2.1.9 Penatalaksanaan Hipertensi .
2.1.9.1 Pengendalian Faktor Risiko
Pengendalian faktor risiko penyakit jantung koroner yang dapat saling berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi, hanya terbatas pada faktor risiko
yang dapat diubah, dengan usaha-usaha sebagai berikut :
1 Mengatasi obesitasmenurunkan kelebihan berat badan.
Obesitas bukanlah penyebab hipertensi, akan tetapi prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita hipertensi pada
orang-orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang badannya normal. Sedangkan, pada penderita hipertensi ditemukan sekitar
20-33 memiliki berat badan lebih overweight. Dengan demikian obesitas harus dikendalikan dengan menurunkan berat badan.
2 Mengurangi asupan garam didalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan.
Batasi sampai dengan kurang dari 5 gram 1 sendok teh per hari pada saat memasak.
3 Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat menontrol sistem syaraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
4 Melakukan olah raga teratur
Berolahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali dalam seminggu, diharapkan dapat menrnbah kebugaran
dan memperbaiki metabolisme tubuh yang ujungnya dapat mengontrol tekanan darah.
5 Berhenti merokok
Merokok dapat menambah kekakuan pembuluh darah sehingga dapat memperburuk hipertensi. Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon
monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, dan mengakibatkan
proses artereosklerosis, dan tekanan darah tinggi. Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan adanya
artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung.
Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri. Tidak ada cara yang benar-benar
efektif untuk memberhentikan kebiasaan merokok. Beberapa metode yang secara umum dicoba adalah sebagai berikut:
1 Inisiatif Sendiri
Banyak perokok menghentikan kebiasannya atas inisiatif sendiri, tidak memakai pertolongan pihak luar. Inisiatif sendiri banyak menarik para
perokok karena hal hal berikut :
• Dapat dilakukan secara diam-diam.
• Program diselesaikan dengan tingkat dan jadwal sesuai kemauan. • Tidak perlu menghadiri rapat-rapat penyuluhan.
• Tidak memakai ongkos. 2
Menggunakan Permen yang Mengandung Nikotin Kencanduan nikotin membuat perokok sulit meninggalkan merokok.
Permen nikotin mengandung cukup nikotin untuk mengurangi
penggunaan rokok. di negara-negara tertentu permen ini diperoleh
dengan resep dokter. Ada jangka waktu tertentu untuk menggunakan permen ini. Selama menggunakan permen ini penderita dilarang
merokok. Dengan demikian, diharapkan perokok sudah berhenti merokok secara total sesuai jangka waktu yang ditentukan.
3 Kelompok Program
Beberapa orang mendapatkan manfaat dari dukungan kelompok untuk dapat berhenti merokok. Para anggota kelompok dapat saling memberi
nasihat dan dukungan. Program yang demikian banyak yang berhasil, tetapi biaya dan waktu yang diperlukan untuk menghadiri rapat-rapat
sering kali menyebabkan enggan bergabung.
6 Mengurangi konsumsi alkohol.
Hindari konsumsi alkohol berlebihan. Laki-Iaki Tidak lebih dari 2 gelas per hari wanita : tidak lebih dari 1 gelas per hari.
2.1.9.2 Terapi Farmakologis