EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA MATERI BENCANA Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Tanah Longsor Dengan Menggunakan Strategi Student Te

(1)

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA MATERI BENCANA

TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) TERHADAP TINGKAT

KESIAPSIAGAAN SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pada Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh: Istikomah Nurlitasari

A610120008

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

i

PERSETUJUAN

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA MATERI BENCANA

TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) TERHADAP TINGKAT

KESIAPSIAGAAN SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Oleh: Istikomah Nurlitasari

A610120008

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggung

jawabkan di hadapan tim penguji skripsi.

Pembimbing

Dr. Tjipto Subadi, M.Si. NIK/NIDN. 150/0607065302


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA MATERI BENCANA

TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) TERHADAP TINGKAT

KESIAPSIAGAAN SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

ISTIKOMAH NURLITASARI A610120008

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada hari Kamis, Tanggal ….,…. 20016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji

1. Dr. Tjipto Subadi, M.Si (……….) 2. Drs.Dahroni, M.Si (……… ) 3. Siti Azizah Susilawati S.Si MP (...………..)

Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno) NIP: 196504281993031001


(4)

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini, Nama : Istikomah Nurlitasari Nim : A610120008

Program Studi : Pendidikan Geografi

Judul Skripsi : Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Tanah Longsor Dengan Menggunakan Strategi Student Team Achievement Division ( STAD) Terhadap Tingkat Kesiapsiagaan Siswa Di Sma Negeri 1 Karanganom

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia meerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta, Juli 2016

Istikomah Nurlitasari A610120008


(5)

1

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA MATERI BENCANA

TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) TERHADAP TINGKAT

KESIAPSIAGAAN SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM ABTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas bahan ajar pada materi bencana tanah longsor dalam mencapai tingkat kesiapsiagaan siswa yang menggunakan strategi STAD. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII, VIII dan IX yang berjumlah 670 siswa. Teknik dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini menggunakan pertimbangan (1) siswa SMA Negeri 1 Karanganom, (2) siswa kelas X yang mengikuti Sekolah Siaga Bencana. Hasil yang diperoleh adalah tingkat efektivitas bahan ajar kebencanaan melalui strategi STAD. Hasil nilai rata-rata menunjukan bahwa nilai post test kelas kontrol 81% dan nilai rata-rata kelas eksperimen pada nilai post test yaitu 85%, artinya bahwa kelas eksperimen memiliki nilai dan tingkat kesiapsiagaan yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol, sehingga bahan ajar efektif diterapkan pada kelas eksperimen dangan menggunakan strategi STAD.Penelitian ini menggunkan uji Wilxocon dan Man-Whitney yang memperoleh nilai probaalitas 0,000 sehingga ada pengaruh dan perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol maupun kelas eksperimen, maka dengan demikian Ho di tolak dan Ha diterima.

Kata kunci: Bahan Ajar, Meteri Bencana Tanah Longsor, Strategi Student Team Achievement Division (STAD).

Istikomah nurlitasari 1) Tjipto subadi 2) 1)

Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: Istiqomahnurlitasari@gmail.com

2)

Pendidikan Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: Tjiptosubadi@ums.ac.id

ABSTRACT

The aim of this research is to find out the effectiveness of teaching material in landslide disaster material in order to achieve student’s preparedness level that use STAD strategy. The population in this research are students from VII, VIII abd IX class which amounts to 670 students. Technique used in research sampling is purposive sampling technique. Sampling technique uses certain consideration, this research uses considerations (1) students of SMA Negeri 1 Karanganyar, (2) students of X class who attend school disaster preparedness. The result obtained is the level of disaster teaching material effectiveness through STAD strategy. The result of average score shows that post test score in controlled class is 81% and the average score of post test in experimented class is 85%. This result signifies that the


(6)

2

experimented class has better score and preparedness level than controlled class, so that the teaching material is more effective to be applied in experiment class by using STAD strategy. This research uses Wilxocon and Man-Whitney test that obtained probability score 0,000. With the result that, there is a significant influence and difference between controlled class and experimented class. Therefore, Ho is rejected and Ha is accepted.

Key word: teaching material, landslide disaster material, Student Team Achievment Division strategy (STAD), preparedness.

Istikomah nurlitasari 1) Tjipto subadi 2)

1)

Geography education FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: Istiqomahnurlitasari@gmail.com

2)

Geography education FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: Tjiptosubadi@ums.ac.id

1. PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah suatu konsep dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus dilaksanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai hasil belajar (Majid, 2013 ).Pendidikan yang baik dapat diseimbangkan dengan kegiatan pembelajaran yang aktif. Kegiatan pembelajaran aktif akan membawa siswa lebih paham dalam menerima materi. Kegiatan pembelajaran berfungsi sebagai penyampaian ilmu pengetahuan yang nanti akan memberikan siswa tambahan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut Andi Prastowo (2014: 138) bahan ajar merupakan segala bahan (baik itu informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan pendidik dapat meningkatkan proses pembelajaran, sebagai pedoman pendidik dalam mengajar, dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Materi yang diberikan tentunya akan lebih baik jika menggunakan strategi pembelajaran.

Wina dalam tjipto subandi (2011) mengemukaan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajran dapat dicapai secara efektif dan efisien. kegiatan


(7)

3

pembelajaran dapat dikombinasikan dengan penggunaan strategi yang bisa dilakukan agar materi bahan ajar yang disampaikan lebih terkonsep dan mencapai tujuan. Proses pembelajaran menggunakan metode konvensional sering kali dianggap suatu metode yang membosankan bagi guru dan siswa. Metode konvesional dianggap tidak menarik serta siswa tidak dapat berperan aktif dalam pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Sehingga guru harus memasang strategi pembelajaran dalam aktifitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah strategi Student Team Achievement Division (STAD).

STAD adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif paling sederhana yang dapat diterapkan pada saat guru mengajar, dan model paling baik untuk tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif dan membantu guru saat menjelaskan materi yang akan di sampaikan (Slavin dalam Majid, 2013).

Bahan ajar pembelajaran kebencanaan akan lebih berpengaruh kepada siswa yang di kombinasiakan dengan strategi STAD supaya siswa akan lebih jelas memahami materi kebencanaan tanah longsor. Adanya bahan ajar dan strategi pembelajaran yang sesuai akan memberikan dampak positif untuk siswa. Siswa akan mengetahui dengan mudah isi dari bahan ajar dan siswa akan lebih memahami materi yang disampaikan pada saat pembelajaran. Materi yang diterima siswa akan menjadi tamabahan ilmu pengetahuan yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa. Apalagi bencana longsor dapat terjadi sewaktu-waktu dan siswa harus mengetahui keadaan bencana tersebut agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa.

Cruden dalam Karnawati (2005) mendefinisikan longsoran (landslide) sebagai suatu pergerakan massa tanah, batuan dan bahan rombakan material penyusun lereng ( yang didalamnya terkandung percampuran tanah dan batuan) yang menuruni lereng. Terjadinya gerakan massa disebabkan oleh tanah yang sudah tidak stabil.

Materi yang akan digunakan yaitu materi bencana tanah longsor menggunakan bahan ajar yang dikelurkan oleh peraturan Bupati Klaten nomor 6


(8)

4

tahun 2014. Materi yang diberikan membahas mengenai pengertian tanah longsor, penyebab, makenisme kerusakan, kajian bahaya, gejala dan peringatan dini, komponen yang terancam dan upaya mitigasi dan pengurangan bencana. SMA N 1 Karanganom terletak di kabupaten Klaten yang pada dasarnya bahwa daerah ini terdapat potensi bencana tanah longsor. Materi ini akan diajarkan pada siswa yang mengikuti ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana yang biasa di sebut dengan SSB. Siswa yang mengikuti ekstra ini diberikan pengetahuan mengenai bencana tanah longsor supaya siswa dapat mengetahui pentingnya pembelajaran kebencanaan yang nantinya akan membuat siswa memiliki kesiapsiagaan yang baik.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah metode Eksperimen. Metode eksperimen ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ekseprimen semu (quasi experimental) dengan desain eksperimen menggunakan pre test-post test control group desain.

Penelitian ini menggunakan kegiatan ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana dengan proses pembelajaran menggunakan bahan ajar panduan pembelajaran kebencanaan di kabupaten Klaten dan menyampaikan materi menggunakan strategi STAD. Peserta didik diberikan soal pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa dalam memahami bahan ajar yang bersifat kognitif.

Populasi yang digunakan penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Karanganom tahun ajaran 2015/2016 yaitu kelas VII, VIII dan IX dengan jumlah keseluruhan 670 siswa. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sekolah siaga bencana. Sampel yang diperoleh adalah siswa sebanyak 62 siswa di SMA Negeri 1 Karanganom. Teknik dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini menggunakan pertimbangan (1) siswa SMA Negeri 1 Karanganom, (2) siswa kelas X yang mengikuti Sekolah Siaga Bencana.


(9)

5

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan bahan ajar kebencanaan melalui strategi STAD. Teknik pengumpulan data akan menggunakan instrument penelitian yang dapat menunjukan keobjektifan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara test dan dokumentasi. Hasil test yang didapatkan sebagai pengukuran tingkat efektivitas pecapaian suatu tujuan pembelajaran sedangkan dokumentasi sebagai data pendukung suatu penelitian yang dilakukan peneliti.

1.1Test

Tes pada penelitian yang sedang berlangsung ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan pada kelas ekperimen maupun kelas control agar dapat mengetahui keefektifan dan keberhasilan bahan ajar kebencanaan tanah longsor melalui strategi STAD dan strategi konvensional. Efektivitas diukur melalui pre test dan post test. Soal yang diberikan adalah pilihan ganda berjumlah 17 soal pada kelas control maupun kelas eksperimen.

Soal pilihan ganda merupakan instrument untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa dalam pelajaran bencana tanah longsor. tingkat kesiapsiagaan dapat meliputi peran siswa dalam mengetahui resiko, dampak dan cara penanggulangan bencana tanah longsor supaya apabila terjadi bencana tidak memakan banyak korban jiwa.

1.2Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data pendukung pada saat pengumpulan data penelitian. Penelitian ini berupa nilai dan keberhasilan siswa dalam menjawab pertanyaan dari materi tanah longsor.

1.3Observasi

Obvervasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung didalam kelas.


(10)

6 3. HASIL PEMBAHASAN

3.1Hasil Pembelajaran Kelas Kontrol

Pada kelas kontrol juga mengalami peningkatan setiap butir jawaban siswa menjawab soal pre test dan post test. Nilai rata-rata pre test yaitu 68% sedangkan nilai rata-rata post test yaitu 81% maka peningkatan hasil belajar yaitu 13%. Kelas kontrol pada penelitian ini yaitu menggunakan bahan ajar kebencanaan tanah longsor dan strategi konvensional(ceramah).

3.2Hasil Pembelajaran Kelas Ekperimen

Kelas eksperimen terdapat peningkatan pada jawaban siswa yang menjawab benar setiap butir soal pre test dan post test. Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada materi bencana tanah longsor untuk kelas eksperimen untuk pre test sebesar 70% sedangkan untuk nilai post test sebesar 85%, maka peningkatan hasil belajar yaitu 15%. Hasil nilai yang diperoleh dilihat dari kegiatan siswa saat proses pembelajaran yang sangat aktif dan antusias dalam mengikuti diskusi saat pembelajaran.

3.3Perbandingan Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Penelitian ini menggunakan uji wilxocon untuk kelas eksperimen yang setiap minggunya mengikuti ekstrakulikuler SSB dan diberi perlakuan berupa bahan ajar bencana tanah longsor dengan strategi STAD nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka terdapat perbedaan antara sebelum diberikan pelajaran oleh peneliti dan setelah diberikan pelajaran oleh peneliti. Kemudian untuk uji wilxocon pada kelas kontrol yang menggunakan bahan ajar bencana tanah longsor dengan menggunakn strategi ceramah juga menunjukan nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan antara sebelum diberikan pelajaran dengan sesudah diberikan pelajaran.

Uji mann-whitney pada post test kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan antara post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen. Peningkatan hasil pembelajaran pada kelas ekperimen adalah 15%, sedangkan Kelas kontrol menunjukkan hasil peningkatan pembelajaran


(11)

7

sebesar 13% hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil pembelajaran kelas ekperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas control.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian L.yuliati (2013) yang berjudul efektivitas bahan ajar ipa terpadu terhadap kemampuan tingkat berfikir siswa SMP. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berfikir tingkat tinggi pada siswa SMP yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu dengan siswa SMP yang menggunakan bahan ajar IPA dalam buku elektronik. Perbedaan tersebut ditunjukan pada setiap tema bahan IPA Terpadu. Kemampuan berfikir siswa lebih baik dari kemampuan berfikir siswa yang menggunakan buku elektronik dari sekolah. Dengan demikian, bahan ajar IPA Terpadu lebih efektif untuk meningkatakan kemampuan siswa untuk berfikir.

4. PENUTUP

Penelitian yang dilakukan pada SMA N 1 Karanganom menyimpulkan bahwa terdapat efektivitas penggunaan bahan ajar kebencanaan tanah longsor untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa melalui strategi Student Team Achivement Division (STAD) dibandingkan dengan metode konvensional yang ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata antara post test kelas kontrol yaitu 81% dan hasil nilai rata-rata post test kelas eksperiment yaitu 85%. Penelitian ini menggunkan uji Wilxocon dan Man-Whitney yang memperoleh nilai probalitas 0,000 sehingga ada pengaruh dan perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol maupun kelas eksperimen, maka dengan demikian Ho di tolak dan Ha diterima.

DAFTAR PUSTAKA

BPBD Kabupaten Klaten. 2014. Panduan Kebencanaan Pembelajaran Kabupaten Klaten. Klaten: peraturan Bupati Klaten Nomer 6 tahun 2014.

Karnawati, Dwikorita. 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

LIPI-UNESCO/ISDR. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami


(12)

8

Majid, abdul. 2013. Strategi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Rahmi.

Subadi, Tjipto. 2011. Inovasi pendidikan, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yuliati, L. (2013, Januari). EFEKTIVITAS Bahan Ajar IPA Terpadu Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia , 53-57.

Yaumi, M. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi kedua. Jakarta: Kencana.


(1)

3

pembelajaran dapat dikombinasikan dengan penggunaan strategi yang bisa dilakukan agar materi bahan ajar yang disampaikan lebih terkonsep dan mencapai tujuan. Proses pembelajaran menggunakan metode konvensional sering kali dianggap suatu metode yang membosankan bagi guru dan siswa. Metode konvesional dianggap tidak menarik serta siswa tidak dapat berperan aktif dalam pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Sehingga guru harus memasang strategi pembelajaran dalam aktifitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah strategi Student Team Achievement Division (STAD).

STAD adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif paling sederhana yang dapat diterapkan pada saat guru mengajar, dan model paling baik untuk tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif dan membantu guru saat menjelaskan materi yang akan di sampaikan (Slavin dalam Majid, 2013).

Bahan ajar pembelajaran kebencanaan akan lebih berpengaruh kepada siswa yang di kombinasiakan dengan strategi STAD supaya siswa akan lebih jelas memahami materi kebencanaan tanah longsor. Adanya bahan ajar dan strategi pembelajaran yang sesuai akan memberikan dampak positif untuk siswa. Siswa akan mengetahui dengan mudah isi dari bahan ajar dan siswa akan lebih memahami materi yang disampaikan pada saat pembelajaran. Materi yang diterima siswa akan menjadi tamabahan ilmu pengetahuan yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa. Apalagi bencana longsor dapat terjadi sewaktu-waktu dan siswa harus mengetahui keadaan bencana tersebut agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa.

Cruden dalam Karnawati (2005) mendefinisikan longsoran (landslide) sebagai suatu pergerakan massa tanah, batuan dan bahan rombakan material penyusun lereng ( yang didalamnya terkandung percampuran tanah dan batuan) yang menuruni lereng. Terjadinya gerakan massa disebabkan oleh tanah yang sudah tidak stabil.

