EFEKTIFITAS BAHAN AJAR “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA MATERI BENCANA GEMPA BUMI TERHADAP HASIL Efektifitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Gempa Bumi Terhadap Hasil Belajar

(1)

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA MATERI BENCANA GEMPA BUMI TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI SNOW BALLING DI SMK N 1 TRUCUK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

Nurul Fahminingrum

A610120011

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(2)

(3)

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdaapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyatan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 22 Juni 2016 Penulis

Nurul Fahminingrum A610120011


(5)

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR “PANDUAN PEMBELAJARAN

KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA MATERI BENCANA

GEMPA BUMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI SNOW BALLING DI SMK N 1 TRUCUK

Abstrak

Nurul Fahminingrum, A610120011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bahan ajar “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten” pada materi gempa bumi melalui strategi snow balling di SMK N 1 Trucuk. Jenis penelitian menggunakan eksperimen dengan teknik sampling terhadap 34 peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana. Teknik analisis data menggunakan uji independen sampel t test dan uji mann whitney pada hasil belajar siswa.

Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten” pada materi bencana gempa bumi melalui strategi snow balling memiliki efektifitas dalam pembelajaran, dapat dilihat dari nilairata-rata post test kelas eksperimen 1 sebesar 85,33 dan nilai rata-rata post test kelas eksperimen 2 sebesar 78,29. Kelas eksperimen 1 dan 2 sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal sebesar 78. Berdasarkan perhitungan uji mann whitney diperoleh Ho diterima dan Ha ditolak.

Kata Kunci: Efektifitas Bahan ajar; Panduan Pembelajaran Kebencanaan ; Strategi Snow Balling.

Abstracts

This study aims to know the effectiveness of an integrated teaching material “Learning Guide of Disaster in Klaten Regency” particularly in the material earthquake using the snow balling strategy in SMK N 1 Trucuk. This study designed using experimental with sampling technique to the 34 students who following Disaster Prepared School extracurricular. Data analysis was performed with independen sample t test and mann whitney test ontudents learning outcome.

The result from this study showed that “Learning Guide of Disaster in Klaten Regency” have been effective to be applied in learning processes.If can be proofed from the mean of post test score 85,33 in first experiment class and 78,29 in second experiment class. In students learning outcome of first and second experiment classes are already qualified for the minimum graduation criteria. According Mann Whitney analysis Ho is accepted and Ha is rejected.


(6)

1. PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah proses membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pada proses pembelajaran, pendidik menggunakan bahan ajar sebagai acuan materi pengajaran dan strategi pembelajaran sebagai cara dalam menyampaikan materi. Pemilihan bahan ajar dan strategi yang sesuai akan membawa ke tercapainya efektifitas pembelajaran. Menurut Muhammad Yaumi (2013) pembelajaran yang dilakukan guru haruslah mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi. Pembelajaran dikatakan efektifitas apabila pembelajaran dilakukan sesuai desain yang telah dibuat.Bahan ajar yang digunakan pendidik dapat meningkatkan proses pembelajaran, sebagai pedoman pendidik dalam mengajar, dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi.Materi ajar pada kegiatan ekstrakurikuler telah di sesuaikan dengan potensi bencana yang ada di SMK Negeri 1 Trucuk. Materi yang diajarkan berisi tentang bencana gempa bumi.

Daerah-daerah yang rawan bencana perlu kesiapsiagaan melalui pendidikan pengurangan risiko bencana, diantaranya dengan materi ajar (Sunarhadi, dkk. 2012). Penyampaian materi ajar disampaikan ke peserta didik melalui suatu strategi yaitu strategi snow balling.Strategi snow balling dipilih karena strategi ini menuntut peserta didik untuk berpikir analisis bahkan berpikir lebih mendalam. Strategi snow balling

menggunakan pendekatan saintifik dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL). Penggunaan bahan ajar dan strategi dimaksudkan agar pembelajaran efektif.

2. METODE

Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan desain group pre test-post test desain. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Trucuk pada Tahun Ajaran 2015/2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana yakni kelas X TKR 1. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh yakni semua anggota populasi akan menjadi sampel penelitian, sampel penelitian terdiri dari 34 siswa sebagai kelas eksperimen 1 dan


(7)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (c) Lembar diskusi snow balling, (d) Lembar materi bencana gempa bumi, (e) Soal Pre-Post test materi bencana gempa bumi yang telah di uji validitas dan uji realiabilitas. Pengumpulan data menggunakan teknik tes, dokumentasi, dan observasi.

Pada penelitian ini, sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk melihat apakah data dari sampel berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas data untuk melihat varians data dari sampel homogen atau tidak.

Uji hipotesis penelitian menggunakan uji independen sampel t test dengan dasar pengambilan keputusan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak da Ha diterima dan uji mann whitney u dengan dasar pengambilan keputusak jika probilitasnya >0,05 maka diterima namun jika probabilitasnya <0,05 maka ditolak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran yang digunakan pada kedua kelas menggunakan sumber buku, materi dan strategi yang sama, yaitu buku bersumber dari lampiran Peraturan Bupati Klaten Nomor 6 Tahun 2014 tentang Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten dengan materi ajar bencana gempa bumi dan strategi yang digunakan adalah strategi snow balling. Kesamaan dalam pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efektifitas bahan ajar. Pada awal pembelajaran yakni sebelum diterapkan bahan ajar dan strategi pada kedua kelas dilakukan pre test dengan 11 butir soal pilihan ganda, setelah penerapan bahan ajar dan strategi pada kedua kelas dilakukan post test dengan soal yang sama seperti pada pre test. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penenilian ini uji normalitas diperoleh hasil bahwa data pre test kelas eksperimen 1 menunjukan nilai signifikan 0,093, pre test kelas eksperimen 2 menunjukan nilai signifikan 0,144, post test kelas eksperimen 1 menunjukan nilai signifikan 0,166 dan post test kelas eksperimen 2 menunjukan nilai signifikan 0,001. Maka dari hasil uji normalitas data diperoleh hasil bahwa data berdistibusi normal pada pre test kelas


(8)

Pada uji mann-whitney untuk post test kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 menunjukan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara post test pada kelas yang mengikuti ekstrakurikuler SSB (kelas eksperimen 1) dan kelas yang tidak mengikuti ekstrakurikuler SSB (kelas eksperimen 2). Pada uji independent sampel t test untuk pre test kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 menunjukkan nilai signifikan 0,009 < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Digunakannya kedua uji tersebut maka menghasilkan keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Kelas eksperimen 1 mengalami peningkatan jawaban benar dari setiap butir soal pre test ke butir soal post test. Peningkatan tertinggi terjadi pada butir soal nomor 8 sebanyak 8 peserta didik dengan presentase jawaban benar pre test 25,8% dan pada post test 18 peserta didik menjawab benar dengan presentase jawaban benar post test 18%. Pada butir soal nomor 1 tidak mengalami peningkatan jawaban benar, pada butir soal nomor 1 semua peserta didik mampu menjawab soal dengan benar dengan presentasi jawaban benar 100%. Peningkatan terendah pada jawaban benar terjadi pada butir soal nomor 2 sebanyak 29 peserta didik dengan presentase jawaban benar pre test 93,5%, pada post test sebanyak 30 peserta didik dengan presentase jawaban benar 96,8% dan butir soal nomor 3 sebanyak 30 peserta didik dengan presentase jawaban benar pre test 96,8%, pada post test sebanyak 31 peserta didik dengan presentase jawaban benar 100%.

Perbandingan hasil rata-rata test pada kelas eksperimen 1 pada materi bencana gempa bumi menunjukan hasil rata-rata pre test sebesar 71,25 sedangkan pada hasil post test sebesar 85,33. Menurut perbandingan di atas maka hasil test mengalami peningkatan yakni sebesar 14,08. Hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre test. Nilai rata-rata post test kelas eksperimen 1 sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal.


(9)

jawaban benar terjadi oada butir soal nomor 1, 3, 5 dan 11. Masing-masing butir soal mengalami peningkatan hanya sebesar 3,2%. Butir soal nomor 1 sebanyak 30 peseta didik yang menjawab benar pre test atau sekitar 96,8% dan pada post test meningkat menjadi 31 peserta didik dengan presentase 100%. Butir soal nomor 3 sebanyak 25 peserta didik yang menjawab benar atau sekitar 80,6% dan pada post test meningkat menjadi 26 peserta didik dengan presentase 83,9%. Butir soal nomor 5 sebanyak 14 peserta didik yang menjawab benar atau sekitar 45,2% dan pada post test meningkat menjadi 15 peserta didik dengan presentase 48,4%. Butir soal nomor 11 sebanyak 21 peserta didik yang menjawab benar atau sekitar 67,7% dan pada post test meningkat menjadi 22 pesera didik dengan presentase 71%.

Perbandingan hasil rata-rata test pada kelas eksperimen 2 pada materi bencana gempa bumi menunjukan hasil rata-rata pre test sebesar 62,46, sedangkan pada hasil rata-rata post test sebesar 78,29. Menurut perbandingan di atas maka hasil test mengalami peningkatan yakni sebesar 15,83. Hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre test. Nilai rata-rata post test kelas eksperimen 1sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal.

4. PENUTUP

Bahan ajar “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten” pada materi bencana gempa bumi melalui strategi snow balling memiliki efektifitas dalam pembelajaran, dapat dilihat dari nilairata-rata post test kelas eksperimen 1 sebesar 85,33 dan nilai rata-rata post test kelas eksperimen 2 sebesar 78,29. Kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal sebesar 78.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. d. (2008). Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: universitas Terbuka.


(10)

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musanni, Susilawati, & Hadiwijaya, A. S. (2014). Efektifitas Bahan Ajar Fisika Berbasis Learning Cycle (LC) dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa.

Jurnal Ilmu Pendidikan , 138-145.

Noor, D. (2011). Geologi untuk Perencanaan. Bogor: Graha Ilmu.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana.

Rosdiani, D. (2013). Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Bandung: Alfabeta.

Saleh, M. (2013). Strategi Pembelajaran Fiqh Dengan Problem-Based Learning. Jurnal Ilmiah Didaktika , 191-220.

Sunarhadi, M. A., Musiyam, M., & Susilowato, S. A. (2012). Integrasi Pengetahuan Mitigasi Bencana dalam Krikulum Sekolah Menengah di Kabupaten Sukoharjo.

Seminar Nasional Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Fakultas Geografi UMS.

Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Yaumi, M. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan Dengan Kurikulum 2013 Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Yuliati, L. (2013, Januari). Efektifitas Bahan Ajar IPA Terpadu Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia , 53-57. Zaini, H. d. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.


(1)

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR “PANDUAN PEMBELAJARAN

KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA MATERI BENCANA

GEMPA BUMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI SNOW BALLING DI SMK N 1 TRUCUK

Abstrak

Nurul Fahminingrum, A610120011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bahan ajar “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten” pada materi gempa bumi melalui strategi snow balling di SMK N 1 Trucuk. Jenis penelitian menggunakan eksperimen dengan teknik sampling terhadap 34 peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana. Teknik analisis data menggunakan uji independen sampel t test dan uji mann whitney pada hasil belajar siswa.

Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten” pada materi bencana gempa bumi melalui strategi snow balling memiliki efektifitas dalam pembelajaran, dapat dilihat dari nilairata-rata post test kelas eksperimen 1 sebesar 85,33 dan nilai rata-rata post test kelas eksperimen 2 sebesar 78,29. Kelas eksperimen 1 dan 2 sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal sebesar 78. Berdasarkan perhitungan uji mann whitney diperoleh Ho diterima dan Ha ditolak.

Kata Kunci: Efektifitas Bahan ajar; Panduan Pembelajaran Kebencanaan ; Strategi Snow Balling.

Abstracts

This study aims to know the effectiveness of an integrated teaching material “Learning Guide of Disaster in Klaten Regency” particularly in the material earthquake using the snow balling strategy in SMK N 1 Trucuk. This study designed using experimental with sampling technique to the 34 students who following Disaster Prepared School extracurricular. Data analysis was performed with independen sample t test and mann whitney test ontudents learning outcome.

The result from this study showed that “Learning Guide of Disaster in Klaten Regency” have been effective to be applied in learning processes.If can be proofed from the mean of post test score 85,33 in first experiment class and 78,29 in second experiment class. In students learning outcome of first and second experiment classes are already qualified for the minimum graduation criteria. According Mann Whitney analysis Ho is accepted and Ha is rejected.


(2)

1. PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah proses membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pada proses pembelajaran, pendidik menggunakan bahan ajar sebagai acuan materi pengajaran dan strategi pembelajaran sebagai cara dalam menyampaikan materi. Pemilihan bahan ajar dan strategi yang sesuai akan membawa ke tercapainya efektifitas pembelajaran. Menurut Muhammad Yaumi (2013) pembelajaran yang dilakukan guru haruslah mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi. Pembelajaran dikatakan efektifitas apabila pembelajaran dilakukan sesuai desain yang telah dibuat.Bahan ajar yang digunakan pendidik dapat meningkatkan proses pembelajaran, sebagai pedoman pendidik dalam mengajar, dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi.Materi ajar pada kegiatan ekstrakurikuler telah di sesuaikan dengan potensi bencana yang ada di SMK Negeri 1 Trucuk. Materi yang diajarkan berisi tentang bencana gempa bumi.

Daerah-daerah yang rawan bencana perlu kesiapsiagaan melalui pendidikan pengurangan risiko bencana, diantaranya dengan materi ajar (Sunarhadi, dkk. 2012). Penyampaian materi ajar disampaikan ke peserta didik melalui suatu strategi yaitu strategi snow balling.Strategi snow balling dipilih karena strategi ini menuntut peserta didik untuk berpikir analisis bahkan berpikir lebih mendalam. Strategi snow balling menggunakan pendekatan saintifik dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL). Penggunaan bahan ajar dan strategi dimaksudkan agar pembelajaran efektif.

2. METODE

Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan desain group pre test-post test desain. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Trucuk pada Tahun Ajaran 2015/2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana yakni kelas X TKR 1. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh yakni semua anggota populasi akan menjadi sampel penelitian, sampel penelitian terdiri dari 34 siswa sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 di ambil kelas yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana yakni kelas X TKR 3 yang terdiri dari 34 siswa.

Perangkat yang digunakan dalam penelitian diantaranya (a) Bahan ajar “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten”, (b) Rencana


(3)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (c) Lembar diskusi snow balling, (d) Lembar materi bencana gempa bumi, (e) Soal Pre-Post test materi bencana gempa bumi yang telah di uji validitas dan uji realiabilitas. Pengumpulan data menggunakan teknik tes, dokumentasi, dan observasi.

Pada penelitian ini, sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk melihat apakah data dari sampel berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas data untuk melihat varians data dari sampel homogen atau tidak.

Uji hipotesis penelitian menggunakan uji independen sampel t test dengan dasar pengambilan keputusan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak da Ha diterima dan uji mann whitney u dengan dasar pengambilan keputusak jika probilitasnya >0,05 maka diterima namun jika probabilitasnya <0,05 maka ditolak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran yang digunakan pada kedua kelas menggunakan sumber buku, materi dan strategi yang sama, yaitu buku bersumber dari lampiran Peraturan Bupati Klaten Nomor 6 Tahun 2014 tentang Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten dengan materi ajar bencana gempa bumi dan strategi yang digunakan adalah strategi snow balling. Kesamaan dalam pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efektifitas bahan ajar. Pada awal pembelajaran yakni sebelum diterapkan bahan ajar dan strategi pada kedua kelas dilakukan pre test dengan 11 butir soal pilihan ganda, setelah penerapan bahan ajar dan strategi pada kedua kelas dilakukan post test dengan soal yang sama seperti pada pre test. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penenilian ini uji normalitas diperoleh hasil bahwa data pre test kelas eksperimen 1 menunjukan nilai signifikan 0,093, pre test kelas eksperimen 2 menunjukan nilai signifikan 0,144, post test kelas eksperimen 1 menunjukan nilai signifikan 0,166 dan post test kelas eksperimen 2 menunjukan nilai signifikan 0,001. Maka dari hasil uji normalitas data diperoleh hasil bahwa data berdistibusi normal pada pre test kelas eksperimen 1 – eksperimen 2 dan post test kelas eksperimen 1, namun pada data post test kelas eksperimen 2 berdistribusi tidak normal. Sehingga perlu diuji lanjut dengan menggunakan uji mann-whitney dan uji independent sampel t test.


(4)

Pada uji mann-whitney untuk post test kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 menunjukan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara post test pada kelas yang mengikuti ekstrakurikuler SSB (kelas eksperimen 1) dan kelas yang tidak mengikuti ekstrakurikuler SSB (kelas eksperimen 2). Pada uji independent sampel t test untuk pre test kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 menunjukkan nilai signifikan 0,009 < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Digunakannya kedua uji tersebut maka menghasilkan keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Kelas eksperimen 1 mengalami peningkatan jawaban benar dari setiap butir soal pre test ke butir soal post test. Peningkatan tertinggi terjadi pada butir soal nomor 8 sebanyak 8 peserta didik dengan presentase jawaban benar pre test 25,8% dan pada post test 18 peserta didik menjawab benar dengan presentase jawaban benar post test 18%. Pada butir soal nomor 1 tidak mengalami peningkatan jawaban benar, pada butir soal nomor 1 semua peserta didik mampu menjawab soal dengan benar dengan presentasi jawaban benar 100%. Peningkatan terendah pada jawaban benar terjadi pada butir soal nomor 2 sebanyak 29 peserta didik dengan presentase jawaban benar pre test 93,5%, pada post test sebanyak 30 peserta didik dengan presentase jawaban benar 96,8% dan butir soal nomor 3 sebanyak 30 peserta didik dengan presentase jawaban benar pre test 96,8%, pada post test sebanyak 31 peserta didik dengan presentase jawaban benar 100%.

Perbandingan hasil rata-rata test pada kelas eksperimen 1 pada materi bencana gempa bumi menunjukan hasil rata-rata pre test sebesar 71,25 sedangkan pada hasil post test sebesar 85,33. Menurut perbandingan di atas maka hasil test mengalami peningkatan yakni sebesar 14,08. Hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre test. Nilai rata-rata post test kelas eksperimen 1 sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal.

Kelas eksperimen 2 juga mengalami peningkatan jawaban benar dari setiap butir soal pre test dan post test, sama halnya seperti kelas eksperimen 1. Peningkatan tertinggi terjadi pada butir soal nomor 9 sebanyak 6 peserta didik dengan presetase jawaban benar pre test 19,4% dan pada post test sebanyak 15


(5)

jawaban benar terjadi oada butir soal nomor 1, 3, 5 dan 11. Masing-masing butir soal mengalami peningkatan hanya sebesar 3,2%. Butir soal nomor 1 sebanyak 30 peseta didik yang menjawab benar pre test atau sekitar 96,8% dan pada post test meningkat menjadi 31 peserta didik dengan presentase 100%. Butir soal nomor 3 sebanyak 25 peserta didik yang menjawab benar atau sekitar 80,6% dan pada post test meningkat menjadi 26 peserta didik dengan presentase 83,9%. Butir soal nomor 5 sebanyak 14 peserta didik yang menjawab benar atau sekitar 45,2% dan pada post test meningkat menjadi 15 peserta didik dengan presentase 48,4%. Butir soal nomor 11 sebanyak 21 peserta didik yang menjawab benar atau sekitar 67,7% dan pada post test meningkat menjadi 22 pesera didik dengan presentase 71%.

Perbandingan hasil rata-rata test pada kelas eksperimen 2 pada materi bencana gempa bumi menunjukan hasil rata-rata pre test sebesar 62,46, sedangkan pada hasil rata-rata post test sebesar 78,29. Menurut perbandingan di atas maka hasil test mengalami peningkatan yakni sebesar 15,83. Hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata post test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre test. Nilai rata-rata post test kelas eksperimen 1sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal.

4. PENUTUP

Bahan ajar “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten” pada materi bencana gempa bumi melalui strategi snow balling memiliki efektifitas dalam pembelajaran, dapat dilihat dari nilairata-rata post test kelas eksperimen 1 sebesar 85,33 dan nilai rata-rata post test kelas eksperimen 2 sebesar 78,29. Kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sudah memenuhi syarat Kriteria Kelulusan Minimal sebesar 78.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. d. (2008). Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: universitas Terbuka.

Christanto, J. (2011). Gempa Bumi, Kerusakan Lingkungan, Kebijakan dan Strategi Pengelolaan. Yogyakarta: Liberty.

Dimyati, & Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Karwati, E., & Priansa, D. J. (2014). manajemen Kelas (Classroom Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta.


(6)

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musanni, Susilawati, & Hadiwijaya, A. S. (2014). Efektifitas Bahan Ajar Fisika Berbasis Learning Cycle (LC) dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan , 138-145.

Noor, D. (2011). Geologi untuk Perencanaan. Bogor: Graha Ilmu.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana.

Rosdiani, D. (2013). Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Saleh, M. (2013). Strategi Pembelajaran Fiqh Dengan Problem-Based Learning. Jurnal Ilmiah Didaktika , 191-220.

Sunarhadi, M. A., Musiyam, M., & Susilowato, S. A. (2012). Integrasi Pengetahuan Mitigasi Bencana dalam Krikulum Sekolah Menengah di Kabupaten Sukoharjo. Seminar Nasional Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Fakultas Geografi UMS.

Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Yaumi, M. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan Dengan Kurikulum 2013 Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Yuliati, L. (2013, Januari). Efektifitas Bahan Ajar IPA Terpadu Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia , 53-57. Zaini, H. d. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.


Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN DENGAN TEORI PEMBANDING Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Dengan Teori Pembanding Penyusunan Modul Bahan Ajar Pada Bencana Gempa Bum

0 2 20

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN DENGAN TEORI PEMBANDING Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Dengan Teori Pembanding Penyusunan Modul Bahan Ajar Pada Bencana Gempa Bum

0 3 16

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA MATERI Efektifitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Gempa Bumi Terhadap Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Snow Ballin

0 4 16

PENDAHULUAN Efektifitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Gempa Bumi Terhadap Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Snow Balling Di SMK N 1 Trucuk.

0 7 8

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA MATERI BENCANA Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Tanah Longsor Dengan Menggunakan Strategi Student Te

0 2 12

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA GEMPA Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Jigsaw Di SMK N 1 Tulung.

0 1 19

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA GEMPA Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Jigsaw Di SMK N 1 Tulung.

0 1 15

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA GEMPA BUMI Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Card Sort Terhadap Hasil Belajar

0 2 12

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA GEMPA BUMI Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Card Sort Terhadap Hasil Belajar

0 2 17

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Role Playing

0 2 16