Kandang kondisi . Kandang kesehatan hewan dan karantina Kandang kondisi,

3 3 1m 5m 3m 1m 3m 5m 2m 2m d 2m a c 3m b 2m Keterangan : a, b dan c = tempat ransum d = tempat minum Gambar 2. Bentuk kandang perangkap tipe labirin Pemanenan individu monyet ekor panjang yang terperangkap dilakukan secara selektif, yakni hanya dipilih individu yang tergolong berumur anak 1,5 – 3 tahun . Sedangkan individu yang termasuk dalam kelas umur lainnya dilepaskan kembali. Penangkapan dapat dilakukan dengan menggunakan jaring penangkap ataupun secara langsung dengan tangan. Penangkapan dengan jaring penangkap terutama ditujukan pada individu-individu yang agresif. Sebelum melakukan penangkapan, semua individu jantan maupun betina dewasa yang menjadi pemimpin terlebih dahulu dikeluarkan dari kandang perangkap. Target hasil tangkapan dari setiap kandang perangkap adalah 20 ekor per periode tangkapan. Monyet yang terpilih dipanen selanjutnya dimasukkan ke dalam kandang angkut untuk di bawa ke tempat kandang kondisi dan penampungan. Setiap kandang angkut berukuran panjang 200 cm, lebar 50 cm dan tinggi 60 cm; terbagi dalam sel-sel berukuran 40 cm x 50 cm x 60 cm. Setiap sel pada kandang angkut dapat diisi 2-3 ekor monyet. Hal ini berarti satu kandang angkut dapat memuat 10-15 ekor.

2. Kandang kondisi .

3 3 1 1 Kandang kondisi digunakan untuk mengkondisikan monyet ekor panjang yang baru tiba dari lokasi penangkapan. Dalam kandang ini monyet ekor panjang dikondisikan dengan kehidupan di lokasi yang baru. Pengkondisian ini dimaksudkan agar perilaku agonistik dari setiap individu monyet ekor panjang berkurang serta dapat bersosialisasi dengan individu lainnya. Kandang kondisi dibuat dari jeruji besi dengan alasnya dapat ditarik agar mudah dalam membersihkan kotoran monyet ekor panjang. Kandang ini berukuran panjang 2 m, lebar 2 m dan tinggi 1 m. Kandang ini dibagi 8 sel, masing-masing sel berukuran 1 m x 1 m x 0,5 m. Kapasitas setiap kandang adalah 8 ekor. Kandang ditempatkan dalam bangunan tertutup, dengan luas 60 m 2 6 m x 10 m. Setiap bangunan ini dapat menampung 15 kandang kondisi. Hal ini berarti dalam setiap bangunan dapat menampung sebanyak 120 ekor. Proses pengkondisian ber-langsung selama 2 bulan Hadiyati, 1994.

3. Kandang kesehatan hewan dan karantina

. Kandang kesehatan hewan ditempatkan dalam ruang bangunan tertutup, berukuran 12 m x 9 m yang berguna untuk pemeriksaan kesehatan monyet ekor panjang sebelum dilakukan ekspor. Seluruh lantai bangunan terbuat dari keramik berwarna putih. Atap bangunan hampir seluruhnya berupa genting, namun pada ruang karantina 40 atapnya tersusun dari genting kaca sehingga sinar matahari dapat langsung mencapai lantai bangunan ataupun mengenai individu monyet ekor panjang. Daya tampung bangunan ini adalah 50 ekor. Sketsa bangunan untuk menempatkan kandang kesehatankarantina seperti pada Gambar di bawah ini E 3m C 3m B D 3m 3 3 2 2 A 0,6 m 4m 8m 0,5m Keterangan : A = ruang administrasi B = ruang pemeriksaanklinik C = ruang patologi D = ruang karantina monyet sehat E = ruang karantina monyet sakit Gambar 3. Ukuran bangunan untuk kandang kesehatan hewan dan karantina

4. Kandang penampungan

. Kandang ini digunakan untuk menampung monyet ekor panjang yang telah menjalani semua uji kesehatan dan siap untuk diekspor. Kandang penampungan ini dibuat dengan ukuran 6 m x 5 m x 2,5 m. Lantai kandang berupa plester dengan atap dari seng ataupun rumbia. Di dalam kandang disediakan kotak-kotak kamar untuk tempat monyet tidur atau beristirahat, serta bambu atau sarana lain sebagai pengganti fungsi dahan-dahan pohon di alam untuk memenuhi kebutuhan monyet sebagai tempat bermain. Setiap kandang penampungan ini dapat menampung sebanyak 75 ekor.

e. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan serangkaian kegiatan yang mencakup tindakan pem- berian makan dan minum, perawatan kesehatan yang mencakup pemberian obat, vitamin dan hormon; serta menjaga kebersihan lingkungan dalam kandang dan sekitarnya. Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan semenjak individu monyet ekor panjang dimasukkan ke dalam kandang kondisi, kandang karantina maupun kandang penampungan sampai dilakukan ekspor. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka perawatan kesehatan hewan mencakup tindakan sebagai berikut : 1. Pengamatan fisik dan kesehatan 2. Penimbangan berat badan 3 3 3 3 3. Uji tuberkulinasi 4. Pemberian vitamin dan mineral yang dicampurkan ke dalam air minum 5. Pemeriksaan feses terhadap parasit cacing dan bakteri 6. Pemberian anthelmintica 7. Uji klinis terhadap B-virus Selain tindakan tersebut, untuk mencegah berjangkitnya penyakit kulit pada individu monyet ekor panjang maka monyet-monyet tersebut dimandikan deeping. Diusaha-kan seminimal mungkin terjadi kontak dengan manusia untuk mencegah saling tertular penyakit. Tenaga pelaksana pemeliharaan monyet ekor panjang harus benar-benar sehat atau tidak berpenyakit yang berbahaya. Individu-individu monyet ekor panjang juga perlu dijaga agar tidak mengalami stress, tertekan ataupun gelisah. Monyet-monyet yang telah dimasukkan dalam kandang perlu diberi makan dan minum setiap hari. Pemberian makan dan minum dilakukan sebanyak 3 kali setiap hari, yakni pada periode pagi hari antara 06.00-07.00, siang hari antara 11.00- 12.00 dan sore hari antara 15.00-16.00. Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami maupun makanan buatan. Menurut Hadiyati 1994, Makanan buatan untuk monyet ekor panjang terbuat dari campuran antara skim, tepung, jagung, polar dan minyak sayur dengan komposisi tertentu. Makanan buatan ini sering dikenal dengan istilah “extruder” atau “monkey cow”. Makanan alami bagi monyet ekor panjang dapat berupa biji-bijian, buah-buahan, umbi-umbian ataupun sayuran seperti : jagung, pisang, pepaya, ubi jalar, singkong, kentang, wortel maupun kol. Jumlah kebutuhan pakan bagi monyet ekor panjang adalah 4 dari bobot badan. Untuk menjaga kesehatan dalam kandang koloni, maka dilakukan tindakan pembersihan lantai dari sisa-sisa makanan serta kotoran-kotoran lainnya dan sanitasi lingkungan. Seorang pekerja dapat menangani sebanyak 5 kandang kolonipenampungan atau dengan jumlah populasi monyet ekor panjang sebanyak 90 ekor Hadinoto, 1993. 3 3 4 4 Gambar 4. Pemeliharaan di penangkaran terbuka pemberian makan tambahan

f. Pemanenan

Pemanenan populasi monyet ekor panjang di penangkaran terbuka dilakukan sebanyak 3 kali setiap tahun atau 4 bulan sekali. Hal ini berkaitan dengan proses pengkondisian individu-individu monyet ekor panjang sebelum diekspor yang memakan waktu selama ± 2 bulan. Dengan menggunakan frekuensi pemanenan sebanyak tiga kali setiap tahun, maka pemanenan dilakukan setiap periode 4 bulan sekali, 1 kali penangkapan 200 – 250 ekor. Hal ini dilakukan guna menjaga kelestarian populasi di tempat penangkaran.

g. Eksport

Eksport merupakan salah satu tujuan dari penyelenggaraan usaha penangkaran monyet ekor panjang. Untuk dapat melakukan kegiatan eksport 3 3 5 5 monyet ekor panjang ke luar negeri, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengusaha. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah sebagai berikut : : 1. Adanya surat pengakuan sebagai eksportir satwaliar dari Departemen Kehutanan c.q. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam PHPA 2. Memenuhi persyaratan dari IATA, terutama dalam hal ukuran kandang 3. Lolos pengecekan dari Dinas Peternakan Pusat terutama bila dari dan menuju daerah rabies 4. Adanya pengakuan sebagai karantina sementara dari karantina Departemen Pertanian 5. Lolos pengecekan di pabean Individu monyet ekor panjang yang dieksport harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang ditentukan oleh pembeli importir. Persyaratan yang ditentukan ini tidak sama untuk setiap negara importir. Persyaratan tersebut antara lain umur 2 - 4 tahun dengan bobot badan minimal 2,2 kg dan bebas dari B-virus. Peluang eksport monyet ekor panjang berjenis kelamin jantan sama dengan betina Hadiyati, 1994. Transaksi eksport monyet ekor panjang umumnya dilakukan dalam US dollar. Harga jual setiap individu monyet ekor panjang di tempat penangkaran berkisar antara USAS 700 hingga USAS 2500

