ANALISIS IMPLEMETASI KURIKULUM SMK KIMIA DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI.

(1)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

SYAHFITRI HALIFAH

NIM. 8116142020

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRACT

Syahfitri Halifah, “Analysis of Implementation of Curriculum Vocational Chemistry World Needs With Business And Industrial World”

This study examines the vocational education as a part of the National Education system plays a very strategic role for the realization of national labor force that is skilled, because each vocational school graduates to be booked human resources ready to use in the business world and the industrial world. Thus, this study aims to find out; a) The implementation of the curriculum at SMK Negeri 3 Medan; b) Obstacles encountered during PBM; c) curriculum which is in accordance with DU and DI; d) Alumni-ready-to-work and e) The working relationship with DU and DI. With the implementation of the study in SMK Negeri 3 Medan as SMK Chemical taken as the total sample is based on competency ie chemical analysis and chemical industry, by collecting data through questionnaires, interviews and observations were given to the principal, vice principal part of the curriculum, administrative staff, teachers and students who serve as subjects in the study. The results showed that a) SMK Negeri 3 Medan have implemented or are implementing the curriculum properly, it can be seen from the results of interviews with the principal and deputy principal part of the curriculum, b) barriers experienced in the PBM is not its overall sense of interest, motivation and the ability of students in participating PBM, so that teachers have difficulty evenly to deliver any material, c) in this case it is known that the curriculum in accordance with DU or DI, with each subject that is productive to know DU or DI, d) ability of the alumni had already in the test with the inability of graduates working in the industry, e) SMK Negeri 3 Medan, already carry out and establish good relationships with DU or DI, this relationship is destined for activities PRAKERIN students, making students ready to work in the field.

Keywords: curriculum, vocational chemistry, the business world and the World Industries


(6)

ABSTRAK

Syahfitri Halifah, “Analisis Implemetasi Kurikulum SMK Kimia Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Dunia Industri”

Penelitian ini mengkaji Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan Nasional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga kerja nasional yang terampil, karena setiap lulusan SMK ditempah untuk menjadi sumber daya manusia yang siap pakai di dunia usaha dan dunia industri. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; a) Pelaksanaan kurikulum di SMK Negeri 3 Medan; b) Hambatan yang dihadapi pada saat PBM; c) Kurikulum yang sudah sesuai dengan DU dan DI; d) Alumni yang siap pakai ke dunia kerja dan e) Hubungan kerja dengan DU dan DI. Dengan pelaksanaan penelitian di SMK Negeri 3 Medan sebagai SMK Kimia diambil sebagai sampel total berdasarkan kompetensi yaitu kimia analisa dan kimia industri, dengan mengumpulkan data melalui angket, wawancara dan observasi yang diberikan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, staf tata usaha, guru dan siswa yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) SMK Negeri 3 Medan telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum dengan benar, hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum, b) hambatan yang dialami pada PBM adalah tidak menyeluruhnya rasa minat, motivasi dan kemampuan siswa dalam mengikuti PBM, sehingga guru mengalami kesulitan secara merata untuk menyampaikan semua materi, c) Dalam hal ini diketahui bahwa kurikulum telah sesuai dengan DU ataupun DI, dengan setiap mata pelajaran yang bersifat produktif mengenal DU ataupun DI, d) Kemampuan alumni ternyata sudah di uji dengan mampunya alumni bekerja di dunia industri, e) SMK Negeri 3 Medan, sudah melaksanakan dan menjalin hubungan baik dengan DU atau DI, hubungan ini diperuntukkan untuk kegiatan PRAKERIN siswa, sehingga menjadikan siswa siap kerja dilapangan.


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan karunia Allah yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tesis ini berjudul “Analisis Implemetasi Kurikulum SMK Kimia Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Dunia Industri” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak - banyak terima kasih kepada : Bapak Eddiyanto, Ph.D, sebagai Dosen Pembimbing tesis I dan Bapak. Dr. Simson Taringan. M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan dukungan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini dengan baik, terima kasih yang sangat tak terhingga kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud. M.Sc, selaku Narasumber yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini. Juga Ketua dan sekretaris Jurusan Kimia atas semua kemudahan yang diberikan dan ucapan terima kasih kepada Desi Yulian, S.Pd yang selalu membantu dalam proses surat menyurat. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada direktur Program Pascasarjana, dan ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan dan memberikan contoh yang baik.

Ucapan terima kasih yang begitu banyak penulis ucapakan kepada Ayahanda ku tercinta Bapak HAlim Sinaga dan Ibunda ku tercinta Ibu Latifah hanum, S.Pdi, yang memberikan do’a, dukungan moral, kasih sayang dan material yang sangat berlimpah hingga tesis ini selesai, buat Suami ku, Abangku, kakakku, dan adik – adik ku yang kucintai dan tak lupa juga buat anakku tersayang yang telah menjadi inpirasi dan motivasi dalam hidup ku serta Keluarga Besar yang kucintai yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.


(8)

Buat teman-teman seperjuangan ku terima kasih atas semangat dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini. Semoga kita akan menjadi yang terbaik dan semoga kita menjadi orang-orang yang sukses serta mengamalkan yang diperoleh dengan bijaksana.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada SMK Negeri 3 Medan dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf tata usaha, guru dan peserta didik yang telah banyak membantu penulisan tesis atas kerjasama, bantuan dan do’a yang tak terhingga, hingga tesis ini menjadi lebih berguna.

Penulis dalam hal ini menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, tulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini dan semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, 1 Maret 2016 Penulis,


(9)

DAFTAR ISI

Abstract i

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 7

1.3.Batasan Masalah 8

1.4.Rumusan Masalah 8

1.5.Tujuan Penelitian 9

1.6.Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

2.1. Konsep Pendidikan 10

2.1.1. Pentingnya Arti Pendidikan 10

2.1.2. Profil Pendidikan Nasional 10

2.1.3. Perencanaan Pendidikan 12

2.1.4. Pendidikan Kejuruan 13

2.2. Pengertian kurikulum 15

2.2.1. Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan 17

2.2.2. Standar Kurikulum Pendidikan 19

2.3. Pendidikan kejuruan 24

2.3.1. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan 24 2.3.2. Karakteristik Kurikulum Pendidikan Kejuruan 30

2.3.3. Stuktur Kurikulum 31

2.3.4. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia 32

2.4. Sekolah Menengah Kejuruan 35

2.4.1. Model Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan 36

2.5. Dunia Usaha dan Dunia Industri 39

2.5.1. Manfaat Kemitraan SMK dengan DU/DI 40

2.6. Defenisi Operasional 41

BAB III METODE PENELITIAN 42

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 42

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 42

3.3. Instrumen Penelitian 42

3.4. Teknik Pengumpulan Data 43

3.4.1. Angket 43

3.4.2. Wawancara 44


(10)

3.5. Prosedur Penelitian 46

3.6. Teknik Pengumpulan Data 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 49

4.1. Hasil Penelitian 49

4.1.1. Profil SMK Negeri 3 Medan 49

4.1.2. Pelaksanaan dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kimia Di SMK Negeri 3 Medan Sesuai Dengan Dunia Usaha dan Dunia

Industri 53

4.1.3. Hambatan Yang Di Hadapi Dalam Proses Belajar Mengajar

(PBM) 71

4.1.4. Kebutuhan Industri Akan Kelulusan dan Hubungan SMK Negeri

3 Medan Dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri 73

4.2. Pembahasan 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 87

5.1. Kesimpulan 87

5.2. Saran 87


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 46

Gambar 4.1. Gedung Bagian Depan SMK Negeri 3 Medan 49 Gambar 4.2. Grafik Batang Hasil Indikator Angket Guru 57 Gambar 4.3. Grafik Batang Hasil Observasi Guru 58 Gambar 4.4. Grafik Batang Hasil Indikator Siswa Kimia Analisa 62 Gambar 4.5. Grafik Batang Hasil Indikator Siswa Kimia Industri 64 Gambar 4.6. Grafik Batang Hasil Rata-Rata Indikator Angket Siswa 66 Gambar 4.7. Grafik Batang Hasil Rata – Rata Angket Minat Siswa

