background langit daun-daun yang berjatuhan untuk menggambarkan mood Selli yang sedang menikmati angin segar di alam terbuka.
Selanjutnya adalah prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Terakhir adalah appeal. Appeal dimunculkan
pada penggambaran Selli selaku karakter utama yang mengadaptasi gaya karakter anime.
Untuk penganimasian scene ini menggunakan teknik frame by frame. Animator menggambar objek dari satu freme ke frame
selanjutnya.
4.5.1.2. Scene 2
Frame in Frame out
Gambar 4.9. Screenshot scene 2 karya 1 Sumber: Penulis, 2012
a. Spesifikasi karya
Judul scene : Kaget 1
Ukuran frame : 720 x 576 PAL DV
Durasi : 4 detik
Setting : Alam terbuka
b. Deskripsi karya
Scene 2 ini masih menyajikan pemandangan yang sama dengan scene 1, menampilkan Selli sedang memejamkan matanya, rambutnya
bergerak-gerak. Namun Selli pada scene ini diambil dari dari sudut depan frontal. Masih terlihat juga daun-daun yang berjatuhan serta
langit yang berarak yang dijadikan sebagai background. Kemudian Selli membuka matanya namun tiba-tiba saat Selli membuka matanya,
ia kaget. Mulutnya terbuka kecil.
c. Analisis karya
Scene 2 ini masih melanjutkan adegan pada scene 1 dimana Selli digambarkan masih menikmati hembusan angin yang ada di
depannya. Daun-daun masih berjatuhan. Namun Selli kaget setelah membuka matanya. Scene ini menyampaikan perasaan kaget ketika
Selli membuka matanya. Untuk scene ini, ukuran pengambilan gambar menggunakan
close up shot dengan mengambil bagian dada sampai dengan kepala Selli yang kemudian di-zoom dengan ukuran pengambilan extreme
close up shot menuju pada bagian wajah Selli. Sudut pengambilan close up shot ini sangat menguntungkan untuk memfokuskan mata
penonton pada objek utama dengan sedikit penggambaran setting. Jadi, pada scene ini dilakukan pengambilan tersebut karena penulis
masih ingin memperlihatkan ekspresi yang tercipta pada wajah Selli. Zooming hingga extreme close up dilakukan sesudah Selli membuka
matanya. Zooming ini digunakan untuk menangkap dan juga menekankan ekspresi kaget dari wajah Selli. Untuk sudut
pengambilan pada scene ini digunakan sudut pengambilan wajar atau eye level, sama sperti scene sebelumnya dimana sudut pengambilan ini
memposisikan kamera sama tinggi dengan tinngi objek, Selli. Skala untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari
aslinya, sama seperti scene sebelumnya. Dilihat dari penggambaran, teknik yang digunakan masih sama
seperti pada scene 1. Distorsi digunakan dalam menggambar karakter utama Selli pada scene 2 ini. Kemudian garis. Garis masih digunakan
pada scene ini sebagai outline objek Selli dan daun-daun yang berjatuhan. Warna yang dipakai pada scene ini masih sama pada scene
sebelumnya, warna biru muda untuk langit, putih dan abu-abu untuk warna awan, cokelat muda untuk warna kulit Selli, hitam untuk
rambut dan mata Selli, hijau muda untuk baju Selli, serta hijau untuk daun-daun yang berjatuhan. Begitu juga dengan kesan volume,
dinampakkan dari penggambaran bayangan shadow yang menyertai Selli dan daun-daun yang berjatuhan. Untuk menunjukkan kesan
kedalaman, masih digunakan depth of field. Kesan ini masih dimunculkan antara objek utama dan background langit.
Timing spacing masih digunakan dalam gerakan rambut Selli yang seolah-olah tertiup oleh angin serta pada frekuensi kemunculan
daun-daun yang berjatuhan. Appeal diterapkan pada gaya
penggambaran dari karakter Selli. Staging dalam scene ini digambarkan
dari background
langit yang
seolah-olah menggambarkan Selli sedang berada di alam terbuka. Kemudian
straight ahead action masih digunakan pada scene ini dimana animating pada scene ini dikerjakan oleh satu orang animator.
Penganimasian pada scene ini menggunakan teknik frame by frame, objek digambar satu per satu untuk setiap frame-nya.
4.5.1.3. Scene 3
Frame in Frame out
Gambar 4.10. Screenshot scene 3 karya 1 Sumber: Penulis, 2012
a. Spesifikasi karya