PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELECTUALY, REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY,

INTELECTUALY, REPETITION) TERHADAP HASIL

BELAJAR GIZI DAN SUMBER VITAMIN SISWA

KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

FANA NATALIA TARIGAN

5123342011

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

FANA NATALIA TARIGAN (NIM. 5123342011). Pengaruh Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Gizi Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. (1) Untuk

mengetahui hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. (2) Penelitian ini bertujuan untuk : Untuk mengetahui hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. (3) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Ilmu Gizi siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimen dengan desain penelitian postes. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 60 orang siswa. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling terdiri dari 2 variabel, yaitu model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) (X), dan hasil belajar Gizi dan Sumber Vitamin (Y).

Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) diperoleh hasil uji kecenderungan tinggi sebesar 60%, cukup 40%, dengan rata-rata hitung sebesar 30,83 dan standar deviasi 2,66. Dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh hasil uji kecenderungan tinggi 10%, cukup sebesar 90%, dengan rata-rata hitung sebesar 27,83 dan standar deviasi 3,17. Dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk postes diperoleh thitung > ttabel (2,05 >1,703),

maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh yang positif dan sigifikan dengan penerapan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Gizi dan Sumber Vitamin kelas X SMK Negeri 3 Pematang siantar.

Kata kunci : pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition), terhadap hasil belajar Gizi dan Sumber Vitamin.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat di selesaikan sesuai dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Gizi dan Sumber Vitamin Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik. Ibu

Dr. Rosnelli, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik . Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, ketua Jurusan PKK. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, Ketua Prodi Program Studi Pendidikan Tata Boga. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku sekretaris jurusan PKK.

2. Ibu Dra. Nuwairy Hilda, M.Pd Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan memberikan masukan atau arahan untuk menyempurnakan skripsi saya.

3. Ibu . Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd dan Ibu Dr. Esi Emilia, M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.


(7)

ii

4. Keluarga tercinta bapak, ibu, abang, dan kakak ipar yang selalu mendoakan saya, dan memberikan motivasi, dorongan kepada penulis.

5. Bapak Safruddin, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Putra Anda Binjai, Bapak Jaserdin Sipayung, S.Pd selaku bagian kurikulum, dan Ibu Rehulina Bangun, S.Pd selaku guru mata pelajaran Gizi, beserta seluruh guru dan karyawan Tata Usaha yang telah memberika izin bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

6. Teman-teman PKK, khususnya Prodi Pendidikan Tata Boga Stambuk 2012 Ekstensi & Reguler yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teman-teman terdekat saya Mega Wati Simbolon, Am.Keb, Daud Herianto, Meycha Ginting, SE, Siska Tarigan, Yuliana Parapat, Rika Uli Banurea, Lena Tampubolon, Merry Parapat, Rika lestisa, SH, Wilborda, Ivan, Natalia kristina, S.Pd, Tides Sanjaya Tarigan, SE, Leny Purwanti yang telah memberikan saya dorongan, semangat, dan sumbangan pikiran dalam menyelesaikan sripsi ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terimah kasih.

Medan, 17 Maret, 2017 Hormat Saya

Fana Natalia Tarigan NIM. 5123342011


(8)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR SKEMA ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Idetifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Maslah ... 7

F. Manfaat Masalah ... 7

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Model Pembelajaran AIR (auditory,intelectualy,repetition) ... 10

a. Pelaksanaan ... 13

b. Kelebihan dan kekurangan ... 16

2. Model pembelajaran Konvensional ... 17

3. Hasil Belajar dan sumber vitamin... 19

a. Vit A ... 23

b. Vit B... 24

c. Vit C... 28

d. Vit D ... 29

e. Vit E ... 30

f. Vit K ... 30

B. Penelitian yang Relevan ... 31

C. Kerangka berfikir ... 32

D. Hipotesis penelitian ... 35

BAB III.METODE PENELITIAN ... 36

A. Desain Penelitian ... 36

B. Definisi Operasional... 37

1. Devinisi operasional penelitian ... 37

2. Variabel penelitian ... 38


(9)

