Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengertian Gigi Tahap Pembentukan Gigi

dengan SD 5,6 pada laki – laki dan 39,3 bulan dengan SD 4,2 pada perempuan sudah terlihat mahkota lengkap. Pada usia 45 bulan dengan SD 4,9 pada laki – laki dan 42,3 bulan dengan SD 3,7 pada perempuan terlihat pembentukan akar yang minimal, dan munculnya alveolar pada usia 84,6 bulan dengan standar deviasi 8,0 pada laki – laki dan usia 61,2 dengan SD 7,7 pada perempuan. Pada usia 69,1 bulan laki – laki dan 64,4 bulan perempuan dengan SD masing – masing 8,1 dan 4,5 sudah terbentuk ¼ dari akar lengkap. Kemudian 1 3 dari akar lengkap terbentuk pada usia 74,1 bulan laki –laki dan 69,0 perempuan dengan SD 9,2 dan 5,3. Munculnya secara klinis dapat dilihat diusia 74,5 bulan pada laki – laki dan 71,3 pada perempuan dengan SD 9,6 pada keduanya. Terbentuknya ½ dari akar lengkap terlihat saat usia laki – laki 76,8 bulan dan perempuan 74,2 bulan dengan SD masing – masing 8.8 dan 5.4. Dalam penelitian ini yang mempelajari perkembangan akar pada anak-anak Jepang, 96 dari sampel 7 – 8 tahun molar satu mandibula permanen telah erupsi. Dari sampel tersebut, 20 memiliki 2 3 dari akar lengkap. Dalam sampel lain yang berusia 8 – 9 tahun, 89 sudah memiliki akar lengkap. 5 Pada penelitian Sidow dkk., 2000 menjelaskan bahwa dari 150 sampel molar tiga rahang atas dan 150 sampel molar tiga rahang bawah, 17 molar tiga mandibula memiliki satu akar, 77 memiliki dua akar, 5 memiliki tiga akar, dan 1 memiliki empat akar. 6 Berdasarkan uraian diatas dan belum adanya data penelitian dan analisis radiografi terhadap molar tiga yang baru erupsi, maka penulis bermaksud untuk menganalisis panjang akar molar tiga mandibula yang sudah erupsi pada mahasiswa FKG USU saat berusia 17 – 19 tahun yang ditinjau melalui radiografi periapikal.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Berapakah rata - rata panjang akar molar tiga mandibula baru erupsi ditinjau melalui radiografi periapikal pada Mahasiswa FKG USU saat berusia 18-20 tahun. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk: Mengetahui rata – rata panjang akar molar tiga mandibula baru erupsi ditinjau melalui radiografi periapikal pada Mahasiswa FKG USU saat berusia 18-20 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi referensi tambahan khususnya panjang akar molar tiga mandibula baru erupsi ditinjau melalui radiografi periapikal pada usia 18 – 20 tahun.

1.4.2 Manfaat Aplikatif

Dengan diketahuinya panjang akar molar tiga mandibula baru erupsi pada usia 18 – 20 tahun, maka akan menjadi pedoman bagi dokter gigi dalam membantu diagnosis maupun perawatan terhadap gigi molar tiga. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gigi

Gigi merupakan organ tubuh yang turut berperan dalam proses pencernaan, pengunyahan, dan terutama sebagai estetis dalam pembentukan profil wajah. Gigi terbentuk melalui interaksi yang sangat kompleks antara ektoderm, epitel oral dan sel mesenkim adalah dasarawal pembentukan gigi. Pada manusia terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen yang berkembang dari interaksi sel epitel rongga mulut dan sel mandibula mesenkim. Pertumbuhan gigi memiliki pola tersendiri sehingga pada regio rahang yang berbeda bentuk gigi yang tumbuh memiliki bentuk yang berbeda pula. Setiap gigi berbeda – beda secara anatomi, tapi dasar proses pertumbuhannya sama pada semua gigi. 3

