KORELASI ANTARA DAYA TARIK TOKOH JENG KELIN DAN MINAT MENONTON ACARA NEW PRIME TIME WITHJENG KELIN DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMM 2007)

KORELASI ANTARA DAYA TARIK TOKOH JENG KELIN DANMINAT
MENONTON ACARA NEW PRIME TIME WITHJENG KELIN DI TRANS
TV(Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMM 2007)
Oleh: Inova Hepy Refian Purnanta ( 05220254 )
Communication Science
Dibuat: 2010-05-18 , dengan 6 file(s).

Keywords: Daya Tarik Tokoh Jeng Kelin, Minat Menonton Acara New Prime Time With Jeng
Kelin Di Trans Tv
ABSTRAK

Acara komedi New Prime Time With Jeng Kellin memiliki tampilan yang unik. Karena memiliki
tokoh Jeng Kellin memiliki karakter yang berbeda dengan tokoh komedi yang lain yaitu seorang
cewek yang perilakunya membuat jengkel banyak orang sehingga dapat menjadi daya tarik
tersendiri pada acara ini, nama tokoh ini juga sesuai dengan perilakunya yaitu Jeng Kellin. Sosok
Jeng Kelin, dalam acara Prime Time yang diperani oleh Rizna Nyctagina. Peran yang dimainkan
oleh Rizna ini menampilkan sosok seorang wanita yang selalu merepotkan orang, dan selalu
membuat kesal orang. Banyak orang yang menyukai sosok Jeng Kelin ini, sampai-sampai
episode nya selalu ditunggu oleh para penonton.
Teori yang di gunakan adalah Hypodermic Needle theory. Yang berasumsi bahwa komponen –
komponen komunikasi (komunikator, pesan, media) mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam

mengubah sikap dan perilaku khalayak. Disebut peluru karena seakan – akan komunikasi
ditembakkan kepada khalayak dan khalayak tidak bisa menghindar. Proses ini juga sama denga
sebuah jarum suntik yang disuntikkan ke tubuh pasien (Hypodermic Nedle Theory). Si pasien
tidak menyadari dan tidak kuasa menghindari masuknya obat yang disuntikan itu. Khalayak
dianggap sebagai entitas yang pasif yang terbentuk karena terpaan pesan media.Teori AIDDA,
Wilbur Schraam mengatakan bahwa untuk mendapat efek yang baik dari komunikasi, maka
prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai A – A Prosedur, yaitu proses dari
attention (perhatian) kemudian interest (kepentingan), Desire (Keinginan atau Minat), Decision
(keputusan) ke action (tindakan).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Tipe penelitiannya
adalah penelitian eksplanatif, yakni digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X
dan variabel Y. Populasi penelitian ini adalah Mahasiwa jurusan Ilmu komunikasi Universitas
Muhammadiyah Malang angkatan 2007. Tekhnik samplingnya menggunakan sampling random
sederhana dan ditetapkan sampel dalam penelitian ini sebesar 49 mahasiswa.Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi Setelah melalui proses
penelitian, kuesioner tersebut diuji tingkat validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi
product moment dan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha. Analisa data yang
digunakan adalah Uji koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi
atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antar variabel /data/skala
interval dengan interval lainya.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa rata-rata pada variabel Daya Tarik Tokoh Jeng Kelin
tergolong pada kategori tinggi karena berdasarkan hasil perhitungan rata-ratanya sebesar 3,0.
Sub variabel X yang memiliki Daya Tarik paling tinggi adalah sub variabel “ekspresi wajah” dan

“gaya berbicara” dari tokoh Jeng kellin dengan nilai rata-rata 3,4 dengan kategori tinggi. Sub
variabel X yang memiliki Daya Tarik paling rendah adalah sub variabel “baju yang dikenakan
oleh tokoh Jeng Kellin” dan “cara berjalan dari tokoh Jeng Kellin” dengan nilai rata-rata 2,7
dengan kategori tinggi.Rata-rata pada variabel Minat Menonton Acara New Prime Time With
Jeng Kellin tergolong pada kategori tinggi karena berdasarkan hasil perhitungan rata-ratanya
sebesar 2,7. Sub variabel Y yang memiliki Minat Menonton paling tinggi adalah sub variabel
“minat dalam menonton akting Olga Syahputra dalam Acara New Prime Time with Jeng kellin”
dengan nilai rata-rata 3,2 dengan kategori tinggi. Sub variabel Y yang memiliki Minat Menonton
paling rendah adalah sub variabel “minat dalam menonton akting Cecep Reza dalam Acara New
Prime Time with Jeng kellin”dengan nilai rata-rata 23 dengan kategori rendah. Dari hasil uji
koefisien korelasi diketahui nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,655. Nilai korelasi ini
menunjukkan hubungan antara variabel Daya Tarik Tokoh Jeng Kelin dan variabel Minat
Menonton Acara New Prime Time With Jeng Kellin terjadi hubungan yang positif dengan
“kategori kuat”. Sehingga didapatkan r hitung (0,655) lebih besar dari r tabel (0,281) maka Hi
diterima dan Ho ditolak. Yang berarti Ada korelasi antara daya tarik tokoh Jeng Kelin dengan
minat menonton acara New Prime Time with Jeng Kelin di Trans Tv.


