HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN DAYTIME SLEEPINESS PADA MAHASISWA PSIK FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(1)

i

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN DAYTIME

SLEEPINESS PADA MAHASISWA PSIK FIKES

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

RIZKI OKTAFIANI

NIM. 201210420311035

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

(3)

iii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Rizki Oktafiani

NIM : 201210420311035 Jurusan : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Konsumsi Kopi dengan Daytime Sleepines pada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Juli 2016 Yang Membuat Peryataan

Rizki Oktafiani NIM. 201210420311035


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul

“Hubungan Konsumsi Kopi dengan Daytime Sleepiness pada Mahasiswa

PSIK Universitas Muhammadiyah Malang”.Skripsi ini dibuat sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Bapak Edi Purwanto, S.Kep, Ns, M.Ng sebagai dosen pembingbing I yang

dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan proposal skripsi ini.

4. Erma Wahyu M., S.Kep, Ns, M.Si sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan Ilmunya.


(5)

v

6. Kepada Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah yang telah memberikan kepercayaan untuk melakukan penelitian ini.

7. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan kesabarannya dan dukungan moril dan materil serta doa yang tidak terhenti hingga saat ini.

8. Teman- teman PSIK 2012 A yang telah memberikan bantuan, motivasi dan do’a dalam penyusunan proposal skripsi ini.

9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini,penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya dibidang kesehatan.

Malang, Juli 2016


(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

a. Tujuan Umum ... 4

b. Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

a. ManfaatTeoritis ... 5

b. Manfaat Praktis ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Kopi ... 10

a. Definisi Kopi ... 10

b. Sejarah Kopi ... 10

c. Kandungan Kopi ... 11

d. Jenis-jenis Kopi ... 16

e. Efek samping ... 16

1 Dampak Positif Kopi ... 16

2 Dampak Negatif Kopi ... 17

e. Faktor-faktor Konsumsi Kopi ... 18

2.2 Konsep Daytime Sleepiness ... 20

a. Definisi Daytime Sleepiness ... 20

b. Penyebab Daytime Sleepiness ... 21

c. Dampak Daytime Sleepiness ... 22

2.3 Konsep Mahasiswa ... .22

2.4 Hubungan Konsumsi Kopi dengan Daytime Sleepiness ... 23

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 25

3.1 Kerangka Konseptual ... 25

3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ... 26

3.3 Hipotesis Penelitian ... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ... 28

4.1 Desain Penelitian ... 28


(7)

vii

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 30

a. Populasi ... 30

b. Teknik Pengambilan Sampling ... 30

c. Sample ... 30

4.4 Variabel Penelitian ... 31

a. Variabel Independent ... 31

b. Variabel Dependent ... .31

4.5 Definisi Operasional... ... 31

4.6 Tempat Penelitian ... 32

4.7 Waktu Penelitian ... 33

4.8 Instrument Penelitian ... ... 33

4.9 Uji Validitas dab Reliabelitas ... 36

a. Uji Validitas ... 36

b. Uji Reliabilitas ... 36

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 37

4.11 Pengolahan Data ... 38

4.12 Analisa Data ... 38

a. Analisa Unvariat... 38

b. Analisa Bivariat ... 39

4.13 Etika Penelitian ... 39

BAB V HASIL PENELITIANDAN ANALISA DATA ... 41

5.1 Karakteristik Responden ... 41

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 41

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

c. Karakteristik Resonden Berdasarkan Angkatan ... 43

d. Karakteristik Resonden Berdasarkan Budaya Konsumsi Kopi ... 43

5.2 Data Khusus ... 44

a. Konsumsi Kopi pada mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014, dan 2015 ... 44

b. Daytime Sleepiness Kopi pada mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014, dan 2015 ... 45

5.3 Analisa Data ... 45

a. Cross Tabulation dan Hasil Analisa Korelasi SpearmanRank Test Hubungan antara Konsumsi Kopi dengan Daytime Sleepiness ... 45

BAB VI PEMBAHASAN ... 47

6.1 Gambaran Konsumsi Kopi pada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014, dan 2015 ... 47

6.2 Gambaran Daytime Sleepinesspada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014, dan 2015 ... 49

6.3 Hubungan Konsumsi Kopi dengan Daytime Sleepiness pada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014, dan 2015 ... 50

6.4 Keterbatasan penelitian... 51


(8)

viii

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

7.1 Kesimpulan ... 55

7.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kopi ... 10 Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 25 Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 29 Gambar 5.1 Responden Berdasarkan Usia Mahasiswa PSIK FIKES Universitas

Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014 dan 2015 ... 42 Gambar 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa PSIK FIKES

Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014 dan 2015 . 42 Gambar 5.3 Responden Berdasarkan Angkatan Mahasiswa PSIK FIKES Universitas

Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014 dan 2015 ... 43 Gambar 5.4 Responden Berdasarkan Buadaya Konsumsi Kopi dalam Keluaga

Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014 dan 201 ... 43


(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 30 Tabel 4.2 Kisi Kisi Kuesioner Konsumsi Kopi ... 34 Tabel 4.4 Kisi Kisi Kuesioner Epworth Sleepiness Scale ... 35 Tabel 5.1 Responden Berdasarkan Usia Mahasiswa PSIK FIKES Universitas

Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014 dan 2015 ... 41 Tabel 5.2 Identifikasi Kategori Daytime Sleepiness pada mahasiswa PSIK FIKES

Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014 dan 2015 ... 44 Tabel 5.3 Hasil Cross Tabulation Hubungan antara Konsumsi Kopidengan Daytime

Sleepiness pada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013, 2014 dan 2015 ... 45 Tabel 5.4 Analisa Data Hubungan antara Konsumsi Kopi dengan Daytime Sleepiness

pada mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan ... 60

Lampiran 2 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... 61

Lampiran 3 Lembar Persetujauan Menjadi Responden ... 62

Lampiran 4 Lembar Kuesioner ... 64

Lampiran 5 Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 68

Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 69

Lampiran 7 Tabulasi Data Konsumsi Kopi ... 71

Lampiran 8 Tabulasi Data Daytime Sleepiness ... 75

Lampiran 9 Hasil Uji Spearmen Rank ... 79

Lampiran 10 Lembar Konsultasi ... 80

Lampiran 11 Dokumentasi ... 85


(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan 1 AEKI (Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia) Singkatan 2 SHF (Sleep Health Foundation)

Singkatan 3 FSC (Food Source of Caffeine)

Singkatan 4 EFSA (European Food Safety Authority) Singkatan 5 NHS (National Health Service)


(13)

xiii

RELATIONSHIP OF COFFEE CONSUMPTION WITH

DAYTIME SLEEPINESS IN NURSING STUDENTS OF

FACULTY HEALTH SCIENCES UNIVERSITY OF

MUHAMMADIYAH MALANG

Rizki Oktafiani¹ ; Edi Purwanto² ; Erma Wahyu Mashfufa³

ABSTRACT

Background : Daytime sleepiness is a sleepy condition at active hours when a person is expected to awake and alert. Daytime sleepiness is a problem that is often complained students when performing daily activities, especially when learning takes place. Coffee consuming lifestyle was reportedly one cause of daytime sleepiness in students. The purpose of this study is to determine the relationship of coffee consumption with daytime sleepiness in nursing students of Health Sciences Faculty University of Muhammadiyah Malang.

Metode :The method in this study using Cross-sectional method. This research was conducted in February-June 2016 at the University of Muhammadiyah Malang. The subject of this research was the students who consume coffee by the number of respondents as many as 82 respondent. Sampling technique used total sampling. Data analysis used Spearman Rank Test.

Result :Based on the results of this study showed that there was a relationship between coffee consumption and daytime sleepiness in nurisng students of Health Sciences Faculty of Muhammadiyah Malang University. A total of 40 respondents that have ESS score> 10. Results Spearman Rank Test with SPSS, obtained p = 0.000 which is less than the value α = 0.05 which means that H1 is accepted and r count = 0.640.

Discussion : Excessive coffee consumption may cause some negative impact on health, such as daytime sleepiness. Limiting coffeeconsumption can minimize the negative impacts that may occur.

Keywords: Daytime sleepiness, Konsumsi kopi

1. Student of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang. 2. Lecture Nursing Science, Faculty of Healty Science, University of Muhammadiyah Malang. 3. Lecture Nursing Science, Faculty of Healty Science, University of Muhammadiyah Malang.


(14)

xiv

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN DAYTIME

SLEEPINESS PADA MAHASISWA PSIK FIKES UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG

Rizki Oktafiani¹ ; Edi Purwanto² ; Erma Wahyu Mashfufa³

ABSTRAK

Latar Belakang : Daytime sleepiness merupakan kondisi mengantuk pada jam-jam aktif ketika seseorang diharapkan dalam keadaan terjaga dan siaga.Daytime sleepinessmerupakanmasalah yang seringdikeluhkankhususnyapelajarsaatmelakukankegiatansehari-hariterutamasaat proses belajarberlangsung. Mengkonsumsi kopi gaya hidup yang dilaporkan salah satu penyebab terjadinya daytime sleepinesspada mahasiswa. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dengan daytime sleepinesspada mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

Metode : Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Juni 2016 di Universitas Muhammadiyah Malang. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang mengkonsumsi kopi dengan jumlah responden sebanyak 82mahasiswa. Tehnik samplingdigunakanTotal sampling. Analisa data yang digunakan Uji Spearman Rank.

Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi dengandaytime sleepinesspada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang. Sebanyak 40 mahsiswa yang memiliki skor ESS >10. Hasil

Uji Spearmen Rank dengan bantuan SPSS, diperoleh p = 0,000 dimana lebih kecil dari pada α = 0,05 dan sehingga H1 diterima dengan nilai rhitung = 0,640.

Diskusi : Konsumsi kopi yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi kesehatan, seperti daytime sleepiness. Membatasi konsumsi kopi dapat meminimalisasikan dampak negatif yang dapat ditimbulkan.

Kata Kunci : Daytime sleepiness, Konsumsi kopi

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(15)

56

DAFTAR PUSTAKA

AEKI. (2012). Konsumsi Kopi Domestik. http://www.aeki-aice.org, Diperoleh tanggal 2 Oktober 2015.

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta. EGC. 79.

Brice, M.. (2012). Seven Surprising Health Benefits of Coffee.

http://www.medicaldaily.com/seven-surprising-health-benefits-coffee-241981, Diperoleh tanggal 10 February 2016.

Budiman. (2014). Hubungan antara konsumsi kafein dalam kopi dengan tingkat kepadatan tulang pada lansia di Kelurahan Bandung Rejosari Kota Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.

Calvin, C., Holzhaeuser, D., Scharf, A., Huber, W.W,. & Schilter, B. (2002). Cafestol and kahweol, two coffee specific diterpenes with anticarcinogenic activity. Elsevier, Vol.40, Issue 8, 1.

Drake, C., Roehrs T., Shambroom J., & Roth T. (2010). Caffeine Effects on Sleep Taken 0, 3, or 6 hours Before Going to Bed. Sleep Disorders and Research Center, 1-4.

EFSA. . (2015).Scientific Opinion on the safety of caffeine. EFSA, 15(3), 1.

Eskelinen, M.H., Ngandu, T., Tuomilehto, J., Soininen, H., & Kivipelto, M. (2009). Midlife Coffee and Tea Drinking and The Risk of Late-Life Dementia: A Population-Based CAIDE Study.Journal of Alzheimer's Disease, 16, 86.

Farah, A. (2012). Coffe: Emerging Health Effect and Disease Prevention. Boston: Blackwell Publishing Ltd.

Faturrahman, Sholiq & Muqtadiroh, F.A. (2013). Rancang Bangun Perangkat Lunak Sistem Kemahasiswaan dan Alumni untuk Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi Sesuai Kebutuhan Pengisian Borang Akreditasi BAN-PT pada Jurusan Sistem Informasi ITS. Jurnal Teknik Pomits, Vol.1 No.1, 2.

FSC. (2012). Food Source of Caffeine. www.hc-sc.gc.ca/fn-an/nutrition/fiche-nutri-data/index-eng.php. Diperoleh tanggal 3 Maret 2016.

Freedman, N.D., Park Y., Abnet, C.C., Hollenbeck, A.R., & Sinha R. (2012).Association of Coffee Drinking with Total and Cause-Spesific Mortality. N Engl J Med, 366, 1892.

GJBAHS. (2014). Assessing The Prevalence of Excessive Daytime Sleepiness by Epworth Sleepiness Scale Technique. ISSN, 3(2).

Gunawan T. (2014). Manfaat Positif dan Efek Negatif dari Minum Kopi. http://www.aura-ilmu.com/2013/01/Manfaat-Positif-dan-Efek-Negatif-dari-Minum-kopi.html. Diperoleh tanggal 10 Februari 2016.


(16)

57

Jampes, I. (2009). Kitab Kopi dan Rokok. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Johns, M.W. (2009). What is Excessive Daytime Sleepiness?. Nova Science Publishers, 1-2

Kleisiaris C.F., Maniou, M., Dragasi, A., Mitara, D., & Sfakianakis, M.Z., (2013). The Prevalence of Daytime Sleepiness in Greek Adolescents in Primary Care. Health Science Journal, 7 (1), 41-42.

Kucer, N. (2009).The Relationship Between Daily Caffeine Consumption and Withdrawal Syptoms: A Questinonaire-based study. TUBITAK, 40 (1),106. Kumar, P., & Vermaa KD. (2013). Effect of Cofee on Blood Pressure and

Electroniccardiography Changes in Young and Elderly Healthy Subjects. National Journal of Medical Research, vol.3(1), 1-3.

Kurniawan, R.F. (2014). Rahasia Terbaru Kedahsyatan Terapi Enzim : Praktis Hemat Tanpa Resiko. Jakarta: Lembar Langit Indonesia.

Kristiyanto, D., Pranoto, B.D.H., & Abdullah., (2013). Penurunan kadar Kafein Kopi Arabika dengan Proses Fermentasi Menggunakan Nopkor MZ-15. Undip, vol2 No.4.

