Hakim Bersifat Menunggu. Pasal 118 HIR dan Pasal 142 RBg. Hakim Pasif. Pasal 178 3 HIR dan Pasal 154 RBg.

1.3. Asas-Asas Hukum Acara Perdata Sudikno Mertokusumo Hukum Acara Perdata menyebut ada 7 asas yaitu :

1. Hakim Bersifat Menunggu. Pasal 118 HIR dan Pasal 142 RBg.

Inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan sepeuhnya kepada yang bersangkutan. Jadi apakah aka nada proses atau tidak, apakah suatu perkara atau tuntutan hak itu akan diajukan atau tidak semua diserahkan kepada pihak yang berkepentingan, sedangkan Hakim bersifat menunggu datagnya tuntutan hak diajukan kepadanya. Akan tetapi sekali perkara diajukan kepadanya, Hakim tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadilinya, sekalipun dengan dalih bahwa Hukum tidak atau kurang jelas Pasal 16 UU No. 42004. Larangan untuk menolak memeriksa perkara sebabkan anggapan bahwa hakim tahu akan hukumnya ius curi novit , kalau sekiranya ia tidak dapat menemukan Hukum tertulis, maka ia wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai Hukum yang hidup dalam masyarakat Pasal 28 UU No. 42004.

2. Hakim Pasif. Pasal 178 3 HIR dan Pasal 154 RBg.

Ruang lingkup atau luas pokok sengketa yang diajukan kepada Hakim untuk diperiksa pada dasarnya ditentukan oleh para pihak yang berperkara dan bukan Hakim. Hakim hanya membantu para pencari keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya Peradilan Pasal 28 UU No. 42004. Hakim harus aktif memimpin sidang, melancarkan jalane persidangan, membantu kedua belah pihak dalam mencari kebenaran, tetapi dalam memeriksa perkara perdata hakim harus bersikap Tut wuri, hakim terikat pada peritiwa yang diajukan oleh para pihak. Para pihak dapar secara bebas mengakhiri sendiri sengketa yang telah diajukannya ke muka pengadilan, sedangkan hakim tidak dapat menghalaginya. Hal ini dapat berupa perdamaian atau pencabutan gugatan Pasal 130 HIR, 154 RBg. Hakim wajib mengadili semua gugatan dan larangan menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak di tuntut, atau mengabulkan lebih dari yang di tuntut Pasal 178 ayat 2 dan 3 HIR, Pasal 189 ayat 2 dan 3 RBg. apakah yang bersangkutan mengajukan banding atau tidak itupun bukan kepentingan Hakim Pasal 6 UU No. 201047, Pasal 199 RBg.

3. Sifat Terbuka Persidangan. Pasal 19 1 dan Pasal 20 UU No. 4 Tahun 2004.