34 curah hujan terdekat terjadi di Stasiun Bogor pada interval waktu 1 jam. Oleh karena
itu, untuk membuat simulasi aliran sungai pada sub grid Manggarai menggunakan Stasiun Bogor sebagai titik pengamatan.
4.3. Kriteria Sifat Intensitas Curah Hujan
Data radar cuaca dan data pengukuran permukaan yang otomatis dapat digunakan untuk mendapatkan data curah hujan pada waktu yang singkat tetapi dengan
resolusi yang tinggi. Alat pengukur curah hujan di permukaan secara otomatis salah satunya adalah Automatic Weather Station AWS. AWS dapat mengukur intensitas
curah hujan yang diterima pada satu titik per jangka waktu tertentu misalnya per menit, per enam menit, dan lain-lain tergantung pada kepentingan pengguna.
Data pengukuran permukaan yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Automatic Weather Station
AWS pada 5 lima titik pengamatan, yaitu Citeko, Bogor, Serpong, Serang, dan Pulau Pramuka, seperti yang disajikan pada Gambar 24.
Gambar 24
. Posisi 5 lima lokasi pengamatan data pengukuran curah hujan permukaan selama periode IOP.
Grafik time series curah hujan menurut waktu selama periode pengamatan 14 Januari – 15 Februari 2010 dari kelima titik pengukuran tersebut disajikan sebagai
berikut:
a.
35
Gambar 25 . Grafik deret waktu time series data AWS di a Citeko, b Bogor, c
Serpong, d Serang, e Pulau Pramuka. Gambar 25 menunjukkan bahwa curah hujan tinggi banyak terjadi di Stasiun
Citeko dan Bogor pada bulan Februari 2010. Curah hujan tertinggi pada Stasiun Bogor terjadi pada tanggal 3 Februari 2010 sebesar 53,8 mmjam dan 9 Februari 2010 sebesar
54,8 mmjam. Curah hujan tertinggi pada Stasiun Citeko, terjadi pada tanggal 13 Februari 2010 sebesar 57,2 mmjam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan kriteria intensitas curah hujan di Indonesia menjadi 4, yaitu hujan ringan dengan interval 1,0 – 5,0
mmjam atau 5 – 20 mmhari; hujan sedang 5,0 – 10 mmjam atau 20 – 50 mmhari; hujan lebat 10 – 20 mmjam atau 50 – 100 mmhari; dan hujan sangat lebat lebih dari 20
mmjam atau lebih dari 100 mmhari. b.
c.
d.
e.
36 Gambar 26
. Sifat intensitas curah hujan Stasiun Bogor sesuai dengan kriteria BMKG. Periode yang mewakili tiga kondisi tersebut dipilih dengan menggunakan
kriteria BMKG, maka diperoleh beberapa tanggal yang digunakan untuk membuat perbandingan model simulasi model hidrologi terdistribusi berasal dari titik pengamatan
Stasiun Bogor, yaitu :
a. Hujan Ringan : 22 – 24 Januari 2010
b. Hujan Lebat : 4 – 6 Februari 2010
c. Hujan Sangat Lebat : 9 – 11 Februari 2010
4.4. Pola Distribusi Curah Hujan