Formulasi Surat Gugatan Tata Cara Pemeriksaan Gugatan Kontentiosa. a. Sistem Pemeriksaan Secara Contradictoir

Fungsi Ketua PN - Ketua PN wajib memberikan layanan. - Pelayanan yang harus diberikan Ketua PN. - Mencatat dan menyuruh catatan gugatan yang disampaikan penggugat. - Merumuskan sebaik mungkin gugatan itu dalam bentuk tertulis sesuai dengan yang diterangkan oleh penggugat. Sehubungan dengan ini Ketua PN pperlu diperhatikan putusan MA tentang ini yang menegaskan “adalah tugas Hakim Pengadilan Negeri untuk menyempurnakan gugatan tulisan tersebut dengan jalan melengkapinya dengan petitum, sehingga dapat mencapai apa sebetulnya yang dimaksud dengan opeh Penggugat. b. Bentuk Tulisan. Gugatan yang paling diutamakan adalah gugatan dalan bentuk tertulis. Pasal 118 ayat 1 HIR, Pasal 142 RBg dan yang berhak dan berwenang membuat dan mengajukan gugatan perdata adalah : - Penggugat sendiri Pasal 118 ayat 1 HIR - Kuasa wakil Pasal 123 ayat 1 HIR

3. Formulasi Surat Gugatan

a. Ditujukan kepada Ketua PN sesuai dengan kopetensi relative. b. Diberi tanggal c. Ditandatangani oleh penggugat atau kuasa. d. Identitas para pihak. - Nama lengkap. - Alamat tempat tinggal - Penyebutan identitas lain tidak imperative. e. Alamat tempat tinggal. Mengenai perumusan Posita gugatan muncul 2 teori yaitu : 1 Substcntierings Theorie : dalil dugagatan tidak cukup hanya merumuskan peristiwa Hukum yang menjadi dasar tuntutan, tetapi juga harus dijelaskan fakta-fakta yang mendahului peristiwa Hukum yang menjadi penyebab timbulnya peristiwa Hukum tersebut. 2 Teori Individualisasi individualisering theorie : peristiwa atau kejadian Hukum yang dikemukakan dalam gugatan, harus dengan jelas memperlihatkan hubungan Hukum yang menjadi dasar tuntutan, namun tidak perlu di kemukakan dasar dan sejarah terjadinya hubungan Hukum, karena hal itu dapat diajukan berikutnya dalam proses permeriksaan sidang pengadilan. Unsur Fundamentum Petendi Posita Gugatan : 1 Posita berdasarkan fakta. 2 Posita berdasarkan Hukum. f. Petitum Gugatan : hal-hal yang diminta agar diputuskan oleh hakim. Bentuk Petitum sebagai berikut : 1 Bentuk tunggal Petitum yang hanya menyantumkan mohon keadilan atau ex-acquo mohon keadilan - Tidak memenuhi syarat formil dan meteriil Petitum. - Akibat hukumnya, gugatan dianggap mengandtng cacat formil, sehingga gugatan harus dinyatakan tidak diterima. 2 Bentuk Alternatif

4. Tata Cara Pemeriksaan Gugatan Kontentiosa. a. Sistem Pemeriksaan Secara Contradictoir

1. Dihadiri oleh kedua belah pihak secara in person atau kuasa. 2. Proses pemeriksaan berlangsung secara optegnspraak proses pemeriksaan perkara berlangsung dengan saling sanggah menyanggah baik dalam bentuk replik-duplik maupun konklusi.

b. Asas Pemeriksaan.

1. Mempertahankan tata Hukum perdata. Hakim berperan dan bertugas untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.