PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBEREDHEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SIANTAR T.P. 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SOAL TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN
KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SIANTAR T.P. 2015/2016

Oleh:
Jenni Puspita
NIM 4123121026
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Jenni Puspita dilahirkan di Pematangsiantar, pada tanggal 16 Juni 1995. Ayah
bernama Muhammad Yusuf dan Ibu bernama Tumiyah dan merupakan anak
pertama dari 3 bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SDN 096134
Sahkuda, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 1 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun
2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 4 Pematangsiantar dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBEREDHEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN
MEDIA KARTU SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR

DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X
SEMESTER II SMANEGERI 1
SIANTAR T.P. 2015/2016
Jenni Puspita (4123121026)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor
di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain two group
pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara class random
sampling dan diambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas X MIA 4 sebagai kelas
kontrol dan kelas X MIA 5 sebagai kelas eksperimen yang masing-masing
berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes berbentuk pilihan
berganda yang terdiri dari 15 soal yang sudah divalidasi dan lembar observasi
aktivitas siswa. Uji hipotesis menggunakan uji t.
Dari data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen =
49,50 dengan SD = 10,66, dan nilai rata-rata kelas kontrol = 49,16 dengan SD =
9,27.Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen
dengan Lhitung = 0,1387 dan Ltabel = 0,1401, untuk kelas kontrol dengan Lhitung =

0,1297, dan Ltabel = 0,1401, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua
kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,323 dan
Ftabel = 1,705 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok
yang homogen. Hasil analisis data dari uji beda menggunakan uji t dua pihak
diperoleh thitung = -0.147 < ttabel = 1,994, Ho diterima berarti kedua kelas memiliki
kemampuan awal yang sama. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen = 72,83
dengan SD = 9,59 dan kelas kontrol = 66,33 dengan SD = 8,79. Hasil uji t satu
pihak diperoleh thitung = 3,153 dan ttabel = 1,667 sehingga thitung > ttabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Dari hasil observasi aktivitas siswa diketahui rata-rata
aktivitas belajar siswa pada pertemuan I adalah 60,67%, pertemuan II adalah
69,33%, dan pertemuan III adalah 74,83%. Dari hasil uji t terdapat pengaruh dari
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
menggunakan media kartu soal terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
suhu, kalor, dan perpindahan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar
T.P 2015/2016.
Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT), media kartu soal, hasil belajar, aktivitas belajar.

iv


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Numbered

Head

Together

(NHT)

Menggunakan Media Kartu Soal Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pokok Suhu, Kalor, Dan Perpindahan Kalor Di Kelas X Semester II SMA
Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ratna Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak Purwanro, S.Si, M.Pd, bapak Muhammad Kadri, M.Sc
dan bapak Dr. Wawan Bunawan, M.Pd.,M.Si selaku dosen penguji I, II dan III
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd

selaku Dekan FMIPA Unimed dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku
Ketua Jurusan Fisika Unimed. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak R. Siadari, S.Pd,
M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Siantar dan Ibu H. Manurung, S.Pd
selaku guru bidang studi fisika di SMA Negeri I Siantar beserta pegawai tata
usaha yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Muhammad
Yusuf dan Ibunda Tumiyah, S.Pd yang terus memberikan motivasi, nasihat,

v

dukungan dan doa serta kasih sayang yang tiada henti kepada penulis. Kepada
adikku (Musfa Yenty dan Gilang Ramanda), terima kasih telah membantu lewat
doa untuk penulis.
Selain itu penulis ucapkan terima kasih kepada Muhammad Ali Lubis,
A.md yang selalu memberikan semangat serta mendukung begitu pula dengan
teman satu bimbingan skripsi yaitu Siska Sinaga dan Laila Panjaitan , dan juga
sahabat Nurul Hidayah Pulungan, Euodia Silaen dan Ningsih Sidauruk, beserta
seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2012 yang tidak dapat penulis tulis satu
persatu, terima kasih telah memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan. Juga
kepada teman, kakak dan adik satu kos penulis (kak Rahma, Widya, Lia,