Per Kondisi 67

Gambar 4.8. Grafik Batang Hasil Rata – Rata Angket Motivasi

Siswa Per Kondisi 69

Gambar 4.9. Kegiatan Siswa Dalam Praktikum Yang Di Sesuaikan

Dengan DU dan DI 70


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan SMK dan SMA 27

Tabel 3.1. Populasi Penelitian dan Kompetensi Keahlian 42

Tabel 3.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 45

Tabel 4.1. SMK Negeri 3 Medan Memiliki Dua Keahlian 51

Tabel 4.2. Struktur Kurikulum SMK 54

Tabel 4.3. Hasil Angket Guru Per-Indikator 56

Tabel 4.4. Hasil Observasi Terhadap Kemampuan Guru 58 Tabel 4.5. Hasil Angket Siswa Kimia Analisa Per Indikator 61 Tabel 4.6. Hasil Angket Siswa Kimia Industri Per-Indikator 63 Tabel 4.7. Hasil Rata-Rata Angket Siswa Per-Indikator 65 Tabel 4.8. Hasil Rata – Rata Angket Minat Siswa Per Kondisi 67 Tabel 4.9. Hasil Rata – Rata Angket Minat Siswa Per Kondisi 68


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Wawancara Terhadap Kepala Sekolah,

Wakil Kepala Sekolah, Guru 91

Lampiran 2 Daftar Wawancara Terhadap Guru BK 93

Lampiran 3 Daftar Wawancara Terhadap Alumni 94

Lampiran 4 Observasi Wakil Kepala Sekolah 95

Lampiran 5. Observasi Terhadap Guru 96

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Obsevasi Guru 98

Lampiran 7 Angket kemampuan Dasar Guru 100

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Angket Guru 101

Lampiran 9 Angket Siswa 102

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Angket Siswa 103

Lampiran 11 Struktur Mata Diklat Yang Disesuaikan

Berdasarkan Spektrum Kompetensi 105

Lampiran 12 Angket Minat Siswa 107

Lampiran 13 Angket Motivasi Siswa 108

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Angket Minat Siswa 109 Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Angket Minat Siswa 111

Lampiran 16 Profil Dunia Industri 113

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 115 Lampiran 18 Silabus


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses belajar – mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati serta mengamalkan nilai–nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan negara.

Salah satu pokok masalah yang dihadapi bangsa ini untuk memasuki era globalisasi adalah kondisi Sumber daya manusia (SDM) yang relatif rendah yang dicermati dari pemilikan latar pendidikannya. Peningkatan kualitas SDM menjadi perhatian semua pihak, terlebih dalam suasana krisis multidimensi yang terjadi saat ini, masyarakat membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menghadapi persaingan bebas. Untuk itu pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan kualitas sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini para peraku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan pendidikan itu sendiri.

Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu dalam pembangunan tersebut pendidikan memegang peranan penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa


(15)

2

dan pemerintah mempunyai kewajiban dalam melaksanakan setiap kebijakan pendidikan yang diambil untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, sehingga arah kebijakan pendidikan menjadi bagian dari upaya dalam melaksanakan amanat yang terkandung dalam UUD 1945.

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem

pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dilihat dari fungsi dan tujuannya, Standar Nasional Pendidikan memiliki fungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, dan bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional telah diterapkan, bahwa pengembangan pendidikan di Indonesia yang beragam mengacu pada Sistem Nasional Pendidikan (PP. No. 19/2005). Kehadiran Peraturan Pemerintah


(16)

3

No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dapat dipandang sebagai tonggak penting untuk menuju pendidikan nasional yang terstandarkan. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut dikatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan lingkup terdiri 8 standar, yaitu: (1) standar isi; (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan (Mulyasa, 2008)

