PROFIL PEMILIH LOYAL PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN PADA PEMILU TAHUN 2004 DAN PEMILU TAHUN 2009
PROFIL PEMILIH LOYAL
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN PADA PEMILU TAHUN 2004 DAN PEMILU TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh:
Kartika Ayu Ariningtyas 08230048
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Nama : Kartika Ayu Ariningtyas
NIM : 08230048
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Profil Pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilu tahun 2004 dan Pemilu Tahun 2009
( Studi di Kota Batu)
Disetujui, Pembimbing I
Drs. Krishno Hadi, MA.
Pembimbing II
Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si.
Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
(3)
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Nama : Kartika Ayu Ariningtyas
NIM : 0830048
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)
Pada Hari : Jum’ at Tanggal : 3 Agustus 2012 Jam : 10.00 – 11.00 WIB Tempat : Jurusan Ilmu Pemerintahan
Dihadapan Dewan Penguji
1. Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si (...)
2. Drs. Asep Nurjaman, M.Si (...)
3. Drs. Krishno Hadi, MA (...)
4. Drs. Jainuri. M.Si (...)
Mengetahui, Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(4)
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kartika Ayu Ariningtyas
NIM : 08230048
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: Profil Pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilu Tahun 2004 dan Pemilu Tahun 2009 (Studi Di Kota Batu) adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 3 Agustus 2012 Yang menyatakan
(5)
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Kartika Ayu Ariningtyas
NIM : 08230048
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Profil Pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilu tahun 2004 dan Pemilu Tahun 2009
( Studi di Kota Batu)
Pembimbing : : 1. Drs. Krishno Hadi, MA 2. Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si
Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan
I II
Tanggal Revisi Bab I /Proposal
Tanggal ACC Bab I
Tanggal Seminar
Tanggal Revisi Bab II/III
Tanggal ACC Bab II/III
Tanggal Bimbingan Bab IV/V
Tanggal Revisi Bab IV/V
Tanggal ACC Bab IV dan V
Tanggal ACC ujian
Malang,1 Agustus 2012
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Krishno Hadi, MA Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si.
Dekan
(6)
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmaanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang demi tegaknya agama islam. Dengan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “ Profil Pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilu Legislatif Tahun 2004 dan Pemilu Legislatif tahun 2009 (Studi Di Kota Batu)”.
Skripsi ini tersusun unutk memenuhi salah satu sarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kata pengantar ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Dr. Muhajir Effendy, M.AP beserta jajarannya
2. Segenap Pimpinan FISIP ; Dekan FISIP UMM Dr. Wahyudi, M.Si., Pembantu Dekan I : Dr. Asep Nurjaman, M.Si., Pembantu Dekan II : Drs. Sulismadi, M.Si., Pembantu Dekan III : Drs. Abdullah Masmuh, M.Si. 3. Segenap Pimpinan Jurusan Ilmu Pemerintahan : Ketua Jurusan Ilmu
Pemerintahan Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si., dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan : Drs. Jainuri, M.Si.
4. Dosen Pembimbing I : Drs. Krishno Hadi, MA. Dan Dosen Pembimbing II Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si terima kasih atas dukungan dan arahan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di lingkungan FISIP UMM, khususnya Dosen Ilmu Pemerintahan : Bapak Salahudin, S.Ip yang sudah memberi semangat untuk dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, dan Ibu Hevi Kurnia Hardini., S.Ip., MA. Gov., yang sudah memberi banyak masukan dalam proses penulisan skripsi ini dan banyak membantu dalam kegalauan penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Staf pegawai TU FISIP UMM : Khususnya mbak Ana yang selalu menghibur penulis.
7. Ketua DPC PDI – Perjuangan Kota Batu Bapak Cahyo Edi Purnomo, S.Pd, SH, M. Hum., Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan,
(7)
Kaderisasi & Rekrutmen, Informasi & Komunikasi, Sumberdaya & Dana : Simon Purwo Ali., Wakil Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan & Anak, Kebudayaan & Keagamaan : Endang Susilaning Rahayu, SH, MM., Sekretaris DPC PDI – Perjuangan Kota Batu Ir. Wito Argo., Ketua Ranting PDI – Perjuangan Kota Batu Desa Torongrejo Bapak Sugeng Purnomo dan seluruh Anggota DPC PDI – Perjuangan Kota Batu dan orang – orang yang terkait didalamnya, terima kasih atas kerjasamanya dan juga pemberian data – data untuk penyusunan skripsi ini
8. Seluruh simpatisan PDI – Perjuangan Kota Batu yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk di wawancarai.
Tak lupa pula skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Mamaku tercinta Ibu Lukik Muylorini yang selalu memberi semangat dan papaku Bapak Sukrisman yang tak pernah lelah memberi masukan dalam penulisan dan penyusunan dengan banyak diskusi di malam hari.
2. Bapak son dan Bu Uni terima kasih atas do’anya selama ini akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan.
3. My Sista – Sista Dea terima kasih buanyak udah merelakan lepinya tak pake selama pengerjaan skripsi ini, untuk meta terima kasih buat doanya.
4. Buat dua sahabatku Ponco yang jauh disana dan suka mengganggu tengah malam untuk telpon makasih udah ngasih semangat selama ini akhirnya skripsiku selesai juga, buat Eka Oktavia yang udah au dengerin semua curhatan dan kegalauanku makasih banyak ya udah ngasih semangat di hari – hari menjelang sidang skripsi.
5. Buat Lilik Rahayu makasih buanyak atas segala bantuannya selama ini, maaf udah banyak ngerepoti kamu, buat Bagus makasih banyak buat bantuannya udah mau aku repotin kalo mau bimbingan dilab. 6. Buat temen seperjuangan part – time mbak Vina walaupun sebentar
mengenalmu tapi udah kayak sahabat makasih udah banyak ngasih motivasi aku saat lagi down, buat mbak Lidia si cantik yang manja makasih udah nyemangati aku saat putus asa ngerjakno bab 4.
7. Buat teman – teman Jurusan Ilmu Pemrintahan khususnya angkatan 2008 Puji (yang udah ngilang duluan), ari, Prima ( yang duluan lulus), Dian ( cepetan nyusul wisuda), anjar, deby, ahmad, is( yang udah duluan lulus) dan alfin angkatan 2009 maksih buanyak udah ngasih motivasi saat aku desprete dan teman – teman seangkatan yang tidak bisa aku sebut satu persatu terima kasih yang sebesar – besarnya udah
(8)
ngasih semangat dan motivasi serta bantuan – bantuan kecil tapi sangat bermanfaat dalam proses penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan amal ibadah mereka. Dan semoga skripsi ini menjadi bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Malang, 28 Agustus 2012 Penulis
Kartika Ayu Ariningtyas
(9)
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Pernyataan ... iii
Lembar Persembahan ... iv
Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v
Kata pengantar ... vi
Abstraksi ... vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Definisi Konseptual ... 8
F. Definisi Operasional ... 10
G. Metode Penelitian ... 11
1. Jenis Penelitian ... 11
2. Lokasi Penelitian ... 12
3. Subyek Penelitian ... 13
4. Teknik Pengumpulan Data ... 14
5. Teknik Analisis Data. ... 15
6. Keabsahan Data ... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PEMILU.. ... 15
B. PARTAI POLITIK ... 32
C. PERILAKU PEMILIH ... 36
(10)
2. Pendekatan Psikologi ... 27
3. Pendekatan Rasional ... 28
D. TIPOLOGI PEMILIH... 29
E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUPUTSAN PEMILIH DALAM MEMILIH PARTAI POLITIK ... 32
F. ORIENTASI PEMILIH ... 33
1. Orientasi Policy – Problem – Solving ... 34
2. Orientasi Ideologi ... 34
G. PEMILIH LOYAL ... 34
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. SEJARAH KOTA BATU ... 37
B. PETA POLITIK KOTA BATU ... 42
1. Kelengkapan Pemerintah Daerah & Pilkada 2002 di Kota Batu ... 43
2. Pemilu Legislatif 2004 dan Pemilu Kada 2007 di Kota Batu ... 44
C. GAMBARAN UMUM DPC PDI PERJUANGAN KOTA BATU ... 55
BAB IV. PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA A. Profil Pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilu tahun 2004 & Pemilu tahun 2009 Di Kota Batu ... 57
B. Profil Pemilih Loya PDI Perjuangan di Kota Batu ... 63
1. Aspek Geografi dan Latar Belakang Sosial ... 64
2. Latarbelakang Organisasi ... 72
3. Tingkat Pendidikan ... 78
4. Status Sosial ... 81
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 85
B. Saran ... 87
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ... 5
Tabel 2 ... 40
Tabel 3 ... 45
Tabel 4 ... 47
Tabel 5 ... 58
Tabel 6 ... 50
Tabel 7 ... 52
Tabel 8 ... 58
(12)
DAFTAR PUSTAKA Buku
Anwar M. 2006. Khoirul dan Vina Salviana (editor). Perilaku Partai Politik ( Studi Perilaku Partai Politik dalam Kampanye dan Kecenderungan Pemilih pada Pemilu 2004). Malang : UMM Press.
Cahyono. M Dwi. 2011. Sejarah Daerah Batu (Rekrontruksi Sosio Budaya Lintas Masa). Yogyakarta : Bharaka Grafika.
Firmanzah. 2008. Marketing Politik. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Gafar Afan. 2004. Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Horald. F. Gosnel. 2009. Ensyklopedia of The Social Science. Newyork : Mc Grew Hill Book Company.
Meleong. Lexy J.2005. Metode penelitian Kuantitif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Natsir M. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalian Indonesia.
Salossa. 2005. Pilkada Langsung Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah . Yogyakarta : Media Pressindo.
