yang dideskripsikan. Terdapat beberapa komponen aktor atau pelaku yang terlibat pada sistem agroindustri barang jadi lateks. Kebutuhan dari masing-masing aktor
tersebut tersajikan pada Tabel 8.
4.5 Formulasi Permasalahan
Secara umum industri ini menghadapi masalah dalam persyaratan kualitas, tingginya biaya produksi akibat persentase cacat produk yang tinggi serta dan
semakin ketatnya persyaratan pasar. Permasalahan kualitas tersebut antara lain berupa masalah sifat fisika produk yang tidak seragam, masalah blooming dan
permasalahan kualitas produk lain. Tabel 8. Kebutuhan aktor dalam klaster agroindustri barang jadi lateks
Aktor Kebutuhan
Pengusaha Agroindustri Lateks
Pekat Harga bahan olah karet rendah
Bahan olah karet bermutu baik Kontinuitas pasakan bahan olah karet terjamin
Harga jual lateks pekat tinggi Kelangsungan usaha terjamin
Keuntungan yang layak Pengetahuan tentang teknologi lateks protein rendah
Pengusaha Agroindustri Barang
Jadi Lateks Harga beli lateks pekat rendah
Kualitas lateks pekat baik Lateks pekat berprotein rendah dan bebas karsinogenik
Pasokan gas terjamin Pasar yang terjamin
Kelangsungan usaha terjamin Keuntungan yang layak, Iklim investasi baik
Dukungan pelatihan dan teknologi Pemerintah
Meningkatnya daya saing ekspor Meningkatnya jumlah devisa negara
Kesejateraan masyarakat meningkat Jumlah industri sarung tangan karet meningkat
Meningkatnya kesempatan kerja Kelestarian lingkungan hidup
Lembaga Pendukung Keuangan,
Penelitian Investasi menguntungkan
Kecepatan pengembalian modal Keberhasilan dalam usaha
Kerjasama penelitian Aplikasi hasil penelitian
Konsumen Harga produk rendah
Mutu baik Produk tidak menyebabkan alergi kadar protein rendah
Pedagang Pasokan stabil
Marjin keuntungan tinggi
Persoalan pasar tidak terlepas dari adanya persyaratan yang ketat menurut standard internasional ASTM American Society or Testing and Materials dan
FDA Food and Drug Administration yang harus dipenuhi oleh pihak produsen antara lain terkait dengan kadar nitrosamine, kadar protein allergen serta bahan-
bahan yang bersifat karsinogenik dan mencemarkan lingkungan. Pabrik lateks pekat juga mengalami kendala pasokan bahan baku dari kebun yang sangat
terbatas. Bahan baku untuk lateks pekat harus memiliki kontaminasi mikroba yang rendah dan kestabilan yang tinggi.
4.6 Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap sistem yang dikaji. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan cara menggambarkan sistem
yang dikaji dalam bentuk diagram antara lain diagram input-output seperti dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Diagram input-output
INPUT TIDAK TERKENDALI : 1.
Harga bahan baku lateks pekat 2.
Ketersediaan dan kualitas lateks pekat 3.
Modal sosial OUTPUT DIKEHENDAKI :
1. Peningkatkan pendapatan unit usaha
2. Peningkatan produktivitas dan kualitas
3. Perluasan kesempatan kerja
4. Peningkatan kemampuan inovasi
5. Peningkatan ketersediaan tenaga kerja
terspesialisasi 6.
Peningkatan kerjasama dan jumlah anggota klaster
7. Peningkatan konsumsi karet alam
MODEL MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KLASTER
AGROINDUSTRI BARANG JADI LATEKS
INPUT TERKENDALI : 1.
Teknologi yang digunakan 2.
Program kemitraan OUPUT TIDAK DIKEHENDAKI :
1. Pencemaran lingkungan
2. Biaya produksi tinggi
3. Harga jual rendah
MANAJEMEN PENGENDALIAN
Input Lingkungan : 1. Peraturan Pemerintah
2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat