitumor.

Lada
berkhasiat
menghangatkan
tubuh, mengatasi
kembung, dan
melancarkan air seni.

Kayu
Manis Cina
Berkhasiat
mengatasi leher
yang kaku dan
sakit kepala,
demam yang menggigil.

Jagung
Berkhasiat
membuang
racun sehingga
baik untuk
pencernaan, membuang racun tubuh,
melancarkan air seni, mengatasi
hipertensi, kolesterol, diabetes, dan
radang kemih.

Jahe
Berkhasiat mengatasi
rasa mual, kembung,
masalah pencernaan,
mengatasi gejala lu.

Pala
Berkhasiat
mengatasi
kembung, sakit
telinga, pusing,
sakit kepala, dan muntaber.

Ginseng
Berkhasiat
sebagai
antikanker,
antistres,
antipenuaan,
menguatkan
fungsi jantung, mengatasi impoten,
diabetes, pendarahan di luar haid,
kelelahan kronik. Beberapa orang
yang mengkonsumsi gingseng dapat
mengalami bengkak, cegukan, dan
gatal pada kulit. n
(gi- dari berbagai sumber)
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom

11

Ragam

Rombongan wartawan
kesehatan dan pusat
komunikasi publik
mendapat penjelasan
Bupati Purbalingga tentang
pembanggunan kesehatan

Program Gerakan
Seribu Jamban

T

ak menyangka, banyak
warga Purbalingga tidak
mempunyai jamban di
rumahnya. Setiap hari
mereka membuang hajat
dengan memanfaatkan sungai,
kolam ikan dan bahkan kebun yang
terbuka. Tak merasa risih dan malu
karena sudah menjadi kebiasaan.
Bahkan ada yang merasa nyaman
dengan kebiasaan ”modol di kebun”,
istilah buang hajat sembarangan.
Menurut data Dinas Kesehatan
Kabupaten (DKK) Purbalingga hingga
th 2005, cakupan jamban keluarga
di Purbalingga baru mencapai
52,6%. ‘’Sisanya sebesar 47,4%
belum memiliki jamban. Penyebaran
masyarakat yang tidak mempunyai
jamban merata di seluruh kecamatan,
termasuk Kecamatan Purbalingga
Kota,’’ kata Kepala DKK Purbalingga dr
Dyah Retnani Basuki.
Kegiatan membuang hajat di
sungai atau kebun, lanjut Dyah,

12

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

jelas sangat berisiko menyebarkan
berbagai macam penyakit. Karena
banyak sungai di Purbalingga yang
masih digunakan untuk kegiatan
harian masyarakat seperti mandi,
mencuci pakaian, piring dan gelas.
Dengan demikian, bakteri E-coli,
cacing dan thypus abduminalis yang
ada pada kotoran manusia akan
mudah menular ke orang lain lewat
aktiitas membuang hajat di sungai.
Sampai akhirnya petaka itu
datang. Dua balita meninggal
dunia karena wabah diare. Wabah
diare terjadi karena air sungai
terkontaminasi kotoran 2000
manusia yang membuang hajat ke
sungai. Untuk menghentikan wabah
ini, maka perilaku membuang hajat
di sungai harus total dihentikan dan
menggalakkan program jambanisasi
Panaruban, salah satu desa yang
berhasil mewujudkan program
desa sehat mandiri di Kabupaten
Purbalingga Kecamatan Bukateja.

Desa berpenduduk 1.894 jiwa ini
mampu menyelesaikan berbagai
permasalahan kesehatan yang
timbul dengan biaya minimal. Apa
yang mereka dilakukan?
Achmad Mudakir, Kepala Desa
Penaruban menyadarkan masyarakat
akan pentingnya kesehatan. Setiap
saat, kapan saja, dimana saja Ia
mengkapayekan pentingnya hidup
sehat dengan memberikan stimulan
kepada masyarakat untuk membuat
jamban sebesar 50%. Sedangkan
untuk masyarakat miskin tidak
dikenakan biaya. “Hanya dalam
waktu enam bulan, sebagian besar
masyarakat telah memasang jamban
di rumahnya sendiri. Kini setiap
warga Desa Penaruban memiliki
kloset sendiri di rumahnya sebagai
bentuk kesadaran kesehatan.
Pencanangan program gerakan
1000 jamban ini dimulai tahun
2004. Berawal dari kasus kematian
dua balita di desa lain karena diare.
Kemudian masyarakat terdorong
berperilaku hidup bersih dan sehat
untuk menghindari kejadian diare.
Saat itu hanya 10% masyarakat yang
memakai jamban.
Setelah 4 tahun gerakan
1000 jamban, masyarakat telah