Muljani Saiful. 2005. Hubungan Partai dan Massa Pemilih. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI)
(13)
Singarimbun, Masri dan Sofyan. 1998. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT. Grasindo.
Sekretariat Pemerintah Kota Batu. Buku Kerja 2005.
Internet
Arti Pemilu.09/06/2010. http://Suarapartai.com/2010/06/arti-pemilu/. Diakses 10 Maret 2012.
A.G. Eka Wenats Wuryanto. Tipologi Pemilih//www.scribd.com/tipologipemilih/ diakses 10 Mei 2012.
Khoirudin. 2004. Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi.
http://www.wikipedia.com/partaipolitik&Agendat_ransisi_demokrasi//
Zamroni. Memetakan Tipologi Pemilih PPP Kabupaten Jepara. Yoyakarta. http://www.scribd.com//
Perolehan suara PDI – Perjuangan Tingkat Lokal. http://www.google.co.id// diakses 8 januari 2012.
Tipologi berdasarkan tingkat Komitmen Partai Politik Terhadap Idieologi dan Kepentingan. http/www.google.com/tipologi_pemilih//.
(14)
Koran
Harian KOMPAS. 2009. Mandat Rakyat (Satu Idiologi Beda Wajah). Jakarta, 2 April 2009.
(15)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Semenjak rezim Orde Baru (Orba) berakhir, dinamika politik terus berkembang ke arah demokratis. Hal itu ditandai dengan terjadinya perluasan serta kebebasan hak pilih rakyat. Kemudian digulirkannya serangkaian deregulasi politik yang menjadi landasan Pemilu (Pemilihan Umum – baik legislatif maupun pasangan presiden wakil presiden; kepala daerah dan wakilnya). Juga terjadi kebebasan untuk mendirikan partai politik sebagai kontestan pemilu – sehingga menimbulkan rivalitas antarkontestan. Disamping itu, juga terjadi revolusi informasi dan komunikasi seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi.
Salah satu kontestan pemilu pasca reformasi adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) yang dideklarasikan pada 14 Februari 1999. Menurut Prof. Ichlasul Amal, partai ini terlahir sebagai respons politis1. Idiologi yang diusung : Pancasila, pluralisme, gagasan kerakyatan dan nasionalisme Soekarno2.
Pasca reformasi, sudah tiga kali diselenggarakan pemilihan umum legislatif. Kali pertama tahun 1999, pemilu diikuti 48 partai politik (Parpol).
1
www.geogle.com/tipologi berdasarkan tingkat komitmen partai terhadap idiologi dan kepentingan/diakses 6 November 2011.
2
Harian KOMPAS, 2009 : Mandat Rakyat (Satu Idiologi Beda Wajah) Jakarta, 2 April 2009, Hlm. 8
(16)
2 PDI P keluar sebagai pemenang dengan raihan suara terbanyak (± 34 juta suara pemilih sah = 34 % dan berhak atas 153 kursi DPR RI).3 Salah satu lumbung suara partai berlogo kepala banteng moncong putih dalam lingkaran ini di Pulau Jawa, adalah Jawa Timur. Dari 37 kota/kabupaten yang menjadi wilayah Jawa Timur, PDI P memenangkan pemilu di 23 kota/kabupaten termasuk wilayah Kabupaten Malang.4
Saat itu, wilayah Kabupaten Malang masih mencakup Kota Batu yang berstatus sebagai kota administrasi. Sehingga dinamika politik yang muncul di kota wisata ini lebih pada scope daerah induknya. Sebanyak 45 kursi DPRD Kabupaten Malang yang diperebutkan, PDI P berhasil merengkuh 16 kursi, dua diantaranya disumbang dari daerah pemilihan (Dapil) Batu.5
Tanggal 18 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai daerah otonom lepas dari Kabupaten Malang berdasarkan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Batu. Wilayahnya terdiri atas 3 kecamatan 23 desa/kelurahan. Ketiga kecamatan itu : Kecamatan Junrejo yang meliputi 7 desa. Diantaranya Desa Dadaprejo, Desa Pendem, Desa Torongrejo, Desa Mojorejo, Desa Beji, Desa Tlekung dan Desa Junrejo. Kemudian Kecamatan Batu terdiri atas Desa Oro oro Ombo, Kelurahan Temas, Kelurahan Sisir, Kelurahan Ngaglik, Desa Pesanggrahan, Kelurahan Songgokerto, Desa Sumberejo dan Desa Sidomulyo. Selanjutnya Kecamatan Bumiaji yang meliputi Desa Giripurno,
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Diakses 8 Januari 2012
4
Arti Pemilu.09/06/2010. http://Suarapartai.com/2010/06/arti-pemilu/. Diakses 10 Maret 2012.
5
(17)
3 Desa Pandanrejo, Desa Bumiaji, Desa Bulukerto, Desa Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Desa Punten dan Desa Gunungsari.
