34
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian Samsudi, 2005: 7. Sedangkan menurut Arikunto,S.2006: 118
variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini akan dibandingkan dua
variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. a.
Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan media peraga sistem
pengapian konvensional pada perkuliahan kelistrikan otomotif. b.
Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa pada
kemampuan memahami prinsip dan cara kerja sistem pengapian berbsais kontak point pada mahasiswa program diploma 3 D3 Otomotif Teknik
Mesin Universitas Negri Semarang. Perlakuan tambahan yang dilakukan adalah penerapan dan penggunaan
media peraga sistem pengapian berbasis kontak point pada saat setelah pre test
dan sebelum post test pada 2 kelas tersebut. Materi tes yang digunakan untuk menentukan hasil belajar mahasiswa dalam penelitian ini adalah
materi sistem pengapian berbasis kontak point pada mesin 4 silinder.
3.4 Pengumpulan Data
Untuk mencapai tujuan penelitian dibutuhkan data yang berhubungan dengan obyek untuk mencari jawaban dari permasalahan. Penelitian ini
menggunakan metode tes dan metode dokumentasi.
35
1. Metode Test
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi, atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok Arikunto,S 2006 : 150. Ditinjau dari objek yang dievaluasi atau dites ada beberapa bentuk dan jenis tes, diantaranya adalah:
a. Tes kepribadian atau personaliti test
b. Tes intelegensi
c. Tes bakat atau aptitude test
d. Tes sikap atau attitude test
e. Tes prestasi
Dalam penelitian ini, tes prestasi digunakan untuk mengukur pencapaian mahasiswa setelah mempelajari materi kelistrikan otomotif.
Sehingga dalam hal ini yang diukur adalah pencapaian pemahaman mahasiswa tentang diagnose, prinsip dan cara kerja sistem pengapian
konvensional. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda. Dengan bentuk tes obyektif pilihan ganda, peserta didik
tinggal memberi tanda silang X pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling benar. Tes terdiri dari 20 soal dan disediakan empat
alternatif jawaban yaitu A, B, C dan D . Setiap jawaban benar mendapat skor 5 dan setiap jawaban salah mendapat skor 0, nilai tertinggi adalah 100.
36
2. Instrument penelitian
Instrument merupakan media yang digunakan untuk menentukan data dan pengambilan data. Dalam hal ini yang digunakan adalah tes obyektif
dengan model pre test dan post test. Dalam pembuatan instrument penelitian ini mengacu kepada indikator soal.
Indikator soal ini merupakan pokok bahasan atau materi yang telah disampaikan. Untuk indikator soal yang digunakan adalah :
a Menjelaskan pengertian sistem pengapian.
b Menjelaskan nama komponen dan fungsinya pada sistem pengapian
konvensional. c
Menjelaskan cara kerja sistem pengapian konvensional. d
Trouble shooting pada sistem pengapian konvensional.
3.5 Validasi Alat Ukur
Setelah perangkat tes disusun, maka soal tersebut diuji cobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat, dalam hal ini uji coba dilakukan pada
mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang sebanyak 20 mahasiswa yang sudah mendapatkan pembelajaran kelistrikan otomotif.
Setelah itu soal-soal dianalisa untuk mengetahui soal-soal yang valid, reliabel memenuhi indeks kesukaran dan memenuhi daya beda soal.
1. Validitas Alat Ukur
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
37
sahih mempunyai validitas tinggi, begitupun sebaliknya Arikunto S, 2006: 168.
Untuk menentukan soal tersebut diterima maka terlebih dahulu dicari nilai dari daya diskriminasi atau daya pembeda d.
Daya beda soal adalah kemampuan sesuatu untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Sudjana, 2002:
241. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
A B
A
JS JB
JB DP
− =
atau
B B
A
JS JB
JB DP
− =
Arikunto, 2005: 212 ....… 1 Keterangan:
A
JB = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.
B
JB
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar.
A
JS
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan salah.