iv

1. Populasi penelitian ... 38

2. Sampel penelitian ... 39

D. Prosedur Peneliian ... 39

1. Tahap persiapan ... 39

2. Tahap pelaksanaan ... 40

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 44

1. Instrumen penelitian ... 44

2. Uji coba instrumen penelitian ... 46

3. Indeks keselluruhan tes ... 46

4. Daya pembeda ... 47

F. Teknik Analisa Data ... 50

1. Deskripsi data ... 50

2. Uji kecenderungan ... 52

3. Uji persyaratan analisis ... 53

BAB IV.HASIL PENELITIAN ... 58

A. Deskripsi Penelitian ... 58

1. Data Postest Hasil Belajar Eksperimen ... 59

2. Data Postest Hasil Belajar Kontrol ... 60

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 60

1. Kecenderungan kelas eksperimen ... 61

2. Kecenderungan kelas kontrol ... 62

C. Uji Persyaratan Analisis ... 63

1. Normalitas ... 63

2. Homogenitas ... 64

D. Pengujian Hipotesis ... 64

1. Uji Hipotesis Penelitian ... 65

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70


(10)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Macam-macam zat gizi ... 21

Gambar 2 Jenis-jenis Vit ... 23

Gambar 3 Vit A ... 24

Gambar 4 Vit B2 ... 25

Gambar 5 Vit B3 ... 26

Gambar 6 Vit B5 ... 26

Gambar 7 Vit B12 ... 27

Gambar 8 Vit C ... 28

Gambar 9 Vit D ... 29


(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sintaks Model Hakekat Model Pembelajaran AIR

(auditory,intelectualy,repetition) ... 15

Tabel 2 Kelebihan dan kekurangan Hakekat Model Pembelajaran AIR (auditory,intelectualy,repetition) ... 16

Tabel 3 Kelebihan dan kekurangan Hakekat Model Pembelajaran Konvensional ... 19

Tabel 4 Desain Penelitian... 35

Tabel 5 Data Jumlah Siswa Kelas XI SMK 10 Medan ... 38

Tabel 6 Kisi-kisi ... 44

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Post tes Pada Kelas Eksperimen ... 54

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Post tes Pada kelas Kontrol ... 55

Tabel 9 Tingkat Kecenderungan Data Post tes Kelas Eksperimen ... 56

Tabel 10 Tingkat Kecenderungan Data Post tes Kelas kontrol... 57

Tabel 10 Uji Normalitas Data ... 58

Tabel 11 Uji Homogenitas ... 59

Tabel 12 Uji Regresi ... 59


(12)

vii

DAFTAR SKEMA


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pendidikan adalah aktifitas pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dan terarah yang merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting untuk dibangun dan dikembangkan, mengingat peranan pendidikan dalam usaha pembentukan manusia yang berkualitas, kreatif, dan mempunyai sikap percaya diri. Hal ini sesuai dengan upaya Pembangunan Nasional Sidiknas (2003) yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, menempah bangsa indonesia menjadi manusia beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta mampu menguasai Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS), dalam mewujudkan manusia yang maju, adil, makmur, dan beradap sesuai pancasila dan UUD 1945(Sidiknas, 2003). Pendidikan dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu pendidikan formal dan informal. Secara hal yang paling berpengaruh terhadap kualitas seseorang adalah pendidikan. Agar siswa mampu berprestasi serta mengembangkan potensinya, maka perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan formal dibidang keterampilan yang didirikan pemerintah sebagai wadah untuk menjadikan siswa agar dapat bersaing didunia kerja atau mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. Berbicara mengenai pelaksanaan pembelajaran disekolah khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seringkali masih menimbulkan persoalan yaitu kurangnya


(14)

2

pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Hal ini terjadi karena banyaknya siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik tentang materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya siswa tidak mengetahui konsep yang diajarkan.