ABSTRACT
Keywords: Jeng Kelin figure attraction, New Prime Time with Jeng Kelin at Trans TV watching
intention
New Prime Time with Jeng Kelin Comedy program had unique form. Jeng Kelin figure owed
different character with the other comedic figure, she was a girl whose behavior annoyed many
people so that she became special attractor in this show. Her name also fit with her behavior,
Jeng Kelin (Annoying – in English). Jeng Kelin figure in Prime Time was played by Rizna
Nyctagina. The role presented a female who always bothering people, annoying people. There
was so many people loved this Jeng Kelin figure, so that the program episode was always be
waited by audiences.
Theory used was hypodermic needle theory, which assumed that communication components
(communicator, message, media) had great influence in changing audiences’ attitude and
behavior. It was called bullet since the communication was considered as shot to audiences and
audiences could not avoid it. The process was also similar with needle injected into patient
(Hypodermic needle theory). The patient didn’t aware and able to avoid the medicine injected.
Audiences considered as passive entity formed because of media messages attack. AIDA theory
by Wilbur Schraam stated that to get good effect from communication, the procedure was called
as A-A procedure, that was from attention, then interest, desire, decision, to action.
The research used quantitative approach with survey method. The research type was explanative

research, used to find out the relation between X and Y variables. The population was students of
communication department University of Muhammadiyah Malang 2007. Sampling technique
used simple random sampling and the samples were 49 students. Data collection technique used
questionnaire and documentation. After research process, the questionnaire was tested its validity
using product moment correlation equation and tested the reliability using alpha equation. Data
analysis used was correlation coefficient test used to find out correlation coefficient or relation
strength degree and proved hypothesis between variables / data / interval scale with the other

intervals.
From the research, there found that average value on Jeng Kelin figure attraction variable was
high since according to average value was 3,0. Sub variable X which owed the highest attraction
were “facial expression” and “speaking-style” sub-variables. The lowest attraction were “Clothes
which was worn by Jeng Kelin figure” and “Jeng Kelin figure’s walking-style” with 2,7 average
value in high category. Average variables in New Prime Time with Jeng Kelin watching
intention was in high category, which could be seen from the 2,7 average value. Y sub-variable
which owed the highest watching intention was “watching Olga Syahputra’s acting in New
Prime Time with Jeng Kelin” sub-variable with 3,2 average value. The lowest watching intention
sub-variable was “intention in watching Cecep Reza’s acting in New Prime Time with Jeng
Kelin” sub-variable with 23 value categorized into low category. From correlation coefficient,
there found r value (correlation coefficient) 0,655. The correlation showed relation between Jeng

Kelin figure attraction and watching intention variable. There was positive relation with “strong
category”. So that there found r-count (0,655) larger than r-table (0,281) so that Hi was accepted
and H0 was rejected. It means that there was correlation between Jeng Kelin figure attraction
with New Prime Time with Jeng Kelin in Trans TV watching intention.

Dokumen yang terkait

Pembawa Acara Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show Tv One Terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU)

5 82 84

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN ISLAM ITU INDAH DI TRANS TV TERHADAP PENINGKATAN ILMU PENGETAHUAN AGAMA MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa UMM Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009)

0 23 22

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA GOOD NEWS di TRANS TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM Angkatan 2002)

1 12 2

Pengaruh Daya Tarik Program Acara Good Morning di TRANS TV terhadap Minat Mahasiswa Menonton Good MorningStudi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2005

0 16 3

PENGARUH KEMASAN PROGRAM ACARA OPERA VAN JAVA TERHADAP MINAT MENONTON PADA MAHASISWA(Studi pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Audio Visual UMM angkatan 2007)

0 25 3

MOTIVASI AUDIENCE DALAM MENONTON PROGRAM ACARA "JIKA AKU MENJADI" DI TRANS TV Studi pada Mahasiswa Komunikasi UMM Angkatan 2007 Perempuan

0 3 33

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA "JIKA AKU MENJADI" DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2008)

0 3 40

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MINAT MAHASISWA UNTUK MENONTON PROGRAM ACARA ON THE SPOT DI TRANS 7 (Studi Analisis Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2010)

0 3 19

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV).

0 0 103

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV)

0 1 26