h. Tenaga kerja

Tenaga kerja di PT. PRESTASI FAUNA NUSANTARA yang dibutuhkan penangkaran terbuka adalah sebanyak 10 orang yang terdiri dari 2 orang dokter hewan, 1 orang asisten dokter paramedis dan 7 orang tenaga di lapangan dan administrasi. K K O O M M I I S S A A R R I I S S 3 3 6 6 Gambar 5. Struktur Organisasi PT. PRESTASI FAUNA NUSANTARA Penangkaran Dengan Sistem Semi Terbuka Perizinan Usaha Penangkaran Dengan Sistem Semi Terbuka Berdasarkan SK Dirjen PHPA No. 07KptsDJ-VI1988 tentang Penangkaran Satwaliar dan Tumbuhan Alam, maka untuk memperoleh izin usaha penangkaran monyet ekor panjang adalah sebagai berikut : 1. Pengajuan permohonan ke Dirjen PHPA dengan tembusan ke Kakanwil Kehutanan Propinsi dan BKSDA, dengan melampirkan SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan dan SITU Surat Izin Tempat Usaha dari Departemen Perdagangan dan Berita Acara Pemeriksaan Persiapan Teknis Penangkaran. 2. Pemeriksaan oleh Kanwil Kehutanan dan BKSDA Propinsi Dati I 3. Berdasarkan lampiran, maka dikeluarkan rekomendasi penangkaran dari Kanwil Kehutanan ke Dirjen PHPA 4. Dirjen PHPA mengeluarkan izin usaha penangkaran yang berlaku selama maksimum 10 tahun dan dapat diperpanjang setelah habis masa berlaku. D D I I R R E E K K T T U U R R B B A A G G I I A A N N A A D D M M I I N N I I S S T T R R A A S S I I B B A A G G I I A A N N K K A A R R A A N N T T I I N N A A D D A A N N L L A A B B O O R R A A T T O O R R I I U U M M B B A A G G I I A A N N P P E E N N G G A A D D A A A A N N B B I I B B I I T T D D A A N N P P E E M M E E L L I I H H A A R R A A B B A A G G I I A A N N E E K K S S P P O O R R 3 3 7 7 Diduga untuk perizinan penangkaran baik sistem terbuka, semi terbuka dan tertutup sama. Karena sejauh ini belum ada perizinan yang khusus untuk setiap tipe penangkaran. Studi Kelayakan Studi kelayakan tempat-tempat penangkaran semi terbuka dilakukan oleh BKSDA sebelum dikeluarkan ijin usaha penangkaran dilaksanakan dengan peninjauan langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi apakah usaha penangkaran layak untuk dijalankan. Hal-hal yang diperhatikan di dalam studi kelayakan antara lain: kondisi tempat penangkaran lokasi dengan masyarakat sekitar, tempat pembuangan limbah, kondisi kandang yang ada, jumlah karyawan dan sebagainya. Persiapan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana diperlukan untuk mendukung usaha penangkaran agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Sebelum mendirikan usaha penangkaran monyet ekor panjang, pengusaha harus mempertimbangkan beberapa besar daya dukung di lokasi yang telah ditetapkan. Biasanya nilai daya dukung ditentukan oleh kondisi potensi makanan dan ruang Alikodra, 1990. Untuk penangkaran dengan sistem semi terbuka yang menjadi pembatas adalah ruang luas kandang. Dengan demikian salah satu sarana yang penting adalah perkandangan. Menurut Sajuthi 1983, berdasarkan fungsinya kandang yang diperlukan dalam penangkaran monyet ekor panjang dengan sistem semi terbuka dapat diklasifikasikan kedalam empat bagian, yakni :

1. Kandang kondisi,

adalah kandang yang digunakan untuk mengkondisikan monyet ekor panjang yang baru tiba dari kolektor atau tempat penangkapan, atau menjadi tempat sementara bagi anak-anak monyet ekor panjang yang baru disapih. Di kandang ini monyet mulai dikondisikan dengan kehidupan di lokasi baru dan mulai dibentuk kelompok-kelompok untuk mengurangi perilaku agonistik bila 3 3 8 8 ditempatkan dalam kandang koloni. Lama proses pengkondisian biasanya sekitar dua bulan.

2. Kandang karantina,