PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM
OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC
PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS
PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

Oleh :
Khoiriah Lubis
NIM 4112230004
Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Huta Baringin, kabupaten Mandailing Natal pada
tanggal 30 Oktober 1992. Ayah bernama Muhammad Rosit Lubis dan Ibu
bernama Erna Wati Pulungan dan merupakan anak ketiga dari Tujuh bersaudara.
Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 142690 Manisak dan lulus pada tahun
2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 2 Lingga Bayu
dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di
MAN 1 Panyabungan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis
diterima di program studi matematika jurusan matematika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, penulis lulus dari Universitas Negeri Medan pada
tanggal 16 Desember 2015.

Pengendalian Persediaan Produksi Crude Palm Oil (CPO)
Menggunakan Model Economic Production Quantity
(EPQ) Pada PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara
Khoiriah Lubis (NIM 4112230004)
ABSTRAK
PT. Perkebunan Sumatera Utara adalah perusahaan yang bergerak dalam industri
produksi minyak yang memiliki permasalahan dalam pengelolaan pengendalian
persediaan CPO. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis data terlebih dahulu
digunakan uji normalitas data dengan uji Liliefors dimana data tersebut

berdistribusi normal. Kemudian model yang digunakan adalah model Economic
Production Quantity dalam menentukan tingkat produksi optimal CPO dan biaya
pengadaan produksi yang minimum. Setelah dilakukan perhitungan dengan model
Economic Production Quantity maka interval waktu optimal dalam produksi CPO
adalah 2,43 bulan. Dengan jumlah produksi optimal sebesar 6.701.721,306 kg.
sehingga biaya persediaan selama satu periode adalah sebesar Rp 8.098.861.437.
Sementara perhitungan perusahaan dengan rata-rata tingkat produksi optimal
untuk CPO adalah sebesar 2.773.034,167 kg dengan interval waktu optimal
produksi adalah 1 bulan yang memerlukan biaya pengendalian persediaan sebesar
Rp 11.395.944.980 selama satu periode. Jadi selisih biaya persediaan selama satu
periode untuk CPO adalah Rp 3.297.083.545 atau dengan menggunakan model
Economic Production Quantity (EPQ), perusahaan dapat menghemat biaya
persediaan sebesar Rp.333.829.709 Untuk CPO per putaran produksi.
Kata Kunci : Persediaan, Economic Production Quantity, Uji Liliefors

KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji dan syukur penulis ucapkan kepada
Allah SWT, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang selalu memberikan kesehatan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
Syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Jurusan Matematika Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Skripsi ini
berjudul

“Pengendalian

Persediaan

Produksi

Crude

Palm

Oil

(CPO) Menggunakan Model Economic Production Quantity (EPQ) pada PKS
PT. Perkebunan Sumatera Utara”.
Dalam penyusunan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan hormat

yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar terkhusus dan teristimewea yaitu
Ayahanda terkasih Muhammad Rosit Lubis dan Ibunda tercinta Erna Wati
Pulungan untuk semua kasih sayang, doa, motivasi, dan jerih payah, sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi. Pada kesempatan ini, penulis juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika.
4. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika.
5. Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si selaku Ketua Program Studi
Matematika.
6. Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dan memberikan masukan, motivasi, petunjuk, dan
sarannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku dosen pembimbing akedemik.
8. Bapak Dr. Mulyono, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
10. Ibu Dr. Ani Minarni, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
11. Ibu Mutia Khairani selaku tata usaha jurusan Matematika yang selama ini
membantu penulis dalam hal informasi dan administrasi lainnya.
12. Bapak H. Darwin Nasution, selaku pimpinan PT. Perkebunan Sumatera
Utara, serta staf-staf pegawai PT. Perkebunan Sumatera Utara, yang telah
memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
13. Seluruh staf pengajar Jurusan Matematika FMIPA yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis semenjak mengikuti perkuliahan hingga
penyelesaian skripsi ini.
14. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada saudara-saudara ku tersayang
yaitu Melli Lubis, Muhiddin Lubis, Nurhabibah Lubis, Habibun Rahman
Lubis, Muhammad Ihsan Lubis, dan Nuraisyah Lubis, yang memberikan
dukungan doa dan motivasi kepada penulis.
15. Teman terkasih yaitu wira sanjaya yang selalu memberi motivasi kepada
penulis juga.
16. Terima kasih penulis sampaikan kepada teman seperjuangan saya yaitu
Wira Sanjaya, Dian Utami, Mahyurani, Julianti, Ahmad Fauzi, Uni Fiana