Lee, K.A., Chae, J.I., & Shim J.H. (2012). Natural diterpenes from coffee, cafestol and kahweol induce apoptosis through regulation of specificity protein 1 expression in human malignant pleural mesothelioma. Biomed Central, 19, 2. Lestari, E.W., Haryanto I & Mawardi S. (2009). Tingkat Konsumsi Kopi Domestik

dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pada Mahasiswa Perkotaan di Kabupaten Jember. Pelita Perkebunan, 25(3), 231.

Lietz, J. (2011). What are causes of drowsiness? http://www.ehow.com/about _5097741_causes-drowsiness.html. Diperoleh tanggal 11 Februari, 2016. Liang, N., Kitts, D.D. (2014). Antioxidant Property of Coffee Components:

Assessment of Methods that Define Mechanisms of Action. Molecules, 19, 19196.

NHS, Epworth Sleepiness Scale.NHS Foundation Trust..

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan Eds. Revisi Jakarta : PT Rineka Cipta

Nursalam. (2014). Metodelogi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Ogah, C.O. & Obebe, T.O. (2012). Caffeine Content of Cocoa and Coffee

Beverages in Lagos, Nigeria, Global Research Publishing, 3 (1), 404-405.

Pagel, J.F.,. 2009. Excessive Daytime Sleepiness. American Academy of Family Physicians, vol.9 No.5, 391-392.


(17)

58

Passos, T.E.S., Minotelli R.G., Koeke R.S., Proto V. J., Junior S.A.S., Araujo M.G., & Fragosos Y.D. (2013). Quality of Sleep and Daytime Sleepiness among University Students. Sci Technol, 2:2, 1-4.

Prasadja, A. (2009). Ayo Bangun! dengan Bugar karena Tidur yang Benar. Jakarta. Penerbit Hikmah.14

Rahardjo P. (2012). KOPI. Jakarta. Penebar Swadaya. 7-9

Rani, P. (2014). Factors Influencing Consumer Behavior. Excelent Publishers, 2 (9), 53-58.

Ribeiro, J.A., & Sebastiao A.M., (2010). Caffeine and Adenosine. Journal of Alzheimer's, 1.

Roehrs, T. & Roth, T. (2008). Caffeine: Sleep and Daytime Sleepiness. Elsevier, 12, 159.

SHF. (2011). Excessive Daytime Sleepiness. Sleep Health Foundation.

Shneerson, J.M.(2005).Sleep Medicine: A guide to Sleep and its Disorders. Australia: Blackwell Publishing.

Simamora, B. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Suarnianti. (2013). Hubungan antara Konsumsi Caffein dengan Kejadian Gastritis di RSU Islam Faisal Makassar. library.stikesnh, Vol. 3 No.2, 2.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, W. (2014). Panduan Penelitian Keperawatan dengan SPSS. Yogyakarta :

Pustaka Baru Press.

Sumarwan, U. (2004). Perilaku Konsumen: TeoridanPenerapannyadalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Swarjana, I.K. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan Eds.1, Yogyakarta: ANDI Syah, A.N.D. (2006). Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau. Jakarta: Agromedia Pustaka. Thorpy, M.J. & Billiard, M. (2011). Sleepiness Causes, Consequences and Treatment. New

York: Cambridge University Press.

Tran J., Lertmaharit S., Lohsoonthorn V., Pensukan W.P., Rattananupong T., Tadesse M. G., Gelaye B., & Williams M.A. (2014). Daytime sleepiness, circadian preference, caffeine consumption and use of other stimulants among Thai college students. Academic Journal, vol. 6 (6), 1-9.

Tubagus, N. E. (2013). Pravelensi Excessive Daytime Sleepiness (EDS) Pada Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Menggunakan Epworth Sleepiness Scale (ESS) Serta Faktor Resiko yang Mempengaruhinya. epository.uinjkt.ac.id


(18)

59

Velez, J. C., Souza A., Traslavifia S., Barbosa C., Wosu A., Andrade A., Frye M., Annette L., Fitzpatrick L., Gelaye B., Williams M. A. (2013). The Epidemiology of Sleep Quality and Consumption of Stimulant Beverages among Patagonian Chilean College Students. Hindawi Publishing Corporation, 12, 1.

Weinberg, B. (2009). The miracle of caffein: Manfaat tak terduga kafein. Bandung : Qanita

Whittier, A., Sanchez S., Castaneda B., Sanchez E., Gelaye, B, Yanez D. & Williams, M.A. (2014). Mary Ann Liebert, (4) 1, 23.

Wu, S., Wang, R., Ma, X., Zhao., Yan, X., & He, J. (2012). Excessive Daytime Sleepiness assessed by The Epworth Sleepiness Scale and Its Association with Health Related Quality of Life: A Population-Based study in China. BMC Public Health, 1.

Yazid E. (2015). Fakta Tentang Kopi. AAK Delima Husada Gresik, IV.