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 mengamanatkan segera tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Kurikulum yang diberlakukan sekarang yaitu kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP), KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional standar


(17)

4

nasional pendidikan terdiri atas standar isi (SI), proses, kompetensi lulusan (SKL), tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolahan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar standar pendidikan nasional tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum (Dirjen Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan : 2008)

Pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah dan dewan pendidikan. Namun masih banyak guru belum terbiasa mengembangkan kurikulum sekolah, karena mereka sendiri tidak memahami kurikulum seperti yang dikemukakan oleh Mulyasa (2008)

Judisseno (2008: 20) berpendapat bahwa, lembaga pendidikan merupakan pihak yang bertanggungjawab menciptakan dan menyuplai tenaga kerja bagi industri. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan SDM yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan industri. Dalam kaitan ini, lembaga pendidikan harus menciptakan SDM yang kompeten dan organisasi bisnis harus mampu mendefinisikan kompetensi apa yang dibutuhkan. Keduanya harus saling bersinergi dalam suatu kemitraan yang tak putus-putusnya dan secara konsisten dapat mendefinisikan dan menciptakan pola tenaga kerja yang kompeten pada bidang masing-masing.

Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan Nasional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga kerja nasional yang terampil. Karena setiap lulusan SMK memang


(18)

5

ditempah untuk menjadi sumber daya manusia yang siap pakai, dalam arti ketika mereka telah menyelesaikan sekolahnya lulusan SMK tersebut dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapat sewaktu di sekolah.

Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya adalah untuk menghasilkan lulusan yang siap untuk dipekerjakan di perindustrian dan bidang usaha lainnya. (Reksoatmodjo, 2010).

Tantangan era globalisasi saat ini menuntut adanya kesiapan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi yang berbeda dengan keaadaan sebelumnya. Dengan jumlah angkatan tenaga kerja yang besar, diharapkan benar-benar mampu menyesuaikan diri agar dapat memiliki keunggulan yang kompetitif.

Huges sebagaimana dikutip oleh Soeharto (1988:1) mengemukakan vocational education (pendidikan kejuruan) adalah pendidikan khusus yang program-programnya atau materi pelajarannya dipilih untuk siapapun yang tertarik untuk mempersiapkan diri bekerja sendiri, atau untuk bekerja sebagai bagian dari suatu grup kerja.

Sejalan dengan pendapat tersebut Evans sebagaimana dikutip Muliati (2007:7) mengemukakan pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain. Hamalik (1990:24), mengemukakan pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan. Djohar (2007:1285) mengemukakan pendidikan kejuruan adalah


(19)

6

suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta didik menjadi tenaga kerja yang profesional.Ditegaskan oleh Byram dan Wenrich (1956:50) bahwa “vocational education is teaching people how to work effectively”. Secara lebih spesifik Wenrich sebagaimana dikutip Soeharto (1988:2) mengemukakan pendidikan kejuruan adalah seluruh bentuk pendidikan persiapan untuk bekerja yang dilakukan di sekolah menengah.

SMK sangat erat kaitannya dengan dunia usaha atau dunia kerja, karena siswa SMK disiapkan untuk langsung bekerja setelah lulus, program pembelajaran di SMK dirancang dengan memberikan porsi lebih pada praktek kerja. Dengan pola kemitraan tersebut siswa SMK dapat mengikuti program magang, praktek kerja lapangan ataupun prakerin (praktek kerja industri) pada dunia usaha yang telah maju, sehingga terjadi Link and Mach antara kurikulum dengan kemajuan dunia usaha. Dalam program magang tersebut yang ditekankan kepada siswa adalah sikap disiplin. Siswa harus melihat program magang sebagai suatu kesempatan untuk benar - benar membekali diri dengan keterampilan yang dibutuhkan di dalam dunia kerja, sehingga siswa harus berdisiplin diri dan memanfaatkan kesempatan tersebut semaksimal mungkin dan tidak bisa bersikap take it for granted (menganggap enteng).

