STRATEGI BERTAHAN HIDUP (STUDI KASUS MASYARAKAT DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI KELURAHAN HAMDAN, KECAMATAN MEDAN MAIMUN, KOTA MEDAN).

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Gadis Anastasia NIM. 3123122020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Gadis Anastasia, NIM : 3123122020, Strategi Bertahan Hidup (Studi Kasus Masyarakat di Kawasan Bantaran Sungai Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui awal mulanya permukiman penduduk di bantaran sungai ini berdiri, mengetahui kondisi lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, mengetahui alasan dan strategi bertahan hidup masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, dan untuk mengetahui pandangan masyarakat luar terhadap kehidupan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.

Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini terdapat 8 informan kunci, yakni 6 orang diantaranya warga yang rumahnya tepat di bantaran sungai, 1 orang warga yang dianggap mengetahui sejarah kawasan tersebut, dan 1 orang lagi adalah Kepala Lingkungan IV yang juga merangkap sebagai informan tambahan. Adapun informan tambahannya dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Di mana teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi melalui foto dan rekaman suara.

Hasil dari penelitian ini strategi bertahan hidup yang digunakan masyarakat, yakni pertama, meningkatkan aset-aset yang dimiliki terkait dengan aset tenaga kerja, aset produktif, aset modal sosial, aset relasi rumah tangga, dan aset modal sosial; kedua, mengontrol pemasukan dan pengeluaran, yang terakhir adalah mengubah komposisi keluarga.

Kesimpulan yang didapat bahwa lokasi penelitian ini dahulunya dikenal dengan nama Kebon Sayur (Bonsay).Kawasan ini merupakan salah satu permukiman kumuh yang ada di Kota Medan yang berada di jalur hijau dengan permukiman yang padat penduduk, yakni 2-4 kk dalam satu rumah.Rumah yang dibangun mayoritas semi permanen dan rawan musibah dengan kondisi lingkungan yang kurang bersih karena terdapat kamar mandi warga yang berada di belakang rumah di gunakan tanpa septic tank dan langsung mengalir ke parit.Mayoritas bekerja di sektor informal dengan penghasilan rendah, sehingga dengan keadaan yang demikian kemiskinan yang diterima mereka bersifat individual, sosial, dan kultural.Alasan warga tetap bertahan di bantaran sungai ini adalah karena kenyamanan, tempat yang strategis untuk mencari nafkah, dan juga akses menuju keberbagai tempat yang dekat.Masyarakat luar juga memandang mereka sebagai warga yang perekonomiannya rendah, sosialisasinya baik, tidak pernah membuat onar, dan merupakan suatu kawasan yang rawan narkoba.


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan banyak keberkahan, kenikmatan, dan petunjuk serta kemudahan yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Bertahan Hidup (Studi Kasus Masyarakat di Kawasan Bantaran Sungai Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan)”.Shalawat berangkaikan salam tak lupa pula penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW di mana syafaatnya selalu diharapkan di yaumil akhir kelak.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.Selama penyusunan skripsi ini tentunya penulis banyak sekali mendapatkan ilmu yang bermanfaat, motivasi yang cukup besar, dan bimbingan juga peran serta dari berbagai pihak dalam penulisan ini. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Brutu, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Antropologi yang juga sebagai penguji I penulis di mana dalam hal ini beliau juga banyak memberikan masukan dalam penulisan skripsi saya. 4. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis

yang selalu siap sedia membimbing penulis dalam proses pengerjaan skripsi. Beliau selalu meluangkan waktunya kapan dan di mana saja untuk memberikan motivasi, bimbingan, nasihat, dan mendoakan penulis agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan lancar juga ikut berperan serta dalam hal pengadaan referensi untuk penulisan skripsi penulis.


(7)

5. Ibu Noviy Hasanah, M.Hum yang digantikan oleh Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku dosen pembimbing akademik sekaligus penguji I saya yang banyak memberikan masukan, motivasi, dan kritikan yang membangun, guna terselesaikannya penulisan skripsi ini.

6. Bapak Wakil Dekan III Drs. Waston Malau. M.SP selaku dosen penguji II yang banyak memberikan kritikan, saran, arahan, motivasi, bahkan selalu meluangkan waktunya untuk penulis dan berbaik hati mengizinkan penulis untuk menjadikan salah satu karyanya menjadi acuan penulis dalam proses pengerjaan skripsi.

7. Ibu Supsiloani, M,Si selaku dosen penguji III yang banyak memberikan masukan kepada penulis terkait dengan penulisan karya ilmiah. Di mana saran dan kritikan beliau sangat membantu penulis dalam pengerjaan skripsi.