Zailinawati A. H., Teng, C.L., Chung, Y.C., Teow, T.L., Lee, P.N., & Jagmohni, K.S. (2009). Daytime Sleepiness and Sleep Quality Among Malaysian Medical Students. Med J Malaysia, Vol 64 No 2, 1-3.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kopi adalah tanaman yang sudah sejak dahulu dibudidayakan dan menjadi salah satu sumber penghasilan rakyat. Konsumsi kopi sudah menjadi kebiasaan yang turun temurun bagi masyarakat Indonesia (Rahardjo, 2012: 7). Kebiasaan mengkonsumsi kopi saat ini bahkan sudah menjadi trend khususnya pada kaum muda. Trend ini dapat dilihat dari banyaknya kedai-kedai kopi dan cafe dipinggiran jalan dari tempat yang sederhana sampai tempat-tempat dengan desain yang menarik dengan pengunjung yang tak pernah sepi terutama para mahasiswa. Menurut Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun konsumsi di Indonesia meningkat dari 0,80 kilogram/kapita/tahun pada 2010 dan telah mencapai 0,94/kilogram/kapita/tahun pada tahun 2012 (AEKI, 2012). Kopi memiliki beberapa manfaat sebagai minuman stimulant, namun kopi juga memiliki dampak, salah satunya yaitu daytime sleepiness. Daytime sleepiness adalah rasa kantuk dalam situasi ketika seorang individu akan diharapkan untuk menjadi tersadar dan siaga (Arand, et al, 2009; Johns, 2009: 1).

Daytime sleepines adalah kondisi umum di seluruh dunia yang memiliki banyak efek negatif pada orang yang mengalaminya, terutama pada kualitas kesehatan yang berhubungan hidup mereka (Wu, et al, 2012: 1). Daytime sleepiness merupakan masalah yang sering dikeluhkan khususnya pelajar saat melakukan kegiatan sehari-hari terutama saat proses belajar berlangsung. Orang yang mengalami daytime sleepiness sering merasa


(20)

2

bahwa mereka tidak memiliki tenaga untuk beraktivitas sehari-hari, seperti saat berbicara dengan keluarga dan teman-teman mereka atau untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan mereka. Dampak yang biasanya terjadi adalah kelelahan, kurang konsentrasi, gangguan belajar, gangguan memori, motivasi berkurang untuk melakukan kegiatan, dan malas (Ohayon, 2009; Kleisiaris, et al,2013: 42). Di Indonesia sendiri sebuah studi juga pernah dilakukan pada 140 mahasiswa di Universitas PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan menunjukkan hasil sebanyak 55% mahasiswa mengalami kondisi daytime sleepiness (Tubagus, 2013: 38).

Seperti yang disampaikan oleh Tran, et al (2014: 201) dari hasil penelitian mereka yang dilakukan pada 3.000 mahasiswa di Thailand yang mengkonsusmsi minuman berstimulant dapat meningkatkan terjadinya daytime sleepiness dengan pravelensi 27,9%. Mengkonsusmsi minuman stimulant seperti kopi memang memberikan efek terjaga namun dalam beberapa penelitian kopi juga dapat memberikan efek negatif salah satunya adalah kesulitan tidur sehingga berdampak pada buruknya kualitas tidur individu (Seifert, et al, 2010; Velez, 2013: 1). Penelitian yang dilakukan pada 799 mahasiswa kedokteran bahwa buruknya kualitas tidur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan daytime sleepiness (Zailinawati, et al, 2009: 1). Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh Passos, et al (2013: 1) yang juga berpendapat sama. Penelitian yang mereka lakukan di Brazil pada 502 Universttas dengan 2.619 mahasiswa menunjukkan bahwa ada hubungan antara buruknya kualitas tidur dengan daytime sleepiness.

Daytime sleepiness sering terjadi pada pelajar khususnya mahasiswa hal ini dikarenakan di perguruan tinggi mereka mengalami peningkatan beban akademik


(21)

3

sehingga mahasiswa mengkonsumsi minuman berstimulant seperti kopi untuk tetap terjaga dan mengorbankan waktu tidurnya untuk tujuan akademik atau hanya sekedar hobi untuk melepas kepenatan dari beban akademik, serta lingkungan sosial yang juga berperan (Tran, et al, 2014: 203). Kebiasaan seperti itu berakibat buruk pada kualitas tidur mereka seperti pendapat yang disampaikan Valez, et al (2013: 1) bahwa mengkonsumsi kopi berdampak pada buruknya kualitas tidur karena kandungan caffein pada kopi merupakan blocker adenosin sehingga dapat menghambat hormon adenosin yang merupakan hormon perangsang tidur pada seseorang (Prasadja, 2009: 14). Buruknya kualitas tidur ini mengakibatkan beberapa dampak negatif yang salah satunya adalah daytime sleepiness seperti yang disampaikan oleh Zailinawati, et al (2009: 1) dan Passos, et al (2013: 1) diatas.

Hasil studi pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan pada sebelas mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang dilakukan di perpustakaan dan hotspot kampus II mereka yang mengkonsumsi kopi di kedai-kedai kopi ataupun dikost, rata-rata dua sampai empat kali seminggu dan dosis satu sampai tiga cangkir sehari mengatakan tertidur rata-rata diatas tengah malam, gelisah, tidak nyenyak tidur dan delapan dari mereka juga mengantuk di jam-jam aktif atau saat beraktivitas terlebih jika ada kuliah sehingga konsentrasi mereka berkurang.

Menurut Barone & Roberts (1996 dalam Roehrs & Roth 2008: 159) menyarankan mengkonsumsi caffeine 85 mg per 150 ml/hari yaitu setara dengan satu sampai dua cangkir sehari sesuai dengan kandungan kafein dalam jenis kopinya.


(22)

4

Pendapat lain dari Drake, et al (2010: 1-4) menyarankan jika ingin mengkonsumsi kopi sebaiknya mengkonsumsi kopi enam jam sebelum tidur hal ini dikarenakan minum satu cangkir kopi atau lebih sekitar enam jam sebelum tidur, memungkinkan seseorang

berkurang satu jam di malam hari. Hal ini dikarenakan proses efek dari konsumsi kopi

cukup panjang. Butuh waktu kurang lebih dua sampai sembilan jam untuk mengeliminasi kadar kafein yang berfungsi sebagai stimulant di dalam tubuh.

Dari hasil uraian latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti apakah ada hubungan mengkonsumsi kopi dengan daytime sleepiness pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang karena daytime sleepiness pada mahasiswa merupakan variabel yang penting untuk diteliti dan ditelaah karena rasa daytime sleepiness akan berdampak pada menurunnnya kemampuan untuk berkonsentrasi sehingga dapat mempengaruhi proses belajar yang dapat mempengaruhi menurunnya prestasi dan nilai akademik.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan konsumsi kopi dengan daytime sleepiness pada mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan konsumsi dengan daytime sleepiness pada mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.


(23)

5

b. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kebiasaan konsumsi kopi mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Mengidentifikasi daytime sleepiness mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Menganalisis apakah ada hubungan konsumsi kopi dengan daytime sleepiness mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

1. 4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian yang diperoleh dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbanggan terhadap ilmu keperawatan bidang mata kuliah kebutuhan dasar manusia, khususnya dalam kebutuhan istirahat dan tidur mengenai daytime sleepiness.

b. Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penelitian serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan.

2. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi mahasiswa terkait dengan daytime sleepinessnya guna mempertahankan dan meningkatkan konsentrasinya sehingga tidak terjadi penurunan prestasi dan nilai akademik.


(24)

6

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi mengenai hubungan konsumsi kopi dengan daytime sleepiness, serta untuk menambah kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian tentang hubungan konsumsi kopi denag daytime sleepiness belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kumar dan Verma (2013) berjudul "Effectof Cofeeon Blood Pressureand Electroniccardiography Changesin Youngand Elderly Healthy Subjects". Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh konsumsi kopi terhadap tekanan darah dan denyut jantung yang dilakukan pada 80 responden dengan usia 21-40 tahun dan dengan dengan rata-rata Indeks Massa Tubuh (BMI) 17,3-28,0 kg /m2. Responden kemudian dibagi menjadi dua kelompok

yaitu : Kelompok Control (n = 40) dengan usia kurang dari 25 tahun dan Kelopmpok Studi (n = 40) dengan usia> 40 tahun. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada tekanan darah diastolik pada kelompok apapun sementara tekanan rata-rata arteri lebih tinggi di kedua kelompok. serta ada penurunan denyut jantung pada kedua kelompok setelah 40 menit mengkonsumsi kopi tetapi persentase penurunan denyut jantung lebih rendah pada kelompok studi dibandingkan kelompok kontrol..Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu tekanan darah


(25)

7

dan denyut jantung sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness.

2. Penelitian oleh Suarnianti (2013) berjudul "Hubungan antara Konsumsi Caffein dengan Kejadian Gastritis di RSU Islam Faisal Makassar". Penelitian ini adalah jenis penelitian Eksposfacto retrospsektif dengan desain/rancangan Crossectional Study pada 50 responden ini untuk mengetahui adakah hubungan mengkonsumsi caffein dengan kejadian Gastritis. S etelah dilakukan uji statistik dengan chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < α (0,05) yang artinya terdapat hubungan antara Konsumsi Caffein dengan Kejadian Gastritis dikarenakan oleh cafein dapat menyebabkan lambung memproduksi asam yang berlebihan sehingga dapat mengiritasi mucosa lambung. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu kejadian gastritis sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness.

