8
2.3. Hasil-hasil pengering ERK pada berbagai produk pertanian
Pengeringan cengkeh dengan menggunakan rak pada pengering efek rumah kaca telah menghasilkan penurunan kadar air, suhu dan lama waltu pengeringan
yang tidak seragam antara rak atas, tengah dan bawah. Hasil penelitian pengering efek rumah kaca untuk pengeringan cengkeh ditunjukkan pada Tabel 1. sebagai
berikut :
Tabel 1. Laju pengeringan rata-rata pada masing-masing rak
Parameter Satuan
Rak 1 Rak 2
Rak3 Suhu rak
o
C 46.9 39.6 38.5 Kadar air awal
bb 70.8
70.8 70.8
Kadar air akhir bb
13.8 13.5
13.7 Laju pengeringan
bkjam 5.5
3.4 3.1
Lama oengeringan Jam
40 65
70 Sumber : Ratnawati.T, 2003
Perbedaan hasil ini diperoleh karena perbedaan posisi rak dalam ruang pengering sehingga distribusi suhu dalam ruang pengering pada masing-masing
rak tidak seragam, pada rak 1 mendapat panas yang tinggi sedangkan pada rak 3 panas yang diterima paling kecil, begitu pula dengan laju dan lama waktu
pengeringan. Wulandani, 2005 melaporkan bahwa terjadi perbedaan yang cukup besar
antara suhu rak atas, tengah dan bawah dengan keragaman rata-rata 3.5
o
C dan nilai ragam maksimum 4.5
o
C terjadi pada siang hari dengan tingkat radiasi surya rata-rata 538 Wm
2
yang sangat berpengaruh pada rak bagian atas. Perubahan suhu pada rak atas mempunyai pola dan nilai yang hampir sama dengan
penjemuran. Suhu udara di rak tengah dan bawah lebih rendah dibandingkan dengan suhu udara di rak atas, karena posisinya terhalang oleh sinar matahari oleh
rak-rak diatasnya. Namun demikian suhu udara di rak tengah memiliki kecenderungan dan nilai yang sama dengan suhu udara di rak bawah.
Sebaran suhu udara pengering pada suhu lingkungan 32-34
o
C sebagai suhu inlet dan suhu radiator 53-56
o
C dan iradiasi surya rata-rata 800.6 Wm
2
diperoleh sebaran suhu di dalam ruang pengering antara 37-46
o
C dan pada kecepatan aliran udara inlet 1 dengan kecepatan 0.66 mdt dan pada inlet 2 mengalir kecepatan
udara 1.35 mdt sehingga sebaran kecepatan udara di dalam ruang pengering 0.01-0.7 mdt Nugraha, 2005.
9
BAB III PENDEKATAN TEORI