Berdasarkan hasil uji coba instrumen kepada 34 responden dengan taraf signifikansi 5 didapat r
tabel
= 0,339. Kriterianya dengan taraf signifikansi 5 soal dikatakan valid apabila r
xy
r
tabel.
Sebagai contoh perhitungan validitas item soal nomor 1 diperoleh r
xy
= 0,546 dan r
tabel
= 0,339. Berdasarkan perhitungan tersebut r
xy
r
tabel
maka, item soal nomor 1 valid. Item angket dikatakan valid jika r
hitung
0,339. Hasil perhitungan validitas soal adalah sebagai berikut :
Tabel Hasil Perhitungan Validitas Soal
Perhitungan validitas butir soal dapat dilihat pada lampiran 6.
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan di subjek yang sama. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat
kesejajaran hasil Arikunto, 2009:90. Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali
atau dengan
kata lain tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan.
Kriteria No Butir soal
Jumlah Valid
1, 2, 4, 5, 8, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 39, 40,
41, 42, 44, 45 ,46, 47, 48, 49 36
Tidak Valid 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 15, 17, 23, 34, 38, 43, 50
14
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal tes pilihan ganda adalah rumus K-R.21:
] kV
M k
M ][1
1 k
k [
r
t 11
Keterangan : r
11
= reliabilitas istrumen k
= jumlah butir soal Vt
= varians skor total = kuadrat simpangan baku total M
= skor rata-rata Arikunto, 2006:189
Berdasarkan perhitungan reliabilitas diperoleh harga r
11
sebesar 0.886 dengan r tabel = 0,339, karena r
11
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan
realibilitas selengkapnya dapat dilihat dilampiran 7.
4. Daya Pembeda
Untuk menghitung daya pembeda soal pilihan ganda dapat digunakan rumus sebagai berikut
A B
A
JS JB
JB DP
atau
B B
A
JS JB
JB DP
Arikunto, 2005: 212 Keterangan:
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.
A
JB
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar.
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan salah.
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan salah.
Klasifikasi daya pembeda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
DP = 0,00 adalah sangat jelek 0,00 DP ≤ 0,20 adalah jelek
0,2 0 DP ≤ 0,40 adalah cukup
0,40 DP ≤ 0,70 adalah baik 0,70 DP ≤ 1,00 adalah sangat baik Arikunto, 2005: 218
Hasil perhitungan daya pembeda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hasil Perhitungan Daya Beda Soal
kriteria DP No Butir Soal
Jumlah Sangat Jelek
----------------------- Jelek
3, 6, 7, 9, 11, 12, 15, 17, 23, 34, 38, 43, 50 13
Cukup 8, 10, 14, 18, 19, 26, 28, 35, 46, 48, 49
11 Baik
1, 2, 4, 5, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 37, 39, 41, 42, 44, 45, 47
23
B
JB
A
JS
B
JS
Sangat baik 13, 27, 40
3 Perhitungan tentang daya pembeda soal dapat dilihat pada
lampiran 8.
5. Taraf Kesukaran