Misykah, Miftah, Ayu, Muhibba, Delima, dll) yang selalu memberikan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Jenni Puspita
NIM. 4123121026

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup

Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah

1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional

1
5
6
6
6
7
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.2 Aktivitas Belajar
2.1.3 Hasil Belajar
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.1.6 Model Pembelajaran Konvensional
2.1.7 Media Pembelajaran
2.1.8 Materi Pokok
2.2
Kerangka Konseptual
2.3
Hipotesis Penelitian
2.4
Penelitian Yang Relevan

9
9
14
16
20
25
27
28
31

46
47
47

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
3.6.1 Lembar Penilaian Sikap
3.6.2 Tes Hasil Belajar
3.6.4 Aktivitas Belajar Siswa

50
50
50
51
52
55
55
55
56

vii

3.6.5 Validitas Tes
3.7
Teknik Analisa Data
3.7.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
3.7.2 Uji Normalitas
3.7.3 Uji Homogenitas
3.7.4 Uji Hipotesis

57
64
64
64
65
66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.2. Analisa Data Pretes
4.1.3 Analisa Data Postes
4.1.4. Observasi
4.1.4.1 Penilaian Aktivitas Siswa
4.1.4.1 Penilaian Sikap
4.2.
Pembahasan Hasil Penelitian

70
70
72
73
79
79
82
84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

88
89

DAFTAR PUSTAKA

90

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 2.4.
Tabel 2.5.
Tabel 2.6.
Tabel 2.7.
Tabel 2.8.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5.
Tabel 3.6.
Tabel 3.7.
Tabel 3.8.
Tabel 3.9.
Tabel 3.10.
Tabel 3.11.
Tabel 3.12.
Tabel 3.13.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 4.9.
Tabel 4.10.
Tabel 4.11.
Tabel 4.12.
Tabel 4.13.
Tabel 4.14.

Kategori-Kategori Dimensi Kognitif
Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan
Kelompok Belajar Konvensional
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel Konversi Suhu Termometer
Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat
Koefisien Muai Volume Beberapa Zat
Kalor Jenis Beberapa Zat
Penelitian Yang Relevan
Two Group Pretest – Postes Design
Kriteria Penilaian Afektif Siswa
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa
Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa
Interpretasi Kriteria Penilaian Aktifitas
Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Selama
Proses Pembelajaran
Pedoman Penskoran Validator
Tabel Kriteria Validitas Tes
Nilai Dan Kategori Reliabilitas
Nilai Dan Kategori Taraf Kesukaran
Kriteria Taraf Kesukaran Tes
Nilai Dan Kategori Daya Pembeda
Tabel Kriteria Daya Pembeda Tes
Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Uji Normalitas Data Pretes
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
Ringkasan Hasil Perhitungan Uji T Pretes
Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Uji Normalitas Data Postes
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes
Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
Peningkatan Hasil Belajar (Kognitif)
Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa
Hasil Observasi Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Penilaian Afektif Kelas Eksperimen Setiap Pertemuan
Penilaian Afektif Kelas Eksperimen Berdasarkan Kriteria
Penilaian

16
23
24
32
33
35
39
47
51
55
55
56
57
57
58
60
61
62
62
63
63
70
72
73
73
74
75
75
76
77
78
79
80
83
84

x

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Perbandingan Skala Termometer Celcius,
Fahrenheit, Kelvin Dan Reamur
Gambar 2.2. Diagram Perubahan Wujud Zat
Gambar 2.3. Contoh Konduksi, Konveksi, Dan Radiasi
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1. Grafik Nilai Kelas Eksperimen
Gambar 4.2. Grafik Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.3. Grafik Nilai Postes Kelas Eksperimen
Gambar 4.4. Grafik Nilai Postes Kelas Kontrol
Gambar 4.5. Diagram Batang Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Dan Kontrol
Gambar 4.6. Rata-Rata Persentase Aktivitas Siswa
Gambar 4.7. Diagram Batang Kategori Nilai Dan Aktivitas Siswa
Gambar 4.8. Persentase Sikap Tiap Pertemuan Kelas Eksperimen
Gambar 4.9. Grafik Hubungan Nilai Aktivitas Dengan Postes Siswa

32
41
46
54
71
71
74
74
77
80
82
83
85

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.
Lampiran 29.
Lampiran 30.
Lampiran 31.
Lampiran 32.

RPP kelas eksperimen
RPP kelas kontrol
Tabel kisi instrumen tes hasil belajar
Tabel persiapan validitas tes
Perhitungan validitas tes
Tabel persiapan reliabilitas tes
Perhitungan reliabilitas tes
Tabel persiapan menghitung tingkat kesukaran
Perhitungan tingkat kesukaran tes
Tabel persiapan menghitung daya beda tes
Perhitungan daya beda tes
Tes hasil belajar
Pedoman penilaian observasi aktivitas
Distribusi hasil pretes kelas eksperimen
Distribusi hasil pretes kelas kontrol
Distribusi hasil postes kelas eksperimen
Distribusi hasil postes kelas kontrol
Data hasil belajar kelas eksperimen
Data hasil belajar kelas kontrol
Perhitungan rata-rata, varians, dan standar deviasi
Perhitungan uji normalitas data
Perhitungan uji homogenitas data
Perhitungan uji hipotesis
Rekapitulasi observasi aktivitas kelas eksperimen
Rekapitulasi penilaian sikap kelas eksperimen
Kartu soal
Dokumentasi penelitian
Tabel Harga Kritik dan r Product Moment
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t

92
126
150
162
165
166
169
171
173
174
176
177
181
185
187
189
191
193
195
197
202
206
211
217
226
234
237
241
242
243
244
246

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia
guna mencapai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh kehidupan itu sendiri.
Melalui pendidikan setiap orang dapat membekali dirinya dengan ilmu yang dapat
membantunya untuk mencapai kebutuhan hidup maupun mengatasi masalahmasalah yang ada dalam kehidupannya.
Pendidikan juga memegang peranan penting bagi kemajuan suatu bangsa..
Kualitas pendidikan yang dihasilkan tentu mempengaruhi sumber daya manusia
yang dihasilkan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta
didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
problema kehidupan yang dihadapinya. Kegiatan proses belajar-mengajar di
sekolah merupakan usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mengingat
sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan. Lewat proses belajar
mengajar itulah para siswa dibekali dengan ilmu pengetahuan yang dapat
meningkatkan sumber daya mereka sehingga dapat menjadi manusia yang cerdas
dan terampil.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui penemuan dalam proses berfikirnya (Trianto:2011).
Salah satu pelajaran dimana guru masih lebih mendominasi saat proses
pembelajaran berlangsung adalah fisika. Seringkali dijumpai bahwa guru fisika
masih menjadi pusat pembelajaran. Pelajaran yang sulit di mengerti, banyaknya
perhitungan rumus yang rumit memaksa para guru seringkali harus menjadi

