56
b Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk menunjukkan hubungan antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X yaitu menggunakan persamaan regresi berganda, yaitu:
Persamaan Regresi Berganda:
Keterangan: Y = SHU
a = konstanta b
1
- b
4
= koefisien regresi dari setiap variabel X
1
= Modal Sendiri X
2
= Modal Pinjaman ei = faktor lain diluar model
Algifari 2000:65
3.4.4 Uji Hipotesis
1. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menentukan apakah variabel bebas X berpengaruh secara parsial individu terhadap variabel terikat Y.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ ei
57
membandingkan hasil dari nilai probabilitas value dengan taraf signifikansi 5, kriterianya sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas value taraf signifikansi sebesar 5 maka
menolak hipotesis nol H , artinya variabel variabel modal sendiri
dan variabel modal pinjaman tersebut secara parsial berpengaruh terhadap nilai variabel sisa hasil usaha.
b. Jika nilai probabilitas value taraf signifikansi sebesar 5 maka
menerima hipotesis nol H , artinya variabel modal sendiri dan
variabel modal pinjaman tersebut secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai variabel sisa hasil usaha.
2. Uji Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas X berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
terikat Y. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel modal sendiri dan variabel modal pinjaman yang digunakan
mampu menjelaskan variabel sisa hasil usaha. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara
membandingkan hasil dari nilai probabilitas value dengan taraf signifikansi 5, kriterianya sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas value taraf signifikansi sebesar 5 maka menolak hipotesis nol H
, dan menerima hipotesis alternatif Ha, artinya secara simultan dapat dibuktikan bahwa semua variabel
58
modal sendiri dan variabel modal pinjaman berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel sisa hasil usaha.
b. Jika nilai probabilitas value taraf signifikansi sebesar 5 maka terima hipotesis nol H
, artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel modal sendiri dan variabel modal pinjaman
tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel sisa hasil usaha.
3. Koefisien Determinasi
Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pula pengaruh semua
variabel independent terhadap nilai variabel dependen dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai
variabel dependen. Sedangkan jika koefisien determinasi mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan
variasi variabel independent terhadap variabel dependen. 1.
Koefisien Determinasi Parsial r
2
Koefisien determinasi secara parsial r
2
digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat. Besarnya r
2
didapat dari hasil pengolahan data melalui program SPSS yang bisa dilihat pada tabel coefficients kolom partial.
2. Koefisien Determinasi Simultan R
2
Koefisien determinasi simultan R
2
dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh
59
variabel-variabel bebasnya Santoso, 2004:167. Besarnya R
2
didapat dari pengolahan data melalui program SPSS yang bisa dilihat pada tabel model summery kolom Adjusted R
2
.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum KPRI di Kabupaten Pati
KPRI merupakan Koperasi Pegawai Republik Indonesia. KPRI beranggotakan para pegawai di Republik Indonesia. Koperasi ini dibangun dengan
tujuan untuk memudahkan para pegawai dalam mencari pinjaman sejumlah uang yang nantinya penbayaran cicilannya diambil dari pemotongan gaji dari para
pegawai tersebut. Pati merupakan kota yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Kota
Pati banyak sekali terdapat berbagai macam koperasi menurut jenisnya. Ada koperasi serba usaha KSU, koperasi simpan pinjam KSP, koperasi unit desa
KUD, koperasi wanita, koperasi pegawai republik Indonesia KPRI dan sebagainya. Pada penelitian ini yang dibahas adalah masalah mengenai Koperasi
Pegawai Republik Indonesia atau sering disebut dengan KPRI. Koperasi ini beranggotakan para pegawai negri. Pegawai negri yang ingin meminjam
uangkredit, dapat melakukan transaksinya di KPRI. KPRI di kota Pati berjumlah lebih dari 40 yaitu sekitar 47an yang masih aktif dan masih
mengumpulkanmelaporkan RAT Rapat Anggota Tahunan di Dinas Koperasi dan UMKM.
Jenis Usaha di KPRI ada 2 yaitu simpan pinjam dan pertokoan. Tetapi kebanyakan dari KPRI tersebut berjenis simpan pinjam. Karena Koperasi ini