Ragam
mempunyai jamban semua. Walau
mereka belum menggunakan untuk
buang air besar, alasanya belum
terbiasa menggunakan jamban.
Masyarakat telah terpasung selama
bertahun-tahun dengan pola tidak
disiplin membuang hajat, tidak
menjaga kebersihan dan tidak peduli
kesehatan.Ternyata, menyediakan
jamban lebih mudah dari pada
merubah perilaku.
Menurut Ahmad Mubakir,
merubah perilaku tidak dapat

dipaksakan, tapi harus dikemas
melalui kegiatan kerohanian,
misalnya kelompok tadarus
(membaca quran secara bergantian).
Saat itu ada 15 kelompok yang
melakukan tadarusan secara rutin.
Setelah tadarusan selesai baru
disampaikan informasi kesehatan,
termasuk buang air besar di jamban.
Ahmad Mubakir dan Chandra
mempunyai obsesi membentuk
Desa Sehat Mandiri. Ia memberi
stimulan sarana kesehatan kepada

Menkes memberikan
sambutan pada acara
pelantikan pejabat
eselon II Kemkes RI

Menkes Lantik
37 Pejabat Eselon II

P

rogram 100 hari bidang
kesehatan Kabinet
Indonesia Bersatu
II, seluruhnya telah
dapat dicapai. Kita
patut mensyukurinya, namun
tugas selanjutnya lebih berat.
Pembangunan kesehatan tahun
2010 – 2014 diprioritaskan pada
peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan melalui
berbagai bidang.
Demikian sambutan Menkes dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH,

Dr. PH ketika melantik 37 Pejabat
Eselon II Kemeterian Kesehatan, di
Jakarta (1/2/2010).
Menkes mengatakan, akhir-akhir
ini media massa memberitakan
pelayanan kesehatan masih banyak
dikomplain masyarakat khususnya
golongan kurang mampu, baik
di Puskesmas ataupun RS. Oleh
karena itu, Menkes berharap agar
pejabat yang baru dilantik lebih
peka terhadap apa yang dibutuhkan
masyarakat dan dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan seperti yang di

4000 warga, berupa sepatu murah
untuk ke sawah, masker, sarung
tangan, tabung penjernir air dan
tudung saji.
Melalui kerja keras dan waktu
yang panjang mereka memberi
penyuluhan, menyadarkan
masyarakat untuk hidup sehat
secara mandiri, maka hasilnya cukup
menggembirakan. Kini, masyarakat
telah membuat dan menggunakan
jamban untuk buang air besar
keluarga secara mandiri.n yanti

idam-idamkan oleh masyarakat.
Menkes mengingatkan, reformasi
birokrasi merupakan salah satu
agenda Kabinet Indonesi Bersatu II
yang menjadi prioritas Presiden RI
melalui good and clean governance,
yang bersifat transparan dan
akuntabel.
Untuk itu, periode kerja dalam
lima tahun mendatang tidak ringan
dan membutuhkan kerja sama dari
semua pihak intern Kementerian
Kesehatan maupun masyarakat,
swasta dan dunia usaha sebagai
mitra untuk mencapai masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan,
tegas Menkes.
Menkes berharap kepada para
pejabat yang baru dilantik dapat
bahu membahu memberikan
kontribusinya agar dapat mencapai
cita-cita tersebut.
Pejabat yang dilantik adalah dr.
H. Abdul Rival, M.Kes sebagai Kepala
Biro Kepegawaian menggantikan
drg. S. R. Mustikowati, M.Kes, dr.
Lily S. Sulistyowati, MM sebagai
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
menggantikan dr. Abidinsyah
Siregar, DHSM, M.Kes, drg.
Tritarayati sebagai Kepala Pusat
Komunikasi Publik menggantikan
dr. Lily S. Sulistyowati, MM dan
Mudjiharto, SKM, MM sebagai
Kepala Pusat Penanggulangan
Krisis menggantikan dr. Rustam
Syarifuddin Pakaya, MPH.
dr. Abidinsyah Siregar, DHSM,
M.Kes sebagai Sekretaris Inspektorat
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom

1

Ragam
Menkes memberikan ucapan
selamat kepada pejabat
eselon II baru Kemkes RI

Jenderal menggantikan dr. Hj. Ratna
Dewi Umar,M.Kes., dr. Yudhi Prayudha
Ishak Djuarsa, MPH sebagai Inspektur
I menggantikan Drs. Parulian
Parapat, MM, Arsil Rusli, SH, MH
sebagai Inspektur III menggantikan
dr. Suwandi Makmur, MM, dan Drs.
Wiyono Budihardjo, MM sebagai
Inspektur IV menggantikan I Gusti
Gede Djestawana, SKM.
Dr. dr. Sutoto, M.Kes sebagai
Sekretaris Ditjen Bina Pelayanan
Medik, menggantikan dr. Mulya
A. Hasjmi, Sp.B, M.Kes., drg. S. R.
Mustikowati, M.Kes sebagai Direktur
Bina Yanmed Dasar, menggantikan
dr. T. Marwan Nusri MPH, dr. Andi
Wahyuningsih Attas, Sp.An sebagai
Direktur Bina Yanmed Spesialistik,
menggantikan dr. H. Kemas M. Akib
Aman, Sp.R, MARS, dr. Irmansyah,
Sp.KJ sebagai Direktur Bina
Kesehatan Jiwa menggantikan HM
Aminullah, Sp.KJ, MM.
drg. Setyawaty, M.Kes sebagai
Direktur Umum, SDM dan
Pendididkan RSUP Fatmawati
Jakarta, dr. Harry Trimurjatno, MM
sebagai Direktur Keuangan RSUP
Fatmawati Jakarta, dr. Priyanti Z.
Soepandi, Sp.P(K) sebagai Direktur
Utama RSUP Persahabatan
Jakarta, dr. Tri Hesty Widyastoeti
Marwotosoeko, Sp.M sebagai
Direktur Medik dan Keperawatan
RSUP Persahabatan Jakarta, dr.
1

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

Omo Abdul Madjid, Sp.OG sebagai
Direktur Umum dan Operasional
RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
Jakarta, dr. Sonar Soni Panigoro,
Sp. B.Onk, M.Epid sebagai Direktur
Utama RS Kanker Dharmais Jakarta,
dr. Rustam Syarifuddin Pakaya,
MPH sebagai Direktur SDM dan
Pendididkan RS Kanker Dharmais
Jakarta, dr. Harjati, MARS sebagai
Direktur Keuangan RS Kanker
Dharmais Jakarta, Dr. dr. Agus
Hadian Rahim, Sp.OT(K), M.Epid,
MH.Kes sebagai Direktur SDM
dan Pendidikan RSUP dr. Hasan
Sadikin Bandung), dr. Hendriani
Selina Notosoegondo, Sp.A(K),
MARS sebagai Direktur Utama
RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Bella
Patria Jaya, Sp.KJ sebagai Direktur
Utama RS Jiwa Prof. Dr. Soeroyo
Magelang, dr. Hj. Chandrawati
Husein, Sp.B sebagai Direktur SDM
dan Pendidikan RSUP dr. Wahidin
Sudirohusudo Makassar.
dr. Ina Hernawati, MPH sebagai
Direktur Bina Kesehatan Ibu,
menggantikan dr. Sri Hermiyanti,
M.Sc, DR. Minarto, MS sebagai
Direktur Bina Gizi Masyarakat,
menggantikan dr. Ina Hernawati,
MPH dan dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS
sebagai Direktur Bina Kesehatan
Kerja menggantikan dr. H. Abd. Rival,
M.Kes.
dr. H. Azimal, M.Kes sebagai Kepala