B
JS
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan salah. DP
= 0,20 = Soal jelek dan harus dibuang
DP = 0,20-0,29
= Soal cukup baik DP
= 0,30-0,39 = Soal baik
DP = 0,40
= Soal baik sekali Soal dianggap baik jika DP
≥ 0,30
38
Tabel 1. Hasil uji daya pembeda soal
KRITERIA NOMOR SOAL
JUMLAH JELEK
3, 4, 7, 14, 15, 18, 19, 21, 14, 16, 19, 31, 34,
36, 37, 39. 16
CUKUP 2,8, 11, 13, 23, 25, 33
7 BAIK
1, 5, 12, 20, 27, 30, 32 7
BAIK SEKALI 6, 9, 10, 16, 17, 22, 28,
35, 38,40. 10
40
Sedangkan untuk mengetahui taraf kesukaran item maka perlu menentukan besarnya IK dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
B A
B A
JS JS
JB JB
IK +
+ =
………………………………. 2 Keterangan :
IK = Indeks kesukaran
A
JB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
B
JB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
A
JS = banyak siswa pada kelompok atas
B
JS = banyak siswa pada kelompok bawah
Taraf kesukaran soal dapat diketahui dengan besarnya IK, yaitu: IK= 0,00 – 0,30 = Soal sukar
IK= 0,31 – 0,70 = Soal sedang IK= 0,71 – 1,00 = Soal mudah
39
Tabel 2. Hasil Uji tingkat kesukaran soal
KRITERIA NOMOR SOAL JUMLAH
SUKAR TIDAK ADA
SEDANG 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
34
MUDAH 2, 3, 23, 15, 18, 31,
6
40
Rumus yang digunakan untuk mengetahui kevalidan tiap butir soal dalam penelitian ini adalah korelasi point biserial.
……… ………………3
Keterangan : r
pbis
= koefisien korelasi point biserial Mp
= rerata skor siswa yang menjawab benar Mt
= rerata skor siswa total p
= proporsi skor siswa yang menjawab benar q
= 1 – p St
= standar deviasi total n
= jumlah siswa …… Arikunto, 2006: 28
Selanjutnya nilai r
pb
yang diperoleh dikonsultasikan dengan r
tabel
. Soal dikatakan valid apabila r
pb
r
tabel
sedangkan r
tabel
pada α=5
dengan n=20 diperoleh r
tabel
0,456.
q p
S M
M r
t t
p pbis
− =
40
Tabel3. Hasil Uji validitas Uji coba soal
KRITERIA NOMOR SOAL
JUMLAH VALID
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 17, 19, 22,23,
24, 25, 26, 27, 28, 30, 32, 35, 38, 40.
25
TIDAK VALID
3, 10, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 29, 31, 33, 34,
36, 37, 39. 15
40
Berdasarkan tabel, hasil uji validitas soal di atas terhadap 20 mahasiswa pendidikan teknik mesin, diperoleh 25 soal valid dan 15 soal
yang tidak valid dari 40 soal. Dan 25 soal yang valid akan digunakan untuk proses selanjutnya.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik Arikunto,S.2006: 178.
Suharsimi, 2006:100 ………….4
Keterangan:
11
r : reliabilitas tes secara keseluruhan
P : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p
∑
pq : jumlah hasil perkalian dari p dan q n
: banyaknya item butir soal Kemudian untuk mencari varians digunakan rumus:
41
Suharsimi, 2006: 97 …………. 5 Keterangan:
x : simpangan X dari
X
, yang dicari dari X-
X
2
S
: varians Kemudian hasil perhitungan koefisien reliabilitas dikonsultasikan
dengan tabel r
11.
Jika r
11
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliable.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus r
11
dengan n = 20 diperoleh r
tabel =
0,456 dan diperoleh r hitung sebesar 0,916. Karena patokan koefisien reliabilitas lebih kecil dari nilai r
hitung
, maka soal ujicoba tersebut reliabel.
3.6 Teknik Analisis Data