Memahami Ajaran Tat Twam Asi

Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 21 kamu dan semua makhluk adalah sama.” Ajaran Tat Twam Asi menuntun kita memiliki jiwa sosial dan memiliki keinginan untuk menolong orang lain, karena menolong orang lain sama dengan menolong diri sendiri. Menyakiti orang lain berarti pula menyakiti diri sendiri. Tat Twam Asi berasal dari kata Tat, artinya ia, Twam artinya kamu, dan Asi artinya adalah. Jadi kata Tat Twam Asi artinya” ia adalah kamu”. Sebagai makluk individu yang memiliki keterbatasan, sangatlah berat untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya yang dimotivasi oleh keinginan kama manusia itu sendiri. Disinilah manusia itu perlu mengenal dan melaksanakan rasa kebersamaan. Dengan mengenal dan memahami ajaran Tat Twam Asi, manusia akan dapat merasakan berat dan ringan hidup dan kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu, di dalam hidup ini kita hendaknya selalu saling tolong menolong, merasa senasib dan sepenanggungan. Perhatikanlah kembali gambar 2.2, 2.3, 2.4 dan 2.5 Setelah mengamati gambar tersebut, makna apa yang dapat kamu petik dari perilaku anak pada gambar? Diskusikan dengan teman sebangkumu Tulis hasil diskusi pada kertas kerja, kemudian bacakan di depan kelas

B. Konsep Tat Twam Asi dalam Cerita Itihasa

Ajaran Tat Twam Asi disamping mengajarkan tentang jiwa kesusilaan, Tat Twam Asi ini juga merupakan dasar dari Susila Hindu. Susila adalah tingkah laku yang baik dan mulia yang selaras dengan ketentuan-ketentuan dharma. Ajaran susila ini bertujuan untuk membina hubungan yang selaras dan rukun diantara sesama makhluk hidup yang lainnya, yang diciptakan oleh Sang Hyang Widhi. Membaca Setelah membaca dengan cermat uraian tentang ajaran Tat Twam Asi, diskusikan dengan teman kelompokmu Hal apa saja yang dapat kamu simpulkan dari uraian Tat Twan Asi tersebut. Tulis hasil diskusi pada lembar kerja Kemudian bacakan di depan kelas Mari Berdiskusi Pendapatmu Kelas VI SD 22 Agama Hindu mengajarkan bahwa adanya sifat tenggang rasa, dan sikap kebersamaan itu disebabkan karena manusia pada dasarnya adalah sama. Sikap tenggang rasa, hidup bersama saling tolong menolong, saling memberi dan menerima, adalah merupakan pengamalan sikap toleransi dalam Agama Hindu. Sikap tenggang rasa, hidup bersama saling tolong menolong, dan saling memberi dan menerima tidak terbatas pada orang-orang tertentu saja .Hal ini dapat terjadi di dalam hidup bermasyarakat. Masyarakat adalah tempat tumbuh dan berkembangnya manusia menuju kedewasaan. Di masyarakat terjadi interaksi, dimana manusia itu memerlukan pertolongan. Masyarakat juga merupakan tempat untuk menunaikan kewajiban hidup bagi manusia, dan sekaligus memberi pertolongan. Bacalah cerita di bawah dengan cermat Dalam cerita Mahabharata dicerita- kan kisah perjalanan Dewi Kunti dan para Pandawa keluar dari goa gala-gala. Goa gala-gala adalah sebuah istana yang dibangun oleh Kaurawa untuk Pandawa, yang terbuat dari aspal, dan kemudian dibakar dengan maksud untuk mencelakai Dewi Kunti dan Pandawa. Berkat pertolongan dari Arya Widura yang memerintahkan para pekerja untuk membuat terowongan. Dari terowongan itulah Dewi Kunti bersama para Pandawa bisa selamat. Setelah keluar dari goa gala-gala, mereka melanjutkan perjalanan ke arah selatan. Sampailah mereka di sebuah hutan yang sangat lebat. Di bawah pohon beringin yang sangat lebat di sanalah mereka beristirahat, karena kepayahan melakukan perjalanan jauh dan hembusan angin yang semilir mereka semua langsung tertidur kecuali Bima. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.6 Bima dan Raksasa Hidimba Membaca Setelah membaca materi tersebut, tulislah beberapa pertanyaan di buku tulismu Tanyakanlah kepada guru tentang hal-hal yang menurut kamu penting untuk dipertanyakan Menanya