Secara konsep peran pendidikan kejuruan sudah berjalan dengan baik, meskipun dalam pelaksanaannya masih perlu banyak perbaikan. Namun karena kelebihan sekolah kejuruan yang memberikan peluang bagi siswa untuk mendalami satu disiplin ilmu tentunya memberikan peluang yang lebih besar untuk memasuki dunia kerja setelah lulus sekolah, karena


(20)

benar-7

benar telah siap dengan pendalaman ilmu serta keterampilan yang telah diperolehnya tersebut dapat langsung diberdayakan.

Namun kualitas hasil belajar di SMK yang masih rendah merupakan masalah yang sering dibicarakan dalam dunia pendidikan saat ini, sehingga guru berupaya untuk meningkatkan hasil belajar dengan mengembangkan bahan ajar yang digunakan (Sunarni, 2010).

Rendahnya kualitas lulusan mungkin karena adanya kendala – kendala maupun kekurangan – kekurangan baik dalam penyusunan Silabus, RPP (Rencana Program Pembelajaran) serta kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.

Oleh karena Ilustrasi diatas, maka penulis tertarik ntuk menganalisis lebih lanjut terhadap kendala – kendala yang muncul dalam pelaksanaan kurikulum di SMK berbasis kimia dengan judul “Analisis Implementasi Kurikulum SMK Kimia dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apakah implementasi kurikulum SMK kimia sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri?

2. Apakah ada hambatan – hambatan dalam pelaksanaan kurikulum SMK kimia?


(21)

8

3. Apakah SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia industri?

4. Apakah lulusan SMK kimia merupakan tenaga kerja yang terampil dalam dunia usaha dan dunia industri?

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka diperlukan pembatasan masalah dalam penelitian yaitu:

1. SMK Negeri yang memiliki bidang keahlian kimia di kota Medan dengan melihat kondisi sekolah (sarana dan prasarana) dan wilayah sekolah

2. Analisis melihat kurikulum, proses PBM, hambatan–hambatan PBM, kompetensi lulusan, tenaga pendidik, sarana dan prasarana

3. Analisis hubungan kerjasama antara SMK kimia dan lulusannya dalam dunia usaha dan dunia industri

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti mencoba mengemukakan beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu:

1. Bagaimana implementasi kurikulum SMK kimia dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri?

2. Apakah hambatan – hambatan pelaksanaan kurikulum SMK kimia?

3. Apakah SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia industri?


(22)

9

4. Apakah lulusan SMK kimia merupakan tenaga yang siap pakai dalam dunia usaha dan dunia industri?

1.5. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi kurikulum SMK kimia dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia indutri

2. Untuk mengetahui proses pembelajaran dan hambatan–hambatannya pembelajaran SMK kimia

3. Untuk mengetahui SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia industry

4. Untuk mengetahui lulusan SMK kimia merupakan tenaga yang siap pakai untuk bekerja.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan kepada semua pihak yang membutuhkan sehubungan

dengan dunia Pendidikan di Indonesia sehingga SDM Indonesia dapat bersaing pada era globalisasi khususnya masalah ketenagakerjaan.

2. Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan agar materi/pelajaran relevan dengan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga bermanfaat bagi siswa dalam menggeluti dunia usaha dan dunia industri.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1.Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. SMK Negeri 3 Medan telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum dengan benar, berdasarkan Permendiknas No.22 tahun 2006. 2. Hambatan yang dihadapi dalam PBM adalah tidak adanya tes minat dan bakat

dalam pemilihan bidang keahlian walaupun minat dan motivasi siswa dalam PBM tergolong pada kriteria baik.