2

subjek utama dalam proses pembelajaran karena jika hanya mengandalkan
keaktifan siswa maka tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak akan
terpenuhi.
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari tentang gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya. Pelajaran fisika
harusnya dapat menjadi pelajaran yang membawa siswa untuk mampu berfikir
kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika. Juga seharusnya pelajaran
fisika dapat menarik minat siswa untuk mempelajarinya karena pelajaran fisika
merupakan pelajaran yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari
yang dilakukan langsung oleh siswa itu sendiri. Dengan mempelajari fisika di
sekolah maka muncullah pemahaman yang benar tentang fisika itu sendiri terkait
dengan apa yang terjadi dalam kehidupannya. Pemahaman yang benar ini
selanjutnya dapat membawa siswa untuk mencapai hasil belajar siswa yang baik.
Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang keliru dalam memahami pelajaran
fisika . Mereka hanya beranggapan bahwa fisika merupakan ilmu yang sulit untuk
dipahami. Hal tersebut muncul dikarenakan proses pembelajaran yang terjadi
hanya menekankan rumus – rumus dan perhitungan yang membuat siswa
kebingungan dan pusing. Selanjutnya mereka tidak tertarik untuk mempelajari
fisika itu sendiri.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan
menggunakan instrumen angket yang disebarkan ke 38 responden siswa kelas X
(Peminatan Ilmu Alam) MIA di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Siantar
Kabupaten Simalungun diperoleh 16% (6 orang siswa) menganggap fisika itu
sangat sulit, 45% (17 orang siswa) menyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu
sulit, 39 % (15 orang siswa) menyatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa saja dan
0% (0 orang siswa) meyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu mudah. Dari hasil
angket juga diketahui alasan siswa menganggap fisika itu sulit karena saat belajar
mereka lebih banyak menggunakan rumus dibandingkan mengetahui konsep
fisika itu sendiri. Selanjutnya sebanyak 76% (26 orang siswa) menuliskan bahwa
guru mengajar dalam model konvensional yaitu dengan menjelaskan materi,
mencatat, dan mengerjakan soal. 8 orang diantaranya (21%) mengaku guru

3

mengajarkan dengan cara berdiskusi dan tanya jawab. Dari hasil angket juga
diketahui bahwa kerja sama antara siswa yang masih sangat kurang lewat model
pembelajaran konvensional. Siswa masih belajar sendiri-sendiri tanpa adanya
proses pembelajaran antara sesama teman karena proses belajar yang masih
berpusat pada guru. Siswa yang pintar tidak bisa membantu temannya yang
kurang pandai. Siswa yang kurang pandai cenderung untuk kurang bersemangat
saat belajar karena susana kelas akan didominasi oleh siswa yang pandai saja.
Hasil yang diperoleh melalui guru mata pelajaran fisika, diperoleh hasil
belajar fisika siswa yang dicapai pada umumnya masih mencapai sebatas standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), nilai rata-rata Fisika untuk semester ganjil
tahun pelajaran 2015/2016 mencapai 70.00 meskipun KKM sudah tercapai,
namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu
penilaian guru terhadap tugas , kehadiran siswa dan disiplin siswa.
Menyikapi masalah diatas, perlu adanya usaha –usaha yang dapat
dilakukan guru untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Usaha-usaha yang
dilakukan oleh guru tentu berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa maupun pemahaman siswa tentang fisika. Usaha guru tersebut dapat
diaplikasikan lewat suatu model pembelajaran. Guru sebagai pendidik diharapkan
menguasai suatu model pembelajaran yang mampu membantu meningkatkan
kemampuan siswa memahami, mengingat data, fakta atau konsep yang berkaitan
dengan fisika. Pemilihan model pembelajaran yang lebih efektif, juga dapat
meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja sama bersama
teman dalam menemukan suatu pemecahahan dari suatu masalah, melibatkan
siswa secara aktif sehingga siswa belajar dengan suasana menyenangkan
Berdasarkan uraian diatas menurut peneliti perlu diterapkan suatu model
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Melalui model
pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pikirannya, saling bertukar pendapat
saling bekerja sama dalam mengkaji dan menguasai materi pelajaran fisika
sehingga meningkatkan hasil belajar fisika.

4

Menurut Arends, (2007) cooperative learning (pembelajaran kooperatif)
berupaya membantu siswa untuk mempelajari isi akademis dan berbagai
keterampilan untuk mencapai berbagai sasaran, tujuan sosial dan hubungan antar
manusia serta bagian akhir menyoroti tugas-tugas asesmen dan evaluasi.
Pembelajaran kooperatif merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi
pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi
antar siswa. Persamaan semua strategi ini terletak pada hal dimana para siswa
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan-tujuan
bersama (Jacobsen:2009).
Model pembelajaran kooperatif dengan tipe Numbered Head Together
(NHT) merupakan model pembelajaran

yang sangat cocok memenuhi

kebutuhan/sesuai kondisi siswa dalam memahami pelajaran. Spencer Kagan pada
(Lie, 2002), dalam implementasinya guru memberikan tugas, siswa berdiskusi
untuk menyelesaikan tugasnya, kemudian guru menunjuk salah satu nomor siswa
dan hanya siswa bernomor yang berhak menjawab, tujuannya untuk mencegah
dominasi siswa tertentu. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) ini memiliki keunggulan yaitu adanya sistem penomoran.
Dengan sistem penomoran ini memungkinkan setiap anggota dari kelompok
berusaha untuk memahami jawaban atas pertanyaan yang diberikan sehingga
setiap siswa aktif dalam pembelajaran.
Peneliti sebelumnya (Mariati:2013) dengan judul “Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Pada
Materi Gaya Dan Hukum Newton T.P 2012/2013”, diperoleh nilai rata-rata 73,20
pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran NHT dan ratarata nilai 66,80 pada kelas control dengan menggunakan model belajar
konvensional. Dari hasil penelitian (Rahmad:2013) dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbantuan
Handout Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 7 Padang”,
diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen untuk aspek kognitif adalah 83,75 dan
pada kelas kontrol 69,14. Pada aspek afektif nilai rata-rata kelas eksperimen

5

adalah 75,56 dengan kriteria baik dan pada kelas kontrol adalah 60,51 dengan
kriteria cukup.
Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut ternyata masih terdapat
kendala yang dihadapai yaitu keterbatasan waktu belajar siswa saat menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

untuk

menyelesaikan lembar kerja siswa yang diberikan dan juga masih adanya rasa
kurang percaya diri siswa saat akan mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Adapun upaya yang dapat dilakukan guna menyelesaikan kendala tersebut
yaitu agar peneliti lebih memperhatikan pembagian waktu saat melaksanakan
kegiatan siswa mengerjakan LKS dan juga lebih memotivasi siswa untuk
meningkatkan rasa percaya dirinya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Menggunakan Media Kartu Soal Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Siswa menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dan
kurang menarik karena hanya terfokus pada rumus dan perhitungan
matematis.
2. Hasil belajar fisika siswa yang rendah.
3. Banyak siswa yang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran sehingga
mereka menjadi tidak belajar.

6

1.3 Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan penulis, maka penulis membatasi masalah
penelitian ini pada :
a. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media
kartu soal.
b. Materi pelajaran fisika kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar hanya
pada materi pokok Suhu, Kalor dan Perpindahan kalor
c. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar
T.P. 2015/2016

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) menggunakan media kartu soal dan model konvensional
di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana hubungan aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) menggunakan media kartu soal di kelas X semester II
SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal terhadap hasil
belajar di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa pada materi pokok suhu dan
kalor dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal dan

7

model konvensional di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P.
2015/2016.
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) menggunakan media kartu soal di kelas X semester II
SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal
terhadap hasil belajar siswa di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar
T.P. 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media
kartu soal.

1.7 Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau yang lain (Joyce & Weil dalam Rusman, 2012)
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya dan meningkatnya perkembangan
mental siswa yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
(Sudjana, 2009)
3. Numbered Head Together (NHT) pada dasarnya adalah sebuah varian dari
Group Discussion dimana tiap siswa dalam sebuah kelompok mempunyai

8

nomor dan hanya ada satu siswa yang akan dipanggil untuk mewakili
kelompok tersebut (Slavin).
4. Kartu soal merupakan kartu yang berisi soal-soal yang harus dijawab oleh
siswa.

88

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain:
1.

Hasil belajar siswa kelas X semester I SMA Negeri I Siantar tahun ajaran
2015/2016 pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor dengan
menggunakan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar
66,33 yang berarti belum memenuhi standar KKM disekolah tersebut yang
bernilai 70,00. Sementara hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan
media kartu soal memiliki nilai rata-rata sebesar 72,83 yang berarti sudah
memenuhi standar KKM di sekolah tersebut.