Untuk kelengkapan pemerintah di daerah, maka Tahun 2002 dibentuklah DPRD Kota Batu6.Dari kuota 25 kursi legislatif, PDI P sebagai pemenang Pemilu 1999 bersama Partai Golkar di kota ini, maka masing-masing berhak atas 7 kursi. PKB : 5 kursi dan masing masing satu (1) kursi untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan 3 kursi untuk TNI/Polri.
Pada Pemilu 2004, hasil perolehan suara PDI P secara nasional menurun menjadi ±24 juta suara sah. Raihan kursi di DPR RI sebanyak 97 kursi. Posisinya turun dari pemenang pemilu sebelumnya menjadi nomer dua7. Kondisi serupa juga terjadi di Jawa Timur. Jika sebelumnya mampu memenangkan pemilu di 23 kota/kabupaten, maka pada Pemilu 2004 hanya menang di 13 dari 38 kota/kabupaten.8 Satu dari 13 kota /kabupaten yang dimenangkan oleh PDI P adalah Kota Batu yang untuk kali pertama ikut pemilu lepas dari wilayah Kabupaten Malang. Dari 25 kursi DPRD Kota Batu yang diperebutkan 24 kotestan Pemilu 2004 itu, PDI Perjuangan mampu merebut 5 kursi yang diperoleh dari Dapil Junrejo (1), Dapil Batu (2) dan Dapil Bumiaji (2). Perolehan kursi
6
Sekretariat Pemerintah Kota Batu, 2005 : UU No.11 Tahun 2001 (Pemerintah Daerah : (bagian pertama) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Batu, Hlm. 16
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Diakses 8 Januari 2012
8
(18)
4 legislatif di tingkat lokal tersebut sama jumlahnya seperti yang berhasil diraih oleh Partai Golkar. Sehingga keduanya menyandang predikat pemenang kembar.9
Pemilu 2009 yang baru lalu diikuti 38 parpol dan 6 partai lokal. Perolehan suara PDI P secara nasional tidak jauh berbeda dengan hasil perolehan suara pada Pemilu 2004. Namun, lantaran sistem yang sudah diundangkan, jumlah perolehan kursi partai ini merosot menjadi 94 kursi DPR RI, dan posisinya melorot dari pemenang nomor 2 menjadi nomor 3 di bawah Partai Demokrat dan Partai Golkar.10 Kondisi tragis terjadi pada PDI P di Jawa Timur. Pada pemilu kali ini hanya mampu memenangkan pertarungan di 9 kota/kabupaten dari 38 kota/kabupaten.
Satu dari sembilan kota/kabupaten yang berhasil sebagai pemenang Pemilu 2009 di Jawa Timur adalah DPC PDI P Kota Batu. Meskipun raihan suara yang berhasil didulang jumlahnya menurun dibandingkan dengan jumlah perolehan suara pada Pemilu 2004 lalu, namun kursi DPRD Kota Batu yang berhasil direngkuh jumlahnya sama seperti pemilu sebelumnya : 5 kursi. Sementara Partai Golkar yang pada pemilu sebelumnya menjadi pesaing terdekat, memperoleh 3 kursi sama seperti yang didulang Partai Demokrat , Partai Hanura dan PAN. Sedangkan PKB yang pada Pemilu 1999 dan 2004 tergolong partai besar, pada Pemilu 2009 sama sekali tidak memiliki kursi, sementara (2) kursi
9
Ibid. Diakses 8 Januari 2012
10
(19)
5 diperoleh oleh PPIB dan masing masing satu (1) kursi diperoleh oleh Partai Barnas, Partai Pelopor, PNI Marhaenisme dan PKPB.11
Lima kursi legislatif lokal Kota Batu yang berhasil diraih DPC PDI Perjuangan Kota Batu tersebut disumbang dari Dapil Junrejo (1), Dapil Batu (2) dan Dapil Bumiaji (2). Satu kesamaan jumlah raihan seperti yang dihasilkan pada pemilu sebelumnya (lihat tabel 1di bawah).
Dalam pelaksanaan 2 kali pemilu di Kota Batu, perolehan Kursi yang diperoleh Partai PDI-Perjuangan di DPRD relatif stabil, sejumlah 5 kursi. Sementara partai-partai besar lainnya cendrung mengalami penurunan. Secara umum dapat dikatakan bahwa strategi Partai PDI-Perjuangan dalam menarik simpati masyarakat Kota Batu cukup berhasil. Banyak pemilih yang masih tetap mempercayai kader-kader PDI-P untuk menjadi wakil aspirasi rakyat Kota Batu. Dimana sebagian besar mata pencaharian masyarakat Kota Batu adalah sebagai petani karena letak Kota Batu yang berada di daerah pegunungan. Dimana
11
KPUD Kota Batu
PEROLEHAN SUARA PDI PERJUANGAN DALAM PEMILU DPRD KOTA BATU
DAPIL
PEMILU 2004 PEMILU 2009 KETERANGAN SUARA KURSI SUARA KURSI
JUNREJO 4.858 1 2.468 1 (-) 1.390 BATU 11.043 2 7.981 2 (-) 3.062 BUMIAJI 5.299 2 6.120 2 (+) 821
(20)
6 toleransi antar warga sangat besar. Mereka hidup berdampingan dengan kesederhanaan seorang petani.