8. Kepada seluruh dosen-dosen Pendidikan Antropologi terima kasih telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat serta nasihat juga motivasi yang diberikan penulis selama penulis duduk dibangku kuliah. Terkhusu untuk Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si, Bapak Drs. Tumpal Simarmata, M.Si dan Ibu Sulian Ekomila, M.SP yang banyak memberikan masukan dan juga insipirasi bagi penulis dari mencari judul bahkan sampai proses menjalankan penelitian juga bersedia meluangkan waktunya di luar perkuliahan.

9. Teristimewa untuk kedua malaikat tanpa sayap saya, Daddy (Ir. Syahrial Amri) dan Mommy (Yustina Iriany) terima kasih teramat besar untuk segala yang kalian lakukan dan kalian berikan sehingga sampai detik ini penulis dapat menyelesaikan skripsi dan perkuliahan ini dengan tepat waktu. Terima kasih untuk nasihat, waktu, motivasi, dan bimbingan yang selalu kalian berikan. Tanpa kalian penulis bukanlah apa-apa.

10.Pria terhebat abangda Rahmat Nasution S.Pd terima kasih atas motivasi, saran dan kritikannya selama proses pengerjaan skripsi ini berlangsung. Terima kasih selalu siap sedia meluangkan waktunya dan direpotkan oleh


(8)

penulis kapan pun dan di mana pun mulai dari praobservasi hingga terselesaikannya skripsi ini.

11.Kedan kental PAJAKASIBA Andhika Saragih, S.Pd, Yan Sardo Saragih S.Pd, Syuhady Witana S.Pd, Apriando Sahputra S.Pd, Tulus Simatupang S.Pd, dan Krisna Abadi Ginting S.Pd yang selalu memberikan semangatnya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi keluarga penulis untuk 4 tahun ini. Terlebih kepada kedua sahabat saya Debby Andriani, A.Md yang selalu membantu dalam hal pencarian referensi penulis dan selalu memberikan motivasi juga Mukhairani Putri Nasution S.Pd yang tetap juga selalu memberikan dukungannya kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini. Terkahir untuk twin jidats Windy Erlisa Ritonga, S.Pd terima kasih selalu memberikan dukungannya.

12.Untuk adik ku Mega Indrakusuma (2013), kakak ku Giot Marito Marbun S.Pd (2011), Salvina Andria Harahap S.Pd (2010), teman sharing Fitrah Habibullah Lubis S.Pd (2012) terima kasih untuk motivasi dan waktu yang telah kalian berikan untuk penulis terlebih selama perkuliahan berlangsung. Hal ini juga penulis ucapkan kepada teman seperjuangan para owner lovable Juhairiah Utari Siregar S.Pd, Raras Yudira S.Pd, dan Wiwik Pujiati S.Pdyang tetap memberikan semangatnya untuk terus melanjutkan skripsi ini.

13.Terima kasih juga untuk teman-teman PPLT Unimed 2015, yakni saudara 3 bulan penulis Eduward Situmorang, S.Pd, Annisa Maulida Yusti,S.Pd, Sendika Lestari,S.Pd, Aulia Rahmanisa,S.Pd, Rahimah Ulfah Lubis,S.Pd, Popy Fachrunisa Yus,S.Pd, M. Fahrezi Harahap,S.Pd, Ahmad Fauzi,S.Pd, Lydia Angelia Sitorus,S.Pd, Ahmad Norman Dio Barus, S.Pd, Widya Simanjuntak S.Pd, Wahder Manullang, S.Pd, dan juga teman yang lain yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Terima kasih untuk semua dukungannya.

14.Kakak yang menginsipirasi Ayu Febriani, M.Si yang selalu membantu penulis dalam hal penyusunan berkas-berkas dan juga masukannya dalam pengerjaan skripsi ini. Terima kasih juga untuk para alumni 2008, 2009,


(9)

2010, 2011, untuk teman-teman sejawat 2012 dan adik-adik stambuk 2013, 2014, 2015 untuk waktu yang telah diberikan selama duduk dibangku perkuliahan.

