Rangkaian relay pengendali lampu Rangkaian Pengendali Kipas

Jika kemudian P0.0 di beri logika low 0, yang berarti transistor tidak aktip dan tidak ada arus yang mengair pada kumparan, sehingga tidak ada medan magnet pada kumparan. Dan disisi lain P0.1 diberi logika high 1, sehingga kumparan yang terhubung ke P0.1 akan menghasilkan medan magnet. Maka motor akan beralih kearah kumparan yang terhubung ke P0.1 tersebut. Seterusnya jika logika high diberikan secara bergantian pada input dari driver motor stepper, maka motor stepper akan berputar sesuai dengan arah logika high 1 yang diberikan pada inputnya.

3.7 Rangkaian relay pengendali lampu

Untuk mengendalikan lampu tidak dapat langsung dikendalikan mikrokontroler tetapi terlebih dahulu harus melalui driver, dimana driver ini berupa rangkaian realay. Relay akan memutus dan menyambungkan arus AC untuk supplay tegangan yang dibutuhkan lampu. Keluaran dari mikrokontroler akan masuk ke basis transistor NPN C945, sehingga jika keluaran mikrokontroler high maka transistor akan saturasi, sehingga arus akan mengalir dari Vcc masuk ke colector dan diteruskan ke emiter. Ketika relay bekerja maka tegangan 12V DC akan disalurkan dan pompa motor akan menyala. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Gambar rangkaian relay pengendali lampu Transistor C945 dalam keadaan saturasi jika I BSat = 15 mAmp. Keluaran dari DATA tegangannya sebesar 5 V High dengan arus sebesar: 5 0, 7 4, 3 mA 1000 B I − = = Maka I B = 4,3 mA sehingga I B I BSat , dan transistor akan saturasi ketika data bernilai high, dan arus akan mengalir pada kumparan relay, dioda 1N4004 berfungsi menahan tegangan balik dari relay ketika keadaan berubah dari aktif menuju tidak aktif. Universitas Sumatera Utara

3.8 Rangkaian Pengendali Kipas

Alat ini secara otomatis akan mematikan kipas apabila temperatur yang terdeteksi oleh alat ini di atas atau sama dengan 36 C dan akan meghidupkan kipas jika temperatur yang terdeteksi oleh alat ini di bawah atau sama dengan 33 C. Rangakaian pengendali kipas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 3.8 Rangkaian Pengendali Kipas Kipas yang digunakan adalah kipas 12volt DC. Kipas jenis ini hanya membutuhkan tegangan 12 volt DC untuk menghidupkannya. Pada rangkaian di atas transistor berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkan dan mematikan kipas. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip kipas dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN TIP122, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktip maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan kipas hidup. Sebaliknya jika transistor tidak aktip, maka kolektor tidak Universitas Sumatera Utara terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan kipas mati. Transistor yang digunakan dalam rangkaian di atas adalah transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktip apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt. Resistor 4,7 Kohm pada basis berguna untuk membatasi arus yang masuk pada basis agar transistor tidak rusak. Dengan memberikan tahanan sebesar 4,7 Kohm berarti arus yang masuk ke basis sebesar 5 0, 001 1 4.700 V volt A mA R ohm = = = . Seperti telah dijelaskan di atas bahwa transistor jenis NPN akan aktip apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt, dimana basis dihubungkan dengan P2.7 AT89S52. P2.7 akan memiliki tegangan sebesar 5 volt jika diset high 1 dan memiliki tegangan 0 volt jika diset low 0. Dengan demikian kita sudah dapat mengendalikan menghidupkan mematikan transistor melalui program. Universitas Sumatera Utara BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

4.1 Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA