2.2. Mekanisme Bakteri Patogenik dalam Penyakit Periodontal
Kemampuan patogenik bakteri dalam menyebabkan penyakit periodontal sangat kompleks.
5
1. Invasi.
Beberapa mekanisme patogenik yang penting yaitu :
Masuknyainvasi bakteri atau produk bakteri ke jaringan periodontal diperkirakan penting bagi proses terjadinya penyakit.
10
Studi klinis menunjukkan bahwa Actinobacillus actinomycetemcomitans dapat melakukan penetrasi ke epitel
gingiva. 2.
Memproduksi toksin.
10,4
Actinobacillus actinomycetemcomitans
dan Campylobacter rectus
memproduksi leukotoksin yang dapat membunuh netrofil dan monosit. 3.
Peran unsur selsubstansi sel.
4,7
Dinding bakteri gram negatif mengandung lipopolisakarida LPS, endotoksin yang mana dikeluarkan setelah bakteri mati.
3,4
Selain sebagai pencetus terjadinya proses inflamasi, LPS juga dapat menyebabkan nekrosis jaringan.
4. Memproduksi enzim.
2
Bakteri plak memproduksi enzim yang turut berperan pada penyakit periodontal. Enzim tersebut antara lain yaitu kolagenase, hialuronidase, gelatinase,
aminopeptidase, pospolifase, dan posfatase basa dan asam.
4
Bakteri gram negatif subgingiva menggunakan protein sebagai nutrisi mereka dan memiliki enzim proteolitik untuk memecah protein menjadi peptida dan asam
amino agar dapat diabsorbsi. Sejumlah patogen periodontal ditunjukkan mampu
Universitas Sumatera Utara
memproduksi protease yang mampu mendegradasi struktur protein dan jaringan periodontal yang terlibat dalam reaksi imun dan inflamasi pada periodontitis kronis.
Actinobacillus actinomycetemcomitans memproduksi enzim kolagenase yang dapat merusak kolagen tipe 1. Hal ini dapat mendorong terjadinya degradasi kolagen
dan gangguan pada jaringan ikat periodontal. Porphyromonas gingivalis memproduksi beberapa faktor virulensi termasuk kolagenase, endotoksin, fibrinolisin,
posfolipase.
3
5. Menghindar dari pertahanan pejamu.
3
Untuk dapat bertahan di lingkungan periodontal, bakteri harus mampu menetralisir atau menghindar dari mekanisme pejamu untuk menyingkirkan dan
membunuh bakteri.
10
a. Penghancuran langsung polimorponuklear leukosit PMN dan
makropag. Sejumlah mekanisme yang dimiliki patogen periodontal dalam
menghindar atau menghancurkan pertahanan pejamu, meliputi :
Leukotoksin yang diproduksi beberapa strain dari Actinobacillus actinomycetemcomitans dapat menghancurkan polimorfonuklear leukosit dan
makrofag. b.
Menghambat kemotaksis polimorfonuklear leukosit PMN.
3,4
Sejumlah spesies bakteri termasuk Porphyromonas gingivalis, Actinobacillus actinomycetemcomitan, dan spesies Capnocytophaga, dapat menghambat kemotaksis
PMN, dan mengurangi fagositosis dan pembunuhan intraselular.
3
Universitas Sumatera Utara
c. Degradasi imunoglobulin.
Sejumlah bakteri gram negatif pigmen-hitam anaerob dan spesies Capnocytophaga memproduksi protease yang dapat menyebabkan degradasi Ig G dan
Ig A. d.
Memodulasi fungsi sitokin.
3
Sitokin adalah faktor utama yang mengontrol sistem inflamasi dan imun. Ada bukti bahwa agen infeksi mampu memodulasi fungsi sitokin. Arginin specific
trypsin-like proteinase RgpA dari Porphyromonas gingivalis dapat membelah dan mengaktifkan mediator tertentu dari pro- dan anti- inflamatori. Keseimbangan antara
kedua fungsi yang berlawanan ini dapat mempengaruhi keadaan inflamasi lokal pada jaringan periodontal.
e. Degradasi fibrin.
3
Beberapa gram negatif pigmen-hitam anaerob memiliki aktivitas fibrinolitik yang mana akan mengurangi jeratan bakteri oleh fibrin untuk fagositosis.
f. Mengubah fungsi limposit.
3
Sejumlah bakteri gram negatif dan Spirokheta pada flora subgingiva dapat mengubah fungsi limposit dan memproduksi imunosupresif.
Proses destruksi jaringan yang terjadi merupakan akibat dari interaksi bakteri atau substansi bakteri dengan sel pejamu, yang mana secara langsung maupun tidak
langsung mengarah kepada degradasi jaringan periodontal.
3
10
----------o0o----------
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 MEKANISME INFLAMASI PADA PATOGENESIS