Pengasutan Langsung Direct on lineDOL starter

8 delta dapat dilakukan dengan sakelar mekanik Y Δ atau dengan relay kontaktor magnit.  Starting Dengan Menggunakan Tahanan Primer Primary Resistance Starting dengan metoda ini adalah dengan menngunakan tahanan primer untuk menurunkan tegangan yang masuk ke motor.  Auto Transformer Starting dengan metoda ini adalah dengan menghubungkan motor pada taptegangan sekunder auto transformer terendah dan bertahap dinaikkan hingga mencapai kecepatan nominal motor dan motor terhubung langsung pada tegangan penuh tegangan nominal motor .  Motor Slip Ring Rotor lilit. Untuk motor rotor lilit Slip Ring starting motor dilakukan dengan metoda pengaturan rintangan rotor Scondary Resistor . Motor beroperasi normal pada rotor dalam hubungan bintang.

B. Pengasutan Langsung Direct on lineDOL starter

Karakteristik umum :  Arus starting : 4 sampai 8 kali arus nominal  Torsi starting : 0,5 sampai 1,5 kali torsi nominal  Kriteria pemakaian :  3 terminal motor , daya rendah sampai menengah  Arus starting tinggi dan terjadi drop tegangan  Peralatan sederhana 9  Waktu total yang diperlukan untuk DOL Starting direkomendasikan tidak lebih dari 10 detik Gambar 2-2. Karakteristik arus, torsi dan kecepatan. Harga torsi dan arus pada saat starting dapat ditentukan dari persamaan berikut : Daya = Torsi x kecepatan sudut = T x ω............watt Jika ω = 2 .Ns, maka daya masukan motor P P = 2 .Ns.T atau = K.T Perbandingan Torsi starting dengan Torsi beban penuh kalau f f ST f ST S I I T T . 2          Contoh : Jika motor listrik 3 fasa arus startingnya 7 kali arus beban penuh dan slip motor pada beban penuh 4 distarting pada tegangan normal dengan DOL starter. Tentukan harga Torsi Starting ? Diketahui : I ST = I SC = 7 I f 10 S f = 4 = 0,04 Ditanyakan T ST = ? Penyelesaian : Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa jika motor distarting langsung ke jala-jala DOL, mengambil arus starting 7 kali arus beban penuh, maka torsi starting akan sama dengan 1,96 kali torsi beban penuh. f f ST f ST S I I T T . 2          = 04 , 04 , . 7 2 2 x x I I f f         = 04 , 7 2 x f ST T T . 96 , 1  Pada awal pengasutan starting, dimana tegangan GGL kumparan stator dan kumparan rotor belum terbangkit, maka tegangan sumber hanya melayani kumparan motor saja. Dimana putaran rotor  r n dan slip 1  s , kuat arus yang mengalir sebesar : T r jX s R R V I    2 1 Karena  r n dan slip 1  s , maka persamaan diatas dapat ditulis:   T rst jX R R V I    2 1 1 , 11 rst I adalah arus pengasutan starting dengan mengabaikan arus pemagnetan  I yang sangat kecil besarannya. Maka arus starting motor induksi sangat besar dibanding arus nominalnya, tergantung pada tipe motor, maka arus starting dapat mencapai 6 - 7 kali arus normal. Pengasutan secara langsung DOL direct on line akan menarik arus sangat besar dari jaringan  6 - 7 kali arus normal, dan torsi pengasutan 0,5 - 1,5 x torsi nominal. Rangkaian kontrol pengasutan motor secara DOL dapat dilihat pada gambar 2-4. a Diagram daya b Diagram kontrol Gambar 2-3. Rangkaian pengontrolan motor 12 Apabila motor induksi direkomendasikan diasut DOL, waktu pengasutan singkat, tidak lebih dari 10 detik dan kapasitas BHP motor maksimum 5kW. Atau pengasutan DOL dapat direkomendasikan dengan kapasitas motor hingga 0,5 - 1MW apabila waktu asut  5 detik dan persediaan daya pada feeder cukup, dimana waktu t dan besaran kuat arus starting motor tidak melampau triping alat proteksi. Karakteristik hubungan antara arus I dan kecepatan n r , dan torsi T dan kecepatan n r dengan pengasutan DOL dapat dilihat pada gambar 2-2.

C. Kontruksi Motor Induksi Tiga Phasa