109
BAB 9 PENGUJIAN PANEL KONTROL DAN TROUBLESHOOTING
Pada industri-industri yang mempunyai beban produksi tinggi bila tejadi “down time” ini merupakan awal suatu gangguan yang menimbulkan kerugian yang
besar persatuan waktu. Oleh karena itu harus ada personil yang mempunyai ketrampilan troubleshooting.
Troubleshooting adalah suatu proses mendeteksi dan mendiagnosa segala kemungkinan yang dapat menyebabkan suatu peralatan produksi tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Dari pengalaman dilapangan terbukti, bahwa banyak teknisi yang mampu mengerjakan pengawatan panel secara baik tetapi
tidak dapat berbuat banyak ketika rangkaian kontrol yang dibuatnya tidak berfungsi karena adanya gangguan.
A. Keterampilan troubleshooting.
Masalah troubleshooting tidak hanya menyangkut masalah teknis semata tetapi juga mengandung unsur seni.
Untuk menjadi teknisi troubleshooting yang trampil maka seseorang troubleshooter harus memiliki persyaratan tertentu antara lain :
Mempunyai pengertian yang mendalam tentang operasi normal dari peralatan yang sedang dihadapinya dan disamping itu harus pula memiliki
pengetahuan lain yang relevan dengan bidang keahliannya, misalnya
Indikator Keberhasilan: Gangguan yang terjadi pada panel kontrol dilacak
dan diuji panel kontrol dengan benar.
110
pengetahuan mekanikal, elektrikal dan penggunaan alat ukur listrik. Dan tidak kalah pentingnya adalah pengalaman.
B. Prosedur Umum.
Pekerjaan troubleshooting memang rumit,penuh variasi dan sangat komplek. Tetapi pekerjaan ini dapat menjadi mudah dan sederhana bila dilaksanakan
secara sistematik dengan mengikuti prosedur yang berlaku. Prosedur ini akan membantu teknisi troubleshooter menemukan lokasi gangguan secara tepat dan
cepat.
Ada 6 tahap pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang troubleshooter pada saat melakukan troubleshooting yaitu :
1. Mengenali keluhan atau gangguan yang timbul. 2. Melakukan serangkaian pemeriksaan.
3. Menganalisa hasil pemeriksaan. 4. Menentukan penyebab gangguan dan cara mengatasinya.
5. Memperbaiki kerusakan yang terjadi.
6. Melakukan pengujian testing. Secara umum, rangkaian listrik disini dapat dibedakan menjadi dua bagian :
Rangkaian Daya Rangkaian Kontrol
Sebaiknya pengecekan pertama dilakukan pada rangkaian daya. Selanjutnya jika pada rangkaian daya bekerja, lakukan pengecekan pada rangkaian kontrol.
Pengecekan pada rangkaian daya :
Daya yang masuk ke rangkaian dan kesempurnaannya. Periksa kebenaran fungsi dari peralatan proteksi.
Periksa kontinuitas kabel secara penglihatan.
111
Periksa adanya tanda terbakar pada peralatan.
Pengecekan pada rangkaian kontrol :
Pertama daya untuk rangkaian kontrol.
Periksa kebenaran fungsi dari relay, timer dan saklar.
Periksa kontinuitas kabel secara penglihatan.
Periksa sambungan kawat dan terminal rangkaian.
Periksa operasi logika sekuense pensaklaran kontaktor.
Periksa penyetelan durasi waktu.
C. Pengecekan Kontinyuitas tanpa Sumber Tegangan.