Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 5
2. Contoh bhakti kepada orang tua
Dalam cerita Mahabharata diceritakan Dewa Brata putra dari Bhagawan Santanu terenyuh hatinya melihat ayahnya murung dan mengurung diri di dalam
kamar.” Apakah gerangan yang terjadi pada ayahanda?”demikian pertanyaan yang berkecamuk di dalam pikirannya. Tidak tega melihat ayahnya dalam keadaan
bersedih, maka Dewa Brata mendekati ayahnya. Dan bertanya,”ayahanda apakah gerangan yang menyebabkan ayahanda murung dan sedih?” Raja
Santanu menjawab pertanyaan putranya,”Oh, putraku Dewa Brata, di pinggir pantai ayahanda menemukan seorang gadis yang bernama Dewi Satyawati.
Ayah ingin mempersuntingnya, tetapi dia memberi syarat bila dia berputra maka putranyalah yang akan menggantikan ayah menjadi raja di Hastinapura. Tetapi
ayah ragu, karena kau adalah Putra Mahkota ayahanda.”Mendengar jawaban ayahnya, Dewa Brata mohon pamit untuk pergi menjemput Putri Satyawati.
Sesampainya di tempat Dewi Satyawati, Dewa Brata mengungkapkan maksud kedatangannya untuk menjemput Dewi Satyawati untuk dikawinkan dengan
ayahnya Raja Santanu. Dia rela melepas haknya sebagai putra mahkota demi kebahagiaan ayahnya. Disanalah Dewa Brata bersumpah bahwa dia akan
melepas haknya sebagai putra mahkota dan tidak akan kawin seumur hidup, dan mengganti namanya menjadi Bhisma. Akhirnya diantarlah Dewi Satyawati
ke Hastinapura dan dikawinkan dengan ayahnya.
Membaca
Menurutmu sikap apakah yang ditunjukkan oleh masyarakat yang hidup di desa itu?
Pertanyaan
Coba perhatikan gambar 1.5, 1.6, dan 1.7 tersebut, kemudian diskusikan dengan teman sebangkumu, apa kaitannya gambar 1.5,
1.6, dan 1.7 dengan ajaran Tri Rna.
Mari Berdiskusi
Kelas VI SD 6
3. Contoh bhakti kepada Orang Suci, dan Guru
Diceritakan pada waktu Bhagawan Drona menjadi guru putra-putra Hastina, banyak pula putra raja dari negara lain datang ke Hastinapura berguru kepada
Bhagawan Drona. Diantara murid-murid tersebut yang paling mahir dalam ilmu panah adalah Arjuna. Dihadapan semua murid-muridnya Bhagawan Drona
memuji kecakapan Arjuna. Katanya,”Anakku Arjuna, tidak akan ada orang lain yang menandingi kepandaianmu dalam ilmu panah.” Sedang yang paling
pandai dalam menggunakan gada adalah Bima. Duryodana sangat iri kepada Bima.
Pada suatu hari guru besar Drona menyuruh Bima pergi men-
cari Tirta Prawidi yang ada dalam goa di kaki Gunung Chandramuka
sebenarnya di sana tidak ada Tirta Prawidi, yang ada justru dua
raksasa yang ganas. Ini adalah hanya untuk menguji keberanian
dan kesetiaan Bima kepada guru Drona.
Karena baktinya kepada guru besar Drona, tanpa curiga Bima
berangkat ke Gunung Chandra- muka. Sesampainya dia di sana dia dihadang oleh dua raksasa yang bernama
Rukmuka dan Rukmakala. Terjadilah pertempuran hebat antara Bima dengan kedua raksasa tersebut. Kedua raksasa itu dapat dibunuh dengan susah
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 1.8 Bima sedang melawan naga Nawatnawa
Kesimpulan apakah yang dapat kalian tarik dari cerita tersebut? Tulislah contoh lain, yang pernah kalian lakukan sebagai cermin
sikap bakti kepada orang tua. Tulis di buku tulis dan baca di depan kelas
Pertanyaan
Membaca