41
observasi dan wawancara dimana peristiwa itu peneliti anggap relevan yaitu pada tanggal 24 September-24 Oktober 2010. Foto-foto tersebut
digunakan untuk memperkuat validitas data.
5. Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan suatu yang penting dalam penelitian kualitatif, karena merupakan jaminan kepercayaan dalam pemecahan masalah yang diteliti.
Agar data yang diperoleh terjamin kepercayaannya, maka peneliti menggunakan kriteria kredibilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
dua teknik pengecekan kredibilitas data yaitu triangulasi dan pengecekan anggota.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi dalam sumber data adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda. Pengecekan anggota dilakukan dengan cara menunjukkan data atau
informasi, termasuk hasil interpretasi peneliti yang ditulis dalam format catatan lapangan atau transkrip wawancara kepada informan lainnya yang dianggap perlu.
Komentar, reaksi, atau tambahan data informasi tersebut digunakan untuk merevisi catatan lapangan atau transkrip wawancara. Langkah yang akan peneliti
lakukan adalah menunjukkan data hasil wawancara kepada terwawancara, apakah
42
data yang peneliti tulis sudah sesuai atau mungkin ada yang perlu ditambahi atau direvisi.
Dalam penelitian ini teknik triangulasi dilakukan dengan: a.
Membandingkan apa yang dikatakan informan dengan hasil pengamatan mengenai penyimpangan perilaku pergaulan bebas di obyek wisata pantai
sigandu Desa Klidang Lor Kecamatan Batang Kabupaten Batang. b.
Membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara Hasil wawancara yang sudah peneliti kumpulkan dari informan
kemudian dibandingkan dengan pengamatan penyimpangan perilaku pergaulan bebas. Sehingga peneliti mudah menyimpulkan data yang valid
dan relevan dengan tema penelitian ini. Contoh bahwa hasil wawancara relevan dengan hasil pengamatan yaitu ketika peneliti melakukan
wawancara tentang penyimpangan perilaku pergaulan bebas di obyek wisata pantai Sigandu Desa Klidang Lor sesuai dengan hasil pengamatan
ketika peneliti terjun langsung ke obyek wisata memang pelakuremaja melakukan hal-hal yang informan sebutkan pada waktu wawancara.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan seorang pribadi. Cara ini penulis lakukan dengan membandingkan pernyataan
subyek dengan informan lain yaitu pelaku pergaulan bebas, pedagang, pengunjung, masyarakat, dan pengelola obyek wisata dari pemerintah atau
dinas pariwisata. Cara ini dilakukan untuk menjamin kevalidan data yang penulis peroleh yang masih diragukan kebenarannya. Dengan ini peneliti
43
dapat mengetahui kebenaran pernyataan dari para informan yang berkaitan denga pernyataan peneliti.
Misalnya ketika peneliti melakukan wawancara dengan salah satu informan menyatakan bahwa hampir 60 dari pasangan remaja yang
berkunjung di obyek wisata pantai Sigandu melakukan penyimpangn perilaku pergaulan bebas. Untuk mengkroscek kebenaran data tersebut
peneliti menanyakan langsung kepada Wulan petugas dari dinas pariwisata yang kemudian menyatakan bahwa benar 60 dari pasangan yang
berkunjung melakukan penyimpangan perilaku pergaulan bebas. d.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Teknik ini membantu peneliti untuk memilah data mana yang relevan dengan tema, sehingga memudahkan peneliti dalam memasukkan
data yang benar-benar valid untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penelitian ini. Hasil wawancara yang sesuai dengan dokumen yang
berkaitan.
6. Model Analisis Data