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan yang optimal. Dalam ilmu gizi terdapat sumber Vitamin yaitu zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh tetapi penting untuk melakukan metabolisme, oleh karena itu harus didatangkan dari makanan Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan penulis pada pelajaran gizi sumber vitamin kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar, pada tanggal 12 Oktober 2016 diperoleh keterangan bahwa banyak siswa yang tidak berperan aktif selama proses belajar mengajar di kelas berlangsung. Siswa juga kurang mampu untuk berbagi pengetahuan yang didapat kepada siswa lainnya sehingga kurangnya komunikasi dalam pembelajaran dan kurangnya kemampuan belajar siswa dalam mengutarakan pendapat. Bahkan ketika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, siswa-siswa tersebut hanya diam dan menunduk karena pada dasarnya mereka tidak memahami materi yang sedang mereka pelajari. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa menjadi kurang aktif dan pembelajaran hanya berpusat pada guru. Model pembelajaran konvensional merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan kepada sejumlah pendengar, kegiatan ini berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah. Pada model pembelajaran konvensional ini


(15)

3

siswa belajar dengan lebih banyak mendengarkan penjelasan guru didepan kelas dan melaksanakan tugas guru jika guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Hal ini jelas memperlihatkan bahwa dominasi guru dalam proses belajar mengajar sangat besar dan dengan cara otomatis peran guru akan mempengaruhi keberhasilan yang dicapai oleh siswa.

Peneliti menemukan bahwa hasil belajar siswa pada materi gizi sumber vitamin masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu nilai 75. Dari 30 siswa di kelas X masih terdapat 17 orang (47,22%) siswa yang mendapat nilai KKM dan 19 orang (52,77%) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Mata pelajaran ilmu gizi merupakan salah satu mata pelajaran yang bersifat teori dalam keahlian Tata Boga. Penerapan pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah dan pemberian contoh tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan belajar membuat siswa cenderung pasif sehingga siswa menjadi malas, jenuh dan ingin proses pembelajaran cepat selesai. (Wahyu Chandra, 2015). Hal inilah yang membuat siswa tidak aktif yang berdampak pada hasil belajar siswa yang tergolong rendah.

Melihat kondisi tersebut, peneliti merasa perlu adanya perbaikan dari proses pembelajaran di kelas. Untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran, guru harus dapat mengatur suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan harus dapat memilih model dan strategi pembelajaran yang tepat dan benar- benar berguna untuk meningkatkan aktivitas dan membantu siswa mencapai hasil belajar yang


(16)

4

maksimal sehingga siswa merasa tertarik dan berperan aktif dalam proses belajar mengajar karena prosesnya yang kreatif dan menyenangkan.

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali keaktifan siswa dalam belajar. Oleh Karena itu di dalam kelas dituntut untuk dapat mengatur suasana pembelajaran menjadi lebih efektif. Peneliti menawawarkan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition).

Model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) menganggap bahwa suatu pelajaran akan efektif jika memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory, Intelectually, Repetition. Auditory bermakna bahwa belajar haruslah melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, dokumentasi, mengemukakan pendapat dan menanggapi. Intelectually bermakna belajar haruslah menggunakan kemampuan berfikir, haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui memahami, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, memecahkan masalah dan menerapkan. Sedangkan repetition merupakan pengulangan dengan tujuan memperdalam dan memperluas pemahamaan siswa yang perlu dilatih melalui pengerjaan soal, dan pemberian tugas. Model pembelajaran AIR (auditory,intelectualy,repetition) dapat dijadikan salah satu alternatif dalam perbaikan proses pembelajaran karena model pembelajaran ini melatih siswa untuk aktif dan berani dalam menyampaikan ide atau pendapatnya dengan cara presentasi kepada rekan siswa lain, memperdalam ingatan dan pemahaman siswa. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih


(17)

5

siswa untuk aktif dan berani dalam menyampaikan ide dan gagasannya, tetapi juga melatih siswa membangun tenggang rasa dan saling menghargai antar sesama siswa dan menambah pengetahuan siswa lebih luas dari beragamnya informasi yang didapat dari setiap ide sesama rekan siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa (Erman Suherman, 2014).

Keunggulan model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) telah dibuktikan oleh penelitian I Gusti Dewi Hardiyanti yang berjudul ‘’Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun ajaran

2012/2013’’. Nilai rata-rata hasil belajar kelompok siswa yang menggunakan

model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) lebih tinggi daripada kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung dan siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition).

Bedasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ’Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Gizi Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar’’.

B.

Identifikasi Masalah

Sesuai latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1.

Hasil belajar Ilmu Gizi kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar belum maksimal,


(18)

6

2.

