Perbedaan pengaruh latihan range of motion aktif pada pretest dan posttest yaitu adanya peningkatan kelentukan sendi panggul dan sendi lutut lebih
tinggi. Hal ini terkait dengan pemberian latihan range of motion yang menyebabkan peningkatan kelentukan sendi panggul dan sendi lutut. Dimana
latihan range of motion aktif dapat meningkatkan luas gerak sendi dan mobilisasi sendi.
Menurut Ni Made Suarti dkk, 2009:40 latihan range of motion aktif dapat mempertahankan dan meningkatkan fungsi sendi yang berkurang, memperlancar
sirkulasi darah dan memperbaiki tonus otot karena berbagai macam proses penyakit, kecelakaan, atau tidak digunakan untuk aktivitas.
Hasil ini didukung penelitian Mundrikah, Sudaryanto, Kartinah 2012 tentang “Pengaruh Latihan Range Of Motion Aktif Terhadap Peningkatan
Rentang Gerak Sendi Dan Kekuatan Otot Kaki Pada Lanjut Usia Di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta” penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan
signifikan pada rentang gerak sendi lutut dan ankle serta peningkatan pada kekuatan otot lansia.
4.2.2 Gambaran umum gerak motorik
Distribusi pretest kemampuan gerak motorik lansia untuk melakukan jalan cepat 50 meter menunjukkan bahwa rata-
rata 56.87” dengan simpangan baku 4,38” dengan waktu yang tercepat 50.02” dan waktu yang paling lama 62.54”
menunjukkan bahwa lansia mengalami penurunan kemampuan motorik karena terjadi penurunan kelentukan atau luas gerak sendi ektremitas bawah.
Selanjutnya pada posttest setelah diberi latihan range of motion aktif kemampuan gerak motorik mengalami peningkatan yang signifikan yaitu Rata-
rata waktu yang dibutuhkan lansia untuk melakukan jalan cepat 50 meter setelah
diberi latihan range of motion aktif adalah 44,19 detik dengan simpangan baku 3,07 detik waktu terlama 49,17 detik waktu tercepat 41,07 detik.
Masalah pada kemampuan gerak dan fungsi berhubungan erat dengan sistem syaraf, otot sekitar persendian, dan kelentukan sendi pada lansia.
Menurut Wahjudi Nugroho 2008:27-28 pada orang usia lanjut terjadi penurunan jumlah sel, terjadi perubahan ukuran sel, berkurangnya jumlah cairan dalam
tubuh dan berkurangnya cairan intra seluler. Respon dan waktu untuk bereaksi lambat, saraf panca indra mengecil, fungsi sensorik terhadap sentuhan
berkurang dan defisit memori. Muskuloskeletal pada lansia mengalami perubahan seperti serabut otot
mengecil sehingga gerakan menjadi lamban, komposisi otot mengalami perubahan, aliran darah ke otot berkurang Wahjudi Nugroho 2008:33-34.
Proses menua menyebabkan penurunan produksi cairan sinovial pada persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum
menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan fleksibilitas, sehingga mengurangi gerakan persendian Sri Surini Pudjiastuti dan Budi Utomo 2003:22-
27 Latihan range of motion aktif dapat mempertahankan dan meningkatkan
fungsi sendi, Memulihkan atau meningkatkan fungsi sendi dan kekuatan otot, Mencegah terjadinya kekakuan sendi, atropi otot dan kontraktur, Melancarkan
peredaran darah dan memperbaiki tonus otot. Hasil ini sesuai dengan penelitian Astrid, Nurachmah, dan Budiharto
2011 tentang “Pengaruh Latihan Range Of Motion ROM Terhadap Kekuatan Otot, Luas Gerak Sendi Dan Kemampuan Fungsional Pasien Stroke Di RS Sint
Carolus Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat
p=0,001 dan kemampuan fungsional meningkat p=0,001 setelah diberikan latihan.
4.3 Keterbatasan Hasil Penelitian