KKP Kelas I Jakarta dan dr. H. Imam
Triyanto, MPH sebagai Kepala KKP
Kelas I Surabaya.
Drs. Purwadi, Apt, MM, ME sebagai
Sekretaris Ditjen Binfar dan Alkes
menggantikan Dra. Meinarwati,
Apt.,M.Kes dan dr. Setiawan
Soeparan, MPH sebagai Direktur
Bina Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Ditjen Binfar dan Alkes
menggantikan Drs. Purwadi, Apt.MM
serta dr. Siswanto, MPH, DTM sebagai
Kepala Puslitbang Gizi dan Makanan,
Badan Litbangkes menggantikan
Sunarno Ranu Widjojo, SKM, MPH.
dr. Asjikin Imam Hidayat, MHA
sebagai Kepala Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan menggantikan
dr. Setiawan Soeparan, MPH, Dra.
Meinarwati, Apt. M.Kes sebagai
Kepala Pusat Pemberdayaan Profesi
dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri
menggantikan dr. Asjikin Imam
Hidayat, dr. H. Kemas M. Akib Aman,
Sp.R, MARS sebagai Kepala Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan, menggantikan Drs.
Abdurahman, MPH, Drs. Sulistiono,
SKM, MSc. sebagai Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan SDM
Kesehatan menggantikan DR.
Drs. Ida Bagus Indra Gotama, SKM
dan Drs. H. R. Wisnu Hidayat, MSc
sebagai Kepala Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Ciloto menggantikan Drs.
H. Sulistiono, SKM, M.Kes. nSmd/Gi

Media Utama

Media
utama

Rapor Hijau
untuk Kementerian
Kesehatan

K

ementerian Kesehatan mendapat
penilaian kinerja dengan rapor
berwarna hijau, yang berarti 4 program
dan 12 rencana aksi yang menjadi
sasaran program kerja 100 hari
mencapai target 100 persen. Bahkan
ada beberapa rencana aksi yang sudah
tercapai 100 persen pada hari ke 50 dan ke 75.
Sebelum berakhir masa kerja 100 hari Kabinet
Indonesia Bersatu ( KIB II) yang jatuh pada tanggal 1
Februari 2010, telah membuat Kementerian Kesehatan
dan jajarannya mengenjot menyelesaikan target yang
telah dicanangkan. Beberapa kali pertemuan untuk
membahas pencapaian ini. Sampai pada akhirnya, semua
target itu tercapai dengan menggembirakan. Tentu, ini
merupakan keberhasilan semua, kata Menkes pada suatu

kesempatan.
Diawal kerja 100 hari, Menkes dan jajaranya telah
berusaha menterjemahkan paradigma baru dari
paradigma BEROBAT GRATIS MENJADI “SEHAT ITU
INDAH DAN SEHAT ITU GRATIS” yang dilaksanakan
secara komprehensif, sinergis dan integratif melalui
peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas, peningkatan kesehatan
masyarakat, dengan fokus pada preventif dan promotif,
penanggulangan penyakit dan peningkatan sumber
daya manusia kesehatan terutama di Daerah Terpencil
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

Empat Program 100 Hari
Terdapat 4 isu utama dan 12 rencana aksi yang
menjadi landasan kerja program 100 hari Kementerian
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom

1

Media Utama
Kesehatan yaitu :
1) Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk
memberikan jaminan kesehatan masyarakat;
2) Peningkatan kesehatan masyarakat untuk
mempercepat pencapaian target MDGs;
3) Pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan akibat bencana;
4) Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas
tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil,
tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).

12 Rencana aksi
Program 100 hari
1) Peningkatan pelayanan kepada 76,4 juta penduduk
miskin dalam sistem jaminan kesehatan dengan
anggaran sebesar Rp. 4,6 Triliun dengan kegiatan
yang meliputi peningkatan akses , peningkatan
manajemen dan penyusunan roadmap 2010 – 2014
menuju Jaminan Kesehatan Semesta.
2) Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Pedesaan
terutama melalui pemantapan fungsi Posyandu,
Bidan Desa, dan KB Kesehatan Reproduksi untuk
upaya Promotif, dan Preventif.
3) Revitalisasi Permenkes tentang kewajiban
menuliskan resep menggunakan obat generik di
sarana pelayanan kesehatan pemerintah, melalui
pelatihan dan pemantauan secara intensif.
4) Penetapan pembatasan Harga Eceran Tertingggi
(HET) Obat Generik Berlogo (OGB).
5) Penanggulangan HIV/ AIDS.
6) Penaggulangan penyakit Tuberkulosis.
7) Penanggulangn Malaria.
8) Peningkatan Universal Child Immunization (UCI)
sebesar 98% desa di 5 Provisi (Jatim, Jateng , Jabar,
Banten dan DKI) yang merupakan 80% Balita
Indonesia.
9) Peningkatan pengawasan obat dan makanan
10) Beroperasinya Balai Pengobatan Haji Indonesia
(BPHI) baru di Makkah Arab Saudi untuk
memantapkan pelayanan kesehatan haji mulai
musim haji tahun 2009.
11) Penanggulangan Bencana.
12) Peningkatan SDM Kesehatan dalam Jumlah, jenis,
dan mutu terutama di daerah terpencil, tertinggal,
perbatasan dan kepulauan (DTPK).

