kembali cerita anak di SMP Negeri 16 Semarang hanya dilakukan dengan metode ceramah dan peserta didik hanya diminta membaca cerita anak, kemudian
diceritakan kembali baik secara lisan maupun tulisan. Guru belum menerapkan metode yang tepat dalam membelajarkan kompetensi membaca, yang dalam hal
ini peserta didik diharapkan dapat memahami bacaan yang mereka baca, bukan sekadar menghafal dan kemudian menulis maupun menceritakannya kembali.
Selain metode, pemilihan bahan bacaan yang akan diberikan kepada peserta didik juga berpengaruh terhadap hasil belajar dan pembentukan kepribadian
peserta didik. Selama ini, bacaan yang digunakan dalam proses pembelajaran hanya diambil dari buku paket maupun LKS saja, kemudian bacaan yang ada juga
kurang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan kepribadian peserta didik. Mengingat dewasa ini, sedang banyak diterapkannya pendidikan karakter
dalam sekolah pada semua tingkat pendidikan di Indonesia. Jadi, bacaan yang diberikan kepada peserta didik, diharapkan dapat menyisipkan nilai-nilai
pendidikan karakter di dalamnya.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak sangat kompleks
sehingga perlu dibatasi. Oleh karena itu, permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti yaitu keterampilan menceritakan kembali cerita anak yang masih rendah
yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kemampuan peserta didik dalam mengingat-ingat bagian-bagian dalam cerita anak yang mereka baca. Hal
itu mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam menceritakan kembali cerita anak menggunakan kalimat mereka sendiri.
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.4.1 Bagaimana proses pembelajaran menceritakan kembali cerita anak
bermuatan pendidikan karakter dengan metode SQ3R pada peserta didik kelas VII H SMP Negeri 16 Semarang ?
1.4.2 Bagaimana peningkatan keterampilan menceritakan kembali cerita anak
peserta didik kelas VII H SMP Negeri 16 Semarang setelah mengikuti pembelajaran menceritakan kembali cerita anak bermuatan pendidikan
karakter dengan metode SQ3R ? 1.4.3
Bagaimana perubahan perilaku peserta didik kelas VII H SMP Negeri 16 Semarang dalam mengikuti pembelajaran menceritakan kembali cerita
anak bermuatan pendidikan karakter dengan metode SQ3R ?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Mendeskripsikan proses pembelajaran menceritakan kembali cerita anak
bermuatan pendidikan karakter dengan metode SQ3R peserta didik kelas VII H SMP Negeri 16 Semarang.
1.5.2 Mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali cerita anak
bermuatan pendidikan karakter yang dibaca peserta didik kelas VII H
SMP Negeri 16 Semarang setelah mengikuti pembelajaran menceritakan kembali cerita anak dengan metode SQ3R.
1.5.3 Mendeskripsikan perubahan perilaku peserta didik kelas VII H SMP
Negeri 16 Semarang dalam mengikuti pembelajaran menceritakan kembali cerita anak dengan metode SQ3R.
1.6 Manfaat Penelitian