PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR KEMENTERIAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan Motivasi Terhadap Kinerja KaryawanPada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar.

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Pascasarjana pada Program Studi Magister Manajemen

Oleh :

AGUS DEDI IRAWAN NIM P 100130005

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KABUPATEN KARANGANYAR

AGUS DEDI IRAWAN

(Program Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta) Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, (2) untuk menganalisis faktor yang dominan antara kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar. Sampel dalam pebelitian ini adalah 69 karyawan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar. Penggambilan data menggunakan kuisioner dan dianalisis denga regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja. Hal ini ditunjukan dengan nilai thitug > ttabel (3,337 > 1,669) dan signifikansi < 0,05 (0,001 < 0,05), yang artinya Ho ditolak maka variabel motivasi terdapat pengaruh yang positif dan signfikan terhadap variabel kinerja karyawan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karangayar.

.


(6)

EFFECT OF LEADERSHIP , COMMUNICATION , AND MOTIVATION TO PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN OFFICE MINISTRY OF

RELIGION

DISTRICT KARANGANYAR

AGUS DEDI IRAWAN

( Master of Management University Muhammadiyah Surakarta ) Abstract

The purpose of this study is ( 1 ) to analyze the influence of leadership , communication , and motivation on employee performance in the Office of Religious Affairs of Karanganyar , ( 2 ) to analyze the dominant factors include leadership , communication , and motivation that affect the performance of employees in the Office of Religious Affairs Karanganyar . The sample in this pebelitian are 69 employees at the Ministry of Religious Karanganyar . Penggambilan questionnaire and analyzed the data using regression premises . The results showed that motivation variables significantly influence performance variables . This is evidenced by the value thitug > t table ( 3.337 > 1.669 ) and significance < 0.05 ( 0.001 < 0.05 ) , which means that Ho is rejected, there is a motivation variables were significant and positive effect on employee performance variables at the District Office of Religious Affairs Karangayar .


(7)

1. PENDAHULUAN

Suatu organisasi idealnya terdiri dari beberapa elemen seperti manusia (man), sumber dana (money), peralatan (machine), pola dan metode kerja (methode). Dari beberapa elemen di atas manusia memegang peranan strategis dibanding elemen lainya. Karena manusia memegang kunci bagi berfungsinya faktor lain, dengan kata lain suatu organisasi tidak akan dapat berjalan kalau tidak di gerakan oleh manusia. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki, sebesar apapun dana yang ada, sebaik apapun kualitas bahan yang dipunyai tidak ada artinya apabila tidak ada sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaksana. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan membantu terwujudnya tujuan organisasi. Untuk itu sudah semestinya apabila faktor manusia mendapat perhatian yang serius dari pimpinan organisasi/ perusahaan. Dengan pembinaan dan pengarahan secara berkesinambungan para karyawan diharapkan akan memiliki kinerja yang optimal. Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi (Moeheriono, 2013 : 95). Sumber daya manusia adalah suatu komponen penting di dalam Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar. Perhatian terhadap individu-individu yang mempengaruhi kebutuhan manajemen Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar sangatlah penting dilakukan, karena hingga saat ini sumber daya manusia dalam sebuah organisasi dijadikan sebagai tolak ukur utama terhadap kinerja karyawan. Komunikasi yang baik sangatlah penting bagi tercapainya visi misi dari suatu organisasi. Dengan komunikasi yang baik maka akan tercipta lingkungan kerja yang baik dan nyaman. Komunikasi sangat diperlukan bagi pimpinan dan bawahannya untuk mendelegasikan tugas masing-masing bagian. Apalagi terkait dengan kinerja, selama dua tahun berturut-turut kinerja dari karyawan kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar masih dinilai


(8)

kurang memuaskan, yakni terkait dengan masalah gratifikasi, transparansi informasi, dan pelayanan nikah (www.Kemenag.go.id 5 juli 2015).

Untuk memperbaiki kinerja karyawan, faktor motivasi juga sangat penting bagi karyawan. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu (Gray et al 1984 : 69). Dengan adanya motivasi yang kuat dari karyawan dan pemimpin organisasi pastinya kinerja akan semakin bagus, dan visi dari Kemenag Karanganyar pun tercapai. Dari beberapa literatur yang diperoleh mengenai penelitian yang berkaitan dengan variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi yang berpengaruh terhadap kinerja, semua literatur menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja. Semakin baik kepemimpinan maka akan meningkatkan kinerja karyawan. Variabel komunikasi organisasi menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan komunikasi organisasi yang baik maka memuaskan bagi karyawan maupun atasan sekaligus menjadi dasar pada peningkatan efektifitas dalam pekerjaan. Sama halnya dengan kedua variabel sebelumnya, variabel motivasi kerja juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja yang tinggi maka kinerja karyawan juga semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi terhadap kinerja karyawan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar.(2) untuk menganalisis faktor yang dominan antara kepemimpinan, komunikasi, ataukah motivasi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan kantor Kementerian Agama Kab Karanganyar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory. Sampel penelitian ini sebanyak 69 responden, peneliti melakukan sensus karena jumlah subyek dalam populasi kurang dari 100 orang. .


(9)

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian kualitatif menjadi pilihan penulis dalam merancang penelitian ini. Dimana penulis berusaha untuk menjelaskan penaruh kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap terhadap kinerja karyawan Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar. Sedangkan untuk sampel, peneliti melakukan sensus karena jumlah subyek dalam populasi kurang dari 100 orang.

2.1 Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu instrumen berfungsi sebagai alat ukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan metode Produk Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut :

rxy = N ∑XY –( ∑X) (∑Y)

b. Uji Reliabilitas

Adalah indeks yang menunjukan sejauhmana alat ukur dapat diandalkan. Dalam hal ini pengukuran yang reliabel pada instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui ada atau tidakkah hubungan antara variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi dengan variabel kinerja. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut

rπ = (

) (1.


(10)

2.2Teknik Analisis Data

a. Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (kepemimpinan, komunikasi dan motivasi) terhadap variabel dependen ( kinerja), yang akan dihitung dengan program SPSS dengan rumus sebagai berikut :

Y = α +b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X1 kepemimpinan, prediktor X2 (komunikasi) dan prediktor x3 (motivasi), dapat diperoleh dari rumus :

Ry (1,2,3)

=

(Kuncoro, 2001:100)

c. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

Menentukan level of significant (α) = 0.05 Kriteria Pengujian

Jika –t table ≤ t hitung ≤ t table, maka Ho diterima

Jika –t hitung < -t table atau t hitung > t table, maka Ho ditolak.


(11)

Uji F-test dimaksudkan untuk menguji apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut :

F =

Langkah – langkah pengujianya adalah sebagai berikut : Menentukan Hipotesis

Ho : β1 = β2 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha : β1 ≠ β2 = 0, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Level of significant (a) 0,05 Derajat kebebasan dk = n – 1 - k

Ftabel= ( α, k,n -1 – k)

Kriteria Pengujian

F (a; k; n -1 – k)

Ho diterima bila : Fhitung ≥ Ftabel Nilai Fhitung

F =

Keputusan

Apabila Ho diterima maka berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Apabila Ho ditolak maka berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.


(12)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel independen secara bersama – sama terhadap variabel terkait yang ditunjukan dengan prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

R² =

(Setiaji, 2006 : 28)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji t

Metode ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap vatiabel dependen. Adapun hasilnya sebagai berikut :

a. Pengujian terhadap Variabel Kepemimpinan (X1)

Dari hasil uji t diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel kepemimpinan adalah (-0,706) sedangkan besarnya nilai ttabel dengan derajatkebebasan 95% atau (α : 0,05) sebesar (-1,669). Nilai thitung > ttabel (-0,706> -1,669) dan signifikansi (0,483 > 0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan dengan kinerja. Namun (Terry, 1960 : 493) merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi (Miftah, 2006:5). Moejiono, 2002 dalam (Rizal :2015) memandang bahwa leadership sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin Hal ini dikarenakan selama ini terlalu banyak dan rumitnya tugas dari Kepala Kemenag Kab Karanganyar, sehingga

perlunya ada “TU pimpinan” yang tugasnya membantu khusus untuk


(13)

Pengaruh Pola Karier, Motivasi Pegawai, Team Building Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel kepemimpinan (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai (Y). Hasil penelitian dengan uji t ini menunjukkan bahwa Nilai variabel X4 (kepemimpinan) dengan nilai p = 0,355 (p > 0,05) artinya secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja (Y).

b. Pengujian terhadap Variabel Komunikasi (X2)

Dari hasil uji t diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel komunikasi adalah 0,286 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan derajat

kebebasan 95% atau (α : 0,05) sebesar 1,669. Nilai thitung > ttabel (0,286 > 1,669 ) dan signifikansi (0,775 > 0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel komunikasi dengan kinerja. Hicks dan Gullett dalam (Moekijat, 1993 : 3) mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi positif terjadi apabila suatu komunikasi dengan intens, adanya pencapaian pengertian yang sama antara kedua belah pihak terhadap pesan yang disampaikan dengan tetap melakukan respek dalam prosesnya. Sebaliknya jika hal tersebut tidak ada maka akan tercipta komunikasi negatif. Steve Duck (1994) mengatakan bahwa dalam hubungan antar pribadi kita mungkin saja dikecewakan, dikhianati dan merasa tertekan. Komunikasi negatif dapat berupa hal seperti sarkasme (sindiran), manipulasi, serangan verbal dan penghinaan (wikipedia.com). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel komunikasi (X2) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kinerja (Y). Uji Regresi Linear Berganda yang hasil penelitianya menunjukan untuk variabel komunikasi (X2), memiliki koefisien regresi 0,810 memiliki arah positif akan tetapi uji t menunjukan p = 0,776 (p > 0,05) artinya Hipotesis kedua (H2) tidak terbukti maka “variabel komunikasi secara parsial tidak


(14)

memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan (Y)”. Hal ini

disebabkan kurangnya hubungan komunikasi antara kepala Kemenag dan bawahan, karena tingginya mobilitas atasan Kemenag.

c. Pengujian terhadap Variabel Motivasi (X3)

Dari hasil uji t diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel motivasi adalah 3,337 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan derajat kebebasan 95% atau (α : 0,05) sebesar 1,669. Nilai thitung > ttabel (3,337 > 1,669 ) dan signifikansi (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi dengan kinerja. Liang Gie mengemukakan motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu (Sadili, 2006: 281). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel motivasi (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kinerja (Y). Uji regresi linear berganda yang hasil penelitianya menunjukan untuk variabel motivasi (X3), memiliki koefisien regresi 0,403 memiliki arah positif dan uji t menunjukan p = 0,001 (p < 0,05) artinya Hipotesis ketiga (H3)

terbukti maka “ variabel motivasi secara parsial memiliki pengaruh

terhadap variabel kinerja karyawan (Y)”. Hal ini sama dengan penelitian

-penelitian sebelumnya, bahwa dengan motivasi yang tinggi maka akan meningkatkan kinerja karyawan Kantor Kemenag Kab Karanganyar. 3.2 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen yakni kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap variabel tak bebas (y) kinerja karyawan dengan menggunakan program SPSS 19.00 adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3e

Y = 16,014 - 0,135 X1 + 0,810 X2 + 0,403 X3 + e (5,154) – ( 0,706) + (0,286) + (3,337)*


(15)

3.3 Uji F

Uji F ini digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, yakni dengan melihat nilai signifikansi dan membandingkan F hitung dengan F tabel. Nilai F hitung dapat dilihat pada hasil regresi, dan nilai F tabeldidapat melalui sig (α = 0,05) dengan dk= n-1-k ( 69

– 1 – 3) = 65 maka diperoleh Ftabel sebesar 2,75. Dari hasil regresi diketahui nilai Ftabel adalah sebesar 2,75 sedangkan nilai Fhitung sebesar 3,899. Nilai Fhitung > Ftabel ( 3,899 > 2,75) dan signifikansi 0,013 (p < 0,05) , maka Ho ditolak yang artinya secara bersama-sama variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar sehingga hipotesis keempat (H4) didukung. Dari ketiga variabel penelitian, variabel motivasi adalah variabel yang hanya berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar.

3.4 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Dari hasil koefisien regresi (R²), prosentase menjelaskan sumbangan variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terdapat kinerja sebesar 15,3 % sedangkan sisanya 84,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagaimana berikut :

a. Variabel kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar, hipotesa pertama (H1) tidak didukung.


(16)

b. Variabel komunikasi tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar yang artinya hipotesa kedua (H2) tidak didukung.

c. Variabel motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar artinya hipotesa ke tiga (H3) didukung.

d. Secara bersama-sama variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar sehingga hipotesis keempat (H4) didukung . Dari ketiga variabel penelitian, variabel motivasi adalah variabel yang hanya berpengaruh terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar.

e. Dari hasil koefisien regresi (R²), prosentase menjelaskan sumbangan variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap kinerja sebesar 15,3 % sedangkan sisanya 84,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

5. Daftar Pustaka

Arif Sehfudin, 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Semarang), Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Davis, Keith, Newstroom J, 2002. Perilaku dalam Organisasi (Terjemahan Agus

Dharma), Jakarta : Erlangga.

Dharma Rosady, 2004. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Djarwanto, 2000. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Duwi Priyatno, 2009. 5 jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, Yogyakarta : ANDI OFFSET.


(17)

Effendy, Onong U, 2000. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung. Remaja Rosda Karya.

Handriyani, Azhar, 2011. Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik (KAP). Jurnal Keuangan & Biasnis. Vol 3. No. 1 Maret, 2011.

Kuncoro, Mudrajad. 2001, Metode Kuantitatif. Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi : UUP AMP YKPN Yogyakarta.

Malayu Hasibuan, 2003. Organisasi dan Motivasi : PT. Bumi Aksara, Jakarta. Marhaeni Fajar, 2009. Ilmu Komunikasi : Teori & Praktik: Graha Ilmu, Yogyakarta.

Miftah Thoha, 2006. Kepemimpinan Dalam Manjemen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Moeheriono, 2013. Pengukuran Kinerja : Berbasis Kompetensi: PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Moeheriono, 2003. Perencanaan, Aplikasi dan Pengembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) bisnis dan Publik : Rajawali Pers, Jakarta.

Moekijat, 1993. Teori Komunikasi: Mandar Maju, Bandung.

M. Kiswanto, Pengaruh Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Kaltim Pos Samarinda, ISBN : 0215 – 5437, http://www.karyailmiah.polnes.ac.id.

Panggabean, Mutiara S, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rizal Rachmad, 2015. Pengaruh Pola Karier, Motivasi Pegawai, Team Building,dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero)Kantor Wilayah Sulutenggo, Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol3. No 1 78-84.

Setiaji, Bambang, 2006. Metode Kuantitatif, Surakarta : UMS Pres.

Siswandi, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Internal dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Sudarwan, 2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Jakarta : PT. Asdi Muhasatya.


(18)

Sumarji Kuswantoro, Pengaruh Kepemimpian, Komunikasi, Reward dan Motivasi Terhadap Kinerja Kepegawai Dinas Kependidikan Kabupaten Temanggung,

Jurnal Otonomi Vol.2 Nomor 3 Juli 2012.

Susiati Purwaning Utami, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi,dan Komunikasi

Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan Pada Biro Perjalanan Wisata “

Panen Tour”, ISSN 2337-6686, ISSN L 2338-3321, STIA Yappan.

Winardi, 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

http://portalgaruda.com http://adipsi.blogspot.com http://en.Wikipedia.org/wik http://derafitria.wordpress.com http://www.Kemenag.go.id

http://www.litfifauzan.wordpress.com http://www.kajianpustaka


(1)

Pengaruh Pola Karier, Motivasi Pegawai, Team Building Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel kepemimpinan (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai (Y). Hasil penelitian dengan uji t ini menunjukkan bahwa Nilai variabel X4 (kepemimpinan) dengan nilai p = 0,355 (p > 0,05) artinya secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja (Y).

b. Pengujian terhadap Variabel Komunikasi (X2)

Dari hasil uji t diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

komunikasi adalah 0,286 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan derajat kebebasan 95% atau (α : 0,05) sebesar 1,669. Nilai thitung > ttabel (0,286 >

1,669 ) dan signifikansi (0,775 > 0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel komunikasi dengan kinerja. Hicks dan Gullett dalam (Moekijat, 1993 : 3) mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi positif terjadi apabila suatu komunikasi dengan intens, adanya pencapaian pengertian yang sama antara kedua belah pihak terhadap pesan yang disampaikan dengan tetap melakukan respek dalam prosesnya. Sebaliknya jika hal tersebut tidak ada maka akan tercipta komunikasi negatif. Steve Duck (1994) mengatakan bahwa dalam hubungan antar pribadi kita mungkin saja dikecewakan, dikhianati dan merasa tertekan. Komunikasi negatif dapat berupa hal seperti sarkasme (sindiran), manipulasi, serangan verbal dan penghinaan (wikipedia.com). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel komunikasi (X2) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kinerja (Y). Uji

Regresi Linear Berganda yang hasil penelitianya menunjukan untuk variabel komunikasi (X2), memiliki koefisien regresi 0,810 memiliki arah

positif akan tetapi uji t menunjukan p = 0,776 (p > 0,05) artinya Hipotesis kedua (H2) tidak terbukti maka “variabel komunikasi secara parsial tidak


(2)

memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan (Y)”. Hal ini

disebabkan kurangnya hubungan komunikasi antara kepala Kemenag dan bawahan, karena tingginya mobilitas atasan Kemenag.

c. Pengujian terhadap Variabel Motivasi (X3)

Dari hasil uji t diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

motivasi adalah 3,337 sedangkan besarnya nilai ttabel dengan derajat

kebebasan 95% atau (α : 0,05) sebesar 1,669. Nilai thitung > ttabel (3,337 >

1,669 ) dan signifikansi (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi dengan kinerja. Liang Gie mengemukakan motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu (Sadili, 2006: 281). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel motivasi (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kinerja (Y). Uji

regresi linear berganda yang hasil penelitianya menunjukan untuk variabel motivasi (X3), memiliki koefisien regresi 0,403 memiliki arah positif dan

uji t menunjukan p = 0,001 (p < 0,05) artinya Hipotesis ketiga (H3) terbukti maka “ variabel motivasi secara parsial memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan (Y)”. Hal ini sama dengan penelitian -penelitian sebelumnya, bahwa dengan motivasi yang tinggi maka akan meningkatkan kinerja karyawan Kantor Kemenag Kab Karanganyar. 3.2 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen yakni kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap variabel tak bebas (y) kinerja karyawan dengan menggunakan program SPSS 19.00 adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3e

Y = 16,014 - 0,135 X1 + 0,810 X2 + 0,403 X3 + e


(3)

3.3 Uji F

Uji F ini digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, yakni dengan melihat nilai signifikansi dan membandingkan F hitung dengan F tabel. Nilai F hitung dapat dilihat pada hasil

regresi, dan nilai F tabeldidapat melalui sig (α = 0,05) dengan dk= n-1-k ( 69 – 1 – 3) = 65 maka diperoleh Ftabel sebesar 2,75. Dari hasil regresi diketahui

nilai Ftabel adalah sebesar 2,75 sedangkan nilai Fhitung sebesar 3,899. Nilai

Fhitung > Ftabel ( 3,899 > 2,75) dan signifikansi 0,013 (p < 0,05) , maka Ho

ditolak yang artinya secara bersama-sama variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar sehingga hipotesis keempat (H4) didukung. Dari ketiga variabel penelitian, variabel motivasi adalah variabel yang hanya berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar.

3.4 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Dari hasil koefisien regresi (R²), prosentase menjelaskan sumbangan variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terdapat kinerja sebesar 15,3 % sedangkan sisanya 84,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagaimana berikut :

a. Variabel kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar, hipotesa pertama (H1) tidak didukung.


(4)

b. Variabel komunikasi tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar yang artinya hipotesa kedua (H2) tidak didukung.

c. Variabel motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar artinya hipotesa ke tiga (H3) didukung.

d. Secara bersama-sama variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar sehingga hipotesis keempat (H4) didukung . Dari ketiga variabel penelitian, variabel motivasi adalah variabel yang hanya berpengaruh terhadap kinerja karyawan kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar.

e. Dari hasil koefisien regresi (R²), prosentase menjelaskan sumbangan variabel kepemimpinan, komunikasi dan motivasi terhadap kinerja sebesar 15,3 % sedangkan sisanya 84,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

5. Daftar Pustaka

Arif Sehfudin, 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Semarang), Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Davis, Keith, Newstroom J, 2002. Perilaku dalam Organisasi (Terjemahan Agus Dharma), Jakarta : Erlangga.

Dharma Rosady, 2004. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Djarwanto, 2000. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Duwi Priyatno, 2009. 5 jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, Yogyakarta : ANDI OFFSET.


(5)

Effendy, Onong U, 2000. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung. Remaja Rosda Karya.

Handriyani, Azhar, 2011. Analisis Pengaruh Motivasi, Stress, dan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik (KAP). Jurnal Keuangan & Biasnis. Vol 3. No. 1 Maret, 2011.

Kuncoro, Mudrajad. 2001, Metode Kuantitatif. Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi : UUP AMP YKPN Yogyakarta.

Malayu Hasibuan, 2003. Organisasi dan Motivasi : PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Marhaeni Fajar, 2009. Ilmu Komunikasi : Teori & Praktik: Graha Ilmu, Yogyakarta.

Miftah Thoha, 2006. Kepemimpinan Dalam Manjemen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Moeheriono, 2013. Pengukuran Kinerja : Berbasis Kompetensi: PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Moeheriono, 2003. Perencanaan, Aplikasi dan Pengembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) bisnis dan Publik : Rajawali Pers, Jakarta.

Moekijat, 1993. Teori Komunikasi: Mandar Maju, Bandung.

M. Kiswanto, Pengaruh Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Kaltim Pos Samarinda, ISBN : 0215 – 5437, http://www.karyailmiah.polnes.ac.id.

Panggabean, Mutiara S, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rizal Rachmad, 2015. Pengaruh Pola Karier, Motivasi Pegawai, Team Building,dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero)Kantor Wilayah Sulutenggo, Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol3. No 1 78-84.

Setiaji, Bambang, 2006. Metode Kuantitatif, Surakarta : UMS Pres.

Siswandi, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Internal dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Sudarwan, 2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Jakarta : PT. Asdi Muhasatya.


(6)

Sumarji Kuswantoro, Pengaruh Kepemimpian, Komunikasi, Reward dan Motivasi Terhadap Kinerja Kepegawai Dinas Kependidikan Kabupaten Temanggung, Jurnal Otonomi Vol.2 Nomor 3 Juli 2012.

Susiati Purwaning Utami, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi,dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan Pada Biro Perjalanan Wisata “

Panen Tour”, ISSN 2337-6686, ISSN L 2338-3321, STIA Yappan.

Winardi, 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

http://portalgaruda.com http://adipsi.blogspot.com http://en.Wikipedia.org/wik http://derafitria.wordpress.com http://www.Kemenag.go.id

http://www.litfifauzan.wordpress.com http://www.kajianpustaka


Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN.

0 4 37

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 3 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan Motivasi Terhadap Kinerja KaryawanPada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar.

0 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan Motivasi Terhadap Kinerja KaryawanPada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar.

0 7 4

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MASAJI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Masaji Tatanan Container Kota Semarang.

0 1 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MASAJI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Masaji Tatanan Container Kota Semarang.

0 1 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Distro Rown Division Surakarta.

0 1 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Distro Rown Division Surakarta.

0 2 19

Hubungan Kepemimpinan Dan Budaya Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen Binder1

0 1 114

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

3 32 14