Perbedaan agama bukan menjadi masalah. Mereka hidup berdampingan dengan baik walaupun berbeda agama. Budaya kejawen masih sangat kental kental di masyarakat Kota Batu. Budaya kejawen ini juga masih terus dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat setempat. Terutama pada hari – hari besar mereka biasanya memperingatinya dengan adat kejawen. Dengan berbagai perbedaan mulai dari masyarakatnya yang berbeda agamanya, berbeda latar belakang pendidikannya sampai pada perbedaan kelas masyarakatny, PDI P mampu bertahan menjadi pemenang dalam pemilu legislatif dari tahun 2004 – 2009. Hal ini bisa terjadi karena jargon yang di dengung – dengungkan oleh para kader PDI P ini adalah PDI P partainya wong cilik. Jargon ini mampu menarik perhatian dan simpati masyarakat Kota Batu. Jargon ini mampu menarik simpati masyarakat kelas menengah kebawah seperti buruh pabrik, sopir angot, tukang bangunan, pedagang kaki lima, padagang di pasar, dan sebagainya. Dengan jargon keterikatan emosional dengan PDI – P menjadi sangat kuat, dengan bukti juga bahwa katerikatan emosional mereka sangat kuat adalah mereka memanggil Ibu kepada Megawati Soekarno Putri sebagai pimpinan PDI P. Panggilan ibu biasa mereka tujukan kepada Megawati Soekarno putri saat membicarakan tentang PDI-P. Mereka menyebut ibu karen di ibaratkan masyarakat kalangan menengah kebawah ini adala anak tiri yang terlantar akibat kekejaman Orde Baru yang kemudian pada saat reformasi mereka bisa bebas dan menemukan sebuah tempat untuk bernaung dan mendapatkan ibu baru yang mampu merangkul mereka.
(21)
7 Selain jargon partainya wong cilik, faham “ Marhein” juga mampu mendompleng keterikatan secara emosional masyarakat Kota Batu. Marhein adalah seorang petani sederhana yang sangat bersahaja. Seperti itulah gambran petani kota batu yaitu sederhana dan bersahaja. Merasa sama dengan faham yang diusung oleh PDI P ini sebagian besar masyarakat Batu yang bekerja sebagai petani merasa terwakilkan suara mereka. Para petani ini juga masih banyak yang menganut budaya kejawen juga. Biasanya mereka memeperingati panen dengan adat kejawen dicampur dengan islam atau yang biasa di sebut Islam Abangan. Mereka merayakan panen ini dengan selametan mengundang tetangga – tetangga mereka. kebanyakan masyarakat yang tinggal di desa – desa masih menganut islam abangan ini. Karena itulah masyarakat Kota Batu sangat kental dengan pruralisme. Walaupun sarat dengan perbedaan namun PDI P mampu merangkul semua kalangan terutama masyarakat menengah kebawah tersebut.
Dengan memperhatikan latarbelakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul Profil Pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Pemilu Legislatif pada tahu 2004 – 2009 (Studi di Kota Batu)
B. RUMUSAN MASALAH
Berpijak atas data serta uraian seperti yang dipaparkan dalam latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah di dalam peneltiian ini menyangkut :
Bagaimana profil pemilih loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilu legislatif 2004 - 2009 di Kota Batu?
(22)
8
C. TUJUAN PENELITIAN
Setelah mengetahui dan memahami dari latarbelakang masalah serta rumusan masalah, maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana profil pemilih Loyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pada Pemilu Legislatif tahun 2004 – 2009 di Kota Batu
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Akademis
Dari hasil penelitian ini diharapkan cukup berguna dan bermanfaat untuk bahan pengembangan Ilmu Politik terutama pada aspek yang berkaitan. Kemudian juga bisa dijadikan bahan pertimbangan serta orientasi oleh mahasiswa -- khususnya jurusan atau bidang Ilmu politik -- dalam melakukan penelitian dengan obyek yang sama.
2. Secara Praktis
Data hasil penelitian yang nantinya tersaji diharapkan bisa dijadikan masukan untuk parpol dalam mengelola loyalitas pemilih pada khususnya di tengah rivalitas antarparpol maupun antarkandidat. Dan secara umum dapat dijadikan pembelajaran politik oleh masyarakat.
E. DEFINISI KONSEPTUAL
Hal yang dimaksud dengan definisi konseptual adalah : abstraksi mengenal suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah
(23)
9 karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu12. Definisi mengenai konseptual yang ada dengan memperhatikan tema (objek) penelitian, maka dapat di temukan beberapa konsep yang perlu didefinikan dengan tujuan agar peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang sama. Maka penulis menyajikan definisi konseptual sebagai berikut:
1. Pemilu
Sebuah Prosedur yang mengatur proses pemberian mandat Rakyat kepada wakil – wakilnya unutk duduk di legislatif maupun eksekutif dalam rangka mengendalikan jalannya roda pemerintahan13
2. Partai Politik
Sekelompok warganegara yang terorganisasi atau tergabung dalam satu organisasi yang memiliki identitas ideologi tertentu, yang dalam aktivitasnya selalu berusaha unutk memperoleh jabatan publik14
3. Pemilih Loyal
Pemilih adalah semua pihak yang menjadi tujuan utama para kontestan untuk mereka pengaruhi dan yakinkan agar mendukung dan kemudian memberikan suara pada kontestan yang bersangkutan. Pemilih dalam hal ini dapat berupa konstituen atau masyarakat pada umumnya.
Loyal menurut saiful mujani adalah suatu hubungan yang bersandarkan pada hubungan emosional,Dimensi rasionalitas atau intermediasi-nya lemah atau tidak ada. Sehingga Kemungkinan akan membantu stabilitas dukungan pada partai
12
Singarimbun, M asri dan Soyan Efendi . M et ode Penelit ian Survei. Jakar t a LP3ES, 1998. Hal 34 13
Zamroni. M emet akan Tipologi Pemilih PPP Kabupat en Jepara, Yogyakart a 14
(24)
10 .meskipun partai tidak berfungsi bagi kepentingan pemilih. Dalam tipe ini elite partai punya pengaruh sangat kuat tanpa kontrol berarti dari pemilih15.
Pemilih loyal adalah pemilih yang memiliki keterikakan emosional, kultural, histori dan ideologi dengan partai paolitik. Pemilih loyal ini tidak akan mudah berpindah partai. Kesetiaan mereka sangat tinggi, karena merasa adanya keterikatan emosional yang sangat tinggi dengan partai tersebut.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Penelitian ini bersifat studi empiris. Oleh karenanya memerlukan data yang akurat, obyektif sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dalam menentukan idikator-indikator terhadap data yang diperoleh ditetapkan melalui batasan batasan yang nantinya dianalisa. Sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mecakup hal-hal sebagai berikut :
PROFIL Pemilih loyal Partai Demokrasi Indonesia Indonesia di kota Batu:
a. Latar belakang sosial b. Latar belakang organisasi c. Tingkat pendidikan d. Status sosial
15
Saif ul M ujani . Hubungan Part ai Dan M assa Pemilih. Direkt ur Eksekut if Lem baga Survei Indonesia (LSI).M ei .2005.
(25)
11
G. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam peneitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.16
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyelesaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda ; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyeleseikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang di hadapi.
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Menurut bogdan dan tailor dalam Moloeng, penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini juga menjabarkan secara terperinci mengenai fenomena sosial tertentu di dalam masyarakat.
Metodologi penelitian ini dalam rangka memperoleh informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang diteliti, maka hal ini diarahkan untuk menjawab permasalahan maupun tujuan penelitian ini. Mengkaji dan mendeskripsikan terhadap Profil Pemilih PDI-Perjuangan di Kota Batu.
16
(26)
12 Jenis penelitian profil pemilih loyal PDI-Perjuangan di Kota Batu adalah penelitian jenis kualitatif. Penelitian jenis kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Pada penelitian profil pemilih loyal PDI-Perjuangan Kota Batu ini maka proses penelitian akan dimulai dengan menyusun asumsi dasar mengenai loyalitas pemilih PDI-Perjuangan yang ada di Kota Batu. Hal ini akan dijadikan dasar dalam pengumpulan data dan pengolahan data. Sehingga argumentasi mengenai skripsi ini dapat terjabarkan ke dalam fenomena yang ada di dalam masyarakat.
Pendekatan deskriptif ini akan didapat melalui data-data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang pemilih PDI-Perjuangan di Kota Batu. Sehingga fenomena sosial perilaku politik pemilih PDI-Perjuangan di Kota Batu dapat terjabarkan secara terperinci.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Batu. Penentuan lokasi penelitian didasarkan atas Kota Batu merupakan Kota yang baru berstatus Kota pasca reformasi dan baru 2 kali menyelenggarakan Pemilu Legislatif secara langsung dan baru sekali menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Dalam pelaksanaan hajatan demokrasi tersebut posisi PDI-Perjuangan selalu menjadi partai yang menjadi pemenang, baik dalam pelaksanaan pemilu legislatif dan Pilkada Kota Batu. Dalam dua kali Pemilu Legislatif yang dilaksanakan di
(27)
13 Kota Batu perolehan Kursi di DPRD Kota Batu relatif stabil dengan 5 kursi, sementara itu partai-partai besar lainnya mengalami penurunan. Demikian juga dalam pemyelenggaraan Pilkada PDI-Perjuangan berhasil mengantar calonnya menjadi Walikota Batu. Hal ini menjadikan sesuatu yang unik dalam memetakan perilaku politik pemilih yang ada di Kota Batu. Sehingga hal ini menjadikan pemilihan yang tepat untuk lokasi penelitian ini.