3. SMK Negeri 3 Medan, sudah melaksanakan dan menjalin hubungan baik dengan DU atau DI, hubungan ini diperuntukkan untuk kegiatan PRAKERIN siswa,

4. Kemampuan alumni ternyata sudah di uji dengan mampunya alumni bekerja di dunia industri.

1.2.Saran

Dalam penelitian masih banyak yang perlu dianalisa atau dilanjutkan, sebagai saran peneliti memberikan beberapa masukan, diantaranya adalah:

1. Meniliti lebih banyak alumni yang ditemukan dalam mengkomunikasikan kesiapan alumni masuk ke dunia kerja baik

2. Meniliti lebih banyak guru di observasi dalam mengetahui seberapa besar kemampuan dasar guru dalam PBM


(24)

3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi dunia kerja, baik dalam teori, praktikum dan berkomunikasi dengan rekan kerja yang akan siswa hadapi

4. Untuk peneliti berikutnya, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menganalisa materi-materi pelajaran baik teori atau praktikum, sarana dan prasana serta kegiatan siswa diluar jam sekolah dalam meningkatkan skills DU atau DI


(25)

Daftar Pustaka

BSNP, (2006), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Depdiknas RI

Currie, J. (1996). Action Plan to Develop Industry/Schools Partnerships in

Science and Technology. [Online]. Tersedia: http://www.dest.gov.au/ NR/rdonlyres/57CE0992-22DD-4C51-8FDFE86B039262C4/3946/ 96_03.pdf

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (2008),

Pengembangan Materi pelajaran dalam KTSP, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional

Djohar, A. (2007). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dalam Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press

Ditbin SMK, Kemendiknas (2006), Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP

dan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta, Depdiknas RI

Fakhri, Zahrial (2007). Pendidikan Kejuruan di Indonesia. [Online].

http://www.acehforum.or.id/pendidikan-kejuruan-di-t9553.html?p=79490

Fullan, M.G. 2001. The new meaning of educational change. London: Routledge Falmer

Hadeli, 2006, Metode Penelitian Kependidikan, Jakarta: Quantum Teaching. Hamalik, O, (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Bumi Aksara

Harahap, S, (2009), Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri di Kota Medan, Pps Universitas Sumatera Utara, Medan

Kunandar, 2007, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Press.

Notonegoro, A, (2010), Model Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Berbasis Kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Kerja, Universitas

Negeri Malang, Malang

Nurdin, Syafruddin, 2005, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta: Quantum Teaching.

Muhtadi, Ali, (2010), Telaah Pengembangan Kurikulum Kompetensi pada

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FIP Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta

Muliati A.M. (2007). Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda: Suatu

Penelitian Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model Mengenai Program Pendidikan Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi

Selatan (2005/2007). [Online]. Tersedia:

http://www.damandiri.or.id/file/ muliatyunjbab.pdf.

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Bandung, Remaja Rosdakarya

Reksoatmodjo, Tedjo N, (2010) Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi


(26)

Riyanto, Arif A, (2009), Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

Pengembangan serta Implementasinya, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung

Rediyono. (2007). Manfaat Kerjasama Industri. [Online]. Tersedia: http://ronggolawe-tuban.blogspot.com/2007/12/manfaat-kerjasama-industri.html

Saíud, Syaefudin & Makmun, Syamsuddin Abin, 2007, Perencanaan

Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehenshif, Bandung:

Kerjasama Program Pascasarjana UPI dengan PT. Remaja Rosdakarya

Soeharto. (1988). Desain Instruksional sebuah Pendekatan Praktis untuk

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Subandijah, (1996), Pengembangan dan inovasi kurikulum, Jakarta, PT.Grafindo persada

Sukmadinata, Nana S, (1988), Prinsip dan Landasan Pengembangan kurikulum, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sunarni, E., (2010), Pengembangan Bahan Ajar Kimia pada Materi Sifat Fisika

Zat dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran REACT untuk SMK Program Keahlian Analisis Kimia, Sripsi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang

Taba, Hilda, (1962), Curriculum Development, Theory and Practice, New York: Harcourt, Brace & World, Inc

Tarigan, S, (2012), Pengantar Teori Kurikulum, Pps Universitas Negeri Medan, Medan

Zais, Robert S, (1976), Curriculum, Principles and Foundation, New York: Harper and Row, Publishers Inc.


(1)

8 3. Apakah SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia

industri?