15.Terima kasih untuk Bapak Lurah Hamdan H. Fadlin, B.A dan Kepala Lingkungan IV Bapak Teguh Budiman, S.T juga seluruh warga Lingkungan IV yang telah membantu penulis dalam hal pemberian informasi hingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT dapat membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan semoga segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini kelak dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu segala macam kritikan dan saran yang membangun penulis terima sebagai suatu bentuk perbaikan.Semoga Allah SWT meridhoi tulisan ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 13 Juni 2016 Penulis,

Gadis Anastasia NIM. 3123122020


(10)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.2 Kerangka Teori... 10

2.2.1 Teori Strategi Bertahan Hidup (Survival Strategies) ... 10

2.3 Kerangka Konseptual ... 15


(11)

2.3.2 Permukiman Kumuh ... 16

2.3.3 Konsep Kemiskinan ... 19

2.3.4 Strategi Bertahan Hidup ... 22

2.3.4 Kerangka Berfikir... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 29

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 30

3.3.1 Subjek Penelitian ... 30

3.3.2 Objek Penelitian ... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.4.1 Observasi ... 33

3.4.2 Wawancara ... 35

3.4.3 Dokumentasi ... 36

3.5 Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 40

4.1.1 Letak Kecamatan Medan Maimun ... 40

4.1.2 Letak Kelurahan Hamdan ... 41

4.1.3 Keadaan Penduduk ... 42


(12)

4.2 Sejarah Lokasi Penelitian ... 50

4.3 Kondisi Fisik dan Kehidupan Sosial Lokasi Penelitian ... 52

4.4 Alasan Masyarakat Tetap Bertahan Di Lokasi Penelitian... 60

4.5 Strategi Bertahan Hidup Masyarakat Di Lokasi Penelitian ... 66

4.6 Pandangan Masyarakat Luar Terhadap Masyarakat di Lokasi Penelitian ... 78

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Berdasarkan Lingkungan, Luas Wilayah, dan Jumlah Penduduk .... 42

Tabel 2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... 43

Tabel 3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa ... 45

Tabel 5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 46

Tabel 6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Formal ... 47

Tabel 7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... 48


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 25

Gambar 4.1 Kondisi Rumah Warga ... 53

Gambar 4.2 Sumur Galian... 55

Gambar 4.3 Kondisi Kamar Mandi dan Parit... 56

Gambar 4.4 Warga Mandi Di Sungai ... 57

Gambar 4.5 Keadaan Menuju Rumah Warga Di Bantaran Sungai ... 57

Gambar 4.6 Pemuda Sedang Berkumpul Di Sore Hari ... 58

Gambar 4.7 Wawancara Dengan Bapak Teguh Budiman S.T ... 75

Gambar 4.8 Wawancara Dengan Ibu Erna ... 76


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kota merupakan sebuah tempat permukiman yang sifatnya permanen dengan tingkat kepadatan penduduknya yang mencolok, di mana corak masyarakatnya yang heterogen dan lebih luas daripada sebuah keluarga. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota pun membawa pengaruh terhadap struktur maupun kegiatan di dalamnya. Akibat yang ditimbulkan salah satunya adalah laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat di mana dalam hal ini beragam masalahpun dapat dijumpai, seperti kemacetan, kemiskinan, meningkatnya kriminalitas, munculnya permukiman kumuh atau daerah slum (slum area) terutama lahan-lahan yang kosong seperti jalur hijau disepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta api, maupun di bawah jembatan layang. Tak hanya itu saja, akibat tidak diikuti dengan keterampilan khusus, sebagian penduduk akhirnya tidak mempunyai kemampuan untuk menyediakan kebutuhan hidup salah satunya dibidang perumahan. Hal ini menyebabkan terbentuknya permukiman kumuh di perkotaan.

Kota Medan sendiri yang merupakan kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia ini memiliki 21 kecamatan dan ada 9 sungai yang melintasi kota ini. Salah satu kecamatannya adalah Kecamatan Medan Maimun yang memiliki 6 kelurahan, di mana salah satunya adalah Kelurahan Hamdan dan sungai tersebut adalah Sungai Deli. Kelurahan Hamdan ini berada di kawasan elit, yakni daerah Multatuli yang dilalui oleh lintasan Sungai Deli. Menariknya, di tengah kawasan


(16)

elit ini terdapat permukiman penduduk yang telah bertahun-tahun bermukim di bantaran Sungai Deli tersebut. Sebagaimana terlihat bahwasanya permukiman di kawasan ini merupakan permukiman yang sangat padat dan menempati batas lahan yang semestinya tidak boleh dibangun bangunan apapun terkecuali jika ada syarat-syarat yang dipenuhi. Hal ini tentunya terjadi karena pertumbuhan suatu kota yang terlampau cepat dan pertumbuhan penduduk yang kurang terkendali, sehingga bermunculan permukiman kumuh.

Sesuai dengan Peraturan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman maka definisi permukiman kumuh dan perumahan kumuh adalah sebagai berikut:

“Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.”