Silalahi, Desi Ratnasari, Joni L Simanulang, Okta Vina Gurusinga,
Feryanta Ginting, Sri Rejeki, Fredelina Wulandari, Romiana, Rina
Rumahorbo, Reni Prabunita, Melisa siregar, Kak Rizki Fatimah Dan Bang
Bani Sembiring mendukung dan memberikan motivasi, serta selalu
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Terima Kasih Banyak, teman-temanku seperjuangan Non-Dik’11 yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selama ini selalu memberikan
dukungan, semangat, dan doa.

18. Terimakasih juga kepada teman-teman kos saya yaitu Yuspita nasution,
kak Aisah Fadlah, Nurlaili Nasution, Khoirun’nisa batubara, dan Julianti
yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa pada pengerjaan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dibawah sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan berbagai masuka yang berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun bagi penulis agar bisa menjadi lebih baik lagi nantinya
dan semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Alhamdulillahirrohmanirrohim.


Medan, Desember 2015
Penulis

Khoiriah Lubis
NIM. 4112230004

DAFTAR ISI

Halaman
Lembaran Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vii

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Lampiran

xi


BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Rumusan Masalah

4

1.3. Batasan Masalah

4

1.4. Tujuan Penelitian

5


1.5. Manfaat Penelitian

5

BAB II LANDASAN TEORI

6

2.1. Pengertian Persediaan

6

2.2. Penyebab Persediaan

7

2.3. Jenis-jenis Persediaan

8


2.4. Fungsi-fungsi Persediaan

8

2.5. Komponen Biaya Persediaan

10

2.6. Sistem Persediaan

10

2.7. Pengertian Pengendalian Persediaan

12

2.8. Fungsi-fungsi Pengendalian Persediaan

14

2.9. Tujuan Pengendalian Persediaan

14

2.10. Model Economic Production Quantity (EPQ)

15

2.11.Uji Kenormalan Lilliefors

21

BAB III METODE PENELITIAN

23

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

23

3.2. Variabel

23

3.3. Jenis Penelitian

23

3.4. Prosedur Penelitian

23

BAB IV PEMBAHASAN

27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

42

5.1 Simpulan

42

5.2 Saran

43

DAFTAR PUSTAKA

44

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Model Persediaan Economic Production Quantity
Gambar 2 Skema Prosedur Penelitian26

17

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1.1. Data Produksi CPO Januari 2013
s/d Desember 2014

28

Tabel 4.1.2. Data Penyaluran Produksi CPO
Januari 2013 s/d Desember 2014

29

Tabel 4.1.3. Data Biaya Pengadaan Produksi CPO
Januari 2013 s/d Desember 2014

30

Tabel 4.1.4. Data Biaya Penyimpanan CPO
Januari 2013 s/d Desember 2014

30

Tabel 4.2.1. Uji Normalitas Lillifors Terhadap Data
Penyaluran CPO

34

Tabel 4.5.1. Perbandingan Perhitungan Perusahaan dengan Perhitungan Economic
Production Quantity

40

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Produksi CPO Januari 2013 s/d Desember 2014
Lampiran 2 : Data Penyaluran Produksi CPO
Januari 2013 s/d Desember 2014
Lampiran 3 : Data Biaya Pengadaan CPO
Januari 2013 s/d Desember 2014
Lampiran 4 : Data Biaya Penyimpanan CPO
Januari 2013 s/d Desember 2014
Lampiran 5 : Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 6 : Tabel Standar Normal
Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8 : Surat persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Penelitian dari FMIPA UNIMED
Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian dari FMIPA UNIMED
Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian dari PT. PSU

