38
4. Alat dan Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi Lapangan
Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap fenomena yang dikaji. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non
partisipasi. Jadi peneliti hanya sebagai pengamat saja tidak ikut langsung dalam kegiatan-kegiatan masyarakat yang peneliti observasi.
Pada dasarnya observasi sebagai metode utama untuk mendapatkan informasi dimana peneliti melihat perilaku dalam keadaan setting alamiah
atau gambaran kejadian yang ada di obyek wisata pantai sigandu Batang. Pengamatan atau pencatatan yang dilakukan secara sistematis terhadap
gejala-gejala sosial yang dilakukan para pasangan pengunjung yang menyimpang dari norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Observasi bertujuan untuk mendapatkan data mengenai pengunjung obyek wisata pantai Sigandu Batang khususnya mengenai Penyimpangan Perilaku
Pergaulan Bebas di Obyek Wisata Pantai Sigandu Desa Klidang Lor Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Peneliti melakukan pencatatan data-
data hasil pengamatan yang diperoleh sehingga peneliti tidak lupa merskipun data yang diperoleh masih berupa gambaran umum. Data
tersebut akan diolah lagi atau dianalisis sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya. Pengamatan dapat diklasifikasikan melalui cara berperanserta dan
yang tidak berperanserta. Pada pengamatan tanpa berperanserta, pengamat
39
hanya melakukan satu fungsi yaitu mengadakan pengamatan. Sedangkan pengamatan berperanserta melakukan dua peranan sekaligus yaitu sebagai
pengamat sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya. Hal-hal yang peneliti observasi diantaranya sebagai berikut:
1 Kondisi geografis Desa Klidang Lor
Penulis mengamati secara langsung mengenai lingkungan geografis Desa Klidang Lor, terutama bagian obyek wisata pantai
Sigandu Batang dan data tambahan dari masyarakat dan Dinas Pariwisata mengenai obyek wisata pantai Sigandu Batang serta
dokumentasinya. 2
Kegiatan para pengunjung di obyek wisata pantai Sigandu Batang. Penulis mengamati kegiatan yang dilakukan oleh para
pengunjung di Obyek Wisata pantai Sigandu Batang.
b. Teknik Wawancara
Sebelum seorang peneliti mengadakan wawancara perlu dipersiapkan beberapa persoalan mengenai seleksi individu untuk
diwawancarai, pendekatan orang yang telah diseleksi untuk diwawancarai, pengembangan suasana lancar dalam wawancara serta usaha-usaha untuk
menimbulkan pengertian dan bantuan sepenuhnya dari orang yang akan diwawancarai Koentjaraningrat, 1993: 130.
Dalam pelaksanaan pengumpulan data dilapangan, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam yang bersifat terbuka.
40
Pelaksanaan wawancara tidak hanya sekali atau dua kali melainkan berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi. Peneliti tidak hanya percaya
begitu saja pada apa yang dikatakan informan, melainkan perlu melakukan mengecek dalam kenyataan melalui pengamatan.
Sumber data utama dari wawancara ini yaitu: 1.
Pasangan muda-mudi yang berkunjung di obyek wisata pantai Sigandu, yaitu orang yang melakukan pergaulan bebas. Pelaku
mengetahui dengan pasti bagaimana dan karena apa pergaulan bebas terjadi serta informasi-informasi lain yang berhubungan dengan
terjadinya pergaulan bebas di obyek wisata pantai Sigandu, misalnya yang berkaitan dengan mengapa pantai merupakan tempat yang
mereka pilih dan lain sebagainya. 2.
Warga masyarakat sekitar yang berkunjung di sekitar obyek wisata pantai Sigandu Batang yang mengerti tentang masalah penelitian yang
sedang diteliti. Warga masyarakat sekitar merupakan subjek tambahan untuk melengkapi data penelitian.
c. Dokumentasi
Pengambilan data ini akan digunakan peneliti untuk memberikan keterangan atau bukti-bukti dengan jelas mengenai Penyimpangan
Terhadap Perilaku Pergaulan Bebas di Obyek Wisata Pantai Sigandu Desa Klidang Lor Kecamatan Batang Kabupaten Batang.
Data monografi peneliti peroleh ketika melakukan observasi pada tanggal 3 Oktober 2010. Sedangkan foto diambil ketika melakukan
41
observasi dan wawancara dimana peristiwa itu peneliti anggap relevan yaitu pada tanggal 24 September-24 Oktober 2010. Foto-foto tersebut
digunakan untuk memperkuat validitas data.
5. Keabsahan Data