3. Subyek Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik purposive sampling. Hal ini didasarkan atas data yang diketahui selama melakukan penelitian, jumlah informan yang akan dijadikan sebagai informan penelitian merupakan obyek penelitian yang memiliki karakteristik yang beragam. Dalam hal ini pemilih PDI-Perjuangan tentunya tidak hanya yang terlibat dalam kepengurusan PDI-Perjuangan Kota Batu saja. Bisa saja warga masyarakat biasa yang selalu memilih PDI-Perjuangan tetapi mungkin ada juga kepengurusan PDI- Perjuangan yang tidak mendukung partainya sendiri. Sulitnya identifikasi informan menjadikan teknik purposive sampling dengan berbagai kriteri dalam menentukan informan akan sangat efektif untuk digunakan dalam mendapatkan data. Dengan demikian ditentukan adanya kriteria-kriteria dalam menentukan informan sebagai berikut:
Ketua DPC PDIP Kota Batu
Pemilihan ketua PDIP Kota Batu ini didasarkan atas kapabilitasnya sebagai pimpinan tertinggi PDIP di Kota Batu yang mengetahui
(28)
14 PDIP baik intern maupun ekstern sehingga dapat yang didapatkan dapat berupa data primer dan data sekunder.
Pengurus DPC PDIP Kota Batu
Pemilihan pengurus PDIP Kota Batu ini diharapkan akan mendapatkan PDIP secara detail sehingga akan memudahkan dalam menganalisis perilaku pemilih PDIP di Kota Batu
Simpatisan PDIP Kota Batu
Masing –masing Dapil akan di ambil sampel 3 orang simpatisan dengan kriteria;
Usia 40 tahun keatas
Orang yang memilih PDI – P pada pemilu tahun 2004 - 2009
4. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan proses untuk menghimpun data yang diperhatikan serta dapat memberikan gambaran aspek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini jenis pengumpulan data yang digunakan adalah sebgai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap obyek penelitian. 2. Dokumentasi
Teknik ini dilaksanakan dengan melakukan pencatatan erhadap berbagai dokumen – dokumen resmi, laporam, peraturan, maupun
(29)
15 arsip-arsip yang tersedia dengan tujuan mendapatkan bahan yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian17.
3. Wawancara
Wawancara (interview) adalah suatu proses tanpa tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadap – hadapan sehingga alat pengumpul data yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam maupun manifest. Dengan adanya wawancara ini sehingga tidak terjadi perbedaan pengertian antara peneliti dengan responden18.
5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif, merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk menafsirkan dan mengintepretasikan data yang didapat dari wawancara dan sejumlah dokumen. Data yang didapat, dibuat dalam bentuk laporan deskripsi yang berisi narasi kualitatif, dengan tujuan mendeskripsikan profil pemilih loyal partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kota Batu dalam pemilu legislatif 2004 dan pemilu legislatif tahun 2009, biasanya analisa kualitatif ini meliputi tahapan sebagai berikut :
a) Pengumpulan data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
17
M . Nat sir, 1998, M et ode Penelit ian. Ghalian Indonesia, Jakart a. Hal:64 18
(30)
16 b) Reduksi data: merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolong
kan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
c) Penyajian data : sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data biasanya berupa kata-kata, grafik, tabel dan sebagainya.
d) Penarikan kesimpulan : menganalis dan menguji kebenaran atas validitas data yang disajikan.
H. KEABSAHAN DATA
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data berupa triangulasi. Menurut Lexy J. Moloeng triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu19 Sedangkan teknik triangulasi yang digunakan yaitu jenis triangulasi peneliti. Hal ini dilakukan dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini maka ketika data sudah didapatkan dari informan, maka peneliti akan memanfaatkan peneliti lain / orang lain untuk menanyakan kembali pertanyaan-pertanyaan
19
(31)
17 kepada informan yang telah diteliti. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang valid dan relevan.
(1)
12 Jenis penelitian profil pemilih loyal PDI-Perjuangan di Kota Batu adalah penelitian jenis kualitatif. Penelitian jenis kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Pada penelitian profil pemilih loyal PDI-Perjuangan Kota Batu ini maka proses penelitian akan dimulai dengan menyusun asumsi dasar mengenai loyalitas pemilih PDI-Perjuangan yang ada di Kota Batu. Hal ini akan dijadikan dasar dalam pengumpulan data dan pengolahan data. Sehingga argumentasi mengenai skripsi ini dapat terjabarkan ke dalam fenomena yang ada di dalam masyarakat.