Dari pernyataan tersebut dapatlah dikategorikan bahwasanya permukiman yang ada di bataran sungai tersebut merupakan permukiman kumuh. Sebab jika ditelusuri lebih dalam lagi bangunan tempat tinggal mereka hanya berjarak  1 – 5 meter dari sungai. Tak cukup hanya itu saja, akses menuju tempat tinggal mereka pun sulit dijangkau oleh kendaraan, terlebih lagi bangunan tempat tinggal mereka yang walaupun bertingkat tapi berdempetan dan tidak teratur, dan juga lingkungan mereka yang menjadi langganan banjir jika Kota Medan di guyur hujan yang sangat lebat.


(17)

Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin mereka dapat hidup bertahun-tahun lamanya sementara dengan situasi dan kondisi seperti yang dipaparkan di atas. Selain itu jika merujuk kepada Peraturan Menteri P.U No.63/PRT/1993 menyebutkan bahwa bantaran sungai adalah lahan yang kedua sisi sepanjang palung sungai sampai dengan kaki tanggul sebelah kanan. Dalam hal ini jelas terlihat jika hunian yang dibangun mereka sudah menyalahi aturan.

Seperti pendapat Suparlan (2004) yang menyatakan bahwa “bentuk lain dari perkotaan adalah permukiman liar, yang terwujud dari hasil pendudukan dan penggunaan secara tidak sah atas bidang-bidang tanah milik negara, milik perorangan, atau perusahaan negara dan swasta.” Tentunya hal ini menimbulkan tanda tanya jika ditelaah lebih dalam lagi terkait juga dengan cara mereka dapat terus bertahan di bantaran Sungai Deli ini. Karena memang tempat tinggal mereka yang berada di kota ini menjadikan satu alasan mereka merasa bahwasanya kehidupan mereka di bantaran sungai cukup baik. Mulai dari dekat ke tempat kerjaan, terdapat berbagai fasilitas pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mereka baik secara jasmaniah maupun rohaniah dan juga akses jika mereka ingin bepergian kemanapun dekat. Hal ini secara relatif terdapat jaminan keamanan yang cukup tinggi karena dari segi tempat tinggal mereka tinggal secara berdempetan.

Hal ini sangat menarik perhatian saya sebagai penulis terkait dengan masalah sosial yang telah dipaparkan di atas. Sebab tanpa disadari sebenarnya kondisi seperti ini tidak jauh dari lingkungan kehidupan. Untuk itu berdasarkan penjelasan latar belakang di atas penulis sangat tertarik untuk melakukan


(18)

penulisan dengan judul “Strategi Bertahan Hidup (Studi Kasus Masyarakat di Kawasan Bantaran Sungai Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan)”.

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana permukiman di kawasan bantaran sungai Kelurahan Hamdan,

Kecamatan Medan Maimun dapat berdiri ?

2. Bagaimana kondisi fisik lingkungan di kawasan bantaran sungai tersebut? 3. Bagaimana kondisi kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di kawaan

bantaran sungai tersebut?

4. Apa yang melatarbelakangi mereka untuk tetap tinggal di bantaran sungai tersebut?

5. Strategi apa yang mereka lakukan untuk tetap mempertahankan hidupnya? 6. Bagaimana pandangan masyarakat luar terhadap keberadaan mereka yang

tinggal di bantaran sungai tersebut. 1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui awal mulanya berdiri permukiman penduduk di kawasan bantaran sungai Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun tersebut.


(19)

3. Untuk mengetahui kondisi kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di kawasan sungai tersebut.

4. Untuk mengetahui alasan mereka tetap tinggal di bantaran sungai tersebut. 5. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan mereka untuk tetap

bertahan hidup di bantaran sungai tersebut.

6. Untuk mengetahui pandangan masyarakat luar terhadap masyarakat yang tinggal di bantaran sungai tersebut.

1.4Manfaat Penulisan

Setelah melakukan penulisan ini, maka manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Memberikan dan memperluas pengetahuan kepada penulis dan juga pembaca tentang strategi bertahan hidup masyarakat di kawasan sungai Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun.

2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca bagaimana strategi bertahan hidup masyarakat yang tinggal di kawasan bantarai sungai tersebut.

3. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Dapat memberikan manfat dan menambah referensi penulisan juga dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi penelitian lain yang


(20)

ingin membuat penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat oleh penulis.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada masyarakat agar terus dapat mempertahankan hidup bagaimana pun situasi dan kondisinya.


