6
kelembaban relatif udara. Semakin tinggi suhu, maka kelembaban relatif udara makin turun sehingga tekanan uap jenuhnya akan naik.
3. Kecepatan udara pengering
Pada proses pengeringan, udara berfungsi sebagai pembawa panas untuk menguapkan kandungan air pada bahan serta mengeluarkan uap air tersebut. Air
yang dikeluarkan dari bahan dalam bentuk uap dan harus secepatnya keluar dari bahan. Bila tidak segera dipindahkan, maka akan membuat kondisi jenuh pada
permukaan bahan, sehingga akan memperlambat pengeluaran air selanjutnya. Aliran udara yang ceat akan membawa uap air dari permukaan bahan dan
mencegah uap air tersebut menjadi jenuh di permukaan bahan. Semakin besar volume udara yang mengalir, maka semakin besar pula kemampuan udara untuk
membawa uap air yang ada di permukaan bahan.
2.2. Pengering berenergi surya
Tujuan utama suatu sistem berenergi surya adalah mengumpulkan energi radiasi surya menjadi panas. Dalam aplikasi pengeringan komoditi pertanian
terdapat tiga cara pengumpulan dan pengubahan energi surya yaitu : 1 Penjemuran. Komoditi pertanian dihamparkan di atas tanah sehingga terkena
sinar matahari langsung. Hal ini menyebabkan jumlah panas yang hilang ke tanah sangat banyak dan bahan yang dikeringkan akan menyerap uap air dari tanah
selama pengeringan; 2 Glanzing material yaitu menempatkan bahan pertanian di bawah bahan kaca. Bahan kaca tertembus gelombang pendek sinar matahari
tetapi tidak tembus gelombang panjang inframerah radiasi surya sehingga menimbulkan efek ruamah kaca. Bahan kaca penangkap energi surya berfungsi
sebagai : bahan penutup yang tak tembus radiasi panas yang dipantulkan oleh bahan yang dikeringkan, sehingga panas terperangkap oleh penutup dan berfungsi
sebagai pembungkus untuk mengurangi kehilangan panas secara konveksi; 3 meletakkan bahan pertanian dalam wadah container yang berfungsi penyerap
panas absorber. Cara ketiga ini merupakan cara yang paling efektif dalam pengumpulan energi surya dengan kehilangan panas yang rendah dan investasi
awal yang relatif lebih murah.
7 Panas yang terjadi di dalam pengering ERK sebagai akibat dari energi
gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari, diserap benda yang ada di dalamnya, sebagian energi ini diserap dan dipantulkan dalam bentuk gelombang
panjang yang tak tembus penutup transparan. Lapisan penutup transparan memungkinkan radiasi gelombang pendek dari matahari masuk dan menyekat
radiasi gelombang panjang Abdullah et al., 1990. Pengering efek rumah kaca Abdullah et al., 1996 adalah sistem pengering
bertenaga surya dan struktur bangunan tembus cahaya yang memanfaatkan efek rumah kaca. Sistem ini dapat digunakan pada pengeringan berbagai komoditas
pertanian, murah dibanding dengan sistem yang sudah ada, dan menghasilkan kualitas yang memadai.
Jika matahari mengenai bahan tembus cahaya, maka sebagian sinar itu diteruskan selain diserap dan dipantulkan kembali. Oleh karena itu penutup
transparan memerlukan bahan yang memiliki daya tembus trasmissivity yang tinggi dengan daya serap absortivity dan daya pantul reflektivity yang rendah
agar memerangkap gelombang pendek sebanyak mungkin. Suhu udara di dalam ruang pengering ERK berfluktuatif karena sangat
dipengaruhi oleh keberadaan surya. Iradiasi surya sifatnya selalu berubah dan besar iradiasinya sangat dipengaruhi oleh waktu, lokasi dan musim. Oleh karena
itu pada sistem pengering ini masih diperlukan energi tambahan lainnya seperti energi hasil pembakaran biomassa.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pengeringan Hall, 1957 yaitu :
faktor yang berhubungan dengan udara pengeringan dan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan. Faktor yang berhubungan dengan udara
pengeringan adalah suhu udara, debit aliran dan kelembaban udara pengering, sedangkan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan adalah bentuk, ukuran,
ketebalan bahan yang dikeringkan serta tekanan parsialnya. Menurut Suharto 1991, faktor yang berpengaruh terhadap pengeringan diantaranya adalah suhu
dan kelembaban lingkungan, kecepatan aliran udara pengering, kadar air bahan, energi pengeringan, efisiensi alat pengering serta kapasitas pengeringan.
8
2.3. Hasil-hasil pengering ERK pada berbagai produk pertanian