nonspesifik seluler dan biokimia. Tanda klinis yang menandai terjadinya inflamasi
yaitu panas, kemerahan, bengkak, nyeri dan kehilangan fungsi.
15
Selanjutnya akan dibahas mengenai sel-sel yang terlibat dalam inflamasi.
3.1.1. Sel Mast
Sel mast memiliki peran yang penting pada proses inflamasi.
16
Granul sitoplasmik sel mast yang berupa lisosom, kaya akan mediator inflamasi seperti
histamin, eosinophil chemotactic factor, neutrophil chemotactic factor, dan heparin.
17
Histamin adalah suatu komponen vasoaktif yang menyebabkan konstriksi sel otot polos dari pembuluh darah, dilatasi pada postcapillary venules, dan peningkatan
permeabilitas vaskular.
15
3.1.2. Netrofil
Netrofil adalah leukosit yang pertama tiba di daerah inflamasi.
15
Netrofil dikenal juga dengan leukosit polimorfonuklear PMN, merupakan leukosit yang
dominan dalam darah, jumlahnya 23 dari jumlah leukosit darah.
17
Bertambahnya jumlah PMN menandakan diaktifkannya pertahanan tubuh.
Sitoplasma sel PMN mengandung elemen yang bertanggung jawab dalam pergerakan seluler selama kemotaksis, dan juga mengandung lisosom yang bertugas membunuh
bakteri yang masuk, tetapi tidak selalu terjadi setelah bakteri ditelan difagosit ke dalam sel.
18
18
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Makrofag
Sel yang selanjutnya terlibat dalam inflamasi adalah makrofag, yang berasal dari monosit dalam sirkulasi dan tiba di tempat inflamasi setelah datangnya sel PMN.
Makrofag adalah sel yang besar dengan kemampuan fagosit yang sama dengan PMN.
18
Menurut Baggiolini dkk, makrofag dapat mensintesa berbagai proteinase. Asam proteinase lisosomal dikeluarkan selama fagositosis, dapat merembes keluar sel
selama fagositosis, tetapi umumnya terbatas pada sel.
3
3.1.4. Limfosit
Sel yang terakhir kali tiba ke daerah inflamasi adalah limfosit dan sel ini dikaitkan dengan inflamasi kronis.
18
Ada tiga tipe limfosit yang dibedakan berdasarkan kepekaan terhadap antigen yaitu limfosit T, limfosit B, dan sel natural
killer sel NK. Limfosit T sel T diproduksi di glandula timus, bertanggung jawab dalam
produksi sitokin yang sekarang dikenal dengan limfokin. Sel T terbagi menjadi dua subpopulasi utama berdasarkan marker pada permukaan selnya, yaitu CD4 dan
CD8.
17
18
Limfosit B sel B, diproduksi dalam sumsum tulang manusia dan membawa imunoglobulin antibodi. Imunoglobulin ini bereaksi terhadap antigen.
18
Antigen adalah molekul-molekul yang dikenali oleh reseptor pada limposit.
Sel NK adalah suatu limfosit yang memiliki respon terhadap mikroba intraseluler dengan cara membunuh sel yang terinfeksi dan memproduksi sitokin
yakni IFN- γ untuk mengaktifasi makrofag. Sel NK mengandung banyak granul
14
Universitas Sumatera Utara
sitoplasmik dan mempunyai penanda permukaan surface marker yang khas. Sel ini tidak mengekspresikan imunoglobulin atau reseptor sel T.
12
Sel NK memiliki beberapa jenis reseptor antigen, termasuk killer inhibitory receptor KIR dan killer
activating receptor KAR. Pengaktifan KAR dapat menolak penghambatan KIR dan menyebabkan pembunuhan sel target oleh sel NK.
17
3.1.5. Sel plasma