3. Penelitian oleh Budiman (2014) berjudul “Hubungan antara konsumsi kafein dalam kopi dengan tingkat kepadatan tulang pada lansia di Kelurahan Bandung Rejosari Kota

Malang” merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

dan menggunakan analisa data Accidental sampling.. yang menganalisis adakah hubungan antara konsumsi kafein dalam kopi dengan tingkat kepadatan tulang pada lansia di Kelurahan Bandung Rejosari Kota Malang, Jawa Timur dengan responden 53 otrang lansia yang datang ketika kegiatan pengukuran tulang, data diambil dengan cara menggunakan alat Densitometri dan Kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi kafein terhadap tingkat kepadatan tulang pada lansia. Perbedaan dengan penelitian


(26)

8

tersebut terletak pada variabel dependen yaitu tingkat kepadatan tulang sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness. 4. Penelitian oleh Tjekyan (2007) berjudul "Risiko Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2

di Kalangan Peminum Kopi di Kotamadya Palembang Tahun 2006-2007". Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol dengan DM tipe 2 sebagai kelompok kasus dan kontrol non DM tipe 2 dengan sampel sebanyak 482 setiap kelompok. kopi murni merupakan faktor proteksi diabetes tipe 2 dan bermakna c2=4.61, p=0.036, Takaran 1-3 sendok makan dibandingkan dengan kelompok yang tidak minum kopi didapatkan odd ratio=0.65, p=0.001036. Secara keseluruhan lamanya minum kopi didapatkan odd ratio rerata = 0.863 dan korelasi Spearman bermakna pada p < 0.01. Secara keseluruhan didapatkan odd ratio = 0.758 antara jumlah kopi yang diminum perhari dengan kejadian diabetes tipe 2, disimpulkan jumlah kopi yang diminum berperan menurunkan angka kejadian diabetes tipe 2. dengan korelasi Spearman =- 0.121. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness. 5. Penelitian oleh Viosta (2009) dengan judul "Hubungan Konsumsi Kopi Pada

Perokok Berat Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Semarang Tahun 2008". Responden pererokok berat pada penelitian ini berjumlah 50 responden di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep yang mempunyai kebiasaan merokok dengan menggunakan jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi (ρ=0,046 dan


(27)

9

RP=0,625) dan hasil penelitian didapatkan bahwa 52 % konsumsi kopi rendah pada perokok berat dan 48 % konsumsi kopi tinggi pada perokok berat. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai ρ< 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi pada perokok berat dengan kejadian hipertensi. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu penyakit Hipertensi sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness.


(1)

Pendapat lain dari Drake, et al (2010: 1-4) menyarankan jika ingin mengkonsumsi kopi

sebaiknya mengkonsumsi kopi enam jam sebelum tidur hal ini dikarenakan minum satu

cangkir kopi atau lebih sekitar enam jam sebelum tidur, memungkinkan seseorang berkurang satu jam di malam hari. Hal ini dikarenakan proses efek dari konsumsi kopi cukup panjang. Butuh waktu kurang lebih dua sampai sembilan jam untuk mengeliminasi

kadar kafein yang berfungsi sebagai stimulant di dalam tubuh.

Dari hasil uraian latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti apakah ada

hubungan mengkonsumsi kopi dengan daytime sleepiness pada mahasiswa PSIK

Universitas Muhammadiyah Malang karena daytime sleepiness pada mahasiswa merupakan

variabel yang penting untuk diteliti dan ditelaah karena rasa daytime sleepiness akan

berdampak pada menurunnnya kemampuan untuk berkonsentrasi sehingga dapat mempengaruhi proses belajar yang dapat mempengaruhi menurunnya prestasi dan nilai akademik.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan konsumsi kopi dengan daytime sleepiness pada mahasiswa

PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan konsumsi dengan daytime sleepiness pada mahasiswa


(2)

b. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kebiasaan konsumsi kopi mahasiswa PSIK FIKES

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Mengidentifikasi daytime sleepiness mahasiswa PSIK FIKES Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Menganalisis apakah ada hubungan konsumsi kopi dengan daytime sleepiness

mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

1. 4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian yang diperoleh dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbanggan terhadap ilmu keperawatan bidang mata kuliah kebutuhan dasar

manusia, khususnya dalam kebutuhan istirahat dan tidur mengenai daytime sleepiness.

b. Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penelitian serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan. 2. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi mahasiswa terkait

dengan daytime sleepinessnya guna mempertahankan dan meningkatkan


(3)

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi mengenai

hubungan konsumsi kopi dengan daytime sleepiness, serta untuk menambah

kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian tentang hubungan konsumsi kopi denag daytime sleepiness belum

pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kumar dan Verma (2013) berjudul "Effectof Cofeeon