(21)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di dapat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Dahulunya kawasan bantaran sungai ini Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun ini dikenal dengan nama Kebon Sayur. Sebab dahulunya kawasan ini banyak didiami oleh buruh Tionghoa. Warga di bantaran sungai ini merupakan kaum pendatang karena dahulunya kawasan ini merupakan Kebon Sayur. Namun sekarang tingkat anak dan cuculah Yang bertahan di bantaran sungai ini.

2. Lingkungan IV Kelurahan Hamdan merupakan salah satu permukiman kumuh yang berada di bantaran sungai Kota Medan yang ditandai dengan permukiman yang berpenghuni padat dengan kondisi 2-4 kk (4-15 orang) di dalam satu rumah, dengan kondisi sosial dan ekonomi yang rendah. Prasarana lingkungan yang hampir tidak memenuhi syarakat kesehatan, bangunan yang berdiri berada di jalur hijau (di atas tanah milik negara), lingkungan yang membahayakan masyarakat karena musibah banjir dan tingkat kekhawatiran akan terjadinya kebakaran tinggi, rumah dengan 2 lantai yang dibangun secara permanen untuk lantai bawah dan semi permanen untuk lantai atas. Mayoritas bekerja di sektor informal dengan penghasilan yang rendah hingga dikategorikan masyarakat yang miskin.


(22)

Yang terjadi akhirnya adalah tingkat pendidikan yang rendah, yakni hanya tamatan SD atau SMP namun tingkat SMA juga ada. Hal ini juga menyebabkan mereka sulit untuk bekerja di sektor informal. Kehidupan yang demikian membuat masyarakat harus pasrah terhadap keadaan hunian di bantaran sungai saat ini. Dalam hal ini juga masyarkat harus rela kapan pun harus digusur dari bantaran sungai ini. Oleh sebab itu kemiskinan yang dialami masyarkat bantaran sunga iini terjadi karena faktor individu, faktor sosial, dan faktor kultural.

3. Dengan alasan kenyamanan karena tinggal di seputaran yang dekat denagn keluarga, tempat yang strategis untuk mancari nafkah, akses menuju berbagi tempat yang dekat, banyak transportasi umum yang lewat dan lingkungan yang ramai, akhirnya membuat mereka terus bertahan di sini. Walaupun musibah banjir yang selalu tak dapat dicegah ataupun kebakaran pada tahun 2002 yang terus menghantui masyarakat.

4. Untuk dapat terus bertahan strategi yang dilakukan masyarakat, yakni istri dan anak ikut terlibat dalam mencari nafkah, memanfaatkan rumah dan lahan kosong didekat rumah sebagai tempat untuk membuka usaha, berhutang kepada keluarga terdekat ataupun rentenir, tinggal berdekatan dengan sanak-saudara, ikut dalam arisan/jula-jula, ikut dalam program pemerintah yang sifatnya membantu, dan tetap tinggal bersama orng tua dan keluarga dalam satu rumah.

5. Cara masyarakat luar memandang masyarakat yang tinggal di bantaran sugai ini pun beragam, mulai dari tingkat perekonomiannya yang rendah,


(23)

cara mereka bersosialiasi yang baik, mereka juga dianggap sebagai masyarakat yang tidak pernah membuat onar. Bahkan ada juga masyarakat luar yang menganggap bahwasanya masyarakat yang tinggal dibantaran sungai tersebut merupakan masyarakat yang pemudanya banyak memakai obat-obatan terlarang dan cenderung dikatakan kawasan yang tidak aman. Sebab selain rawan banjir dan kebakaran, kawasan bantara sungai ini merupakan kawasan rawan pencurian karena banyak yang memakai obat-obatan terlarang.

5.2 Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan sebagai akhir dari skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya kepada masyarakat luar atau pun masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dapat lebih memperhatikan lagi kondisi sungai saat sekarang. Dengan cara tidak membuang sampah di sungai karena musibah banjir yang dialami juga dari kesalahan sendiri. Sebab, kepala lingkungan sudah memfasilitasi masyarakat dengan cara mendatangkan petugas kebersihan untuk mengambil sampah setiap harinya. Selanjutnya juga mulai memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan api, sebab rumah yang warga lainnya yang sudah berdiri selama berpuluh tahun sangatlah rapat.

2. Untuk pemerintah diharapkan mampu memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya upaya menjaga kesehatan lingkungan dengan


(24)

menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya menciptakan masyarakat yang sehat. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama oleh dinas lingkungan hidup dan dinas kesehatan.

