Pengolahan Data Analisis Data

57 untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan penelitian, 4 Tahap analisis dan penyusunan laporan, tahap ini meliputi analisis data, serta penyusunan laporan.

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data.

3.9.1 Pengolahan Data

Data yang terkumpul kemudian diolah secara manual maupun menggunakan komputer dengan langkah sebagai berikut: 1 Editing, meneliti kelengkapan, kejelasan serta konsisitensi data dengan tujuan mengkoreksi data, sehingga jika ada kesalahan dapat segera diklarifikasi; 2 Koding, mengklarifikasi jawaban maupun hasil pengukuran serta, melakukan pengkodean data untuk memudahkan penelitian; 3 Entri data, memasukan data yang diperoleh ke dalam komputer; 4 Tabulasi, mengkelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

3.9.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Data hasil pemeriksaan leachate melalui uji laboratorium dibandingkan dengan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 5 2012:34 tentang Baku Mutu Air Limbah. Data hasil pemeriksaan air sungai dan air sumur dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 2001:39 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 98

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Adapun simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Risiko gangguan kesehatan yang banyak dirasakan masyarakat di sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah Tanjungrejo berupa leachate yang dibuang ke sungai dan laju pertumbuhan lalat yang sangat padat di TPA. 2. Nilai BOD, COD dan amonia yang tinggi menunjukkan indikasi adanya kegiatan dekomposisi bahan organik yang tinggi di TPA. Penurunan nilai COD di bagian hilir sungai setelah mendapatkan bahan buangan organik dari TPA dapat disebabkan karena berkurangnya jumlah limbah organik serta meningkatnya debit sungai. Air hujan yang masuk ke sungai mengencerkan bahan buangan organik sehingga menurunkan kadar BOD dan COD. 3. Sanitasi dasar pada masyarakat di sekitar TPA Tanjungrejo yang telah memenuhi syarat adalah sarana air bersih, jamban keluarga dan sarana pembuangan air limbah, sedangkan untuk sarana pembuangan sampah belum memenuhi syarat. Sebagian besar masyarakat tidak memiliki tempat pembuangan sampah sehingga cenderung menggunakan kantong plastik untuk tempat pembuangan sementara kemudian sampah dibiarkan tertumpuk di halaman rumah kemudian dibakar atau dibuang ke TPA sehingga berisiko menjadi tempat bersarang dan berkembangbiaknya lalat, kecoa dan tikus. 4. Perilaku pada masyarakat di sekitar TPA Tanjungrejo yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan adalah perilaku terhadap upaya