1. Manfaat Secara Teoretis
Secara teoretis penelitian ini dilaksanakan untuk memberikan
pengetahuan tentang konflik terkait kerusuhan suporter yang terjadi, khususnya konflik antara dua kelompok suporter fanatik PSIS Semarang,
yaitu Panser Biru dengan Snex.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi suporter sepak bola yaitu panser biru dan Snex agar dapat
mengubah stigma, bahwa konflik bukan menjadikan kelompok lain sebagai musuh akan tetapi konflik dijadikan alat untuk meningkatkan
prestasi kelompok.
b. Bagi manajemen PSIS Semarang yaitu sebagai masukan untuk
manajemen PSIS Semarang dalam pengorganisasian suporter untuk
mencegah terjadinya konflik.
c. Bagi pihak keamanan, yaitu kepolisian sebagai masukan untuk
pencegahan dan pendekatan kepada suporter untuk meredakan konflik. E.
Penegasan Istilah
Suatu kata atau istilah terkadang memiliki lebih dari satu pengertian. Oleh karena itu supaya tidak terjadi salah penafsiran dan sekaligus memperjelas
makna. Ada beberapa istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang perlu ditegaskan pengertiannya sebagai berikut.
1. Perilaku Suporter
Perilaku suporter dapat dikatakan sebagai perilaku sosial di mana tingkah laku suporter yang berlangsung dalam lingkungan menimbulkan
akibat atau perubahan terhadap tingkah laku berikutnya. Menurut George Homans, perilaku sosial adalah di mana aktivitas yang dilakukan sekurang-
kurangnya dua orang bisa saling mempengaruhi satu sama lain. Perilaku suporter baik itu perilaku yang bersifat negatif maupun positif tentunya
berpengaruh terhadap lingkungannya dan perilaku suporter selanjutnya dalam Ritzer, 2010:75.
Dengan demikian, perilaku suporter merupakan suatu interaksi antara suporter dengan lingkungannya. Kedua hal tersebut secara langsung
akan menentukan perilaku suporter yang bersangkutan berdasarkan fanatisme suporter yang bersumber dari identitas suporter seperti atribut,
yel-yel dan slogan serta pengorganisasian suporter sebagai wadah untuk membentuk suporter dalam suatu kelompok.
2. Konflik Sosial
Putnam dan Pook mengartikan konflik sebagai interaksi antar individu, kelompok atau organisasi yang membuat tujuan atau arti yang
berlawanan dan merasa bahwa orang lain sebagai pengganggu potensial terhadap pencapaian tujuan mereka dalam Handoyo, 2007:92.
Konflik suporter merupakan konflik sosial dimana bukan lagi merupakan konflik individu antar individu. Melainkan konflik antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Hal tersebut terjadi karena adanya persaingan antara dua kelompok suporter yang berbeda.
Bentuk konflik suporter yang terjadi yaitu konflik identitas dan konflik kepentingan.
3. Makan Judul
Penelitian ini mengkaji tentang perilaku suporter sepak bola sebagai bentuk konflik sosial, perilaku suporter sepak bola yang dimaksud dalam
penelitian ini yaitu perilaku kelompok suporter Panser biru dan Snex yang memiliki tujuan sama yaitu mendukung PSIS Semarang akan tetapi
keduanya cenderung sebagai musuh maupun pesaing. Hal tersebut dapat memicu terjadinya konflik dan dalam penelitian ini dikaji tentang perilaku
kelompok suporter Panser biru dan Snex yang dapat menimbulkan konflik sosial.
9
BAB II LANDASAN TEORI