3. Selanjutnya juga diharapkan pemerintah mampu memberikan suatu jalan keluar yakni berupa cara pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dapat dilakukan dengan pengadaan program-program pemberdayaan sesuai dengan potensi karakteristik kawasan tersebut. Dengan kata lain program ini berbentuk pengembangan potensi yang dimiliki masyarakat yang diarahkan untuk membangun UKM berbasis masyarakat yang kuat sehingga mampu meningkatkan taraf ekonomi. Program ini juga dapat meliputi pelatihan (teori dan praktek) serta pendampingan. Bagi penulis sendiri dinas industri dan perdagangan yang bekerja sama dengan dinas lainnya merupakan dinas yang dinilai sesuai untuk melaksanakan program ini.

4. Kemudian adalah dengan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dengan cara pengembangan PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) berupa paket A, Paket B dan paket C dinilai akan mampu membantu pemerintah dalam menuntaskan program wajib belajar 9 tahun. Tentunya hal ini terkait dengan dinas pendidikan. Agar masyarakat di bantaran sungai dapat meningkatkan taraf hidupnya dan tidak selalu bekerja di sektor informal dengan memiliki ijajzah. Yang terakhir adalah dengan pembangunan rumah susun sewa ataupun melalui pembangunan rumah sederhana sehat.


(25)

Black, A. James dan Dean J. Champion. 2009. Metode & Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Bungin, M. B. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainna. Jakarta: Kencana.

Effendi, Tjudin Noer. 1995. Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan. Yogyakarta: PT Tria Wacana Yogya

Effendy, Rudi. 2000. Perencanaan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: Garamedia. Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Halim, Dedi Kurniawan. 2008. Psikologi Lingkungan Perkotaan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Lund, Fashar. 2001. Strategi dalam Manajemen Strategis. Jakarta: Kreasi.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros Dikarya.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana. Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.


(26)

Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia. Bandung: Alfabeta

Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS (Center Of Academic Publishing Service)

Suparlan, Parsudi. 2004. Masyarakat dan Kebudayaan Perkotaan: Persfektif Antropologi Perkotaan. Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Kepolisian.

Wignjosoebroto, Soetandyo dan Bagang Suyanto. 2006. Upaya Penanggulangan Kemiskinan & Pengangguran di Propinsi Jawa Timur. Surabaya: Lutfansah

Yin, K. Robert. 2001. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: PT Rajawali Pers. Yusuf, Dadang, 2001. Perencanaan Pembangunan di Negara Berkembang. Jakarta: Gramedia.

Sumber Skripsi, Artikel, Jurnal, dll :

Aliyati, Ratu. (2011). Permukiman Kumuh Di Bantaran Ci-liwung Kelurahan Manggarai - Srengseng Sawah dan Kelurahan Kampung Melayu - Kelurahan Kalisari. Universitas Indonesia: Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Geografi Handayani, Sri, dkk. 2006. Transformasi Model Penanganan Kawasan Kumuh: Upaya Perbaikan Kualitas Hidup dan Lingkungan. (Hasil Penelitian. Universitas

Pendidikan Indonesia.

(http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196409101991011-SUKADI/02-Penelitian/15-Transformasi.pdf diunduh 25 Januari 2016)

Hidayah, Nur. 2011. Strategi Bertahan Hidup Pedagang Asongan di Stasiun Lempuyungan Yogyakarta dan Balapan Solo. Universitas Negeri Yogyakarta: Pendidikan Sosiologi

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309997/ARTIKEL%20ASONGAN.pdf diunduh 12 Desember 2015)

Hariyanto, Asep. 2016. Strategi Penanganan Kawasan Kumuh Sebagai Upaya Menciptakan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Yang Sehat. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. UNISBA: Jurnal PWK UNISBA


(27)

Malau, Waston. 2014. Analisis Kehidupan Ekonomi Dan Sosial Budaya Penduduk Di Daerah Slum (Slum Area) Di Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Universitas Sumatera Utara: Program Studi Magister Studi Pembangunan

Mariyani, Sulis. 2013. Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul. Universitas Esa Unggulan: Jurnal Psikologi Vol. 11 No. 2, Desember (diunduh 26 Januari 2016)

Nurdiani, Nina. 2014. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan. Binus University: ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1110-1118 (diunduh 31 Maret 2016)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai (online) diunduh 12 Desember 2015

Peraturan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (online) diunduh 26 Januari 2016

Putra, Dian Noviana. 2013. Strategi Coping Terhadap Stres Pada Mahasiswa Tunanetra UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta:

Jurusan Bimbingan KonselingIslam

(http://digilib.uinsuka.ac.id/9618/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA. pdf diunduh 26 Januari 2016)

