7
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Kelentukan
Kelentukan sebagai salah satu komponen kesegaran jasmani, merupakan kemampuan menggerakkan sendi atau beberapa persendian seluas
mungkin tanpa terjadi ketegangan sendi dan cedera otot Sukadiyanto dan Dangsina Muluk, 2011:137. Hal ini sependapat dengan Eri Pratiknyo Dwiskoro
2010:4 kelentukan adalah kemungkinan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh suatu persendian. Kelentukan berkaitan dan berhubungan dengan bentuk
persendian itu sendiri, otot, tendong dan ligamenta di sekitar persendian. Menurut Sukadiyanto dan Dangsina Muluk 2011:137, kelentukan
dibagi menjadi dua macam yaitu kelentukan dinamis dan kelentukan statis. Kelentukan dinamis adalah kemampuan menggunakan persendian dan otot
secara terus menerus dalam ruang gerak yang penuh dengan cepat, dan tanpa tahanan gerakan. Misalnya menendang bola tanpa tahanan atau beban pada
otot-otot hamstring dan sendi panggul, kelentukan dinamis sangat sulit diukur. Kelentukan statis adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerak dalam ruang
yang besar, misalnya gerakan split. Jadi dalam kelentukan statis yang diukur adalah besarnya ruang gerak.
Menurut Djoko Pekik Irianto 2006:68, kualitas kelentukan dipengaruhi oleh stuktur sendi, kualitas otot tendon dan ligamen, usia, serta suhu. Kelentukan
persendian berpengaruh terhadap mobilitas dan dinamika kerja seseorang dan bermanfaat untuk mengurangi kemungkinan cedera.
Bertambahnya usia seseorang, maka hal ini memiliki konsekuensi penurunan kekuatan fisik, keterbatsan gerak dan kekakuan pada persendian
sehingga berkurangnya ketepatan dalam gerakan Boedhi Darmojo dkk, 20011:70. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seiring dengan
bertambahnya usia seseorang, maka seseorang perlu menjaga kelentukan, yaitu dengan melakukan gerakan-gerakan merenggang persendian dan mengatur otot
hingga batas tertentu dalam jangka waktu tertentu. Menurut Djoko Pekik Irianto 2006:69 takaran latihan kelentukan adalah
sebagai berikut: frekuensi; intensitas, ukuran intensitas latihan adalah sampai muncul rasa nyeri intesitas yang tepat adalah pada batas akhir tegangan otot dan
batas awal munculnya rasa nyeri, durasi berkisar antara 4 - 30 detik, dengan pengulangan 1
– 3 untuk setiap persendian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelentukan adalah kemampuan melakukan
gerakan-gerakan merenggang dan mengatur otot hingga batas tertentu dalam jangka waktu tertentu.
2.1.2 Macam-macam kelentukan