2.2 Tahap Pembentukan Gigi

Minggu ketiga setelah pembuahan, asal mula mulut terbentuk. Beberapa minggu kemudian, lidah, rahang, dan palatum berkembang. Selama minggu keenam, terbentuk sel embrionik atau tooth buds yang merupakan awal dimulainya pembentukan gigi. Minggu kedelapan, tooth buds gigi desidui sudah terlihat perbedaannya. Minggu kedua puluh, tooth buds gigi permanen mulai berkembang. 7 Perkembangan gigi dimulai dari tahap lamina dental. Tahap ini disebut tahap inisiasi dimana merupakan penebalan lapisan epitelium rongga mulut yang berbatasan dengan kondensasi lapisan ektomesenkim. Tahap ini adalah awal permulaan pembentukan gigi dari jaringan epitel mulut. Selanjutnya adalah tahap proliferasi yang disebut juga cap stage dimana proyeksi dari lamina dental meluas sampai ke dasar mesenkim yang menghasilkan pembentukan benih gigi di ujung distal dari lamina dental. 8,9 Universitas Sumatera Utara Kemudian bell stage, tahap ini ditandai dengan adanya tahap histodifrensiasi dan tahap morfodifrensiasi. Terjadi proses histodifrensiasi dari organ enamel yaitu perubahan bentuk dari bentuk cap menjadi bentuk bel bell stage. Jaringan epitel merangsang jaringan mesoderm, dan jaringan mesoderm mendorong lagi jaringan epitel selama perkembangan tahap ini, maka perubahan sel ini menghasilkan epitelium enamel bagian luar, retikulum stelata, epithelium bagian dalam yang pecah menjadi stratum intermediat dan ameloblas. Kemudian dilanjutkan dengan tahap morfodifrensiasi. Dengan berlanjutnya proliferasi dan difrensiasi benih gigi, organ enamel akan terlihat berbentuk seperti sebuah bel yang menyelubungi papila dental. Dalam hal ini ameloblas, odontoblas dan sementoblas mengendapkan enamel, dentin dan sementum serta memberikan bentuk dan ukuran yang khas pada gigi. 8,9 Dilanjutkan dengan tahap aposisi yaitu pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi enamel, dentin, dan sementum. Pertumbuhan aposisi ditandai oleh pengendapan yang teratur dari bahan ekstraselular yang mempunyai kemampuan sendiri untuk pertumbuhan selanjutnya. Pada tahap kalsifikasi terjadi pengendapan garam – garam kalsium anorganik selama pengendapan matriks. Kalsifikasi dimulai didalam matriks yang sebelumnya telah mengalami deposisi dengan jalan presipitasi dari bagian ke bagian lainnya dengan penambahan lapis demi lapis. 10 Berbagai tahap perkembangan mahkota gigi mulai dari penebalan epitel dengan aktivitas mitosis aktif dalam ektomesenkim a, hasil perkembangan gigi ke bud stage, organ gigi b, setelah itu memasuki tahap proliferasi cap stage kemudian berkembang biasa disebut benih gigi c. Pada tahap bel bell stage epitel enamel luar dan dalam terbentuk dan terhubung dalam servikal lup, selain itu benih gigi permanen dapat dilihat muncul dari lamina gigi d. Pembentukan jaringan keras, dentin diikuti oleh enamel, dimulai dari mahkota e. Ameloblas terakhir akan hilang ketika gigi erupsi, sedangkan pembentukan akar gigi akan terus terjadi sampai mencapai oklusi f Gambar 1.. 11 Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Tahap perkembangan gigi a penebalan epitelium, b bud stage, c cap ctage, d bell stage, e pembentukan jaringan keras, f erupsi gigi 11 Pembentukan akar gigi terjadi setelah pembentukan mahkota gigi selesai dengan sempurna dan gigi mulai erupsi. Pembentukan akar dimulai dari proliferasi sel epitel enamel bagian dalam dan bagian luar inner and outer enamel epithelia menjadi sel epitel akar Hertwig. Sel epitel akar menentukan jumlah dan bentuk akar. Interaksi antara sel epitelium enamel bagian dalam dengan sel papila dental memicu terbentuknya dentin akar, yang diikuti oleh hilangnya selubung akar. Celah yang terbentuk memungkinkan sel folikel dental untuk bersatu dengan dentin, kemudian berdifrensiasi menjadi sementoblas. 12

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Gigi

Dokumen yang terkait

Panjang Akar Gigi Insisivus Sentralis Mandibula Permanen Ditinjaumelalui Radiografi Periapikalpada Anak Usia 7-9 Tahun Di Salah Satu Sd Di Medan

4 64 60

Panjang Akar Molar Tiga Mandibula yang Baru Erupsi pada Mahasiswa FKG USU Berusia 18 – 20 Tahun melalui Radiografi Periapikal

1 15 56

Panjang Akar Molar Tiga Mandibula yang Baru Erupsi pada Mahasiswa FKG USU Berusia 18 – 20 Tahun melalui Radiografi Periapikal

0 1 11

Panjang Akar Molar Tiga Mandibula yang Baru Erupsi pada Mahasiswa FKG USU Berusia 18 – 20 Tahun melalui Radiografi Periapikal

0 0 3

Panjang Akar Molar Tiga Mandibula yang Baru Erupsi pada Mahasiswa FKG USU Berusia 18 – 20 Tahun melalui Radiografi Periapikal

0 0 14

Panjang Akar Molar Tiga Mandibula yang Baru Erupsi pada Mahasiswa FKG USU Berusia 18 – 20 Tahun melalui Radiografi Periapikal

0 0 2

Panjang Akar Molar Tiga Mandibula yang Baru Erupsi pada Mahasiswa FKG USU Berusia 18 – 20 Tahun melalui Radiografi Periapikal

0 0 12

Panjang Akar Molar Dua Mandibula Ditinjau Melalui Radiografi Periapikal Pada Mahasiswa Suku Batak Usia 18-22 Tahun Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Panjang Akar Molar Dua Mandibula Ditinjau Melalui Radiografi Periapikal Pada Mahasiswa Suku Batak Usia 18-22 Tahun Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gigi - Panjang Akar Molar Tigamandibula Yang Baru Erupsi Pada Mahasiswa Fkg Usu Berusia 18 – 20 Tahun Melalui Radiografi Periapikal

0 0 14