Materi yang akan digunakan yaitu materi bencana tanah longsor menggunakan bahan ajar yang dikelurkan oleh peraturan Bupati Klaten nomor 6


(2)

4

tahun 2014. Materi yang diberikan membahas mengenai pengertian tanah longsor, penyebab, makenisme kerusakan, kajian bahaya, gejala dan peringatan dini, komponen yang terancam dan upaya mitigasi dan pengurangan bencana. SMA N 1 Karanganom terletak di kabupaten Klaten yang pada dasarnya bahwa daerah ini terdapat potensi bencana tanah longsor. Materi ini akan diajarkan pada siswa yang mengikuti ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana yang biasa di sebut dengan SSB. Siswa yang mengikuti ekstra ini diberikan pengetahuan mengenai bencana tanah longsor supaya siswa dapat mengetahui pentingnya pembelajaran kebencanaan yang nantinya akan membuat siswa memiliki kesiapsiagaan yang baik.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah metode Eksperimen. Metode eksperimen ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ekseprimen semu (quasi experimental) dengan desain eksperimen menggunakan pre test-post test control group desain.

Penelitian ini menggunakan kegiatan ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana dengan proses pembelajaran menggunakan bahan ajar panduan pembelajaran kebencanaan di kabupaten Klaten dan menyampaikan materi menggunakan strategi STAD. Peserta didik diberikan soal pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa dalam memahami bahan ajar yang bersifat kognitif.

Populasi yang digunakan penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Karanganom tahun ajaran 2015/2016 yaitu kelas VII, VIII dan IX dengan jumlah keseluruhan 670 siswa. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sekolah siaga bencana. Sampel yang diperoleh adalah siswa sebanyak 62 siswa di SMA Negeri 1 Karanganom. Teknik dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini menggunakan pertimbangan (1) siswa SMA Negeri 1 Karanganom, (2) siswa kelas X yang mengikuti Sekolah Siaga Bencana.


(3)

5

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan bahan ajar kebencanaan melalui strategi STAD. Teknik pengumpulan data akan menggunakan instrument penelitian yang dapat menunjukan keobjektifan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara test dan dokumentasi. Hasil test yang didapatkan sebagai pengukuran tingkat efektivitas pecapaian suatu tujuan pembelajaran sedangkan dokumentasi sebagai data pendukung suatu penelitian yang dilakukan peneliti.

1.1Test

Tes pada penelitian yang sedang berlangsung ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan pada kelas ekperimen maupun kelas control agar dapat mengetahui keefektifan dan keberhasilan bahan ajar kebencanaan tanah longsor melalui strategi STAD dan strategi konvensional. Efektivitas diukur melalui pre test dan post test. Soal yang diberikan adalah pilihan ganda berjumlah 17 soal pada kelas control maupun kelas eksperimen.

Soal pilihan ganda merupakan instrument untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa dalam pelajaran bencana tanah longsor. tingkat kesiapsiagaan dapat meliputi peran siswa dalam mengetahui resiko, dampak dan cara penanggulangan bencana tanah longsor supaya apabila terjadi bencana tidak memakan banyak korban jiwa.

1.2Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data pendukung pada saat pengumpulan data penelitian. Penelitian ini berupa nilai dan keberhasilan siswa dalam menjawab pertanyaan dari materi tanah longsor.

1.3Observasi

Obvervasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung didalam kelas.


(4)

6

3. HASIL PEMBAHASAN

3.1Hasil Pembelajaran Kelas Kontrol

Pada kelas kontrol juga mengalami peningkatan setiap butir jawaban siswa menjawab soal pre test dan post test. Nilai rata-rata pre test yaitu 68% sedangkan nilai rata-rata post test yaitu 81% maka peningkatan hasil belajar yaitu 13%. Kelas kontrol pada penelitian ini yaitu menggunakan bahan ajar kebencanaan tanah longsor dan strategi konvensional(ceramah).

3.2Hasil Pembelajaran Kelas Ekperimen

Kelas eksperimen terdapat peningkatan pada jawaban siswa yang menjawab benar setiap butir soal pre test dan post test. Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada materi bencana tanah longsor untuk kelas eksperimen untuk pre test sebesar 70% sedangkan untuk nilai post test sebesar 85%, maka peningkatan hasil belajar yaitu 15%. Hasil nilai yang diperoleh dilihat dari kegiatan siswa saat proses pembelajaran yang sangat aktif dan antusias dalam mengikuti diskusi saat pembelajaran.

3.3Perbandingan Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Penelitian ini menggunakan uji wilxocon untuk kelas eksperimen yang setiap minggunya mengikuti ekstrakulikuler SSB dan diberi perlakuan berupa bahan ajar bencana tanah longsor dengan strategi STAD nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka terdapat perbedaan antara sebelum diberikan pelajaran oleh peneliti dan setelah diberikan pelajaran oleh peneliti. Kemudian untuk uji wilxocon pada kelas kontrol yang menggunakan bahan ajar bencana tanah longsor dengan menggunakn strategi ceramah juga menunjukan nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan antara sebelum diberikan pelajaran dengan sesudah diberikan pelajaran.

Uji mann-whitney pada post test kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan antara post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen. Peningkatan hasil pembelajaran pada kelas ekperimen adalah 15%, sedangkan Kelas kontrol menunjukkan hasil peningkatan pembelajaran


(5)

7

sebesar 13% hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil pembelajaran kelas ekperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas control.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian L.yuliati (2013) yang berjudul efektivitas bahan ajar ipa terpadu terhadap kemampuan tingkat berfikir siswa SMP. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berfikir tingkat tinggi pada siswa SMP yang menggunakan bahan ajar IPA Terpadu dengan siswa SMP yang menggunakan bahan ajar IPA dalam buku elektronik. Perbedaan tersebut ditunjukan pada setiap tema bahan IPA Terpadu. Kemampuan berfikir siswa lebih baik dari kemampuan berfikir siswa yang menggunakan buku elektronik dari sekolah. Dengan demikian, bahan ajar IPA Terpadu lebih efektif untuk meningkatakan kemampuan siswa untuk berfikir.

4. PENUTUP

Penelitian yang dilakukan pada SMA N 1 Karanganom menyimpulkan bahwa terdapat efektivitas penggunaan bahan ajar kebencanaan tanah longsor untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa melalui strategi Student Team Achivement Division (STAD) dibandingkan dengan metode konvensional yang ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata antara post test kelas kontrol yaitu 81% dan hasil nilai rata-rata post test kelas eksperiment yaitu 85%. Penelitian ini menggunkan uji Wilxocon dan Man-Whitney yang memperoleh nilai probalitas 0,000 sehingga ada pengaruh dan perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol maupun kelas eksperimen, maka dengan demikian Ho di tolak dan Ha diterima.

DAFTAR PUSTAKA

BPBD Kabupaten Klaten. 2014. Panduan Kebencanaan Pembelajaran Kabupaten Klaten. Klaten: peraturan Bupati Klaten Nomer 6 tahun 2014.

Karnawati, Dwikorita. 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

LIPI-UNESCO/ISDR. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami


(6)

8

Majid, abdul. 2013. Strategi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Rahmi.

Subadi, Tjipto. 2011. Inovasi pendidikan, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yuliati, L. (2013, Januari). EFEKTIVITAS Bahan Ajar IPA Terpadu Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia , 53-57.

Yaumi, M. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi kedua. Jakarta: Kencana.


Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN DENGAN TEORI PEMBANDING Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Dengan Teori Pembanding Penyusunan Modul Bahan Ajar Pada Bencana Gempa Bum

0 2 20

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN DENGAN TEORI PEMBANDING Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Dengan Teori Pembanding Penyusunan Modul Bahan Ajar Pada Bencana Gempa Bum

0 3 16

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DIKABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Dengan Menggunak

0 6 11

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARANKEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Dengan Menggunakan Strategi Numbered H

0 9 17

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA MATERI BENCANA GEMPA BUMI TERHADAP HASIL Efektifitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Gempa Bumi Terhadap Hasil Belajar

0 6 10

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA MATERI Efektifitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Materi Bencana Gempa Bumi Terhadap Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Snow Ballin

0 4 16

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi Talking Stick Di SMKN 1 Klaten.

0 5 17

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Banjir Dengan Menggunakan Strategi Ma

0 2 9

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA GEMPA BUMI Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Card Sort Terhadap Hasil Belajar

0 2 12

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA GEMPA BUMI Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Card Sort Terhadap Hasil Belajar

0 2 17