Sari, Amelia Fitria. 2016. Strategi Bertahan Hidup Keluarga Miskin Perkotaan (Studi Kasus Di Bantaran Sungai Deli Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun). Universitas Sumatera Utara: Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial

Simarmata, Rabanta. 2009. Strategi Adaptasi Ekonomi Petani Jeruk Pada Saat Pra Panca Raya dan Saat Pnca Raya (Studi Deskriptif Pada Petani Jeruk di Desa Suka Kec. Tiga Panah Kab. Karo. (http:/reposirory.usu.ac.id/bitstream diunduh 22 Februari 2016)

Tarigan, Zulfahmi. 2015. Strategi Adaptasi dan Mitigasi Bencana Banjir Pada Masyarakat Di Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun. Universitas Sumatera Utara: Program Studi Magister Studi Pembangunan


(28)

Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Medan). Universitas Sumatera Utara: Jurnal Harmoni Sosial Vol. 1 No. 2 (http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/18583/har-jan2007-1%20%281%29.pdf?sequence=1 diunduh 3 Januari 2016)


(1)

86

cara mereka bersosialiasi yang baik, mereka juga dianggap sebagai masyarakat yang tidak pernah membuat onar. Bahkan ada juga masyarakat luar yang menganggap bahwasanya masyarakat yang tinggal dibantaran sungai tersebut merupakan masyarakat yang pemudanya banyak memakai obat-obatan terlarang dan cenderung dikatakan kawasan yang tidak aman. Sebab selain rawan banjir dan kebakaran, kawasan bantara sungai ini merupakan kawasan rawan pencurian karena banyak yang memakai obat-obatan terlarang.

5.2 Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan sebagai akhir dari skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya kepada masyarakat luar atau pun masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dapat lebih memperhatikan lagi kondisi sungai saat sekarang. Dengan cara tidak membuang sampah di sungai karena musibah banjir yang dialami juga dari kesalahan sendiri. Sebab, kepala lingkungan sudah memfasilitasi masyarakat dengan cara mendatangkan petugas kebersihan untuk mengambil sampah setiap harinya. Selanjutnya juga mulai memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan api, sebab rumah yang warga lainnya yang sudah berdiri selama berpuluh tahun sangatlah rapat.

2. Untuk pemerintah diharapkan mampu memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya upaya menjaga kesehatan lingkungan dengan


(2)

87

menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya menciptakan masyarakat yang sehat. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama oleh dinas lingkungan hidup dan dinas kesehatan.

3. Selanjutnya juga diharapkan pemerintah mampu memberikan suatu jalan keluar yakni berupa cara pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dapat dilakukan dengan pengadaan program-program pemberdayaan sesuai dengan potensi karakteristik kawasan tersebut. Dengan kata lain program ini berbentuk pengembangan potensi yang dimiliki masyarakat yang diarahkan untuk membangun UKM berbasis masyarakat yang kuat sehingga mampu meningkatkan taraf ekonomi. Program ini juga dapat meliputi pelatihan (teori dan praktek) serta pendampingan. Bagi penulis sendiri dinas industri dan perdagangan yang bekerja sama dengan dinas lainnya merupakan dinas yang dinilai sesuai untuk melaksanakan program ini.

4. Kemudian adalah dengan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dengan cara pengembangan PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) berupa paket A, Paket B dan paket C dinilai akan mampu membantu pemerintah dalam menuntaskan program wajib belajar 9 tahun. Tentunya hal ini terkait dengan dinas pendidikan. Agar masyarakat di bantaran sungai dapat meningkatkan taraf hidupnya dan tidak selalu bekerja di sektor informal dengan memiliki ijajzah. Yang terakhir adalah dengan pembangunan rumah susun sewa ataupun melalui pembangunan rumah sederhana sehat.


(3)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Black, A. James dan Dean J. Champion. 2009. Metode & Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Bungin, M. B. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainna. Jakarta: Kencana.

Effendi, Tjudin Noer. 1995. Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan. Yogyakarta: PT Tria Wacana Yogya

Effendy, Rudi. 2000. Perencanaan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: Garamedia. Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Halim, Dedi Kurniawan. 2008. Psikologi Lingkungan Perkotaan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Lund, Fashar. 2001. Strategi dalam Manajemen Strategis. Jakarta: Kreasi.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros Dikarya.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana. Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.


(4)

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Spektrum Pemikiran. Bandung: Lembaga Studi Pembangunan STKS (LSP-STKS).

Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia. Bandung: Alfabeta

Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS (Center Of Academic Publishing Service)

Suparlan, Parsudi. 2004. Masyarakat dan Kebudayaan Perkotaan: Persfektif Antropologi Perkotaan. Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Kepolisian.

Wignjosoebroto, Soetandyo dan Bagang Suyanto. 2006. Upaya Penanggulangan Kemiskinan & Pengangguran di Propinsi Jawa Timur. Surabaya: Lutfansah

Yin, K. Robert. 2001. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: PT Rajawali Pers. Yusuf, Dadang, 2001. Perencanaan Pembangunan di Negara Berkembang. Jakarta: Gramedia.

Sumber Skripsi, Artikel, Jurnal, dll :

Aliyati, Ratu. (2011). Permukiman Kumuh Di Bantaran Ci-liwung Kelurahan Manggarai - Srengseng Sawah dan Kelurahan Kampung Melayu - Kelurahan Kalisari. Universitas Indonesia: Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Geografi Handayani, Sri, dkk. 2006. Transformasi Model Penanganan Kawasan Kumuh: Upaya Perbaikan Kualitas Hidup dan Lingkungan. (Hasil Penelitian. Universitas

Pendidikan Indonesia.

(http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196409101991011-SUKADI/02-Penelitian/15-Transformasi.pdf diunduh 25 Januari 2016)

Hidayah, Nur. 2011. Strategi Bertahan Hidup Pedagang Asongan di Stasiun Lempuyungan Yogyakarta dan Balapan Solo. Universitas Negeri Yogyakarta: Pendidikan Sosiologi

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309997/ARTIKEL%20ASONGAN.pdf diunduh 12 Desember 2015)

Hariyanto, Asep. 2016. Strategi Penanganan Kawasan Kumuh Sebagai Upaya Menciptakan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Yang Sehat. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. UNISBA: Jurnal PWK UNISBA


(5)

Irawati, Dewi, dkk. 2013. Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Miskin Di Kota Banda Aceh. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala: Jurnal Ilmu Ekonomi

Malau, Waston. 2014. Analisis Kehidupan Ekonomi Dan Sosial Budaya Penduduk Di Daerah Slum (Slum Area) Di Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Universitas Sumatera Utara: Program Studi Magister Studi Pembangunan

Mariyani, Sulis. 2013. Model Strategi Coping Penyelesaian Studi sebagai Efek dari Stressor serta Implikasinya Terhadap Waktu Penyelesaian Studi Mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul. Universitas Esa Unggulan: Jurnal Psikologi Vol. 11 No. 2, Desember (diunduh 26 Januari 2016)

Nurdiani, Nina. 2014. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan. Binus University: ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1110-1118 (diunduh 31 Maret 2016)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai (online) diunduh 12 Desember 2015

Peraturan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (online) diunduh 26 Januari 2016

Putra, Dian Noviana. 2013. Strategi Coping Terhadap Stres Pada Mahasiswa Tunanetra UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta:

Jurusan Bimbingan KonselingIslam

(http://digilib.uinsuka.ac.id/9618/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA. pdf diunduh 26 Januari 2016)

Sari, Amelia Fitria. 2016. Strategi Bertahan Hidup Keluarga Miskin Perkotaan (Studi Kasus Di Bantaran Sungai Deli Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun). Universitas Sumatera Utara: Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial

Simarmata, Rabanta. 2009. Strategi Adaptasi Ekonomi Petani Jeruk Pada Saat Pra Panca Raya dan Saat Pnca Raya (Studi Deskriptif Pada Petani Jeruk di Desa Suka Kec. Tiga Panah Kab. Karo. (http:/reposirory.usu.ac.id/bitstream diunduh 22 Februari 2016)

Tarigan, Zulfahmi. 2015. Strategi Adaptasi dan Mitigasi Bencana Banjir Pada Masyarakat Di Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun. Universitas Sumatera Utara: Program Studi Magister Studi Pembangunan


(6)

UU Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman (online) diunduh 27 Januari 2016

Wahyudi, Hendra Sismudjito. 2007. Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi Miskin Pasca Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (Studi Kasus terhadap Keluarga Miskin di Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Medan). Universitas Sumatera Utara: Jurnal Harmoni Sosial Vol. 1 No. 2 (http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/18583/har-jan2007-1%20%281%29.pdf?sequence=1 diunduh 3 Januari 2016)


Dokumen yang terkait

Faktor Risiko Terjadinya Diare Di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2014

1 36 108

Strategi Bertahan Hidup Dalam Perkembangan Kota Medan.

2 69 61

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

1 9 82

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 9

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 1

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 9

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 7

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 2

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 5

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

0 0 14