16

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

Capaian program
100 hari
1) Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk
memberikan jaminan kesehatan masyarakat terdapat
dua target yang hendak dicapai yaitu:
a. Masuknya masyarakat miskin penghuni
Lapas/ Rutan, panti sosial dan masyarakat
miskin akibat korban pasca bencana menjadi
peserta Jamkesmas dengan ditandatanginya
kesepakatan bersama antara Menkes RI dengan
Mendagri, Mensos dan Menhuk dan HAM tanggal
17 Desember 2009. Target tercapai 100%.
b. Program pemantapan Jamkesmas di Rumah
Sakit, telah dilakukan Seminar/Lokakarya Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Jamkesmas
dalam upaya peningkatan Manajemen. Saat
ini juga seluruh RS yang bekerja sama dengan
Jamkesmas sudah dapat melakukan klaim
dengan INA-DRG; 100% klaim sudah dibayar
sesuai Manlak (pedoman pelaksanaan). Sedang
untuk meningkatkan cakupan Jamkesmas
telah disusun roadmap kepesertaan semesta
Jamkesmas.Target tercapai 100 %

Media Utama
2) Peningkatan kesehatan masyarakat untuk
mempercepat pencapaian target MDGs, meliputi :
a. Meningkatkan kesehatan masyarakat pedesaan
terutama pemantapan fungsi Posyandu, Bidan
di Desa, dan KB-Kespro di bidang promotif dan
preventif :
• Target pendataan ibu hamil di 60.000 desa, telah
terdata 65,764 desa, dengan pendataan ibu hamil
: 3.212.176 berarti telah terealisasi 100%. Serta
penyediaan buku KIA bagi ibu hamil di Prov Jawa
dan Bali dan 105 kab/kota. Target tercapai 100%.
• Peningkatan advokasi tentang gizi untuk para
pengambil keputusan dan masyarakat luas. Telah
dicetak sebanyak 4.000 buku kepada 33 Kadinkes
Provinsi, 579 Kab/Kota. Target tercapai 100%.
• Telah diberikan biaya operasional kepada 241.700
Posyandu di 467 Kabupaten / Kota. Target
tercapai 100%.
• Telah dilakukan launching penggunaan Kartu
Menuju Sehat (KMS) Balita model baru yang
membedakan anak laki-laki dan perempuan, di
Kantor Depdagri, tanggal 28 Desember 2009,
disaksikan Mendagri Gamawan Fauzi dan Ketua
Umum Tim Penggerak PKK serta dihadiri Ketua
Tim Penggerak PKK seluruh Indonesia. Target
tercapai 100%.
• Untuk penanganan gizi buruk, telah dilakukan
pencarian secara aktif untuk menemukan kasus gizi
buruk dengan melibatkan kader dan pemanfaatan
media komunikasi, telah ditemukan 6.351 kasus gizi
buruk di 21 provinsi. Target tercapai 100%.
• Pengembangan model registrasi kematian,
pada tanggal 6 Januari 2010 telah dicanangkan
pengembangannya di Kendal, Jawa Tengah
mencakup 8 provinsi (Jateng, DKI Jakarta,
Lampung, Kalbar, Gorontalo, Papua, Bali dan
NTT). Saat ini telah disusun draft SKB antara
Kemkes dan Kemdagri untuk kerjasama dalam
pelaksanaan Sistem Registrasi Kematian di
Indonesia yang akan diubah menjadi “Peraturan
Bersama Menteri”. Target telah tercapai 100%.
• Peningkatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
hingga saat ini sebanyak 31.328 UKS (Sekolah
Dasar dan MI) di 21 provinsi telah dibina oleh
Puskesmas berupa penyuluhan Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), kesehatan gigi, PHBS, dan kegiatan
bebas jentik nyamuk. Saat ini sudah mencapai
10.000 UKS. Target tercapai 100%.