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun
perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,
para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu
waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa terjadi,
karena tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia pada setiap saat,
salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kegiatan
proses produksi, biaya, serta distribusi barang-barang, baik itu bahan baku,
barang-barang dalam proses atau barang setengah jadi, ataupun barang jadi.
Kelebihan maupun kekurangan yang terlalu besar mengakibatkan kerugian,
karena kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya
diperoleh perusahaan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan,
baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa (Fereddy Rangkuti 1998).
Persediaan merupakan sumber daya yang disimpan dan dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan sekarang maupun kebutuhan yang akan datang.
Persediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam produksi dan penjualan
suatu produk. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan pada dasarnya
muncul karena adanya permasalan yang dihadapi oleh perusahaan berupa
terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan. Apabila persediaan terlalu besar
akan menambah biaya penyimpanan dan adanya kemungkinan terjadi penyusutan
kualitas yang tidak bisa dipertahankan. Sebaliknya jika persediaan tidak terlalu
sedikit mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan pelanggan (Yus Louri P
Sitepu, dkk 2013).
Sistem dan model pengendalian persediaan adalah suatu metode
persediaan yang bertujuaan menjaga keseimbangan antara jumlah persediaan
dengan biaya persediaan yang merupakan salah satu faktor penunjang dalam
produktivitas. Tujuan pengendaliaan persediaan adalah agar tercapai sasaran yang

diinginkan yaitu stabilitas produksi dan kemampuan untuk menyalurkan hasil
produksi.
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ni Putu Firs Sayuni1,
Anjuman Zukhri1, Made Ary Meitriana2 dengan judul “ Analisis Jumlah Produksi
Optimal dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ) pada UD.Sinar
Abadi Singaraja” dengan hasil jumlah produksi optimal 84.820 bungkus. biaya
minimum persediaannya adalah Rp 76.685.655. Hasil perhitungan Total Biaya
Persediaan (Total Inventory Cost) dari UD.Sinar Abadi sebelum menerapkan
metode Economic Production Quantity (EPQ) perusahaan harus mengeluarkan
total biaya Persediaan sebesar Rp.82.429.650,00, sehingga berdasarkan hasil
perhitungan laba dari UD.Sinar Abadi sebesar Rp. 5.743.345,00. Dan penelitian
lainnya dilakukan oleh Elisabet Sibarani, dkk dengan judul “Penggunaan Metode
EOQ dan EPQ Dalam Meminimumkan Biaya Persediaan Minyak Sawit Mentah
(CPO)” diperoleh total biaya persediaan dengan metode EOQ tahun 2011 sebesar
Rp 13.496.111.419,646 dan tahun 2012 sebesar Rp 14.756.562.125,343 dan
dengan metode EPQ pada tahun 2011 sebesar Rp 2.056.983.795,717 dan 2012
sebesar Rp 2.625.361.276,452.
PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara adalah perusahaan yang mengelola
minyak. Perusahaan ini bergerak dalam industri minyak, dijelaskan bahwa PT
PSU didirikan berdasarkan Perda No 4 tahun 2004 dengan akte pendirian No 98
tahun 2005 dan telah disahkan Menteri Hukum dan HAM pada 11 Desember
2008. Perusahaan ini mengelola enam unit kebun masing-masing kebun Tanjung
Kasau, Kebun Sei Kari, Kebun Simpang Gambir, Kebun Patiluba, Kebun
Simpang Koje, Kebun Kampung Baru dengan total areal seluas 14.276.53 ha,
termasuk kebun plasma di Simpang Koje dan Kampung Baru. Selain itu, PT
Perkebunan juga memiliki dua unit Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yaitu
PMKS Kebun Tanjung Kasau dan PMKS Kebun Simpang Gambir dengan total
nilai asset perusahaan Rp.452 Miliar.
Akan

tetapi

perusahaan

ini

mengalami

suatu

masalah

dalam

pengendalian persediaan bahan baku produksi kelapa sawit. Perusahaan belum
memiliki perencanaan persediaan minyak yang tepat. Kejadian yang pernah

