Sensor Transduser Konstruksi Acoustic Current Meter .1 Mikrokontroler

Gambar 4. Konfigurasi kaki pada mikrokontroller ATmega 32 Sumber: ATMEL, 2011

2.3.2 Sensor Transduser

Sensor dan transduser memiliki persamaan makna dimana perangkat tersebut berfungsi untuk melakukan konversi energi dari besaran fisik misalnya tekanan menjadi besaran elektronik misalnya arus dan tegangan, seperti halnya dalam proses pengukuran, kontrol, ataupun kebutuhan informasi. Pada prinsipnya sensor dan transduser merupakan perangkat yang memiliki kemampuan untuk merespon, mempertahankan serta menghasilkan sinyal elektronik dengan nilai sesuai dengan yang diterimanya Jhosep, 1993. Bagian-bagian penting yang harus dimiliki oleh suatu alat ukur meliputi: a. Input function bagian masukan, merupakan bagian perangkat yang menerima sinyal dari transduser dan menkonversinya menjadi bentuk apapun biasanya dalam bentuk tegangan sesuai dengan yang diikuti oleh rangkaian. Bagian masukan biasanya meliputi amplifikasi, yang juga dapat terdiri dari keluaran tegangan dalam bentuk AC ataupun DC. b. Signal processingamplifikasi, adalah bagian penguat sinyal dari sensor ataupun tranduser biasanya belum sesuai dengan tampilan yang dapat dihasilkan. c. Fungsi keluaran, adalah instrumen yang sering diproses dengan beberapa perlakuan sebelum dapat ditampilkan. Bagian keluaran berfungsi dengan mencangkup power amplifikasi inputoutput sinyal seperti pada kasus pengontrol driver motor, proses pendigitalan dari masukan ke komputer, atau tegangan yang diskalakan untuk kemungkinan terjadinya kesalahan operasi oleh manusia. Dalam pembentukan dan konstruksinya keseluruhan proses tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain, sehingga dapat dipadukan dalam satu rangkaian secara berdekatan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dipadukan dalam kondisi terpisah. SRF02 Gambar 5. adalah modul sensor jarak yang memiliki 2 mode komunikasi yaitu mode serial UART dan mode serial I2C. Informasi tentang bagaimana prinsip kerja SRF02 secara detail dapat dilihat pada datasheet SRF02 , Mode Serial UART , Mode Serial I2C 2.3.3 Sensor SRF 02 SRF 02 merupakan produk yang bekerja dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi atau sering dikenal dengan sebutan sensor ultrasonik. SRF02 memiliki satu transduser yang dapat digunakan dalam mengirim maupun menerima gelombang suara. Modul sensor SRF02 hanya membutuhkan tegangan sebesar 5 Volt dengan arus 25 mA. Jarak yang dapat ditempuh antara 12 – 250 cm. SRF02 menerjemahkan suara menjadi jarak melalui 2 mode komunikasi, yaitu mode serial UART dan mode serial I2C Robot-electronics, 2011a. Gambar 5. Sensor SRF02 Sumber: Robot-electronics, 2011a Pembacaan data jarak dengan I2C dilakukan dengan membaca bentuk data serial. Pada mode 8 byte, jarak ditentukan dengan menkonversi waktu tempuh sinyal yang digunakan oleh sensor dikalikan dengan kecepatan suara pada udara. Bentuk keluaran data disesuaikan dengan register dari I2C communication protocol. Adapun bentuk register yang disediakan oleh SRF02 sesuai Tabel 1. Tabel 1. Register SRF02 Sumber : Robot-electronics, 2011c Lokasi 0 menandakan awal nilai register dari SRF02, dilanjutkan dengan pembacaan perintah pemilihan range Byte baik high atau low ataupun dengan penggunaan autotune highlow Byte. Adapun I2C communication protocol yang digunakan serupa dengan I2C communication protocol pada sensor CMPS 10. Berikut tampilan i2c communication protocol pada CMPS 10 sesuai dengan Gambar 6. Gambar 6. Skema I2C communication protocol Sumber: Robot-electronics, 2011b I2C communication protocol dimulai dengan mengirimkan start byte, penulisan alamat modul SRF02 dengan readwrite low 0x82, kemudian nomor register yang akan dibaca sesuai dengan Tabel 1. Selanjutnya diikuti dengan start byte lagi dan penulisan alamat modul SRF02 dengan output berupa jarak cm. Robot- electronics, 2011b. 13

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Maret 2012. Kegiatan penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan alat dan uji coba alat. Pembuatan alat dilakukan di Laboratorium Workshop Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, sedangkan uji coba alat dilakukan di Laboratorium Flume tank, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan prototype ACM mencakup perangkat keras dan perangkat lunak. Alat yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Tabel 2. Tabel 2. Daftar Alat Yang digunakan No Alat Fungsi 1 Seperangkat Komputer Merancang perangkat keras dan lunak serta sebagai media pengolah data 2 AVR Studio Membuat fimeware dan mengunduh ke mikrokontroler 3 Digital Multi Meter Mengukur hambatan, voltase dan hubungan antar komponen 4 Solder listrik Menyolder komponen 5 Gerinda Listrik Memotong pcb, akrilik, dan bahan lainnya 6 Bor Listrik Melubangi permukaan casin 7 Pistol lem panas Melengketkan komponen dan casing 8 USBer Pro Menghubungkan komunikasi serial 9 Downloader Memasukan data pada mikrokontroller 10 Google sketchup 7 pro Membuat rancangan bentuk 11 Perangkat pendukung lainnya