b. Dalam rangka penetapan pembatasan Harga
Obat Eceran Tertinggi (HET) Obat Generik
Berlogo (OGB), telah ditetapkan Keputusan
Menkes No. HK.03.1/Menkes/146/2010
tentang Penetapan Eceran Harga tertinggi 9
HET Obat generik berlogo (OGB) dan tetap
memberlakukan SK Menkes No. 696/menkes/
per/IV/2007 tentang Penetapan Maksimum rasio
HET Obat Branded Generik. Target tercapai 100%.
c. Revitalisasi Permenkes tentang kewajiban
menuliskan resep dan menggunakan obat
generik di sarana pelayanan kesehatan
pemerintah, hingga saat ini juga telah dilakukan
soft launching pencanangan penggunaan
obat generik melalui media elektronik
dan pengiriman media promosi ke RS seJabodetabek. Sedangkan untuk SK Menkes
tentang kewajiban menuliskan resep dan
penggunaan obat generik sudah selesai dengan
SK Menkes No. HK 03.01/ Menkes/ 159/I/2010
tanggal 28 Januari 2010 tentang Pedoman
pembinaan dan pengawasan penggunaan
obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah. Target tercapai 100%.
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom

1

Media Utama
Rumah sakit lapangan
di daerah bencana

3) Pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan akibat bencana antara lain
a. Penanggulangan HIV dan AIDS:
• Saat ini telah didistribusikan ARV ke 180 rumah
sakit dengan jumlah ODHA 16.096 orang.
Pendistribusian diagnostik tes ke 24 provinsi.
Telah terdistribusi tes pengamanan darah di
33 provinsi dengan 950.000 tes, 100.000 tes
surveilens, 341.000 tes diagnostik.
• Pusat pengobatan Tuberculosis (TB) di Provinsi
Papua. Telah dilaksanakan pelatihan TB bagi
petugas HIV di UPK dengan layanan VCT untuk
kota Jayapura, Biak Numfor, Mimika, Merauke,
Nabire. Pembahasan draft SK Tim TB-HIV di RS
Dok 2. Target tercapai 100%.
b. Penanggulangan TB :
• Tersedianya obat anti TB (OAT) di fasilitas
kesehatan pemerintah. Target sudah terdistribusi
102.000 paket OAT di 33 provinsi dan 102.000
1

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

paket OAT FDC 1 telah diterima di seluruh
kabupaten/kota. Target tercapai 100%.
• Tersedianya Pusat Pelayanan TB Multi Drug
Resistant (TB-MDR) di RS Persahabatan dan RS
Dr. Soetomo Surabaya. Terjaring 156 suspek TB
MDR (104%). Sebanyak 49 pasien positif TB MDR
diobati (159%). Sebanyak 30 pasien TB MDR telah
mendapat pengobatan di Pusat Pelayanan TB
MDR (100%). Target tercapai 100%.
c. Penanggulangan malaria: kegiatan
• pengobatan kepada 312.321pasien (104%)
• sebanyak 506.649 kelambu sudah terdistribusi
(101%)
• screening bagi 155.700 (142%) ibu hamil di
wilayah endemis untuk perlindungan terhadap
malaria
• 500 Pos Malaria Desa telah terintegrasi dengan
desa Siaga. Berdasarkan laporan check point H-75
target H-100 diubah dari 450.000 bumil menjadi
110.000 bumil.
d. Untuk peningkatan Universal Child Immunization
(UCI) di 5 provinsi Jawa (Jatim, Jateng, Jabar,
Banten, DKI Jakarta) rata-rata cakupan UCI di
2.080 desa yang melakukan akselerasi adalah
88,57%, dengan rincian: rata-rata cakupan
BCG 88,3%; rata-rata cakupan DPT/HB3 89,7%;
rata-rata cakupan Polio 4 88,4%; dan rata-rata
cakupan Campak 87.9%. Target tercapai.
e. Pengawasan obat dan makanan
Pengoperasian 22 laboratorium berjalan di 13
Provinsi, prosentase penurunan makanan jajanan

