Tujuan Kebijakan Dilihat dari Tingkatan Masyarakat

30 diperoleh. Prediktif berarti hasil analisis kebijakan dapat memberikan perkiraan apa yang akan terjadi selanjutnya, baik yang bersifat positif maupun negatif sebagai akibat kebijakan yang dilaksanakan. Untuk menentukan pilihan dalam merumuskan kebijakan dalam pendidikan, perlu pemahaman tentang pandangan-pandangan terhadap tujuan kebijakan, yaitu: 1 tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan masyarakat, 2 tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan politisi, dan 3 tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan ekonomi.

a. Tujuan Kebijakan Dilihat dari Tingkatan Masyarakat

Tujuan kebijakan dilihat dari tingkatan masyarakat, dapat ditelusuri dari hakekat tujuan pendidikan yang universal. Pendidikan pada awalnya adalah suatu proses penyempurnaan harkat dan martabat manusia yang diupayakan secara terus menerus. Di mana pun proses pendidikan terjadi, menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai nilai- nilai yang dalam, karena jika kita berbicara pendidikan pada hakekatnya membicarakan harkat dan martabat serta nilai-nilai kemanusiaan. Kemudian, pada perkembangan selanjutnya, akibat kompleksitas dan heterogenitas jenis, sifat, dan situasi yang disebut sekolah selalu diidentikan dengan pendidikan. Sehingga, tujuan-tujuan pendidikan semakin melenceng dari tujuan semula. Persoalan sekarang adalah pendidikan yang bagaimana yang sesuai dengan kehendak masyarakat yang penuh kebhinekaan. Politisi, akademisi, praktisi cenderung dapat menjawab sekalipun sangat bervariasi. Namun, manakala dihadapkan pada pertanyaan: Bagaimana sistem manajemen yang dapat mengelola proses pendidikan yang penuh kebhinekaan tersebut? Memang banyak para ahli telah merumuskan apa itu pendidikan, apa itu tujuan pendidikan, dan apa itu administrasi pendidikan, tetapi tujuan pendidikan itu sendiri sering menjadi tidak jelas. Dengan kondisi seperti itu, berdampak pula pada para ilmuwan dan cendikiawan kebijakan dan manajemen pendidikan, yang ide-ide, konsep, teori yang tidak relevan dengan tujuan-tujuan tersebut. Diakui, bahwa pendidikan tidak bebas nilai dan tidak juga bebas budaya. Pendidikan nasional memang diarahkan pada pembentukan warga negara, dan karena itulah pendidikan menjadi tanggung jawab semua komponen bangsa. Namun otonomi masing-masing komponen itulah perlu dipertegas. Apa sesungguhnya tujuan pendidikan yang diinginkan keluarga, masyarakat dan pemerintah? Sebatas mana 31 kewenangan diberikan kepada pihak keluarga, masyarakat dan pemerintah? Sebatas mana kewenangan manajemen pendidikan diserahkan dari tingkat pusat ke pemerintah tingkat regional, lokal sampai ke tingkat kelembagaan?

b. Tujuan Kebijakan Dilihat dari Tingkatan Politisi