4. Apakah lulusan SMK kimia merupakan tenaga kerja yang terampil dalam dunia usaha dan dunia industri?

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka diperlukan pembatasan masalah dalam penelitian yaitu:

1. SMK Negeri yang memiliki bidang keahlian kimia di kota Medan dengan melihat kondisi sekolah (sarana dan prasarana) dan wilayah sekolah

2. Analisis melihat kurikulum, proses PBM, hambatan–hambatan PBM, kompetensi lulusan, tenaga pendidik, sarana dan prasarana

3. Analisis hubungan kerjasama antara SMK kimia dan lulusannya dalam dunia usaha dan dunia industri

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti mencoba mengemukakan beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu:

1. Bagaimana implementasi kurikulum SMK kimia dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri?

2. Apakah hambatan – hambatan pelaksanaan kurikulum SMK kimia?

3. Apakah SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia industri?


(2)

9 4. Apakah lulusan SMK kimia merupakan tenaga yang siap pakai dalam dunia

usaha dan dunia industri? 1.5. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi kurikulum SMK kimia dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia indutri

2. Untuk mengetahui proses pembelajaran dan hambatan–hambatannya pembelajaran SMK kimia

3. Untuk mengetahui SMK kimia memiliki hubungan kerja dengan dunia usaha dan dunia industry

4. Untuk mengetahui lulusan SMK kimia merupakan tenaga yang siap pakai untuk bekerja.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan kepada semua pihak yang membutuhkan sehubungan

dengan dunia Pendidikan di Indonesia sehingga SDM Indonesia dapat bersaing pada era globalisasi khususnya masalah ketenagakerjaan.

2. Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan agar materi/pelajaran relevan dengan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga bermanfaat bagi siswa dalam menggeluti dunia usaha dan dunia industri.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1.Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. SMK Negeri 3 Medan telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum dengan benar, berdasarkan Permendiknas No.22 tahun 2006. 2. Hambatan yang dihadapi dalam PBM adalah tidak adanya tes minat dan bakat

dalam pemilihan bidang keahlian walaupun minat dan motivasi siswa dalam PBM tergolong pada kriteria baik.

3. SMK Negeri 3 Medan, sudah melaksanakan dan menjalin hubungan baik dengan DU atau DI, hubungan ini diperuntukkan untuk kegiatan PRAKERIN siswa,

4. Kemampuan alumni ternyata sudah di uji dengan mampunya alumni bekerja di dunia industri.

1.2.Saran

Dalam penelitian masih banyak yang perlu dianalisa atau dilanjutkan, sebagai saran peneliti memberikan beberapa masukan, diantaranya adalah:

1. Meniliti lebih banyak alumni yang ditemukan dalam mengkomunikasikan kesiapan alumni masuk ke dunia kerja baik

2. Meniliti lebih banyak guru di observasi dalam mengetahui seberapa besar kemampuan dasar guru dalam PBM


(4)

3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi dunia kerja, baik dalam teori, praktikum dan berkomunikasi dengan rekan kerja yang akan siswa hadapi

4. Untuk peneliti berikutnya, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menganalisa materi-materi pelajaran baik teori atau praktikum, sarana dan prasana serta kegiatan siswa diluar jam sekolah dalam meningkatkan skills DU atau DI


(5)

Daftar Pustaka

BSNP, (2006), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Depdiknas RI

Currie, J. (1996). Action Plan to Develop Industry/Schools Partnerships in Science and Technology. [Online]. Tersedia: http://www.dest.gov.au/ NR/rdonlyres/57CE0992-22DD-4C51-8FDFE86B039262C4/3946/ 96_03.pdf

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (2008), Pengembangan Materi pelajaran dalam KTSP, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional

Djohar, A. (2007). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press

Ditbin SMK, Kemendiknas (2006), Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP dan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta, Depdiknas RI

Fakhri, Zahrial (2007). Pendidikan Kejuruan di Indonesia. [Online].

http://www.acehforum.or.id/pendidikan-kejuruan-di-t9553.html?p=79490

Fullan, M.G. 2001. The new meaning of educational change. London: Routledge Falmer

Hadeli, 2006, Metode Penelitian Kependidikan, Jakarta: Quantum Teaching. Hamalik, O, (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Bumi Aksara

Harahap, S, (2009), Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri di Kota Medan, Pps Universitas Sumatera Utara, Medan

Kunandar, 2007, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Press.