Media Utama

anak mengandung bahan berbahaya (BB)
menurun hingga 72,08%. Hingga saat ini telah
dilakukan sampling dan KIE di 154 Sekolah Dasar
(SD) di Jakarta, Serang, Surabaya, Yogyakarta,
Bandung dan Semarang dengan jumlah sampel
makanan 683 sampel. Dilakukan koordinasi lintas
sektor dengan kepala sekolah, Dinkes, dan Diknas
oleh Badan POM. Target Tercapai.
f. Operasionalisasi Balai Pengobatan Haji Indonesia
(BPHI) Baru di Makkah Arab Saudi. Dari hasil
evaluasi BPHI dapat beroperasi dengan baik
memberi pelayanan kesehatan kepada jamaah
haji. Secara umum pelayanan kesehatan haji
tahun ini berjalan baik sebagai indikatornya
menurunnya angka kematian jamaah haji. Target
tercapai 100%.
h. Penanggulangan bencana :
• screening balita gizi buruk paska bencana.
Pelaksanaan screening di 6 kab/kota di Provinsi
Sumatera Barat (Agam, Padang, Pariaman,
Padang Pariaman, Kerinci, dan Pesisir Selatan)
Jawa Barat. Jumlah balita ter-screening 102.595
dengan hasil gizi buruk 784, gizi kurang 6.009;
Telah teridentiikasi sarana medik di 30 RS, 123
puskesmas, 144 pustu dan 146 poskesdes dan
135 rumah dinas dokter dan para medis. Dana
rehabilitasi telah diusulkan dari APBN-P, tidak
mungkin dialokasikan pada tahun 2009. Telah
dilakukan TOT peningkatan SDM di 100 RS yang
telah dilaksanakan tanggal 27 januari 2010.
Target tercapai 100%.
• Penguatan logistik di 9 pusat regional
penanggulangan krisis (Medan, Makassar,
Surabaya, Palembang, Denpasar, Manado,
Banjarmasin, Jakarta, Semarang) 2 sub-regional
Penanggulangan Bencana (Padang dan
Jayapura). Target tercapai 100%.

4) Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas
tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil,
tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) :
a. Disusunnya Permenkes tentang praktik tenaga
kesehatan terpenuhinya tenaga kesehatan
strategis (perawat, bidan, sanitarian, ahli gizi,
analis kesehatan, asisten apoteker) di DTPK.
Telah dilakukan: penyusunan perbaikan materi
rancangan, pembahasan rancangan lintas
program, pembahasan rancangan lintas sektor,
perbaikan rancangan, semi inalisasi rancangan.
Target tercapai 100 %.
b. Terpenuhinya tenaga kesehatan strategis
sebanyak 130 orang dan 5 nakes mengundurkan
diri di 35 Puskesmas di DTPK. Perpanjangan
kontrak bagi yang berminat melanjutkan pada
perencanaan 2010. Target tercapai 100%.
5) Pencapaian kinerja Menteri Kesehatan 100 Hari
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom

1

Media Utama
(sesuai pakta integritas).
Beberapa produk yang telah dihasilkan sampai
dengan H-100 meliputi Keluarnya Renstra Depkes
2009-2014 dan telah tersusunnya Roadmap Reformasi
Kesehatan Masyarakat 2009-2014.
Berkaitan dengan peningkatan akses pelayanan
air minum dan peningkatan perilaku higienis pada
masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang telah
dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kementerian
PU sehingga dapat terlaksana: 1). Dibangunnya sarana air
minum di 1.382 lokasi; 2). Dibangunnya sarana sanitasi

masyarakat/komunal di 61 lokasi; 3). Dilakukan pemicuan
perubahan perilaku Stop BAB sembarangan di 1.382
lokasi; dan 4). Kampanye cuci tangan pakai sabun (CTPS)
di 1.382 lokasi.
Hasil capaian ini tentu tidak membuat Kementerian
Kesehatan terlena atas keberhasilannya, tapi harus
menjadi modal untuk melanjutkan pembangunan
kesehatan 4 tahun ke depan. Masih banyak hal yang
harus diselesaikan, seperti yang sudah dicanangkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2010-2014. lPra

Visi, Misi, Strategi dan Sasaran
Pembangunan Kesehatan 2010-2014

S

etiap episode
pembangunan, harus
ada evaluasi. Hasil
evaluasi menghasilkan
rekomendasi untuk
tindak lanjut. Periode 2004-2009
telah menghasilkan banyak
kemajuan dalam pembangunan
kesehatan. Keberhasilan itu
harus berlanjut pada periode
berikutnya. Setelah melakukan
kajian yang mendalam, maka untuk
periade 2010-2014 Kementerian
Kesehatan telah merumuskan visi,
misi dan strategi pembangunan
kesehatan yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan dan antisipasi
perkembangan zaman kedepan.