2.

Rata-rata aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT menggunakan media kartu soal pada pertemuan I sebesar
60,67%, pertemuan II sebesar 69,33%, dan pada pertemuan III sebesar
74,83% dengan perolehan rata-rata nilai keseluruhan sebesar 68,27% dengan
kategori penilaian aktif. Dari pembahasan diketahui bahwa aktivitas dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut nampak dari
kriteria aktif siswa dengan hasil belajar (nilai postes) dengan kriteria baik
yang dicapai siswa. Namun masih ada juga siswa

dengan kriteria aktif

namun masih mencapai hasil belajar dengan kriteria kurang.
3.

Ada pengaruh menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together menggunakan media kartu soal terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X semester II
SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016, dengan thitung = 3,153 > ttabel = 1,667.
Pengaruh yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang menggunakan
model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media
kartu soal lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran konvensional.

89

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran:
1.

Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai salah satu upaya
untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat
belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2.

Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu
soal lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi waktu pada
tahap menyajikan informasi dan fase evaluasi yakni mempresentasikan hasil
diskusi dari kartu soal yang diberikan.

3.

Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama
sebaiknya lebih memahami dengan jelas tahap-tahap (Syntax) model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) agar aktivitas
dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

4.

Dalam penyusunan soal berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwhol
masih terdapat kelemahan, peneliti selanjutnya diharapkan mampu menyusun
soal lebih baik lagi dan dapat dicerna lebih mudah oleh siswa.

90

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl, (2010), Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah :Prihantoro, A.
Dari A Taxonomy For Learning, Teaching And, Assesing : A Revision Of
Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectives A Bridged Edition:
Addison Wesley Longman, Inc, 2001), Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar Buku Dua,
(Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto),
Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2007), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi VI,
Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Dimyati & Mudjiono, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed, Medan
Kamajaya , (2014), Fisika untuk kelas X Sekolah Menengah Atas Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Grafindo, Bandung
Kanginan, M., (2007), Fisika 1 untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Lie, A., (2004), Cooperatif Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas, Grasindo, Jakarta
Purba, H. S., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Head Togeteher (NHT) dengan Media Kartu Kerja Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Pokok Bahasan Struktur Atom
Di Sma Kalolik Trisakti Medan, Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA,
UNIMED, Medan
Qurniawati, A., Sugiharto, Dan Agung S., (2013), Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),
Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) Dengan Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester
Genap Sma Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Vol. 2 No. 3
Tahun 2013 : Hal 166-174
Rasyid, A., Marungkil Pasaribu, Kamaluddin, (2015), E-Jurnal Mitra Sains,
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht (Numbered Heads
Together) dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

91

Mata Pelajaran Fisika Di SMP Negeri 2 Poso, Volume 3 Nomor 1.
Januari 2015: Hal 61-68
Riyadi, A.S., Mosik, (2014), Unnes Physics Education Journal, Penerapan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Ilmiah, Vol 2. April 2014 : Hlm 19
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching, Quantum
Teaching, Jakarta
Sagala, S., (2014), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta
Simanjuntak P., Mariati, (2013), Jurnal INPAFI, Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP
Pada Materi Gaya Dan Hukum Newton T.P 2012/2013, Volume 1,
Nomor 2, Juni 2013: Hal.10
Siregar, R. Wasi, Djusmaini Djamas, Dan Nurhayati, (2013), Pillar Of Physics
Education, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together Berbantuan Handout Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas XI IPA SMAN 7 Padang, Vol 1. April 2013: Hal 71-76
Slavin, R. E., (2009), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Sudjana , (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung
Trianto, (2010), Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1

0 9 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 METRO PELAJARAN 2011/2012

0 11 100

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 62

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

PENGARUH MEDIA KARTU ISOMER BERGAMBAR PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ALALAK

0 0 7

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMKN 4 MATARAM PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

0 0 8