dialami

perusahaan adalah kelebihan produksi sehingga perusahaan harus

mengeluarkan biaya tambahan untuk penyimpanan akibatnya keuntungan yang
didapatkan oleh perusahaan tidak optimal, Oleh karena demikian maka
perusahaan perlu menghitung jumlah produksi dengan baik agar jumlah produksi
bisa optimal, sehingga memiliki persediaan yang seoptimal mungkin demi
kelancaran operasi perusahaan dalam jumlah, waktu, mutu yang tepat serta biaya
yang serendah-rendahnya dan bisa memaksimalkan laba yang diperoleh
perusahaan.
Untuk itu diperlukan perencanaan persediaan dan pengoptimalan
produksi untuk memperoleh pendapatan maksimum dan meminimumkan biaya.
Dalam hal ini perencanaan penyediaan produksi kelapa sawit yang optimal perlu
dilakukan. Selain itu biaya persedian perusahaan perlu diperhatikan supaya tidak
terjadi kerugian (Elisabeth Sibarani, dkk 2013). Yang harus diperhatikan dalam
pengendalian persediaan adalah jumlah produksi dan penyaluran barang. Dengan
demikian, Pengendalian persediaan sangat penting untuk mencapai sasaran yang
diinginkan perusahaan, yaitu menciptakan keseimbangan Produksi maupun
kemampuan menyalurkan hasil produksi tersebut secara optimal dengan biaya
yang minimum untuk mencapai keuntungan yang maksimum.
Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan jumlah
produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan
pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002:251), permasalahan itu dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ).
Produksi optimal atau Economic Production Quantity adalah sejumlah produksi
tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Model
EPQ atau ukuran ekonomis digunakan untuk menentukan kebijakan persediaan
optimum apabila perusahaan memproduksi sendiri item yang akan digunakan.
Tujuan dari model EPQ yaitu untuk menentukan besarnya jumlah
produksi yang optimal untuk meminimumkan jumlah biaya persediaan dengan
memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: Barang yang diproduksi mempunyai
tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan, selama produksi
dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi

dikurangi tingkat permintaan, selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan
kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Kelebihan model Economic Production Quantity (EPQ) dibandingkan
dengan model Economic Order Quantity (EOQ) ialah total biaya persediaan lebih
minimum dibandingkan dengan model EOQ, dan model EPQ juga lebih
mengutamakan

pada

tingkat

produksi

sedangkan

model

EOQ

lebih

mengutamakan pada siklus pemesanan.
Berdasarkan uraian di atas, maka sangatlah penting bagi PKS. PTPSU
untuk memantau jumlah produk yang dihasilkan supaya produksinya ekonomis
dan terhindar dari kesalahan dalam menentukan kebijakan produksi. Atas dasar
inilah penulis tertarik untuk diadakannya penelitian mengenai jumlah produksi
optimal dengan model EPQ (Economic Production Quantity). Oleh karena itu,
penulis merumuskan judul yakni “Pengendalian Persediaan Produksi Crude
Palm Oil (CPO) Menggunakan Model Economic Production Quantity (EPQ)
Pada PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dalam penelitian
ini perumusan masalah yang akan dibahas ialah bagaimana pengendalian
persediaan dalam menentukan jumlah produksi optimal di PKS. PTPSU
mengggunakan Model Economic Production Quantity.
1.3. Batasan Masalah
Dari masalah yang dirumuskan diatas maka dapat dilakukan pembatasan
masalah yang lebih mengarahkan pada tujuannya. Adapun pembatasan
masalahnya adalah :
1. Data yang digunakan adalah data produksi CPO periode Januari 2013
sampai dengan Desember 2014.
2. Kondisi PT. Perkebunan Sumatera Utara dalam keadaan baik.
3. Peroses pengolahan dianggap tetap untuk masa yang akan datang.
4. Kebijakan perusahaan tidak berubah selama jangka waktu pemecahan
masalah.

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah produksi optimal minyak dengan
menggunakan Model Economic Production Quantity (EPQ) sehingga dapat
meminimumkan biaya.
1.5. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
Sebagai media belajar memecahkan masalah besar secara ilmiah dan
memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang
diperoleh di bangku kuliah.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan dalam usaha mengendalikan persediaan minyak
sawit mentah untuk mencapai efisiensi biaya produksi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan model Economic Production Quantity
yaitu:
a. Jumlah