Blood Pressureand Electroniccardiography Changesin Youngand Elderly Healthy Subjects". Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh konsumsi kopi terhadap tekanan darah dan denyut jantung yang dilakukan pada 80 responden dengan usia 21-40 tahun dan dengan dengan rata-rata Indeks Massa Tubuh

(BMI) 17,3-28,0 kg /m2. Responden kemudian dibagi menjadi dua kelompok

yaitu : Kelompok Control (n = 40) dengan usia kurang dari 25 tahun dan Kelopmpok Studi (n = 40) dengan usia> 40 tahun. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada tekanan darah diastolik pada kelompok apapun sementara tekanan rata-rata arteri lebih tinggi di kedua kelompok. serta ada penurunan denyut jantung pada kedua kelompok setelah 40 menit mengkonsumsi kopi tetapi persentase penurunan denyut jantung lebih rendah pada kelompok studi dibandingkan kelompok kontrol..Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu tekanan darah


(4)

dan denyut jantung sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness.

2. Penelitian oleh Suarnianti (2013) berjudul "Hubungan antara Konsumsi Caffein dengan

Kejadian Gastritis di RSU Islam Faisal Makassar". Penelitian ini adalah jenis

penelitian Eksposfacto retrospsektif dengan desain/rancangan Crossectional Study pada

50 responden ini untuk mengetahui adakah hubungan mengkonsumsi caffein

dengan kejadian Gastritis. S etelah dilakukan uji statistik dengan chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < α (0,05) yang artinya terdapat hubungan antara

Konsumsi Caffein dengan Kejadian Gastritis dikarenakan oleh cafein dapat

menyebabkan lambung memproduksi asam yang berlebihan sehingga dapat mengiritasi mucosa lambung. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu kejadian gastritis sedangkan pada penelitian saya variabel

dependennya adalah daytime sleepiness.

3. Penelitian oleh Budiman (2014) berjudul “Hubungan antara konsumsi kafein dalam

kopi dengan tingkat kepadatan tulang pada lansia di Kelurahan Bandung Rejosari Kota

Malang” merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

dan menggunakan analisa data Accidental sampling.. yang menganalisis adakah

hubungan antara konsumsi kafein dalam kopi dengan tingkat kepadatan tulang pada lansia di Kelurahan Bandung Rejosari Kota Malang, Jawa Timur dengan responden 53 otrang lansia yang datang ketika kegiatan pengukuran tulang, data

diambil dengan cara menggunakan alat Densitometri dan Kuesioner. Hasil penelitian

ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi kafein terhadap tingkat kepadatan tulang pada lansia. Perbedaan dengan penelitian


(5)

tersebut terletak pada variabel dependen yaitu tingkat kepadatan tulang

sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness.

4. Penelitian oleh Tjekyan (2007) berjudul "Risiko Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di Kalangan Peminum Kopi di Kotamadya Palembang Tahun 2006-2007". Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol dengan DM tipe 2 sebagai kelompok kasus dan kontrol non DM tipe 2 dengan sampel sebanyak 482 setiap kelompok. kopi murni merupakan faktor proteksi diabetes tipe 2 dan bermakna c2=4.61, p=0.036, Takaran 1-3 sendok makan dibandingkan dengan kelompok

yang tidak minum kopi didapatkan odd ratio=0.65, p=0.001036. Secara

keseluruhan lamanya minum kopi didapatkan odd ratio rerata = 0.863 dan korelasi

Spearman bermakna pada p < 0.01. Secara keseluruhan didapatkan odd ratio = 0.758 antara jumlah kopi yang diminum perhari dengan kejadian diabetes tipe 2, disimpulkan jumlah kopi yang diminum berperan menurunkan angka kejadian

diabetes tipe 2. dengan korelasi Spearman =- 0.121. Perbedaan dengan penelitian

tersebut terletak pada variabel dependen yaitu penyakit Diabetes Melitus Tipe 2

sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness.

5. Penelitian oleh Viosta (2009) dengan judul "Hubungan Konsumsi Kopi Pada Perokok Berat Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Semarang Tahun 2008". Responden pererokok berat pada penelitian ini berjumlah 50 responden di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep yang mempunyai kebiasaan merokok dengan menggunakan jenis penelitian ini adalah survei

analitik dengan pendekatan cross sectional Hasil penelitian didapatkan bahwa ada


(6)

RP=0,625) dan hasil penelitian didapatkan bahwa 52 % konsumsi kopi rendah pada perokok berat dan 48 % konsumsi kopi tinggi pada perokok berat. Dari

hasil uji statistik didapatkan nilai ρ< 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi pada perokok berat dengan kejadian hipertensi. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu penyakit Hipertensi sedangkan pada penelitian saya variabel dependennya adalah daytime sleepiness.