Teknik Pengumpulan Data ANALISIS YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG DPRD KABUPATEN BATANG DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

3.6.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa dokumen. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk catatan tentang berbagai macam peristiwa atau keadaan di masa lalu yang memiliki nilai atau arti penting dan dapat berfungsi sebagai data penunjang dalam penelitian ini. Dokumen yang dimaksud berupa: UU No 32 Tahun 2004, Peraturan DPRD Kabupaten Batang No 10 Tahun 2004, UU No 27 Tahun 2009, buku, catatan wawancara dan rekaman yang digunakan sewaktu peneliti mengadakan penelitian mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 WawancaraInterview

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan atas pertanyaan itu ” Moleong, 2002: 135. Wawancara ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui jawaban. Jawaban para responden dan informan dengan lebih dalam tentang gambaran umum DPRD Kabupaten Batang, peranan DPRD Kabupaten Batang dan Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Batang.

3.7.2 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui benda- benda tertulis seperti buku, majalah, notulen rapat serta catatan harian. Metode dokumentasi adalah data pendukung yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatan pencatatan terhadap data yang ada di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Batang.

3.7.3 Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian terlebih dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengamatan atau observasi dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam Moleong 2006: 174, bahwa : 1 Teknik pengamatan didasarkan atas pengamatan langsung. 2 Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri. kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi dalam keadaan yang sebenarnya. 3 Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung dipeoleh dari data. 4 Sering terjadi keraguan pada peneliti jika seandainya terjadi kekeliruan pada data yang dijaringnya. 5 Teknik pengamatan memungkinkan peneliti untuk mampu memahami situasi-situasi yang rumit. 6 Dalam kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat. Observasi ini merupakan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Batang.

3.8 Uji Keabsahan Data