dan keamanan pekerja. Untuk menjamin efektivitas langkah ini, standar tersebut harus dispesifikasikan dalam
bentuk yang berarti dan diterima oleh para individu yang bersangkutan.
2. Mengukur kinerja mengukur kegiatan yang dilakukan.
3. Langkah mengukur kinerja merupakan proses yang
berlanjut dan repetitive, dengan frekuensi actual bergantung pada jenis aktivitas yang sedang diukur.
4. Membandingkan kinerja sesuai dengan standar.
5. Membandingkan kinerja adalah membandingkan hasil
yang telah diukur dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Apabila kinerja sesuai dengan standar yang
ditetapkan, maka manajer berasumsi bahwa semua berjalan lancar. Mereka tidak perlu aktif mengintervensi
dalam organisasi.
6. Melakukan tindakan koreksi.
7. Langkah ini diambil jika kinerja dinilai tidak mencapai
standar. Tindakan pembenahan dapat berupa perubahan pada sebuah atau beberapa kegiatan dalam operasi
organisasi atau terhadap standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.4.2.2. Maksud dan Tujuan Pengawasan
a. Maksud Pengawasan Menurut Para Ahli Terwujudnya tujuan yang dikehendaki oleh organisasi sebenarnya tidak
lain merupakan tujuan dari pengawasan. Sebab setiap kegiatan pada dasarnya selalu mempunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu pengawasan mutlak
diperlukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Menurut Situmorang dan
Juhir 1994 :22 maksud pengawasan adalah untuk :
a Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak.
b Memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh
pegawai dan mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan yang sama atau timbulnya
kesalahan yang baru.
c Mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan
dalam rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah direncanakan.
d Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program fase
tingkat pelaksanaan seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak.
e Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah
ditetapkan dalam planning,yaitu standard. Maksud pengawasan menurut Rachman 1994:22, yaitu :
a Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. b
Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan instruksi serta prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
c Untuk mengetahui apakah kelemahan-kelemahan serta
kesulitan-kesulitan dan kegagalan-kegagalannya, sehingga dapat diadakan perubahan-perubahan untuk memperbaiki
serta mencegah pengulangan kegiatan-kegiatan yang salah.
d Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan
apakah dapat
diadakan perbaikan-perbaikan
lebih lanjut,sehingga mendapat efisiensi yang lebih benar.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa maksud pengawasan adalah untuk mengetahui pelaksanaan kerja,hasil kerja, dan segala
sesuatunya apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, serta mengukur tingkat kesalahan yang terjadi sehingga mampu diperbaiki kearah
yang lebih baik. b. Tujuan Pengawasan Menurut Para Ahli
Sementara berkaitan dengan tujuan pengawasan Maman Ukas 2004 : 337 mengemukakan :
a Mensuplai
pegawai-pegawai manajemen
dengan informasi-informasi yang tepat, teliti dan lengkap tentang
apa yang akan dilaksanakan. b
Memberi kesempatan pada pegawai dalam meramalkan rintangan-rintangan
yang akan
mengganggu prokduktivitas kerja secara teliti dan mengambil langkah-
langkah yang tepat untuk menghapus atau mengurangi gangguan-gangguan yang terjadi.
c Setelah kedua hal diatas telah dilaksanakan, kemudian
para pegawai dapat membawa pada langkah terakhirdalam
mencapai prokduktivitas kerja yang maksimum dan pencapaian yang memuaskan dari pada hasil-hasil yang
diharapkan.
Situmorang dan Juhir 1994:26 mengatakan bahwa tujuan pengawasan adalah:
a Agar terciptanya aparat yang bersih dan berwibawa yang
didukung oleh suatu system manajemen pemerintah yang berdaya guna dan berhasil guna serta ditunjang oleh
partisipasi masyarakat yang konstruksi dan terkendali dalam wujud pengawasan masyarakat control social
yang obyektif sehat dan bertanggung jawab.
b Agar terselenggaranya tertib administrasi di lingkungan
aparat pemerintah, timbulnya disiplin kerja yang sehat. c
Agar adanya keluasan dalam melaksanakan tugas fungsi atau kegiatan,timbulnya budaya malu dalam diri masing-
masing aparat,rasa bersalah dan rasa berdosa yang lebih mendalam untuk berbuat hal-hal yang tercela terhadap
masyarakat dan ajaran agama.
Lebih lanjut Situmorang dan Juhir 1994:26 mengemukakaan bahwa secara langsung tujuan pengawasan adalah untuk :
1. Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana,
kebijaksanaan dan perintah. 2.
Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan. 3.
Mencegah pemborosan dan penyelewengan 4.
Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang atau jasa yang dihasilkan
5. Membina
kepercayaan masyarakat
terhadap kepemimpinan organisasi.
2.4.2.3 Peran Strategi dalam Pengawasan