belajar sedangkan dari sisi guru akan menimbulkan masalah-masalah ekstern belajar.
Faktor intern yang dialami siswa meliputi sikap terhadap belajar, motivasi
belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengolah bahan belajar, kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar diri, kemampuan menggali hasil belajar yang
tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa.
Faktor-faktor intern ini akan menjadi masalah sejauh siswa tidak dapat menghasilkan tindak belajar yang menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.
Faktor ekstern meliputi guru sebagai pembina belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah dan
kurikulum sekolah Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 260.
Guru sebagai pembelajar memiliki kewajiban mencari, menemukan, dan diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah belajar siswa. Dalam penemuan
masalah belajar tersebut guru dapat melakukan pengamatan perilaku belajar, analisis hasil belajar dan melakukan tes hasil belajar. Dengan demikian guru akan
mengetahui kendala apa saja yang dialami siswa selama proses pembelajaran sehingga untuk kedepannya akan ada solusi untuk mengatasi kendala-kendala
tersebut.
2.3 Ekstrakurikuler
Menurut permendikbud No 62 tahun 2014 pasal 1, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh siswa di luar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan satuan
pendidikan. Sedangkan menurut Suryosubroto, 2009 : 286 kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran
yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah di luar
jam pelajaran. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler masing-masing sekolah tentunya akan berbeda, perbedaan tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan
guru, siswa dan kemampuan sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat pengalaman belajar yang memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun tujuan dari
kurikulum menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan 1987 : 9 yaitu kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek
kognitif, afektif dan psikomotor, mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif, dan
dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa. Keterampilan melalui hobi dan minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program
ekstrakurikuler. Partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ini sangat penting baik untuk pengembangan keterampilan siswa dan kegiatan itu sendiri.
Partisipasi masing-masing siswa dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler berbeda