Pendekatan deskriptif ini akan didapat melalui data-data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang pemilih PDI-Perjuangan di Kota Batu. Sehingga fenomena sosial perilaku politik pemilih PDI-Perjuangan di Kota Batu dapat terjabarkan secara terperinci.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Batu. Penentuan lokasi penelitian didasarkan atas Kota Batu merupakan Kota yang baru berstatus Kota pasca reformasi dan baru 2 kali menyelenggarakan Pemilu Legislatif secara langsung dan baru sekali menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Dalam pelaksanaan hajatan demokrasi tersebut posisi PDI-Perjuangan selalu menjadi partai yang menjadi pemenang, baik dalam pelaksanaan pemilu legislatif dan Pilkada Kota Batu. Dalam dua kali Pemilu Legislatif yang dilaksanakan di
(2)
13 Kota Batu perolehan Kursi di DPRD Kota Batu relatif stabil dengan 5 kursi, sementara itu partai-partai besar lainnya mengalami penurunan. Demikian juga dalam pemyelenggaraan Pilkada PDI-Perjuangan berhasil mengantar calonnya menjadi Walikota Batu. Hal ini menjadikan sesuatu yang unik dalam memetakan perilaku politik pemilih yang ada di Kota Batu. Sehingga hal ini menjadikan pemilihan yang tepat untuk lokasi penelitian ini.
3. Subyek Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik
purposive sampling. Hal ini didasarkan atas data yang diketahui selama melakukan penelitian, jumlah informan yang akan dijadikan sebagai informan penelitian merupakan obyek penelitian yang memiliki karakteristik yang beragam. Dalam hal ini pemilih PDI-Perjuangan tentunya tidak hanya yang terlibat dalam kepengurusan PDI-Perjuangan Kota Batu saja. Bisa saja warga masyarakat biasa yang selalu memilih PDI-Perjuangan tetapi mungkin ada juga kepengurusan PDI- Perjuangan yang tidak mendukung partainya sendiri. Sulitnya identifikasi informan menjadikan teknik purposive sampling dengan berbagai kriteri dalam menentukan informan akan sangat efektif untuk digunakan dalam mendapatkan data. Dengan demikian ditentukan adanya kriteria-kriteria dalam menentukan informan sebagai berikut:
Ketua DPC PDIP Kota Batu
Pemilihan ketua PDIP Kota Batu ini didasarkan atas kapabilitasnya sebagai pimpinan tertinggi PDIP di Kota Batu yang mengetahui
(3)
14 PDIP baik intern maupun ekstern sehingga dapat yang didapatkan dapat berupa data primer dan data sekunder.
Pengurus DPC PDIP Kota Batu
Pemilihan pengurus PDIP Kota Batu ini diharapkan akan mendapatkan PDIP secara detail sehingga akan memudahkan dalam menganalisis perilaku pemilih PDIP di Kota Batu
Simpatisan PDIP Kota Batu
Masing –masing Dapil akan di ambil sampel 3 orang simpatisan dengan kriteria;
Usia 40 tahun keatas
Orang yang memilih PDI – P pada pemilu tahun 2004 - 2009
4. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan proses untuk menghimpun data yang diperhatikan serta dapat memberikan gambaran aspek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini jenis pengumpulan data yang digunakan adalah sebgai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap obyek penelitian. 2. Dokumentasi
Teknik ini dilaksanakan dengan melakukan pencatatan erhadap berbagai dokumen – dokumen resmi, laporam, peraturan, maupun
(4)
15 arsip-arsip yang tersedia dengan tujuan mendapatkan bahan yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian17.
3. Wawancara
Wawancara (interview) adalah suatu proses tanpa tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadap – hadapan sehingga alat pengumpul data yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam maupun manifest. Dengan adanya wawancara ini sehingga tidak terjadi perbedaan pengertian antara peneliti dengan responden18.
5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif, merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk menafsirkan dan mengintepretasikan data yang didapat dari wawancara dan sejumlah dokumen. Data yang didapat, dibuat dalam bentuk laporan deskripsi yang berisi narasi kualitatif, dengan tujuan mendeskripsikan profil pemilih loyal partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kota Batu dalam pemilu legislatif 2004 dan pemilu legislatif tahun 2009, biasanya analisa kualitatif ini meliputi tahapan sebagai berikut :
a) Pengumpulan data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
17
M . Nat sir, 1998, M et ode Penelit ian. Ghalian Indonesia, Jakart a. Hal:64
18
(5)
16 b) Reduksi data: merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolong
kan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
c) Penyajian data : sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data biasanya berupa kata-kata, grafik, tabel dan sebagainya.
d) Penarikan kesimpulan : menganalis dan menguji kebenaran atas validitas data yang disajikan.
H. KEABSAHAN DATA
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data berupa triangulasi. Menurut Lexy J. Moloeng triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu19 Sedangkan teknik triangulasi yang digunakan yaitu jenis triangulasi peneliti. Hal ini dilakukan dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini maka ketika data sudah didapatkan dari informan, maka peneliti akan memanfaatkan peneliti lain / orang lain untuk menanyakan kembali pertanyaan-pertanyaan
19
(6)
17 kepada informan yang telah diteliti. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang valid dan relevan.