terhubungkan, pemasok-pemasok, penyedia jasa, perusahaan-perusahaan dalam industri terkait serta institusi lain perguruan tinggi, badan standarisasi, asosiasi
dagang dalam suatu lapangan usaha tertentu yang saling bersaing tetapi juga bekerja sama Porter, 1998. Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis
kebutuhan para aktor atau pihak yang berkepentingan dalam klaster indusri barang jadi lateks serta formulasi permasalahannya.. Secara utuh tahapan penelitian dapat
dilihat pada Gambar 17.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian berdasarkan pada kebutuhan sistem yang dilakukan melalui studi pustaka dan survai lapang. Survai lapang lebih difokuskan
pada pendapat pakar expert survey dengan wawancara yang mendalam in-depth interview, pengisian kuesioner dan observasi lapang. Data dikumpulkan secara
sengaja purposive sampling dari beberapa pelaku sistem antara lain staf Dinas Industri dan Perdagangan Jawa Barat, staf peneliti pada Badan Penelitian dan
Teknologi Karet Bogor serta praktisi industri terkait. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer antara lain
berupa pendapat pakar mengenai strategi pengetahuan, pemilihan strategi manajemen pengetahuan serta hasil akuisisi pengetahuan kunci.
3.4 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan baik primer maupun sekunder diolah dengan menggunakan dengan berbagai alat analisis sesuai dengan tujuan analisis. Model
strategi pengetahuan dan model strategi manajemen pengetahuan menggunakan teknik Fuzzy Analystical Hierarchy Process FAHP. Model analisis kesenjangan
pengetahuan menggunakan logika fuzzy. Model kodifikasi pengetahuan disain proses terhadap pengetahuan kunci menggunakan teknik penyebaran fungsi
kualitas dengan pendekatan fuzzy atau Fuzzy Quality Function Deployment FQFD. Model kodifikasi pengetahuan kegagalan proses menggunakan teknik
analisis modus kegagalan dan akibat dengan pendekatan fuzzy atau Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis FFMEA dan sistem pakar. Area pengetahuan kunci
untuk keperluan portal pengetahuan menggunakan teknik taksonomi pengetahuan dan peta pengetahuan.
Mulai
Analisis sistem : pemetaan Klaster, analisis kebutuhan
dan diagam input output Kajian pustaka yang
relevan
Perancangan Model SPK : Model Pemilihan Strategi Pengembangan Klaster Berbasis Pengetahuan
Model Analisis Kesenjangan Pengetahuan dan Penentuan Area Pengetahuan Kunci
Model Pemilihan Strategi Manajemen Pengetahuan Model Kodifikasi Pengetahuan Disain Proses
Model Kodifikasi Pengetahuan Kegagalan Proses
Perancangan kuesioner Pembuatan program
komputer Pengumpulan data
Pengolahan data Analisis
Perancangan Model Sistem Manajemen
Pengetahuan Implikasi Model
Selesai : Model Manajemen Pengetahuan untuk
Pengembangan Klaster Agroindustri Barang Jadi Lateks
Gambar 17 Tahapan Penelitian
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di beberapa wilayah yaitu perkebunan karet dan pabrik lateks pekat di di Purwakarta serta beberapa pabrik barang jadi lateks di
Jawa Barat dan Banten. Penelitian juga dilakukan di Balai Penelitian Teknologi