Visi
Masyarakat Sehat Yang Mandiri
dan Berkeadilan

Misi
1. Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan
masyarakat madani
20

Mediakom No.XXII/FEBRUARI/2010

2. Melingdungi kesehatan
masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan
yang paripurna, merata,
bermutu, dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumberdaya
kesehatan
4. Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik

Strategi
1. Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat, swasta dan
masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan
melalui kerjasama nasional dan
global
2. Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti;
dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif
3. Meningkatkan pembiayaan
pembangunan kesehatan,
terutama untuk mewujudkan
jaminan sosial kesehatan
nasional

4. Meningkatkan pengembangan
dan pendayagunaan SDM
Kesehatan yang merata dan
bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan,
pemerataan dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan
makanan
6. Meningkatkan manajemen
kesehatan yang akuntabel,
transparan, berdayaguna
dan berhasilguna
untuk memantapkan
desentralisasi kesehatan yang
bertanggungjawab

Sasaran
Sesuai dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010-2014, 4
tahun kedepan ada sejumlah
indikator pembangunan kesehatan
yang hendak dicapai pada tahun
2014 yaitu meningkatnya umur
harapan hidup dari 70,7 tahun
(2008) menjadi 72,0 tahun.

Media Utama
Menurunya angka kematian ibu
melahirkan per 100.000 kelahiran
hidup dari 228 ( 2008) menjadi 118.
Menurunya angka kematian bayi
per 1.000 kelahiran hidup dari 34 (
2008) menjadi 24 dan menurunya
prevalensi kekurangan gizi ( gizi
buruk dan gizi kurang) pada anak
balita dari 18,4% menjadi lebih kecil
dari 15%.

5 nilai
1. Pro rakyat
2. Inklusif
3. Responsif (Tanggap sesuai masalah dan kewilayahan)
4. Efektif
5. Bersih

Reformasi Kesehatan
1. Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK)
2. Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK)
3. Jamkesmas
4. Pelayanan Kesehatan di Daerah
Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
5. Ketersediaan Obat
6. Reformasi Birokrasi
7. World Class Hospital










Prioritas Pembangunan
Prioritas pembangunan
kesehatan yaitu peningkatan akses
dan kualitas pelayanan kesehatan
yang akan dilakukan melalui :
• Peningkatan kesehatan ibu, bayi
dan balita





Perbaikan status gizi masyarakat
Pengendalian penyakit menular
serta tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan
Pemenuhan, pengembangan
dan pemberdayaan SDM
kesehatan
Peningkatan ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan,
keamanan, mutu dan
penggunaan obat serta
pengawasan obat dan makanan
Pengembangan sistem Jaminan
Kesehatan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dan
penanggulangan bencana dan
krisis kesehatan
Peningkatan pelayanan
kesehatan primer, sekunder dan
tersier.lSmd

Endang R. Sedyaningsih
Pimpin Delegasi RI Pada Sidang ke-126
Badan Eksekutif WHO
Menkes bersama
delegasi negara lain
pada sidang WHO

M

enkes dr.
Endang R.
Sedyaningsih,
MPH, Dr. PH,
memimpin
Delegasi
Republik
Indonesia pada Sidang ke-126 Badan
Eksekutif Organisasi Kesehatan
Dunia (Executive Board WHO) di
Jenewa Swiss tanggal 18-23 Januari
2010.
Menkes didampingi anggota
delegasi, Prof. Dr. Tjandra Yoga
Aditama-Dirjen P2PL, Dr. Makarim
Wibisono-Staf Khusus Menkes, Dr
David Mulyono, Dr. Widjaja Lukito,
dr. Untung S Sutarjo-Kepala Biro
Perencanaan dan Anggaran dan
No.XXII/FEBRUARI/2010 Mediakom

21