Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

47 atau hal-hal yang responden ketahui Arikunto, Suharsimi, 2006:151. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data atau keterangan dari responden dengan memberikan daftar pertanyaan secara tertulis. 3. Metode Wawancara Metode ini dilakukan untuk melengkapi metode angket atau kuesioner, yaitu jika responden tidak dapat menjawab kuesioner secara langsung kerena keterbatasan kemampuan dalam memahami kuesioner, maka dalam keadaan seperti ini metode wawancara perlu digunakan dengan pedoman pada pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, angket dalam penelitian ini tidak di uji validitas dan relibilitas karena dalam pembuatanya mengambil dari kuisioner yang sudah baku dari BPS Pedoman Pencacahan SPDT12-K

F. Teknik Analisis Data

1. Deskriptif Presentase Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan mengenai variabel tingkat pendidikan anak, yang berupa pendidikan yang ditempuh anaknya saat ini. Untuk membahas hasil penelitian digunakan persentase dan bobot kualitas untuk menuangkan skor yang berupa angka kedalam bentuk kata kedalam kalimat karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka hasil penelitian harus dikuantitatifkan lebih dahulu dengan skor pada jawaban responden melalui angket. Dalam angket penelitian ini terdapat 12 48 item daftar pertanyaan yang terdiri dari 9 soal pilihan ganda atau angket tertutup dan 3 soal pertanyaan dengan jawaban terbuka atau uraian. Angket tertutup dengan pemberian skor dengan masing-masing memiliki alternatif jawaban: Jawaban A dengan skor nilai 4 Jawaban B dangan skor nilai 3 Jawaban C dengan skor nilai 2 Jawaban D dengan skor nilai 1 Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini yaitu: a. Membuat tabel distibusi jawaban angket variabel X dan Y b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang ditentukan c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden d. Merumuskan skor tersebut kedalam rumus Keterangan : = Persentasi dari nilai yang diperoleh n = nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai yang diharapkan e. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori Ali, 1993:184 DP = x100 49 Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan kriteria persentase untuk ditarik kesimpulan. Adapun langkah-langkah pembuatan kriteria persentase adalah sebagai berikut: 1 Mencari persentase maksimal x 100 2 Mencari persentase minimal x 100 3 Menghitung rentang persentase = 100 - 25 = 75 4 Menghitung rentang kriteria = x 75 = 18,75 5 Menentukan banyaknya kriteria. Adapun kriterianya adalah sangat tinggi, tinggi, rendah, dan rendah. 6 Membuat tabel persentase Tabel 3.3 Perhitungan Deskriptif Persentase No Persentase Kriteria 1 81,26 - 100 Sangat Tinggi 2 62,51 - 81,25 Tinggi 3 43,76 - 62,50 Sedang 4 25 - 43,75 Rendah Sumber: Arikunto, 2006 :293 Untuk angket terbuka atau uraian, analisisnya dengan cara merekap semua jawaban, kemudian mencari jawaban tertinggi, dan jawaban terendah 50 kemudian jawaban tertinggi dikurangi dengan jawaban terendah lalu dibagi menjadi 4 karena dibuat empat klasifikasi. Setelah diklasifikasikan lalu dideskripsikan. 2. Analisis Regresi Berganda Sebelum melakukan analisis ststistik regresi ada persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu untuk memeriksa keabsahan sampel yang digunakan antara lain. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal Ghozali, 2007:110. Uji normalitas dapat juga menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov Test dengan program SPSS. Diantaranya adalah sampel yang akan dipakai untuk analisis haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi α = 5 0,05, jika signifikansi 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika signifikansi 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara 51 variabel bebas. Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna atau mendeteksi sempurna koefisien korelasi hasilnya tinggi bahkan satu di antara beberapa atau semua variabel indipendent yang menjelaskan model regresi Ghozali, 2007:91. Deteksi adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF Varian Infalaction Factor, bila nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti data bebas multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara variabel bebas bila masih di bawah 0,8 maka disimpulkan tidak mengandung multikolineritas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Deteksi terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu. Ghozali 2007:69 d. Analisis Regresi Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara Kondisi Sosial X1 dan Kondisi Ekonomi X2 terhadap Tingkat Pendidikan 52 Anak Y di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Untuk menghitung koefisien regresi linier menmggunakan persamaan sebagai berikut: y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 Keterangan : y : Variabel Terikat Tingkat Pendidikan Anak x 1 : Variabel Bebas Kondisi Sosial x 2 : Variabel Bebas Kondisi Ekonomi b 1 : Koefisien peubah bebas X1 terhadap Y b 2 : Koefisien peubah bebas X2 terhadap Y e. Uji Hipotesis Penelitian 1 Uji F atau Uji Simultan Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdapat didalam model secara bersama simultan terhadap variabel terikat, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar akuntansi. Caranya dengan membandingkan probabilitas p value dengan taraf signifikan 5 atau 0,05. Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh probabilitas p value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh terhadap Y secara bersama-sama simultan. Hal tersebut berarti kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar akuntansi secara bersama-sama. Begitu 53 juga sebaliknya apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh probabilitas p value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 tidak berpengaruh terhadap Y secara bersama- sama simultan. Hal tersebut berarti kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi secara bersama-sama. 2 Uji Parsial Uji t Untuk menguji kemaknaan koefisien parsial maka digunakan Uji t dengan taraf signifikan 5. Caranya adalah dengan membandingkan nilai probabilitas p value dengan taraf signifikan 5 atau 0,05. Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diperoleh nilai probabilitas p value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh terhadap Y secara terpisah parsial. Dalam penelitian ini berarti kondisi sosial dan ekonomi berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak secara terpisah. Sebaliknya apabila diperoleh nilai probabilitas p value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 tidak berpengaruh terhadap Y secara terpisah parsial. Dalam penelitian ini berarti kondisi sosial dan ekonomi tidak berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak secara terpisah. f. Koefisien Determinasi 1 Koefisien Determinasi Secara Simultan R 2 54 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh X 1 , X 2 ,… X n terhadap Y. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dalam output SPSS 16 Statistical Package for Social Science, yaitu pada table Model Summary kolom R Square. R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena R Square berkisar antara 0 nol sampai1 satu. Nilai adjusted R Square yang mendekati 1 menujukkan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variable bebas x terhadap variable terikat y, nilai adjusted R Square yang mendekati 0 nol menunjukkan semakin lemah model tersebut menerangkan variasi variable bebas x terhadap variable terikat y. 2 Koefisien Determinasi Secara Parsial r 2 Koefisien determinasi secara parsial r 2 dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, kofisien determinanasi dapat dilihat dari output SPSS 16 Statistical Package for Social Science ketika melakukan uji parsial, yaitu pada tabel Coefficients. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai Correlations partial dalam tabel, kemudian diubah kedalam bentuk persentase. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN