IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DI SDN NGIJO 03 KABUPATEN MALANG

(1)

i

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DI SDN NGIJO 03 KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Oleh:

RENI KURNIA WIDHY NIM 09390146

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul :

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DI SDN NGIJO 03 KABUPATEN MALANG

Oleh : Reni Kurnia Widhy

NIM : 09390146

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui pada tanggal 29 November 2015

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Dan Diterima untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pada Tanggal : 9 November 2015

Mengesahkan :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes.

Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Bayu Hendro Wicaksono, M.Ed, Ph.D 1.

2. Bustanol Arifin, M.Pd 2.

3. Dr. Nurul Zuriah, M.Si. 3.


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Reni Kurnia Widhy

Tempat tanggal lahir : Blitar, 14 Oktober 1991

NIM : 09390146

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dengan ini menyatakan dengan sebenar – benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter melalui Program Pengembangan Diri SDN Ngijo 03 Kabupaten Malang”. adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseuruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 9 November 2015 Yang menyatakan,

Reni Kurnia Widhy NIM. 09390146


(5)

v MOTTO

Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurga (Shahih Al jami)

ا : ا ، ا : اإ ا

“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun Islam dan Pahala yang diberikan kepada sama

dengan para Nabi”.

Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Depag RI, 1989 : 421)

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.

Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan... Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ayahku Yudi Subintoro dan Ibuku Nunik Sukapti yang sangat kucintai dan kuhormati. Terima kasih atas setiap untaian do’a yang telah Ayah dan Ibu kirim untukku disetiap waktu, kasih sayang yang selama ini telah kalian curahkan, pendidikan dan pengorbanan yang telah kalian berikan kepadaku. Semoga Allah membalas dengan memuliakan Ayah dan Ibu di dunia dan di akhirat.

2. Adikku sayang Berta Agusti Widhya. Terimakasih atas doa yang selalu engkau kirim untukku. Semoga kita menjadi kebanggaan Ayah dan Ibu, karena harapan dan impian beliau ada pada diri kita.

3. Keponakan paling imut Nonik Dwi Kurnia dan mbak Rahayu Ima Susana. Terimakasih atas dorongan semangat yang selalu diberikan.

4. Sahabat – sahabatku tersayang, mbak Diyan, mbak Fita, Anam, Dody, Nunung, bebeb Indah kurkur, mbak Cantek, Iblis Timur, Encung, mbak Mimi, mas Anang terima kasih sudah menjadi sahabat dan saudara-saudaraku. Semoga persahabatan dan persaudaraan kita ini tak akan terputus oleh jarak dan waktu. terima kasih atas bantuannya selama ini. 5. Teman – teman PGSD C’09 Universitas Muhammadiyah Malang,

bahagianya bisa mengenal kalian.

6. Ibu Sukati, S. Pd selaku Kepala SD Ngijo 03, Ibu Lusiana dan S. Pd Rochmatin, S. Pdi selaku guru kelas dan koordinator pengembangan diri SD Ngijo 03, serta siswa/siswi SDN Ngijo 03. Terimakasih untuk waktu, kesempatan, tempat, dan keramahan yang telah diberikan sehingga penelitian dapat dilakukan dengan baik.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, atas segala kelapangan serta petunjuk-Nya sehingga skripsi dengan judul: “Implementasi Pendidikan Karakter melalui Program Pengembangan Diri SDN Ngijo 03 Kabupaten Malang” dapat terselesaikan.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, do’a, dukungan, dan bantuan dari semua pihak (baik yang disadari atau tidak) sangatlah berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada: Dr. Nurul Zuriah, M.Si dan Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si sebagai pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan tugas akhir ini.

Penulis juga berterima kasih kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. H. Muhajir Efendy, M. AP, Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, beserta segenap jajarannya yang telah berupaya meningkatkan situasi kondusif pada Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan. Tak lupa peneliti berterima kasih kepada Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd., beserta seluruh dosen dan staf administrasi Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Teriring do’a semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapat pahala terbaik dan berlipat ganda dari Allah SWT karena sesungguhnya Allah Maha Berkuasa untuk melakukan semua itu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan menjadi referensi untuk perbaikan pendidikan khususnya pada jenjang Sekolah Dasar. Amin.

Malang, 9 November 2015


(8)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi/Fokus Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Penegasan Istilah ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kajian Teori ... 11

2.1.1 Pendidikan Karakter ... 11

2.1.1.1Pengertian Pendidikan Karakter ... 11

2.1.1.2Tujuan Pendidikan Karakter ... 13

2.1.1.3Fungsi pendidikan Karakter ... 14


(9)

xi

2.1.1.5Implementasi Pendidikan Karakter ... 19

2.1.2 Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 ... 20

2.1.3 Pengembangan Diri ... 22

2.1.3.1Strategi Pengembangan Diri ... 23

2.1.3.2Bentuk-bentuk Layanan Pengembangan Diri ... 29

2.1.3.3Landasan Pengembangan Diri ... 30

2.1.4 Pengembangan Diri melalui Pelayanan Konseling di Sekolah ... 31

2.1.5 Pengembangan Diri melalui Ekstrakurikuler ... 32

2.1.6 Implementasi Muatan Kurikulum dalam Pengembangan Diri di Sekolah ... 33

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 35

2.3 Kerangka Berpikir ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Variabel Penelitian ... 39

3.3 Subjek Penelitian ... 39

3.4 Populasi dan Sampel ... 39

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.6 Data dan Sumber Data ... 41

3.7 Langkah Penelitian ... 41

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.9 Instrumen Penelitian ... 44

3.10Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Bentuk Pengembangan Diri sebagai Implementasi Pendidikan Karakter di SDN Ngijo 3 ... 48

4.1.1 Kegiatan Belajar Mengajar di dalam Kelas ... 52

4.1.2 Pelayanan Bimbingan Konseling ... 58


(10)

xii

4.1.4 Kegiatan Pembiasaan ... 70

4.1.5 Kegiatan Nasionalisme ... 72

4.1.6 Pembinaan Bimbingan Bagi yang dipersiapkan dalam Lomba ... 72

4.1.7 Kegiatan Kesenian ... 74

4.1.8 Outdoor Learning dan Training ... 74

4.2 Fungsi Pengembangan Diri sebagai Implementasi Pendidikan Karakter di SDN Ngijo 3 ... 77

4.3 Makna Pengembangan Diri dalam Pendidikan Karakter di SDN Ngijo 3 ... 79

BAB V PENUTUP ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90


(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pendidikan Karakter dan Pengembangan


(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ... 37 Gambar 4.1 Proses Kegiatan Belajar Mengajar ... 56 Gambar 4.2 Salah Satu Kegiatan Ekstrakurikuler,yaitu Seni Tari ... 67 Gambar 4.3 Kegiatan Pembiasaan Siswa, yaitu Berbaris sebelum

Memasuki Ruang Kelas ... 71 Gambar 4.4 Piala kejuaraan perlombaan ... 73


(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Pengkodean ... 93

Lampiran 2 Pedoman Observasi Koordinator pengembangan Diri 1 ... 94

Lampiran 3 Pedoman Observasi Koordinator pengembangan Diri 2 ... 96

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ... 98

Lampiran 5 Pedoman Wawancara Koordinator pengembangan Diri 1 ... 102

Lampiran 6 Pedoman Wawancara Koordinator pengembangan Diri 2 ... 106

Lampiran 7 Angket Pendidikan Karakter dan Pengembangan Diri ... 110

Lampiran 8 Hasil Angket Pendidikan Karakter dan Pengembangan Diri .. 112

Lampiran 9 Profil Sekolah ... 114

Lampiran 10 Visi dan Misi SDN Ngijo 03 ... 115

Lampiran 11 Surat Ijin Observasi Penelitian Skripsi ... 116

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian Skripsi ... 117

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian ... 118

Lampiran 14 Berita Acara Seminar Proposal ... 119


(14)

90

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.C. 2003. Pokoknya Kualitatif: Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Kiblat Buku Utama.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.

Creswell, John W. 2013. Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, John W. 2015. Riset Pendidikan: Perencanaan, Perlaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Agama. 2005. Pedoman Kegiatan Pengembangan Diri untuk

Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI

Hamalik, Oemar. 2001. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hamalik, Oemar. 2009. Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Idi, Abdullah. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Imran, Ali. 2008. Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia: Proses, Produk dan Masa Depannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Gunawan, W. Adi. 2005. Konsep Diri Positif Sumber Keberhasilan Hidup. Jurnal & Leadership Management.

Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. http://kireinaiefa-yeoppo.blogspot.com/2012/11/function-var-scribd-document.html

(online). diakses pada tanggal 19 Maret 2014.

Kulsum, Umi. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis PAIKEM (Sebuah Paradigma Baru Pendidikan di Indonesia). Surabaya: Gena Pratama Pustaka

Koesoema, D.A. 2007. Pendidikan Karakter (Strategi Mendidik Anak di Zaman Global). Jakarta: Grasindo.

Lembikanas. 2001. Bahan Serahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD). Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.


(15)

91

McGraw, Martha Mary. 2006. 60 Cara Pengembangan Diri. Yogyakarta: Kanisius.

Moleong, J. Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Edisi Revisi.

Muchlas, Samani. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhaimin, dkk. 2008. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers. Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ngalimun. 2014. Bimbingan Konseling di SD/MI : Suatu Pendekatan Proses. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo.

Prayitno. 2009. Dasar – Dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Paula. 2013. Kurikulum 2013: Solusi untuk Mengatasi Krisis Karakter di

Indonesia. http://www.gelumbang.com/kurikulum-2013-solusi-untuk-mengatasi-krisis-karakter-di-indonesia.html. (online diakses pada tanggal 24 April 2014)

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Model dan Contoh

Pengembangan Diri Sekolah

Dasar.http://bkpemula.files.wordpress.com/2012/03/pengembangan_diri_s

d.pdf. (online). diakses pada tanggal 5 Agustus 2013. Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Salahudin, Anas. 2013. Pendidikan Karakter (Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa). Bandung: Pustaka Setia.


(16)

92

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengebangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Soemanto, Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan:Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Subarsono, AG. 2006. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi. 2012. Modul Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

Supriyoko, Ki. 2013. Membangun Karakter Peserta Didik melalui Kurikulum

2013.

http://dinamikaedukasidasar.org/membangun-karakter-peserta-didik-melalui-kurikulum-2013/#.U0TJraMxfa8. (online). diakses pada tanggal 9 April 2014.

Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-undang Repubik Indonesia No.20 Thn 2003 tentang Sisdiknas.

http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf.(online). diakses pada tanggal 5 Agustus 2013.


(17)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Pendidikan bersifat umum bagi semua orang dan tidak terlepas dari segala hal yang berhubungan dengan segala kegiatan manusia. Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan belajar harus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

Pendidikan yang ada ditujukan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan bakat, potensi serta kreativitas yang dimiliki peserta didik secara penuh menuju pembentukan manusia seutuhnya. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan perlu adanya upaya dalam penyelenggaraan pendidikan, seperti peningkatan interaksi timbal balik antara siswa dan guru. Interaksi timbal balik tersebut dapat berupa perlakuan khusus pada saat proses belajar mengajar berlangsung maupun dalam pemberian umpan balik terhadap hasil belajar yang dicapai.

Keberhasilan mengajar guru tidak hanya ditentukan oleh penguasaan guru tentang ilmu yang diajarkan, tetapi ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain tujuan pendidikan, strategi yang digunakan, pendekatan dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan cara penerapannya dalam proses belajar mengajar. Dalam Undang - undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi dalam hal


(18)

2

mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi dari pendidikan nasional tersebut, maka tujuan dari pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, pendidikan yang ada harus diselenggarakan secara sistematis agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat. Karakter yaitu nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat (Muchlas, 2013:41). Pendidikan berperan dalam pembangunan mentalitas, moral serta karakter peserta didik, oleh karena itu perlu dilakukan inovasi peningkatan mutu pendidikan melalui pengembangan budaya dan kultur yang baik. Kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan peserta didik, antar tenaga pendidikan, dan antara tenaga pendidik dengan pendidik dan peserta didik, dan antar anggota kelompok masyarakat dengan warga sekolah yang terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah (Kulsum, 2011 : 25).


(19)

3

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah yang lebih manusiawi serta lebih baik daripada sebelumnya (Mulyasa, 2012:1). Pendidikan karakter memiliki sebuah makna yang lebih tinggi daripada pendidikan moral, dimana pendidikan karakter terkait dengan masalah benar -salah, adanya penanaman pembiasaan diri mengenai hal yang baik dalam kehidupan. Karakter merupakan sifat seseorang yang merespon situasi dengan menggunakan moral yang diwujudkan dengan tindakan yang baik dan bermoral.

Pendidikan karakter yang ada di sekolah harus melibatkan semua komponen yang ada dalam sistem pendidikan tersebut. Komponen yang ada di dalam sistem pendidikan yaitu kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, serta etos kerja semua warga di lingkungan sekolah. Sebagian besar dari para pendidik atau semua pendidik berpendapat bahwa karakter peserta didik dapat dibentuk melalui proses belajar mengajar formal di sekolah.

Selain pendidikan agama atau pendidikan budi pekerti yang berdiri sendiri, secara simultan pendidikan agama dan budi pekerti dapat dipadukan menjadi satu pada pendidikan karakter melalui semua mata pelajaran. Peserta didik hanya siap menerima apa yang diberikan oleh pengajar yang kehilangan perannya sebagai pendidik atau pembangun akhlak dan budi pekerti luhur dalam diri para peserta didik. Seharusnya pengajaran (ilmu) dan pendidikan (manusia) diarahkan pada


(20)

4

peserta didik secara utuh, dimana muatan ajaran dan pendidikan diarahkan pada seluruh potensi peserta didik sebagai sebuah living entity yang utuh dan bebas.

Tanpa menghargai dan memberi peluang bagi aktualisasi kebebasan individual peserta didik, maka terjadilah indoktrinasi yang cenderung menyerupai pencucian otak. Keaslian bakatnya digusur, lalu diganti dengan isi kemauan pengajar (pendidik). Akhirnya, proses belajar mengajar tidak melahirkan kemampuan asli peserta didik, melainkan robot hidup buatan para pengajar.

Hasil pengajaran yang indoktriner tersebut hanya akan melahirkan individu yang tidak memiliki ketangguhan hati untuk dapat menerima kebenaran rasional dan pilihan moral yang diterima melalui proses masuknya nilai - nilai kebenaran, kebaikan, dan nilai keutamaan dalam agama serta budaya masyarakat. Berdasarkan pada kenyataan yang terjadi di lapangan, maka dalam penerapan dan pengembangan kurikulum yang menitik beratkan kepada pengembangan peserta didik, maka pihak sekolah dan pendidik berusaha untuk membangun kembali karakter siswa melalui pengembangan diri.

Menurut Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional (2007:3) menjelaskan bahwa:

Pengembangan diri merupakan salah satu komponen struktur kurikulum setiap satuan pendidikan. Kegiatan dalam pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian siswa yang dilakukan dengan berbagai macam kegiatan yang berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih sesuai dengan kemampuan siswa.

Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.


(21)

5

Pengembangan diri di sekolah merupakan salah satu komponen penting dari struktur kurikulum yang mengarah pada pembentukan keyakinan, sikap, perasaan dan cita - cita peserta didik. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan pada jam pelajaran klasikal yang efektif.

Kegiatan pengembangan diri selain melibatkan berbagai macam kegiatan, juga melibatkan banyak orang. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pengelolaan dan pengorganisasian yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan pada masing-masing sekolah. Partisipasi warga sekolah menjadi faktor utama terlaksananya kegiatan pengembangan diri sebab, apabila warga sekolah tidak memiliki peran dalam kegiatan ini, maka kegiatan ini hanya sebatas kegiatan tertulis saja tanpa adanya sebuah praktek. Partisipasi yang dimaksud yaitu keterlibatan emosi dan mental dalam sebuah kelompok untuk mengambil suatu bagian atau suatu peranan dalam pengambilan keputusan. Warga sekolah yang berpartisipasi tidak hanya guru saja, melainkan seluruh peserta didik juga harus berpartisipasi dalam kegiatan ini.

SDN Ngijo 03 menjadi satu – satunya sekolah di Kecamatan Karangploso yang menjadi pilot project kurikulum 2013. Berdasarkan hasil pada saat observasi awal dengan koordinator pengembangan diri SDN Ngijo 03, menyatakan bahwa SDN Ngijo 03 merupakan salah satu sekolah di kabupaten Malang yang ditunjuk sebagai pelaksana kurikulum 2013 dan merupakan sekolah tunggal pelaksana kurikulum 2013 di kecamatan Karangploso. Berdasarkan kurikulum yang di terapkan di SDN Ngijo 03 pengembangan diri memiliki beberapa kegiatan, yaitu kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam kelas, beragam kegiatan


(22)

6

ekstrakurikuler yang berhubungan dengan bakat dan minat siswa, pembiasaan dan bimbingan bagi yang dipersiapkan untuk lomba, serta kegiatan kesenian.

Berdasarkan latar belakang dan pemaparan diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam program pengembangan diri di sekolah tunggal yang ditunjuk sebagai sekolah pelaksana kurikulum 2013 di kecamatan Karangploso. Sehingga pada tanggal 23 Juni 2014 di SDN Ngijo 03 peneliti melakukan observasi dan wawancara awal, ditemukan keunikan dalam pelaksanaan pengembangan diri yang diterapkan kepada peserta didik. SDN Ngijo 03 merupakan pilot project kurikulum 2013, sehingga dalam pelaksanaan dan penerapan pengembangan diri ditujukan untuk membentuk manusia yang berkarakter. Kegiatan pengembangan diri yang diterapkan di SDN Ngijo 03 diikuti secara antusias oleh seluruh peserta didik. peserta didik yang mengikuti kegiatan pengembangan diri, baik di dalam kelas (proses belajar dan mengajar) maupun di di luar kelas terlihat fokus dan terarah. Berdasarkan paparan Ibu Lusi selaku guru, siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri secara perlahan akan membentuk karakter siswa. Pembentukan karakter siswa yang terlihat bukan secara instan, akan tetapi melalui tahapan yang diikuti dalam kegiatan pengembangan diri. Maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Implementasi Pendidikan Karakter melalui Program Pengembangan Diri SDN Ngijo 3 Kabupaten Malang”.

1.2 Identifikasi / Fokus Masalah

Kurikulum 2013 lebih menitik beratkan pada pembentukan karakter peserta didik. Pelaksanaan pengembangan diri ditujukan untuk meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik. Kepribadian serta karakter peserta didik dapat


(23)

7

tercetak dengan adanya berbagai kegiatan positif yang diikuti. Dengan berbagai macam kegiatan pengembangan diri di SDN Ngijo 03 yang telah disepakati bersama antara Kepala Sekolah dan dewan guru, maka kurikulum yang ada diarahkan untuk membuat program yang yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkarakter. Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri memiliki waktu tersendiri di SDN Ngijo 03. Adanya pelaksanaan pengembangan diri di SDN Ngijo 03 sehingga dapat memunculkan pendidikan karakter pada diri masing - masing peserta didik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi/fokus masalah tersebut, maka rumusan masalah ini adalah:

1. Bagaimana bentuk pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter di SDN Ngijo 3 ?

2. Bagaimana fungsi pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter di SDN Ngijo 3 ?

3. Bagaimana makna pengembangan diri dalam pendidikan karakter di SDN Ngijo 3 ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1. Bentuk pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter

SDN Ngijo 3.

2. Fungsi pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter di SDN Ngijo 3.


(24)

8

3. Makna pengembangan diri dalam pendidikan karakter di SDN Ngijo 3.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa aspek, diantaranya:

1. Secara Teoritis

Memberikan sumbangan keilmuan terhadap salah satu program di dalam ilmu kependidikan terutama satuan pendidikan dalam menumbuhkan sikap peduli terhadap pelaksanaan pendidikan karakter yang diterapkan melalui kegiatan pengembangan diri. Selain itu, memberikan referensi bagi peneliti lain pada masa yang akan datang.

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang mengangkat tentang pendidikan karakter dan pengembangan diri, agar tindak lanjut yang dilakukan dapat berlangsung lebih baik dari sebelumnya.

b. Bagi Guru

Guru dapat mengembangkan program yang ada dengan tujuan untuk dapat lebih menguatkan karakter yang dibangun pada diri anak, mendukung dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh anak serta menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki oleh anak ke dalam wadah yang tepat.


(25)

9

c. Bagi Peserta Didik

Kegiatan pengembangan diri yang diadakan disekolah dapat mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik serta dapat memperkuat karakter yang dibangun agar dapat menjadi pembiasaan yang bernilai positif bagi kehidupan peserta didik ke depannya.

1.6 Penegasan Istilah

Untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan pembaca, maka peneliti memberikan batasan istilah mengenai penjelasan dari rumusan masalah yang telah didapat, yaitu:

1. Implementasi adalah tindakan - tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang atau berkepentingan baik pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mewujudkan cita - cita atau tujuan yang telah ditetapkan, implementasi dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan atau merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah direncanakan karena pada dasarnya setiap rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai (Subarsono, 2006:100).

2. Karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara berformal, yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain dan nilai-nilai karakter mulia lainnya (Mulyasa, 2012: 3).

3. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai


(26)

10

tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan, sehingga menjadi manusia yang sempurna sesuai dengan kodratnya (Mulyasa, 2012: 7).

4. Pengembangan diri adalah upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Nasional, 2007: 3).


(1)

Pengembangan diri di sekolah merupakan salah satu komponen penting dari struktur kurikulum yang mengarah pada pembentukan keyakinan, sikap, perasaan dan cita - cita peserta didik. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan pada jam pelajaran klasikal yang efektif.

Kegiatan pengembangan diri selain melibatkan berbagai macam kegiatan, juga melibatkan banyak orang. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pengelolaan dan pengorganisasian yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan pada masing-masing sekolah. Partisipasi warga sekolah menjadi faktor utama terlaksananya kegiatan pengembangan diri sebab, apabila warga sekolah tidak memiliki peran dalam kegiatan ini, maka kegiatan ini hanya sebatas kegiatan tertulis saja tanpa adanya sebuah praktek. Partisipasi yang dimaksud yaitu keterlibatan emosi dan mental dalam sebuah kelompok untuk mengambil suatu bagian atau suatu peranan dalam pengambilan keputusan. Warga sekolah yang berpartisipasi tidak hanya guru saja, melainkan seluruh peserta didik juga harus berpartisipasi dalam kegiatan ini.

SDN Ngijo 03 menjadi satu – satunya sekolah di Kecamatan Karangploso yang menjadi pilot project kurikulum 2013. Berdasarkan hasil pada saat observasi awal dengan koordinator pengembangan diri SDN Ngijo 03, menyatakan bahwa SDN Ngijo 03 merupakan salah satu sekolah di kabupaten Malang yang ditunjuk sebagai pelaksana kurikulum 2013 dan merupakan sekolah tunggal pelaksana kurikulum 2013 di kecamatan Karangploso. Berdasarkan kurikulum yang di terapkan di SDN Ngijo 03 pengembangan diri memiliki beberapa kegiatan, yaitu kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam kelas, beragam kegiatan


(2)

ekstrakurikuler yang berhubungan dengan bakat dan minat siswa, pembiasaan dan bimbingan bagi yang dipersiapkan untuk lomba, serta kegiatan kesenian.

Berdasarkan latar belakang dan pemaparan diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam program pengembangan diri di sekolah tunggal yang ditunjuk sebagai sekolah pelaksana kurikulum 2013 di kecamatan Karangploso. Sehingga pada tanggal 23 Juni 2014 di SDN Ngijo 03 peneliti melakukan observasi dan wawancara awal, ditemukan keunikan dalam pelaksanaan pengembangan diri yang diterapkan kepada peserta didik. SDN Ngijo 03 merupakan pilot project kurikulum 2013, sehingga dalam pelaksanaan dan penerapan pengembangan diri ditujukan untuk membentuk manusia yang berkarakter. Kegiatan pengembangan diri yang diterapkan di SDN Ngijo 03 diikuti secara antusias oleh seluruh peserta didik. peserta didik yang mengikuti kegiatan pengembangan diri, baik di dalam kelas (proses belajar dan mengajar) maupun di di luar kelas terlihat fokus dan terarah. Berdasarkan paparan Ibu Lusi selaku guru, siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri secara perlahan akan membentuk karakter siswa. Pembentukan karakter siswa yang terlihat bukan secara instan, akan tetapi melalui tahapan yang diikuti dalam kegiatan pengembangan diri. Maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Implementasi Pendidikan Karakter melalui Program Pengembangan Diri SDN Ngijo 3

Kabupaten Malang”.

1.2 Identifikasi / Fokus Masalah

Kurikulum 2013 lebih menitik beratkan pada pembentukan karakter peserta didik. Pelaksanaan pengembangan diri ditujukan untuk meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik. Kepribadian serta karakter peserta didik dapat


(3)

tercetak dengan adanya berbagai kegiatan positif yang diikuti. Dengan berbagai macam kegiatan pengembangan diri di SDN Ngijo 03 yang telah disepakati bersama antara Kepala Sekolah dan dewan guru, maka kurikulum yang ada diarahkan untuk membuat program yang yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkarakter. Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri memiliki waktu tersendiri di SDN Ngijo 03. Adanya pelaksanaan pengembangan diri di SDN Ngijo 03 sehingga dapat memunculkan pendidikan karakter pada diri masing - masing peserta didik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi/fokus masalah tersebut, maka rumusan masalah ini adalah:

1. Bagaimana bentuk pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter di SDN Ngijo 3 ?

2. Bagaimana fungsi pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter di SDN Ngijo 3 ?

3. Bagaimana makna pengembangan diri dalam pendidikan karakter di SDN Ngijo 3 ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1. Bentuk pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter

SDN Ngijo 3.

2. Fungsi pengembangan diri sebagai implementasi pendidikan karakter di SDN Ngijo 3.


(4)

3. Makna pengembangan diri dalam pendidikan karakter di SDN Ngijo 3.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa aspek, diantaranya:

1. Secara Teoritis

Memberikan sumbangan keilmuan terhadap salah satu program di dalam ilmu kependidikan terutama satuan pendidikan dalam menumbuhkan sikap peduli terhadap pelaksanaan pendidikan karakter yang diterapkan melalui kegiatan pengembangan diri. Selain itu, memberikan referensi bagi peneliti lain pada masa yang akan datang.

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang mengangkat tentang pendidikan karakter dan pengembangan diri, agar tindak lanjut yang dilakukan dapat berlangsung lebih baik dari sebelumnya.

b. Bagi Guru

Guru dapat mengembangkan program yang ada dengan tujuan untuk dapat lebih menguatkan karakter yang dibangun pada diri anak, mendukung dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh anak serta menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki oleh anak ke dalam wadah yang tepat.


(5)

c. Bagi Peserta Didik

Kegiatan pengembangan diri yang diadakan disekolah dapat mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik serta dapat memperkuat karakter yang dibangun agar dapat menjadi pembiasaan yang bernilai positif bagi kehidupan peserta didik ke depannya.

1.6 Penegasan Istilah

Untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan pembaca, maka peneliti memberikan batasan istilah mengenai penjelasan dari rumusan masalah yang telah didapat, yaitu:

1. Implementasi adalah tindakan - tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang atau berkepentingan baik pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mewujudkan cita - cita atau tujuan yang telah ditetapkan, implementasi dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan atau merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah direncanakan karena pada dasarnya setiap rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai (Subarsono, 2006:100).

2. Karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara berformal, yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain dan nilai-nilai karakter mulia lainnya (Mulyasa, 2012: 3).

3. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai


(6)

tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan, sehingga menjadi manusia yang sempurna sesuai dengan kodratnya (Mulyasa, 2012: 7).

4. Pengembangan diri adalah upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Nasional, 2007: 3).