Model pembelajaranran yang digunakan di SMK Negeri 3 Pematangsiantar adalah Model Pembelajaran Konvensional

3.

Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami Mata Pelajaran Ilmu Gizi

4.

Siswa belajar masih pasif dan informasi yang diterima hanya dari guru. 5. Hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR

(Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

6. Hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

7. Pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Ilmu Gizi siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

C.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat terlihat luasnya masalah. namun, mengingat dan mempertimbangkan waktu dan kemampuan penulis maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas X Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/ 2017 Semester Ganjil. 2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran AIR

(Auditory,Intelectually,Repetition)

3. Mata pelajaran yang diajarkan dalam penelitian ini adalah gizi dengan materi pokok adalah zat gizi sumber vitamin.


(19)

7

D.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar?

2. Bagaimana hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Ilmu Gizi siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar?

E.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas maka tujuan dari penelitia ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar ilmu gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

2. Untuk mengetahui hasil belajar ilmu gizi dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.


(20)

8

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar ilmu gizi siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.

F.

Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa dan menciptakan daya tarik serta rasa senang belajar ilmu gizi selama pembelajaran berlangsung.

2) Siswa menjadi lebih aktif dan menambah pemahaman siswa dalam pelajaran ilmu gizi serta untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar

b. Bagi Guru

1) Sebagai masukan bagi guru-guru SMK dalam meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

2) Memberikan informasi, seberapa besar pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan yang baik untuk sekolah khususnya guru bidang studi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru dalam membimbing siswa untuk memunculkan ide-ide


(21)

9

kreatif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik.

d. Bagi Peneliti

1) Menambah pengalaman bagi peneliti/mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah.

2) Menambah wawasan peneliti mengenai pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3) Sebagai masukan bagi peneliti/mahasiswa atau calon guru untuk

menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

e. Bagi Pembaca

1) Sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis.

2) Sebagai bahan referensi atau masukan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi bagi aktivitas akademik Pendidikan Kesejahteraan dan Kekeluargaan khususnya prodi Pendidikan Tata Boga.


(22)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Gizi materi gizi dan sumber vitamin siswa kelas X Boga 2 SMK Negeri Pematangsiantar dikategorikan cenderung tinggi (60%), dengan rata-rata hitung sebesar 30,83 dan standar deviasi 2,66.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional pada Gizi materi gizi dan sumber vitamin siswa kelas X Boga 1 SMK Negeri 3 Pematangsiantar masih dikategorikan cenderung cukup (90%), dengan rata-rata hitung sebesar 27,83 dan standar deviasi 3,17.

3. Berdasarkan perhiungan uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada materi gizi dan sumber vitamin yang diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition)di Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis di mana thitung > ttabel yaitu (2,05 >1,703).


(23)

71

B. Saran

1. Diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) pada Mata Pelajaran Gizi sehingga hasil belajar siwa dapat ditingkatkan.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori cukup, kurang, oleh karena itu sebaiknya guru dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) terhadap hasil belajar Gizi sehingga diharapkan guru terus menggali potensi model-model pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik.


(24)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.Jakarta: Rineka Cipta.

Auliana, Rizkie. 2014. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Brooks. 2009. Pendekatan Konvensional. http///E:/PendekatanPembelajaran Konvensional files/afr.htm. (Diakses 05 Maret 2011)

Chandra, Wahyu. 2015. Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri Pantai Cermin.

Dahar, Ratna, w. (2012). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlangga

Hardiyanti, I Gusti Ayu Dewi, Dessy Seri Wahyuni, dkk. (2013). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran AIR Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas x. KARMAPATI ISSN 2252-9063 Vol. 2, No. 4 juni 2013. Universitas Pendidikan Ganesha.

Hardianah, H.R (dkk). 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, Dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hasdianah, dkk.2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, Dan Obesitas. Yogyakarta Herman, 2013. Pembelajaran Konvensional. yogyakarta

Hudojo, Herman. (2013).Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Multi Presindo Meier, Dave. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.


(25)

73

Sadiman, Arief. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, 2012. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alpabet.

Sahara, Alviera. Pengaruh Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Aritmatika Sosial Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Langsa.

Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Slamet, 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV WACANA PRIMA

Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran ‘’Upaya Kreatif Dalam

Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil’’. Lombok: Holistica

Suharjo. (1986). Gizi Sumber Vitamin Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Suherman, Erman. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Sudjana N, 2013. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Sudjana. 2012. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung. Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sudjana N, 2013. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.


(26)

74

Sulistyoningsih, Hariyani. (2012). Gizi Sumber Vitamin Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Soekanto. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Trianto, 2013. Model Pembelajaran Terpadu: Jakarta : bumu aksara. cetakan 1

Weil, Joyce. (2010). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA


(1)

9

kreatif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik.

d. Bagi Peneliti

1) Menambah pengalaman bagi peneliti/mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah.

2) Menambah wawasan peneliti mengenai pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3) Sebagai masukan bagi peneliti/mahasiswa atau calon guru untuk

menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

e. Bagi Pembaca

1) Sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis.

2) Sebagai bahan referensi atau masukan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi bagi aktivitas akademik Pendidikan Kesejahteraan dan Kekeluargaan khususnya prodi Pendidikan Tata Boga.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Gizi materi gizi dan sumber vitamin siswa kelas X Boga 2 SMK Negeri Pematangsiantar dikategorikan cenderung tinggi (60%), dengan rata-rata hitung sebesar 30,83 dan standar deviasi 2,66.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional pada Gizi materi gizi dan sumber vitamin siswa kelas X Boga 1 SMK Negeri 3 Pematangsiantar masih dikategorikan cenderung cukup (90%), dengan rata-rata hitung sebesar 27,83 dan standar deviasi 3,17.

3. Berdasarkan perhiungan uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa pada materi gizi dan sumber vitamin yang diajarkan dengan mengunakan model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition)di Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis di mana thitung > ttabel yaitu (2,05 >1,703).


(3)

71

B. Saran

1. Diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) pada Mata Pelajaran Gizi sehingga hasil belajar siwa dapat ditingkatkan.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori cukup, kurang, oleh karena itu sebaiknya guru dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) terhadap hasil belajar Gizi sehingga diharapkan guru terus menggali potensi model-model pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.Jakarta: Rineka Cipta.

Auliana, Rizkie. 2014. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Brooks. 2009. Pendekatan Konvensional. http///E:/PendekatanPembelajaran Konvensional files/afr.htm. (Diakses 05 Maret 2011)

Chandra, Wahyu. 2015. Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri Pantai Cermin.

Dahar, Ratna, w. (2012). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlangga

Hardiyanti, I Gusti Ayu Dewi, Dessy Seri Wahyuni, dkk. (2013). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran AIR Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas x. KARMAPATI ISSN 2252-9063 Vol. 2, No. 4 juni 2013. Universitas Pendidikan Ganesha.

Hardianah, H.R (dkk). 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, Dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hasdianah, dkk.2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, Dan Obesitas. Yogyakarta Herman, 2013. Pembelajaran Konvensional. yogyakarta

Hudojo, Herman. (2013).Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Multi Presindo Meier, Dave. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:


(5)

Sadiman, Arief. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, 2012. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alpabet.

Sahara, Alviera. Pengaruh Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Aritmatika Sosial Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Langsa.

Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Slamet, 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV WACANA PRIMA

Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran ‘’Upaya Kreatif Dalam

Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil’’. Lombok: Holistica

Suharjo. (1986). Gizi Sumber Vitamin Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Suherman, Erman. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Sudjana N, 2013. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Sudjana. 2012. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung. Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sudjana N, 2013. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.


(6)

Sulistyoningsih, Hariyani. (2012). Gizi Sumber Vitamin Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.

Soekanto. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Trianto, 2013. Model Pembelajaran Terpadu: Jakarta : bumu aksara. cetakan 1

Weil, Joyce. (2010). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI SISWA KELAS X TATA BOGA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 3 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PANTAI CERMIN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016.

0 3 25

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BOGA DASAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 2 23

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR 2015.

0 3 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 4 23

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUAL REPETITION DALAM PEMBELAJARAN Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intelectual Repetition Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 1 17

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUAL REPETITION DALAM PEMBELAJARAN Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intelectual Repetition Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GALANG.

0 2 23

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE VAK (VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC) DAN TIPE AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI GOWA

0 0 159