BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Industri Pertambangan
Air  asam  tambang  adalah  salah  satu  permasalahan  lingkungan  yang dihasilkan  oleh  industri  pertambangan.  Air  asam  tambang  merupakan  hasil  dari
oksidasi batuan yang mengandung pirit FeS
2
dan mineral sulfida dari sisa batuan yang  terpapar  oleh  oksigen  yang  berada  dalam  air  Elberling.et.al,  2008.
Permasalahan air asam tambang adalah salah satu dampak potensial yang dihadapi industri  pertambangan.  Air  asam  tambang  juga  mengandung  logam  berat  seperti
besi  Fe,  alumunium  Al,  mangan  Mn.  Kesalahan  dalam  pemantauan, pengumpulan dan pengolahan air asam tambang dapat menyebabkan kontaminasi
terhadap air tanah dan air permukaan yang berdampak kepada ekosistem, manusia dan struktur bangunan MEND Program, 1997.
Seperti  diketahui  beberapa  komponen  atau  kegiatan  pertambangan menghasilkan  dampak  yang  serius  terhadap  lingkungan.  Kolam  tailing  tailing
impoundment  dan  penempatan  batuan  sisa  waste  rock  piles  merupakan  bagian yang  harus  benar-benar  diperhatikan  karena  menghasilkan  dampak  negatif
terhadap saluran air, tanah dan air permukaan Bussiere, 2009. Langkah  pertama  yang  digunakan  untuk  mengelola  air  asam  tambang
adalah dengan mengetahui sumber produksi pembentuk potensial asam. Produksi potensial  asam  umumnya  berasal  dari  penilaian  melalui  sisa  batuan  waste  rock
yang  dianalisis,  dimana  dapat  dibagi  atas  2  kategori  analisis,  yaitu  analisis  statis atau  analisis  dinamis  atau  kinetik.  Dalam  tes  statis,  seluruh  analisis  batuan
digunakan  untuk  memprediksi  kualitas  air  asam  tambang,  dengan  asumsi  bahwa
mineral – mineral spesifik yang terdiri dari batuan sisa akan bereaksi dengan air
akan menghasilkan tingkat asam atau basa yang bervariasi. Alternatif lain adalah test  dinamis  yang  secara  empiris  menentukan  kualitas  lindi  berdasarkan  subjek
batuan  sampel  yang  disimulasikan  dengan  proses  pelapukan  dan  pemantauan kualitas  efluen  yang  dihasilkan.  Masing
–  masing  teknik  mempunyai  kelebihan dan kekurangan satu dengan yang lainnya Bradham dan Carrucio, 1990.
2.2 Air Asam Tambang AAT