Produksi Optimal CPO adalah 6.701.721,306 kg per putaran

produksi.
b. Interval waktu produksi optimal CPO adalah 2,43 bulan/ putaran produksi.
c. Biaya total pengadaan

produksi dalam satu periode CPO adalah Rp. Rp

8.098.861.437.
2. Hasil perhitungan dari perusahaan diperoleh sebagai berikut :
a. Jumlah Produksi Optimal CPO adalah 2.773.034,167 kg per putaran produksi.
b. Interval waktu produksi optimal CPO adalah 1 bulan/ putaran produksi.
c. Biaya total pengadaan

produksi dalam satu periode CPO adalah Rp. Rp

11.395.944.980.
3. Selisih biaya pengadaan untuk CPO menggunakan model EPQ dan Perusahaan
selama satu periode adalah Rp. 3.297.083.545
Sehingga dengan menggunakan model Economic Production Quantity pihak PT.
Perkebunan Sumatera Utara (PTPSU) dapat menghemat biaya persediaan CPO sebesar Rp
333.829.709/ putaran produksi.

5.2. Saran
1. Berdasarkan hasil pembahasan dan perhitungan yang dilakukan penulis dalam penelitian
ini, penulis memberi saran kepada perusahaan untuk meninjau kembali kebijakan jumlah
produksi yang selama ini telah dilakukan, karena dari hasil penelitian ditemukan bahwa

perhitungan yang dilakukan perusahaan kurang efisien. Jumlah biaya persediaan
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya persediaan model Economic
Production Quantity (EPQ).
Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya mengenai perhitungan jumlah
produksi optimal namun juga bisa menambahkan variabel lain seperti jumlah maksimum
persediaan, selain itu diharapkan penelitian yang akan datang dapat menganalisis pada subjek
selain PKS (Perkebunan Kelapa Sawit) sehingga dapat melakukan perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan., (1998), Manajemen Produksi dan Operasi, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Medan.
Baroto, Teguh., (2002), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Cetakan Pertama,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Elisabeth Sibarani., Faigiziduhu, Bu’ulolo., dan Djakaria, Sebayang., (2013),
Penggunaan Metode EOQ dan EPQ Dalam Meminimumkan Biaya
Persediaan Minyak Sawit Mentah (CPO) pada PT XYZ, Jurnal Saintia
Matematika, Vol. 1, No. 4.
Ginting, Rosnani., (2007), Sistem Produksi, Edisi pertama cetakan pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Hakim, Arman., Yudha, Prasetyawan., (2008), Perencanaan dan Pengendalian
Produksi, Edisi pertama cetakan pertama, Guna Widya, Surabaya.
Handoko, T.Hani., (2000), Dasar-Dasar Operation Research, Edisi 2,BPFE
,Yogyakarta.
Kusuma, Hendra ., (2004), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Andi
Yogyakarta, Yogyakarta.
Marthin, K. starr., david, W.Miller., (1997), Inventory Control, Theory and Practice,
New Delhi, Prentice Hall Of Indis Private Limited.
Ni Putu, Firs Sayuni1., Anjuman, Zukhri1., dan Made, Ary Meitriana2., (2014),
Analisis Jumlah Produksi Optimal dengan Metode Economic Production
Quantity (EPQ) Pada UD. Sinar Abadi Singaraja. Jurnal Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Vol. 4,
No.1.
Rangkuti, Freddy., (1998), Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Ristono, Agus., (2009), Manajemen Persediaan, Edisi Pertama cetakan pertama,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sudjana., (1972), Metode statistic, Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.
Yamit, Zhulian., (2005), Manajemen Persediaan, Ekonosia Fakultas
Yogyakarta.

Ekonomi UI,

Yus, Louri P Sitepu., Djakaria, Sebayang., dan Ujian, Sinulingga., (2013),
Pengendalian Persediaan Produksi Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan
Model Economic Production Quantity (EPQ) Pada PKS. PT. ABC. Jurnal
SaintiaMatematika, Vol. 1, No.5.
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/11/83756/pt_psu.
mei 2015, pukul 16.15 Wib.

Akses

20

Dokumen yang terkait

Penerapan Inventory Control Terhadap Produksi Crude Palm Oil (CPO) Pada Turangie Oil Mill (TOM).

0 55 52

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

5 70 53

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

5 30 63

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 12

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 12

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 2

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 6

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 12

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 1

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 6