periode yang cukup lama, kejadian buruk atau peristiwa yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun bisa saja terjadi.
2.6.5. Jaminan
Tingkat risiko yang terkandung dalam sebuah obligasi dipengaruhi oleh jaminan. Jaminan merupakan aset pihak peminjam yang dijanjikan
kepada pemberi pinjaman jika peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut. Yuliana, 2011. Sedangkan menurut Giri 1997 dalam
Setyawati 2011 berpendapat bahwa utang obligasi bisa merupakan obligasi dengan jaminan atau obligasi tanpa jaminan. Obligasi dengan jaminan yaitu
obligasi yang harus disertai dengan jaminan aktiva tertentu, misalnya mortage bond yang dijamin dengan bangunan atau collateral bond yang dijamin
dengan surat-surat berharga milik perusahaan lain yang dimiliki. Jenis obligasi tanpa jaminan adalah junk bond, yaitu obligasi yang memiliki tingkat
bunga sebab memiliki tingkat risiko kredit yang besar. Obligasi sendiri dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu obligasi yang
dijamin dan obligasi yang tidak dijamin debenture. Para investor lebih cenderung menyukai obligasi yang aman dengan jaminan karena memiliki
risiko yang lebih kecil dibanding obligasi yang tidak dijamin debenture.
2.6.6. Reputasi Auditor
Reputasi auditor merupakan nama baik atau citra yang didapat atas kerja yang baik dan mendapat kepercayaan dari para kliennya dalam
tanggung jawabnya sebagai auditor Setyapurnama dan Norpratiwi, 2006.
Argumentasi yang mendasari dimasukkannya reputasi auditor adalah semakin tinggi reputasi auditor maka akan memberikan hasil audit yang dapat
dipercaya sehingga kecil kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan Sejati, 2010.
Hilmi dan Ali 2008 menyatakan bahwa dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan
terpercaya, perusahaan diminta untuk menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik KAP. Kemudian untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu,
perusahaan dapat menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan
KAP besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm. Sedangkan menurut Miller dan Smith dalam Ikhsan, dkk.
2012 berdasarkan reputasinya, KAP dikategorikan menjadi 2 dua yaitu: 1. KAP yang bertaraf internasional dengan reputasi baik. KAP yang termasuk
dalam kategori ini adalah KAP yang memiliki kriteria brand name big four dan audit firm grouping based on size. KAP yang dikelompokkan
berdasarkan pangsa pasar yang dikuasainya adalah KAP yang berafiliasi dengan The Big Four :
a KAP Purwantono,
Suherman Surja
afiliasi dengan
Ernst Young b KAP Osman Bing Satrio Rekan afiliasi dengan Deloitte Touche
Tohmatsu c KAP Sidharta dan Widjaja afiliasi dengan KPMG
d KAP Tanudireja, Wibisana Rekan serta KAP Haryanto Sahari Rekan afiliasi dengan Price Waterhouse Coopers PwC
2. KAP lokal dengan reputasi afiliasi dengan tidak diketahui. KAP yang termasuk dalam kategori ini adalah KAP yang tidak sesuai dengan kriteria
yang telah dijelaskan diatas yaitu KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four.
2.6.7. Kepemilikan Manajerial