Notonegoro, A, (2010), Model Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Berbasis Kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Kerja, Universitas

Negeri Malang, Malang

Nurdin, Syafruddin, 2005, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta: Quantum Teaching.

Muhtadi, Ali, (2010), Telaah Pengembangan Kurikulum Kompetensi pada

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, FIP Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta

Muliati A.M. (2007). Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda: Suatu Penelitian Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model Mengenai Program Pendidikan Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi

Selatan (2005/2007). [Online]. Tersedia:

http://www.damandiri.or.id/file/ muliatyunjbab.pdf.

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Bandung, Remaja Rosdakarya

Reksoatmodjo, Tedjo N, (2010) Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Bandung, Refika Aditama


(6)

Riyanto, Arif A, (2009), Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

Pengembangan serta Implementasinya, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung

Rediyono. (2007). Manfaat Kerjasama Industri. [Online]. Tersedia: http://ronggolawe-tuban.blogspot.com/2007/12/manfaat-kerjasama-industri.html

Saíud, Syaefudin & Makmun, Syamsuddin Abin, 2007, Perencanaan

Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehenshif, Bandung:

Kerjasama Program Pascasarjana UPI dengan PT. Remaja Rosdakarya

Soeharto. (1988). Desain Instruksional sebuah Pendekatan Praktis untuk Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Subandijah, (1996), Pengembangan dan inovasi kurikulum, Jakarta, PT.Grafindo persada

Sukmadinata, Nana S, (1988), Prinsip dan Landasan Pengembangan kurikulum, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sunarni, E., (2010), Pengembangan Bahan Ajar Kimia pada Materi Sifat Fisika Zat dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran REACT untuk SMK Program Keahlian Analisis Kimia, Sripsi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang

Taba, Hilda, (1962), Curriculum Development, Theory and Practice, New York: Harcourt, Brace & World, Inc

Tarigan, S, (2012), Pengantar Teori Kurikulum, Pps Universitas Negeri Medan, Medan

Zais, Robert S, (1976), Curriculum, Principles and Foundation, New York: Harper and Row, Publishers Inc.


Dokumen yang terkait

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

Pengelolaan Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha / Dunia Industri Studi Situs Smk Negeri 2 Kendal)

0 3 19

MANAJEMEN KURIKULUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN BERORIENTASI DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI Manajemen Kurikulum Praktik Kerja Lapangan Berorientasi Dunia Usaha Dan Dunia Industri Di Smk Negeri 2 Purwodadi.

0 2 18

MANAJEMEN KURIKULUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN BERORIENTASI DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI Manajemen Kurikulum Praktik Kerja Lapangan Berorientasi Dunia Usaha Dan Dunia Industri Di Smk Negeri 2 Purwodadi.

0 7 15

BAB I Manajemen Kurikulum Praktik Kerja Lapangan Berorientasi Dunia Usaha Dan Dunia Industri Di Smk Negeri 2 Purwodadi.

0 4 6

DAFTAR PUSTAKA Manajemen Kurikulum Praktik Kerja Lapangan Berorientasi Dunia Usaha Dan Dunia Industri Di Smk Negeri 2 Purwodadi.

0 3 4

PENGELOLAAN KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI Pengelolaan Kemitraan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Dunia Usaha Dan Dunia Industri (Studi Kasus Pada SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri).

0 3 20

PENGELOLAAN KERJASAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI Pengelolaan Kerjasama Sekolah Dengan Dunia Usaha / Dunia Industri ( Studi Situs SMK Negeri 2 Kendal ).

0 1 16

KEMITRAAN ANTARA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI DENGAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI.

0 1 145

Kesiapan Dunia Usaha dan Dunia Industri

0 0 6