3.2.3 Obsever
Peneliti berperan sebagai observer yang memantau berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati Sugiyono 2007 : 2. Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu: aktivitas
belajar, hasil belajar kognitif, dan model pembelajaran role playing.
3.3.1 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dalam penelitian ini adalah segala bentuk aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran brlangsung. Aktivitas belajar ini mencakup
aktivitas melihat, aktivitas berbicara, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis,
aktivitas mental, dan aktivitas emosional. 3.3.2
Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif siswa dalam mengembangkan pengetahuan mengenai materi permintaan dan penawaran dari
kondisi awal sebelum dilakukan tindakan sampai setelah dilakukan tindakan. 3.3.3
Model Pembelajaran Role Playing
Model pembelajaran kolaboratif strategi role playing dalam penelitian ini digunakan sebagai tratment untuk melihat tingkat keaktifaan siswa selama
pembelajaran dan mengukur hasil belajar kognitif siswa pada akhir pembelajaran. 3.4
Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari beberapa tahap yang biasanya disebut dengan siklus. Masing-masing siklus terdiri
dari empat tahapan yang harus di lalui, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi Suharsimi, 2009:16. Penelitian Tindakan Kelas ini akan
dilaksanakan oleh peneliti sebagai pengamat jalannya proses pembelajaraan di kelas dan guru bertindak sebagai pengajar yang menggunakan model
pembelajaran role playing dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan. Keempat tahap dalam
penelitian tindakan kelas ini secara sistematis dapat disajikan dalam skema sebagai berikut :
Gambar 3.1 Skema prosedur penelitian Suharsimi, 2009:16
Proses penelitiannya diawali dengan melaksanakan siklus I. Apabila pada pelaksanaan siklus I belum memperlihatkan peningkatan hasil belajar, maka dapat
dilanjutkan dengan tahap siklus II dan apabila masih belum menunjukan Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
SIKLUS 1
Perencanaan
SIKLUS 2
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi Perencanaan
peningkatan dapat dilakukan tahap siklus yang ketiga dan seterusnya. Jadi tidak dapat ditetapkan dengan pasti berapa kali siklus tersebut dilaksanakan, karena
penggunaan siklus harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan dari proses pembelajaran tersebut. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan satu
kali kegiatan tatap muka adalah dua jam pelajaran.
3.3.1 Perencanaan